Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23. Kemarahan rendy
Lelaki itu memeluk Nadia hingga Nadia tidak jadi terjatuh. Saat itu Mentari mertuanya Nadia juga tiba ditempat itu.
Nadia mendongak, dia tersenyum saat melihat wajah lelaki yang memeluknya ternyata adalah Kenzo suaminya.
Mentari langsung menghampiri Anak dan menantunya itu. "Mama sudah khawatir karena kamu tidak ada ditoko tadi, eh ternyata kamu sudang bermesraan disini." Ujar Mentari pada kedua manusia berbeda jenis kelamin itu.
Nadia langsung melepaskan Kenzo, wajahnya sudah merona merah karena malu.
"Bukan begitu Ma, tadi aku hampir terjatuh, dan aku juga tidak tau kalau mas Kenzo ada disini." Nadia mencoba menjelaskan pada mertuanya, agar mertuanya tidak salah sangka.
"Mama tau, Mama hanya bercanda, oh ya gimana, apa kamu sudah mendapatkan baju yang kamu mau?" tanya Mentari pada menantunya.
Nadia menggeleng, karena belum menemukan baju yang dia cari, sebenarnya baju yang Nadia suka banyak, namun Nadia memilih yang murah karena tidak mau suaminya mengira kalau dia wanita matre.
Kenzo melihat ke pelayan toko yang sedang memegang baju yang tadi diinginkan Nadia.
"Mbak, tolong bungkus yang ini, ini , dan ini, lengkap ya Mbak?" Perintah Kenzo pada pelayan karena Kenzo pikir baju itulah yang diinginkan oleh istrinya.
"Baik Tuan Muda." Jawab pelayan itu . Tanpa menunggu lama pelayan itu langsung membawa ke kasir.
Sedangkan Nadia gugup dan takut, karena berpikir banyak menghabiskan duit suaminya.
"Tapi mas, baju itu--" ucapan Nadia terhenti karena Kenzo sudah melekatkan telunjuknya dibibir Nadia.
"Shiiitr, aku tau kamu ingin bilang kalau baju itu mahal, kalau untuk istriku, semahal apapun aku akan membelinya, asalkan istriku suka." Ujar Kenzo menggandeng tangan Nadia dan membawanya ke kasir.
Nadia hanya bisa diam, dan mengikuti Kenzo ke kasir beserta Mentari.
"Ini Belanjaannya Nyonya." Ucap Penjaga kasir menyerahkan beberapa paper bag pada Nadia.
Nadia melirik Kenzo yang hanya berdiri tanpa niat untuk membayar. Setelah beberapa saat akhirnya Nadia bertanya pada penjaga kasir karena melihat Kenzo tidak beraksi.
"Berapa semuanya Mbak?" tanya Nadia saat hendak menyerahkan kartu yang Kenzo berikan untuknya.
"Totol semuanya 97 juta." Jawab penjaga kasir memberitahu Nadia.
"Apa?" Nadia sangat terkejut, karena harga itu diluar prediksinya.
"Sudah, tidak apa-apa, kasih aja!" titah Kenzo, mengambil alih kartu ditangan Nadia dan memberikan pada penjaga kasir.
Selesai membayar, ketiga orang itu keluar dari mall dan menuju Diman mobil Kenzo diparkir.
Sampai diparkiran Nadia langsung meraih tangan Kenzo, Nadia merasa tidak enak hati karena sudah banyak menghabiskan uang suaminya.
"Mas, maafkan aku, aku sudah banyak menghabiskan uang mu, aku akan mentransfernya kembali." Nadia meminta maaf karena sudah banyak menghabiskan uang Kenzo hari ini.
Wajah Kenzo langsung berubah seperti orang marah saat Nadia berkata akan mentransfer uang yang sudah dia habiskan.
Nadia yang melihat perubahan wajah Kenzo, dia menjadi takut dan merasa sangat bersalah.
"Aduh, benarkan dia marah." Gumam Nadia dalam hatinya berpikir kalau Kenzo marah padanya.
Kenzo mencengkram sedikit kuat kedua pundak Nadia, dia kesal sama istrinya itu.
"Dengar baik-baik, aku tidak mau mendengar kamu minta maaf karena uang, kamu istriku sekarang, jadi aku yang akan menanggung semua hidupmu, sebanyak apapun kamu menghabiskan uang, itu tidak membuat aku miskin. Jadi jangan pernah merasa tidak enak." Dengan kesal Kenzo memperingatkan istrinya kalau dia tidak pernah keberatan Nadia menghabiskan uangnya.
Nadia langsung mengangguk, dia sedikit takut, namun dalam hatinya bergumam. " Ternyata aku salah berpikir tentangnya, aku pikir dia marah karena aku banyak menghabiskan uangnya, padahal dia marah karena aku ingin mengembalikan uangnya."
"Iya Mas, mulai besok aku akan memakai uang kamu sampai kamu menjadi miskin." Ucap Nadia sembari melepaskan cengkraman kenzo dikedua pundaknya.
Kenzo tersenyum dan langsung memeluk Nadia. "Terserah kamu, kalau aku miskin, aku akan meminta pada Papa mertuaku, apa kamu lupa kalau Papa mertuaku juga orang kaya?" Kenzo tertawa sembari mengelus kasar kepala Nadia.
"Mas lepas! rambutku jadi berantakan tau, lagian kenapa kamu meminta pada Papaku, berarti kamu tidak ikhlas, aku menghabiskan uang mu." Ujar Nadia sambil menunjuk kepada Kenzo.
"Kenzo tidak menjawab, dia langsung memeluk dan membawa Nadia masuk kemobil, karena Mentari sudah masuk dari tadi.
"Aku bercanda, ayo masuk, Mama sudah lama menunggu!" Kenzo membuka pintu mobil agar Nadia masuk.
Setelah Nadia masuk, Kenzo menutup pintu mobil, dan dia berputar untuk masuk kekursi kemudian.
Sementara dirumah Nyonya Hanna, seorang lelaki sedang marah-marah didepan Mamanya.
Seorang lelaki yang tidak lain adalah Rendy sangat marah ketika mendapatkan notifikasi Mbanking yang mengatakan pengeluaran 10 juta hari ini.
Rendy yang waktu itu sedang berada dikamar, dia langsung keluar mencari Mamanya diruang keluarga.
Rendy sangat marah karena Monica sudah sangat banyak menghabiskan uangnya.
"Mama tau gak, Berapa banyak uang yang sudah dihabiskan oleh Monica hari ini?" tanya Rendy dengan sangat marah.
"Memangnya berapa?" tanya Nyonya Hanna karena tidak tau berapa banyak uang Rendy dihabiskan oleh Monica calon menantu kesayangannya hari ini.
"Hampir 60 juta Ma, 60 puluh juta untuk perusahaan kecil seperti kita itu sangat banyak. Kalau begini terus bisa-bisa perusahaan kita bangkrut." Bentak Rendy sembari mengurut dahinya.
"Kamu jangan marah, itu hanya 60 juta, apa kamu lupa sebentar lagi perusahaan kita akan mendapatkan 20 miliar dalam kerjasama dengan perusahaan Argantara." Ujar Nyonya Hanna membuat Rendy mendecih.
"Ma, 60 juta itu bukan sedikit, dan itu semua uang perusahaan." Ujar Rendy lagi semakin marah karena Mamanya membela Monica bukan membela dirinya.
"Rendy, apa kamu lupa siapa yang membantu kamu mendapatkan kontrak 20 miliar itu, Monica dan keluarganya, jadi wajar kalau dia menghabiskan 60 juta." Jawab Nyonya Hanna lagi.
Rendy tidak tau harus berkata bagaimana lagi pada Mamanya, Dimata Mamanya Monica itu yang terbaik.
Rendy duduk disofa itu, dia terasa pusing memikirkan sifat Monica, dia jadi teringat pada Nadia yang tidak pernah meminta apapun darinya, malahan Nadia yang membelikan apa yang Rendy inginkan, bahkan Nadia juga selalu memberinya uang.
Disaat Rendy sedang memikirkan Nadia, Monica datang kerumah itu, dia langsung masuk dan menyapa Nyonya Hanna.
"Hallo Tante," Sapa Monica dan langsung memeluk Nyonya Hanna manja.
Rendy yang melihat kelakuan kedua wanita itu, dia semakin kesal, apa lagi Mamanya yang selalu membenarkan apa yang Monica lakukan.
"Wah, kelihatannya kamu sangat senang ya, setelah menghabiskan banyak uang ku." Ujar Rendy sembari bangkit menghampiri Monica dan Mamanya.
Monica langsung berbalik badan dan bergelayut manja dilengan Rendy.
"Sayang, aku hari ini membeli tas yang bagus, lihat ini aku sangat suka tas ini." Monica menunjukkan tas pada Rendy tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Rendy mengambil tas itu dan melemparkannya kesembarang arah. Wajah Rendy terlihat begitu merah karena marah.
"Kak, Rendy, kamu kenapa, kenapa kamu membuang tasku?" tanya Monica bergelayut manja dilengan Rendy.
"Kenapa, kamu tanya kenapa? Kamu menghabiskan begitu banyak uang ku hanya untuk membeli barang yang tidak berguna itu?" Bentak Rendy marah dan mendorong tubuh Monica hingga jatuh disofa.
Monica langsung menangis dan berlari ke Nyonya Hanna. "Tante, Kak Rendy mendorongku, bagaimana kalau perutku kenapa-kenapa? aku membeli tas itu Karen suka, aku ngidam, jadi aku beli aja." Monica mengadu pada Nyonya Hanna dengan alasan lagi ngidam.
Bersambung.
bunda suka ceritanya