Kelly wanita berusia 24 tahun. Wanita dengan paras wajah yang cantik dan sangat polos. Kelly Aditisy Maheswari. Dia dikenal sangat lugu dengan memakai kacamata karena memiliki mata yang minus.
Memiliki seorang ibu yang tidak peduli kepadanya dan bahkan membedakan kasih sayang terhadap dirinya dan sang kakak.
Keluguannya benar-benar sangat dimanfaatkan dan bahkan calon suaminya sendiri berselingkuh dengan Tasya dan terpaksa bertunangan dengan Kelly hanya karena suatu tujuan.
Sampai seketika Kelly menyadari semua itu, dia mulai menyadari bahwa dirinya sangat tidak diinginkan, bahwa dirinya selama ini dibodoh-bodohi oleh keluarganya sendiri dan calon suami.
Hal itu membuat Kelly membalas dendam yang setimpal dengan apa yang telah dia terima selama 24 tahun hidup dalam ketidakadilan.
Farand pria yang disukai sang kakak bersedia membantu diri.
Lalu bagaimana kedekatan Kelly dan Farand dalam balas dendam Kelly.
Mari kita lihat dalam Novel ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3 Selingkuh Di Depan Mata.
Suasana yang dihadapkan di depan Kelly, benar-benar sangat membuat dia tidak nyaman berada dalam situasi itu dan padahal itu adalah hari bahagianya.
"Nona Kelly lelah!" suara teguran itu membuat Kelly melihat ke sebelahnya dan ternyata itu Bibi.
"Sedikit!" jawab Kelly.
"Jika Nona, Kelly, merasa kurang baik-baik saja dan ingin istirahat. Maka istirahatlah!" ucap Bibi.
"Tapi, acaranya belum selesai. Kelly tidak enak dengan yang lain. Apa kata orang-orang nanti, jika Kelly yang menjadi topik dalam acara ini tidak terlihat," jawab Kelly.
"Nona Kelly, yang lain juga tidak peduli mau Nona Kelly ada atau tidak di sini," celetuk Bibi dan Bibi menyadari jika perkataannya terlalu lancang yang pasti menyinggung perasaan Kelly.
"Maaf, Non, maksud Bibi bukan seperti itu," ucap Bibi yang langsung meralat kata-kata itu yang takut jika Kelly marah.
"Tidak apa-apa, Bi," jawab Kelly yang masih bisa tersenyum dengan semua perkataan Bibi.
Hatinya memang entah terbuat dari apa. Dia sama sekali merasa apa yang dikatakan Bibi benar dan tidak perlu tersinggung.
"Nona, kalau mau istirahat, istirahat aja. Jangan dipaksakan berada dalam situasi ini," saran Bibi.
"Bibi! Permisi dulu!" ucap Bibi dengan menundukkan kepala yang langsung pamit tanpa menunggu respon dari Kelly.
"Sepertinya memang benar keberadaanku tidak dianggap. Ini acaraku dan aku hanya berdiri saja. Aku juga tidak tahu di mana kak Rangga dan Bukankah seharusnya dia menemaniku agar aku tidak terlihat seperti orang bodoh yang tidak tahu harus melakukan apa," batin Kelly yang mulai merasa risih.
Dia tidak nyaman berada di acara tersebut. Tetapi dia juga tidak punya pilihan lain untuk tetap bertahan. Karena acaranya belum selesai dan dia harus menghargai acara yang telah disiapkan untuknya.
Kelly emang terlalu memikirkan orang lain dan padahal orang lain sama sekali tidak memikirkannya. Kelly menghela nafas perlahan ke depan.
"Kelly!" tegur wanita paruh baya yang berkacamata.
"Nenek!" ucap Kelly.
"Kamu sedang apa di sini? Di mana Rangga? kenapa dia tidak mengajak kamu atau mengenalkan kamu kepada rekan-rekan kerjanya?" tanya Nenek kepalanya berkeliling yang juga tampak mencari-cari Rangga.
"Kelly juga tidak tahu di mana, kak Rangga, mungkin sedang ada di toilet," jawab Kelly.
"Kalian ini bagaimana sih! Kalian sedang mengadakan acara pertunangan. Tetapi seperti orang asing yang tidak mengobrol dan tidak memperlihatkan hubungan kalian kepada orang-orang yang ada di sini. Jika acara ini bukan untuk kalian, jadi untuk siapa?" ucap Nenek Sekar dengan geleng-geleng kepala.
"Maafkan, Kelly, Nek!" ucap Kelly yang percaya tadi kedua tangannya berada di bawah yang jari-jari itu saling memencet.
"Kalau begitu biar Kelly mencari Kak Rangga!" ucap Kelly.
"Pergilah!" titah Sekar. Kelly yang langsung menganggukkan kepala dan langsung pergi.
**
Kelly yang kembali memasuki area rumah dengan menaiki anak tangga yang mencari kesana kemari. Tadi Kelly sempat bertanya kepada pelayan dan ada yang mengatakan jika Rangga sedang ke toilet dan itu yang membuat Kelly langsung menaiki anak tangga yang mungkin saja Rangga berada di toilet di salah satu kamar.
"Arkhhhhh!" langkah Kelly yang tiba-tiba terhenti ketika mendengar suara desahan.
Jantungnya berdebar dengan kencang dengan kepalanya yang menoleh ke arah pintu di sebelahnya yang tak lain adalah kamar Tasya. Suara itu juga sudah jelas adalah suara Tasya. Mana mungkin Kelly tidak mengenali suara adiknya.
"Rangga kenapa kamu begitu ahli melakukannya, kamu sangat pintar sekali," suara itu semakin keras yang mendesah kenikmatan.
"Aku memang sangat pintar membuat wanita mengingat apa yang aku lakukan. Aku akan memberimu kepuasan Tasya!" ucapnya.
Kelly memegang dadanya dengan suara debaran jantung yang semakin kencang dan perlahan melangkah menuju kamar itu yang hanya tinggal beberapa langkah lagi.
Suara wanita yang dia duga Tasya sudah jelas, karena pria yang juga sangat dikenal di Kelly suaranya menyebutkan nama itu.
Kelly menghentikan langkahnya dan berbaik badan yang seolah dia tidak ingin mengetahui apa yang terjadi. Walau hatinya sudah tidak tenang dan apalagi dua nama yang terdengar di telinganya sangat jauh.
Walau dia adalah gadis lugu dan polos tetapi dia mengerti. Kelly mungkin tidak ingin terjadi masalah yang membuat dia kembali melangkah dan lebih baik tidak tahu.
"Bukankah ini adalah hari pertunanganmu. Tapi kamu malah tidak sabaran untuk melakukannya kepadaku dan memilih meninggalkan calon istrimu," langkah Kelly kembali terhenti ketika mendengar pertanyaan itu.
"Tasya. Aku sangat bosan dan sangat muak dengan acara ini. Kau tau sendiri jika aku tidak pernah menyukai wanita bodoh itu. Dia hanya wanita cupu yang membuatku ingin muntah berada di dekatnya," ucap Rangga yang mampu membuat air mata Kelly jatuh.
"Lalu jika kau merasa dia bodoh. Kenapa kau mau berpacaran dengannya dan bahkan kalian berhubungan sudah hampir 2 tahun?" tanya Tasya.
"Kau tahu alasannya. Aku melakukan semua itu agar bisa dekat denganmu. Aku hanya menginginkanmu saja. Aku tidak butuh wanita seperti itu," jawab Rangga.
"Akrghh sayang sakit!" Tasya yang tiba-tiba mengerang kesakitan yang membuat mata Kelly terpejam dengan tubuh yang bergetar.
"Sayang ini belum seberapa dan kamu sudah merasakan sakit. Bukankah ini bukan yang pertama kali kita lakukan," ucap Rangga dengan suara desahannya.
"Apa kau pernah menyentuh wanita bodoh itu?" tanya Tasya.
"Dia itu sangat membosankan dan menciumnya saja aku tidak pernah. Kau tahu kenapa? Karena dia terus saja menolakku dan mengatakan tidak akan memberikan ciuman pertamanya sebelum kami menikah dan apa dia pikir laki-laki di dunia ini bodoh. Cukup dia yang bodoh!" jawab Rangga dengan nada ejekan.
Belum melihat saja dan masih mendengar hati cewek sudah benar-benar hancur mendengar semua pengakuan yang terucap dari mulut Rangga dan Tasya. Rangga adalah calon suaminya dan ternyata tega mengatakan semua itu yang selama ini tidak pernah diduga oleh Kelly.
Kelly membalikan tubuhnya dan perlahan mendekati pintu kamar itu dengan tangan yang bergetar yang ternyata dia ingin memastikan dengan jelas.
Ceklek.
Kenopi itu yang tertekan ke bawah dan terdorong perlahan. Dari pintu yang sedikit terbuka itu. Kelly jelas melihat bagaimana Rangga yang berada di atas tubuh Tasya dan pasangan itu yang melakukan percintaan panas tanpa busana yang membuat Kelly kaget dengan mulut menganga.
"Sayang kau benar-benar enak sekali. Jika bukan karena tante Monica. Aku tidak akan sudi berpacaran dengan wanita cupu seperti itu," ucap Rangga terus saja mengeluarkan kata-kata kebencian dan tidak sukanya kepada kalian dengan penghinaan yang begitu sakit.
"Tapi jangan kamu lampiaskan sayang rasa dongkol kamu di hari pertunangan kamu dengan adikku yang bodoh padaku," suara menjijikan yang keluar dari mulut Tasya yang menikmati semua sentuhan yang diberikan Rangga ketika pembentukannya tidak merasa berdosa terlalu menjalin hubungan terlarang dengan pria yang akan menikah dengan adiknya.
Kelly yang ingin sekali membuka mulut untuk berteriak agar dua orang yang larut dalam percintaan itu berhenti melakukan hal. Tetapi suaranya tidak sanggup untuk keluar dan menutup mulutnya dengan cepat yang langsung meninggalkan tempat itu.
Kelly hanya menyaksikan sendiri kenyataan itu tanpa ingin membongkar sendiri, apa yang telah dilakukan pasangan yang telah mengkhianati dirinya.
Bersambung