hubungan rumah tangga yangg penuh penghianatan namun berakhir bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Maya's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Keesokan harinya merekapun pergi menemui bu Diah, yah bu diah adalah ibu dari pramudiya. Sesampainya dirumah bu diah
"asalamualaikum bu !!!!".. Sapa laras
"waalaikumsalam, eh kalian apa kabar ?". Jawab bu diah.
"alhamdulillah baik bu, ibu gimana kabarnya sehat ??". Tanya laras pada bu diah.
"alhamdulillah sehat nak, gimana calon cucu ibu sehat juga ?" tanya bu diah sambil mengelus perut laras yang membesar.
"alhamdulilah sehat bu". Jawab laras sambil senyum
"ngomong ngomong kalian gak sibuk sampai bisa mampir kesini ?". Tanya bu diah.
"gak bu kebetulan ditoko juga anak anak yang jaga bu". Jawab pram
"sebenarnya kami kesini mau ada perlu sama ibu".ujar laras langsung to the poin
"oh ia ibu sampai lupa gak ngajak kalian masuk, ayo masuk nak kita ngobrol didalam". Ajak bu diah pada pram dan laras
Mereka masuk kedalam dan mengobrol sambil minum yang disediakan oleh bu diah.
"kalian ada perlu apa sama ibu, mungkin ibu bisa membantu ?". Tanya bu diah lagi
"gini bu, kami ingin mengadakan syukuran rumah dan tujuh bulanan laras bu, karna kebetulan rumah yang beberapa bulan yang lalu kini sudah beres pengerjaanya dan sudah bisa ditempati bu, tapi sebelum kita pindah kesana kami ingin mengadakan syukuran terlebih dulu. Gimana menurut ibu". Tanya pram pada bu diah sementara laras hanya diam menyimak sambil menyeruput minumannya
"alhamdulillah nak, menurut ibu itu lebih baik nak, sebelum kalian tempati sebaiknya diadakan pengajian dulu disana, akhirnya kalian punya rumah sendiri dari hasil jerit payah kalian berdua, maaf ibu gak bisa bantu apa apa buat kalian,". Ujar bu laras sendu
"gak apa apa bu, kami tak ingin merepotkan orang tua. Dan alhamdulillah kami punya uang lebih jadi bisa nabung dan bisa membangun rumah meski tak besar tapi nyaman untuk kami tempati bu". Ujar laras menimpali
"ia bu, cukup ibu do'akan kami berdua saja itu sudah cukup buat aku bu". imbuh pram
"oh ia bu, dan maksud aku sama mas pram dateng kesini ingin menanyakan kapan yang pas buat mengadakan syukuran itu sekalian ingin memesan ketring sama ibu" ucap laras
"oh,, kalau ibu sih terserah kalian saja kapan baiknya, kalau ketring kalian serahkan saja sama ibu nanti ibu yang mengatur semuanya". Ujar bu diah.
"ya sudah ini aku titip uang untuk belanja ketringnya nanti bu". Ucap laras sembari menyodorkan sejumlah uang pada bu diah.
"jangan ras, biar uang untuk belanja ketring nanti ibu saja yang atur uang ini kamu simpan saja untuk keperluan yang lain". tolak bu diah pada laras.
"lho jangn bu ambil saja uangnya untuk keperluan yang lain laras masih ada".ucap laras
"gak usah ras simpan saja uang itu, biar nanti ibu yang mengatur utuk ketringnya". Ujar bu diah.
"tapi laras gak enak bu masa semuanya dari ibu !!". Ujar laras lagi
"gak apa apa nak, kan cuma kali ini ibu bantu". Ucap bu diah lagi.
dengan berat hati laras menerima tawaran ibu mertuanya itu.
"oh iya ibu hampir lupa, besok lusa Mira adik kamu akan pulang dari pontianak katanya dia sudah kangen sama kita". Ucap bu diah memberi kabar dari mira anak bungsunya.
"ohya, alhamdulillah kalau begitu jadi nanti acara syukurannya kita semua bisa kumpul keluarga, tapi laras mau syukurannya sederhana saja yah bu, ga perlu mewah mewah". ucap laras lagi
"ia terserah kamu saja nak, kamu kan yang punya maksud". Ujar bu diah
"tapi waktunya kapan ya bu ?". Ujar pram pada ibunya
"gimana kalau hari juma't depan saja, biar ibu kosongkan pesanan ketring dari orang lain". Saran bu diah
"ia terserah ibu saja" ujar laras dan pram.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜