seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah ada pasangan
Pagi ini Jenna sangat merasa malas untuk pergi kemana-mana. Ia ingin menghabiskan untuk hari ini dengan keluarga nya.
" Selamat pagi Dad.. Mommy... " Teriak Jenna dari arah tangga untuk menyapa kedua orang tuanya.
" Jenna... Ini bukan hutan ya.. " Ujar Diana merasa tidak suka dengan kelakuan Sang putri suka berteriak.
" He.. He.. Lagi semangat ini Mom.. " Jawabnya sambil terkekeh karena ini mau nya selama sang Ibu tak ada disisinya lagi waktu itu.
" Kamu nggak Sekolah sayang? " Tanya Diana.
" Besok Aja Mom. Lagi malas ini.. "
Drrrtt
Satu panggilan dari Asisten Perusahaan Maxim grup milik Maxim sendiri.
" Hallo.. " Jawab Maxim spontan.
" Halo Tuan, maaf saya mengganggu waktu anda. Ini sangat penting Tuan. " Jawab Asisten Maxim sedikit ragu untuk menyampaikan informasi sangat penting ini mengenai perusahaan Maxim.
" Katakan"
" Saat ini perusahaan kita mendapat Serangan dari bapak abraham. Beliau melakukan serangan dengan mengacaukan harga saham di perusahaannya Tuan. " Jelas Asisten Maxim.
" Apa? ? " Teriak Maxim membuat kedua putri dan Istrinya ikut terkejut dengan suara teriakan Maxim saat berbicara dengan Asisten nya.
" Sungguh Tuan, saya harap pagi ini Tuan datang ke perusahaan karena target saham juga akan drastis turun. Akan bebahaya jika penanam saham akan memilihnya Tuan. "
" Saya tidak mau tahu, kamu harus cari cara secepatnya agar Tua bangka itu menghentikan tindakannya.
" Kenapa itu bisa terjadi? " Tanya Maxim ingin tahu alasannya.
" Masalah yang kemarin Tuan. Karena proyek kita berjalan tidak sesuai rencana yang sudah di tentukan namun membuat perusahaan nya merugi maka ia tidak Terima Tuan.
" Baik lah saya akan segera kesana. Secepatnya kamu hentikan dia kalau tidak bagaimana dengan nasib perusahaan kita nantinya.
" Baik Tuan"
Tut
Setelah panggil telfon iti selesai membuat Diana, Lili dan Jenna menatap Maxim penuh penasaran.
" Apa yang sudah terjadi Mas? " Tanya Diana sedikit hati - hati.
" Perusahaan kita mendapatkan serangan dari lawan Bisnis ku Sayang. " Keluh Maxim dengan wajah yang terlihat lesu.
" Astaghfirullah..! Tega sekali mereka Mas. " Diana sangat syok dengan berita itu.
" Mas hari ini akan pergi ke kantor Sayang. "
" Iya Mas, ayo Mas kita sarapan dulu ya Mas. Agar lebih bertenaga nantinya di kantor. " Ucap Diana seraya mengambil dan menghidangkan makanan di piring Maxim.
" Aku ikut Dad Apa boleh? " Tanya Jenna secara tiba-tiba.
Awalnya Maxim sedikit menolak tapi setelah berdebat dengan Sang putri akhirnya Maxim menyetujui permintaan Sang putri. Karena Sang putri sudah berjanji akan membantunya, karena Maxim ingat status perusahaan Sang putri jauh lebih besar di banding perusahaan nya sendiri.
****
Sampainya di Lobby Kantor. Maxim dan Jenna datang dengan langkah kaki tegas penuh dengan aura yang sangat kuat. Tak lupa Maxim mendapatkan penghormatan dari para karyawan di Maxime Group. Namun yang membuat mereka penasaran siapa gadis yang ada di samping Maxim membuat mereka menjadi penasaran. Meskipun selama ini hanya Lili lah yang mereka kenali di perusahaan itu, alasan nya kenapa? Karena Lili selalu datang untuk meminta uang kepada sang daddy.
Maxim paham Sang putri menjadi pusat perhatian, dengan suara lantang Maxim berkata.
" Perkenalkan ini putri bungsu saya. Saya harap. Kalian bisa mengenal wajah putri saya ini. " Ucapnya dengan tegas lalu mengajak Sang putri ke ruangan CEO yang terletak di lantai Dua puluh.
Sampai nya disana mereka sudah di sambut oleh Asisten Maxim.
" Bagaimana Hasilnya? " Tanya Maxim penuh keseriusan ketika kertas berisi data penting baru saja di berikan oleh Asisten nya itu.
" Maaf Tuan saya sudah berusaha tetapi pak Tua itu bekerja sama dengan orang bawah Tuan. Ini sangat sulit untuk di jangkau. " Jelasnya pada Maxim. Seketika Maxim langsung menatap tajam seraya menyipit kedua matanya kearah Asisten nya itu.
" Benarkah?? Apa kemampuan mu sudah memudar karena jalan usia mu yang sudah tua itu? " Hardik Maxim meremehkan Sang Asisten karena saking kesalnya.
" Maaf Tuan.. " Akunya seraya menunduk kepala menghadap lantai.
Melihat sang Daddy dan Asisten nya berdebat tak terlihat menghasil kan hasil yang memuaskan membuat Jenna jengah.
" Dad.. boleh pinjam komputer Daddy itu? " Tanya Jenna meminta izin sambil menunjuk tempat duduk CEO itu.
" Untuk apa Jen? " Tanya Maxim. Tapi sayang pertanyaannya tak sedikit pun mendapatkan respon dari Jenna.
Tak ingin membuang waktu lebih lama, Jenna melangkah dan menduduki bangku CEO itu. Dengan jari lincah Jenna mengetik berapa angka - angka rumit dikeybor komputer membiat situs musuh Maxim saat ini jatuh telak dengan serangan virus yang ciptakan sendiri olehnya. Tak butuhkan waktu lama bagi Jenna untuk menjatuhkan musuh perusahaan yang sudah berani mengusik perusahaan Sang ayah dibuat bangkrut seketika. Dengan tersenyum miring Jenna melirik komputer itu, lalu ia berdiri menyerahkan kepada Sang Daddy agar tidak memikirkan yang tidak - tidak lagi.
" Ya sudah Dad.. Silakan di lihat. " Ucap Jenna santai sambil melangkah dan duduk di sofa yang ada di Ruang CEO itu.
Maxim awal nya tidak paham apa maksud Sang putri karena pikiran nya sedang kalut memikirkan nasib perusahan yang sudah di ambang bangkrut itu. Tanpa berfikir tetap saja ia menuruti kemauan Sang putri. Untuk melihat apa saja yang sudah di lakukan putri nya itu pada layar komputer nya. Begitu pun dengan Asisten Maxim yang ikut kepo dengan apa yang sudah di lakukan oleh putri Tuannya ini.
Satu detik
Dua detik
Tiga detik___
Maxim beserta Asisten nya sampai menganga dengan apa yang baru saja mereka lihat yang tertera di komputer itu.
" I-ini serius Nak? " Tanya Maxim syok dengan apa yang dia lihat saat ini.
" Hm" Sahut Jenna menyeringai.
" Wah hebat sekali putri Tuan. " Puji Asisten Maxim itu.
" Ya.. Tapi itu tidak gratis lo Dadd. " Ledek Jenna seraya memainkan kuku nya dengan angkuh dan terlihat sombong.
Mendengar permintaan Putri nya itu, ia tidak merasa keberatan jika putri nya meminta bayaran dengan hasil kerja yang membuat nya melambung tinggi.
" Oke.. Kami butuh berapa akan Daddy bayar kok. Seratus juta, dua ratus juta atau satu miliar berapa pun Daddy bayar. Dengan hasil begini tidak ada ruginya." Dengan bangganya Maxim memberi kan penawaran untuk Sang putri.
" Cih.. Aku tidak butuh uang Mu Dad.. Bahkan uang ku lebih banyak dari uang Daddy punya itu. " Dengan sombongnya Jenna menjawab jawaban Maxim.
Deg
" Ya ampun aku sampai lupa jika putri ku lebih kaya dari apa yang aku punya. " Makinya kebodohann Maxim sendiri dalam Hati.
" Hah?? Apa katanya tadi?? Nona lebih kaya dari ayah nya sendiri. " Batin Asisten Maxim seraya bertanya-tanya dalam hati.
"Kenapa Daddy? Apa Daddy tidak sanggup memenuhi kemauan anak mu ini. " Tanya Jenna seraya menaikka alis matanya naik turun.
" Jadi kamu mau apa jika kamu menolak uang ku? "
" Gampang Dad.. Aku mau Daddy memaksa kak Lili bertunangan dengan ahli waris Sky R. O Crop.
" Apa? Jadi kakak mu sudah ada pasangan nya?" Syok Maxi.
semangat Thor