Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

...༻𓆉༺...

Seruan Bai Yi-Chen membuat semangat perang dalam diri Bai-Cuan dan Bai Qing-He membara. Pertarungan terjadi sangat lama mengingat kekuatan siluman wanita bambu itu begitu kuat.

Bai Qing-He berlari menjauh dan bersembunyi di balik batu besar di sekitar area itu, Bai-Cuan dengan pedangnya terus menerus mencoba menghancurkan semua batang bambu yang tumbuh akibat ulah siluman bambu. Sementara itu, Bai Yi-Chen tengah bertarung dengan siluman iblis bambu itu dengan sengit.

Bai Yi-Chen hampir saja kewalahan dengan serangan wanita siluman itu, karena sudah tidak mau membuang waktu akhirnya Bai Yi-Chen berteriak pada Bai Qing-He yang bersembunyi di balik batu. “Qing-He....!!! sekarang....!!!” titah Bai Yi-Chen dengan suara lantang sembari menebas semua batang bambu.

Bai Qing-He yang mengikuti perintah sang kakak kemudian langsung keluar dari batu besar dan mengambil satu bola kecil dan berusaha membidik wanita bambu itu dengan serangannya. “Baik kakak........!!!” balas Bai Qing-He yang sontak membuat siluman wanita itu menoleh. Namun sebelum wanita siluman itu menoleh, Bai Qing-He telah melepaskan senjata rahasianya dan mengarah ke wanita siluman itu.

Wanita siluman yang mengira bahwa bidikan ketapel itu hanyalah senjata biasa kemudian tersenyum dan mengibaskan tangannya lalu memunculkan bambu-bambu yang melindunginya. Namun suatu hal tak terduga terjadi, setelah Bai Qing-He melepaskan bidikan dan mengenai penghalang bambu, terdengar suara ledakan yang begitu kuat.

“DOOOR..........!!!”

Si wanita bambu itu kemudian menggertakkan gigi dan membatin. “(sialan.....!!! aku tertipu.........!!!)” batinnya yang kemudian terhempas ke belakang dan tepatnya ke arah Bai Yi-Chen.

Bai Yi-Chen yang melihat kesempatan untuk menyerang kemudian melesat kencang berusaha mengalahkan wanita siluman bambu itu. Namun sayang, gerakan Bai Yi-Chen telah di sadari oleh si wanita siluman itu, dan wanita siluman itu kemudian menggunakan ilmu peringan tubuh dan terbang dari kejaran Bai Yi-Chen.

“sialan.....!!! beraninya kalian merusak hutan bambu ku........!!!” pekik si wanita siluman dengan amarah yang meledak-ledak.

Bai-Cuan kemudian membalas. “dasar siluman bodoh....., bukankah kau sendiri yang menjadikan hutan bambu mu ini senjata untuk melawan kami.....?!! jadi bukan salah kami jika hutan mu yang indah ini rusak.....!!!” tekan Bai-Cuan dengan nada sarkas.

Bai Yi-Chen, Bai Qing-He, dan Bai-Cuan kemudian berkumpul dalam satu titik sementara wanita bambu ada di hadapan mereka yang berjarak sekitar lima meter.

Si siluman bambu kemudian turun dan berpijak pada tanah dan berkata. “kalian adalah lawan tangguh yang pertama kali ku temui......, terutama kau yang sedari tadi terus melawanku.......” ujar wanita bambu yang menunjuk ke arah Bai Yi-Chen dengan tatapan serius.

Bai Yi-Chen kemudian tersenyum dan berkata. “ini bukan seberapa......., aku bahkan masih belum menggunakan satupun jurus padamu. Sepertinya basis kultivasimu memang lemah.....” sarkas Bai Yi-Chen.

Wanita bambu yang tersinggung kemudian mengeluarkan aura iblis siluman yang begitu kuat dan bahkan membuat semua pohon bambu di sekitar mereka berguncang dengan hebat. “apa kau yakin ingin melawanku yang satu langkah di depanmu......?” tanya wanita bambu itu dengan senyum sinis.

“kakak....., apa kita akan mati di sini.....?” ujar Bai Qing-He dengan tubuh gemetar ketakutan.

Bai Yi-Chen kemudian berkata dengan tegas. “tidak akan......!!! Qing-He sekarang juga berikan aku bola-bola kecil itu dan senjata jarak jauh apapun yang kau bawa....!!!” titah Bai Yi-Chen.

Bai Qing-He kemudian memberikan lima bola kecil yang dapat menciptakan ledakan dan asap racun es-api.

“ini adalah semua senjata yang bisa kita gunakan...., sebenarnya aku bawa banyak tapi sisanya ada di kereta.....” jelas Bai Qing-He pada sang kakak.

Bai Yi-Chen langsung mengambil pemberian sang adik lalu berkata. “Bai-Cuan......!!! bawa Qing-He ke dalam kereta dan lindungi dia....., biarkan aku menyelesaikan semua ini sendiri....!!!” titahnya.

“tapi tuan muda....” ujar Bai-Cuan yang khawatir.

“tidak ada waktu..!!! cepat bawa Qing-He berlindung...!!!” tekan Bai Yi-Chen.

Bai-Cuan kemudian menggangguk sembari mengernyitkan dahi dan menarik tangan Bai Qing-He.

Bai Qing-He yang sudah di depan kereta kuda kemudian melirik ke arah Bai Yi-Chen. “kakak.......!!!” panggilnya yang khawatir.

Bai-Cuan kemudian berkata. “tuan muda pertama akan Baik-Baik saja...., dia pasti akan kembali dengan selamat. Kehadiaran kita hanya akan membuat tuan muda pertama kesulitan melindungi kita....” balas Bai-Cuan mencoba menenangkan adik sang tuan.

Bai Qing-He kemudian masuk kedalam kereta kuda, dan Bai-Cuan langsung mengendalikan kuda dan langsung melanjutkan perjalanan. Kini di tempat itu hanya tersisa Bai Yi-Chen dan si wanita iblis siluman bambu itu.

Wanita bambu itu kemudian mengatakan hal yang merendahkan Bai Yi-Chen. “cih....., hanya seorang manusia fana tapi ingin mengalahkan ku.....? sepertinya kau akan mati terlebih dahulu di tanganku.......” sarkas nya yang mengeluarkan cakar yang tajam.

Bai Yi-Chen tanpa memperdulikan ucapan wanita bambu itu kemudian langsung melemparkan semua bola kecil yang di berikan Bai Qing-He tanpa terkecuali. Ledakan dan kepulan asap menyelimuti wanita bambu itu.

“sialan.......!!! beraninya kau menyerang ku......!!!” pekik wanita siluman itu yang tidak terima.

Bai Yi-Chen kemudian berkata dengan senyum tipis di bibirnya. “kita sedari tadi sudah bertarung....., jadi apa aku salah jika menyerang mu yan sedang mengumpulkan aura hitam itu........?” balasnya dengan nada sarkas yang amat sangat merendahkan harga diri wanita siluman itu.

Tak berselang lama setelah wanita siluman itu memuntahkan darah karena serangan ledakan. Tiba-tiba dirinya merasakan sekujur tubuhnya terasa sangat panas dan dingin secara bersamaan.

Di samping itu, Bai Yi-Chen kini berpikir dalam batinnya. “aku tidak tahu apakah racun yang di berikan oleh Qing-He akan bekerja atau tidak pada klan iblis siluman...., semoga saja ini bekerja......)” batin Bai Yi-Chen penuh harap.

Si wanita siluman yang merasa ada yang tidak beres kemudian melirik Bai Yi-Chen dengan rasa dendam. “apa yang kau lempar padaku.......?!! kenapa tubuhku merasakan panas dan dingin yang begitu ekstrim........?!!” murka wanita bambu itu.

Wanita siluman itu segera mengeluarkan aura siluman yang lebih hebat dari yang sebelumnya. Kini tubuhnya mengeluarkan urat-urat hitam mulai dari kaki, tangan, dan leher.

Cakar pun di tebaskan nya ke arah Bai Yi-Chen namun beruntung dapat di hindarinya. Bai Yi-Chen kemudian tersenyum tipis, namun secara tak di sangka pedang kaisar abadi yang ada di tangannya langsung bergetar dan mengeluarkan cahaya keemasan. Bai Yi-Chen kemudian mengernyitkan dahinya dan menggerkan tangan sesuai dengan arah pedang kaisar abadi menuju.

Tubuh Bai Yi-Chen kini juga sudah di ambil alih oleh long Yi-Chen. Kesadaran Bai Yi-Chen kini di tahan sebentar di dalam kesadaran spiritual.

Wanita siluman yang menyadari adanya perbedaan langsung bertanya. “siapa kau.....? urusan ku adalah dengan bocah ini jadi kau jangan ikut campur......!!!” tegasnya.

Long Yi-Chen kemudian berkata. “aku adalah gurunya......, sang penguasa surga dan pemimpin alam dewa....., long Yi-Chen.......” jawab long Yi-Chen dengan tatapan tajam lalu menebaskan pedang ke arah wanita siluman.

Si wanita siluman yang terkena serangan cepat itu kemudian memuntahkan darah, matanya melotot dengan lebar dan tubuhnya kemudian terjatuh dari udara. Raga siluman yang mati itu kemudian berubah menjadi butiran cahaya yang menyebar ke udara.

Reaksi dari pedang kaisar dewa masih di rasakan yang turut membuat Bai Yi-Chen kebingungan. “apa yang terjadi dengan pedang ini....?” herannya.

Long Yi-Chen kemudian kembali kedalam kesadaran spiritual Bai Yi-Chen dan Bai Yi-Chen langsung tersadar dan tahu jelas bahwa gurunnya yang membunuh siluman wanita itu karena ingatannya yang tidak tersegel.

“guru bahkan tidak tahu mengapa pedang ini bergerak sendiri........” Bai Yi-Chen kemudian berbalik arah dan mengikuti jalan ke arah sekte Tian-xu yang juga di lalui Bai Qing-He dan Bai-Cuan.

Sementara itu di sisi lain.

“kak Bai-Cuan....., apakah kakak akan kembali....?” tanya Bai Qing-He dengan wajah murung.

Bai-Cuan dengan senyum terpaksa untuk menghibur Bai Qing-He kemudian “tuan muda pertama akan segera kembali........., tuan muda kedua tenang saja......” balas Bai-Cuan.

Tiba-tiba terdengar suara berat seorang pria di atas kereta kuda. “itu benar......, aku pasti akan kembali. Jika tidak kalian pasti akan di tindas setelah sampa di sekte Tian-xu.

“tuan muda.......?!!”

“kakak...........?!!”

Panggil Bai-Cuan dan Bai Qing-He yang merasa tak asing dengan suaranya. Bai Yi-Chen kemudian melompat masuk ke dalam kereta.

“lebih Baik kita cepat...., ada musuh yang mengincar kita. Bai-Cuan kau percepat kudanya...., Qing-He kau lindungi aku. Sebentar lagi aku akan naik tingkat...” titah Bai Yi-Chen yang langsung duduk bersilang dan sudah mulai masuk ke dalam ilusinya.

Bai-Cuan dan Bai Qing-He merasa terkejut karenanya. “ce.....cepat sekali........!!!” kejut mereka dengan rasa tidak percaya.

Beberapa menit berlalu Bai Qing-He yang bosan kemudian berkata. “kenapa kakak lama sekali.....?” ujrnya.

Bai-Cuan kemudian membalas. “kau tenang saja tuan muda...., tuan muda pertama pasti akan segera selesai....” balasnya.

Namun tanpa mereka sadari, bahaya yang mengincar mereka kini semakin dekat dan bersembunyi di balik pepohonan mengikuti mereka tanpa di sadari.