"Antagonis? yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"
"Tapi.... apa setiap antagonis itu jahat? aku rasa tidak! mereka tidak jahat! hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Syaputri~
___________________________________
Alice Deonandra Syaputri Agraham. Putri dari keluarga Agraham, sang Bad Girl yang di pandang sebagai gadis yang jahat oleh orang-orang, bahkan dia di juluki sebagai Queen Bullying oleh seantero sekolah.
Dia di beri panggilan seperti itu bukan tanpa alasan yang pasti, Mereka punya alasan, alasan nya karna dia sering membully salah satu murid pintar kesayangan para guru, dan jangan lupakan dia juga kesanyangan seorang Arvin Arkasa.
Arvin Arkasa. Sang Bad Boy yang mempunyai sejuta pesona untuk memikat para wanita, tapi sayang dia merupakan orang yang dingin dan kejam terhadap orang lain tapi dia akan menjadi pribadi yang hangat kepada orang yang dia sayang seperti hal nya kepada Rhena.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
WARNING!!⚠️
Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading Guyss ❤️
...----------------...
..."Apa yang sudah menjadi milik saya, maka akan tetap jadi milik saya. Jangan coba-coba menyentuh bahkan mengusik nya"~Alice...
...🍁🍁🍁...
Di Koridor sekolah
"Ciee ciee... Alice di anterin pangeran berkuda putih nya nih yee" goda Mischa yang entah datang dari mana
"Eumm... yang udah punya kandidat baru mah beda ya" celetuk Viola yang juga ikut ikutan menggoda Alice
"Sejak kapan mereka di sini?" batin Alice yang heran dengan kemunculan teman-teman nya itu secara tiba tiba
"Seperti setan saja" lanjut nya dalam hati
"Apaan sih kalian? pagi-pagi udah ngawur aja. Pake pangeran pangeran-nan, di pikir jaman kerajaan apa?" gerutu Alice yang tak di hiraukan oleh mereka berdua
"Lice itu... bukan nya mobil lo ya?" tuding Viola ke arah pagar sekolah
"Nah bener tuh, tapi... bukan nya tadi Alice bareng Felix?" sambung Mischa yang ikutan bingung
"Kenapa mobil gue bisa ada di sini?" batin Alice bertanya-tanya
Sudah beberapa menit Alice memperhatikan mobil tersebut kini turunlah seorang perempuan yang berpenampilan 'sedikit cupu dari dalam mobil tersebut.
"Sial!! Berani banget tuh anak make mobil ke sayangan gue!!" geram Alice dan mengepalkan tangannya
"Kita tunggu sampe dia masuk kelas nya, abis itu kita kasi pelajaran ke dia" usul Vio yang di setujui oleh Mischa
****
Xl-IPA
"Pagi semua" sapa gadis dengan paras yang terbilang lumayan cantik tapi berpenampilan kurang menarik itu dengan ceria ke arah teman kelas nya yang di sambut hangat oleh mereka semua.
"Heh cupu!!" panggil seseorang dari arah belakang gadis tadi
"Eh, i-iya ada apa kak?" tanya gadis tadi dengan sedikit gagu
"Ngapain lo make mobil gue?" to the points Alice dengan wajah datar nya
"Eummm... eh i-itu aku disuruh mama kak, katanya gak papa" ucap gadis itu sedikit terbata-bata dengan wajah yang terus menunduk
Kringg Kringg
"Shit! Kenapa harus bel sekarang sialan!!" maki Alice dalam hati
"Kali ini lo selamat tapi tidak di rumah nanti! tamasuk mama kesayangan lo itu" bisik Alice tepat di telinga Rhena
Yap! gadis yang di labrak Alice tadi adalah Rhena, gadis yang sudah berani me Makai mobil kesayangan Alice, orang yang di anggap sebagai musuh oleh Alice sendiri.
"Halo pak budi! Cepat cuci mobil saya hingga bersih! kalo perlu bapak siram mobil itu dengan hand sanitizer! dan sekalian mandiin pake kembang tujuh rupa! pokoknya Alice gak mau ada kuman di mobil itu! Bapak paham?" ucap Alice ke pada pak Budi, supir pribadi nya yang ada di sebrang telfon.
Katakan lah bahwa Alice lebay tapi ia tidak peduli! apa yang sudah menjadi milik nya maka untuk selama nya harus jadi milik nya! ia tidak akan berbagi dengan siapa pun walaupun itu keluarga nya sendiri! Apalagi dengan Rhena si musuh nya!
"Kakak nganggep aku kuman?" tanya Rhena dalam hati
Tentu saja Rhena bertanya di dalam hati, dia tidak mungkin bertanya seperti itu ke pada seorang Alice, jangan kan bertanya menatap matanya saja Rhena sudah takut
"Awas lo nanti!" ancam Alice lalu berlalu pergi dari sana meninggalkan Rhena yang masih menunduk ketakutan
***
Kantin seakan sudah cukup ramai saat ini, bahkan bukan hanya cukup ramai tapi sangatlah ramai hingga banyak siswa maupun siswi yang lebih memilih membawa makanan nya ke dalam kelas karena sudah tidak kebagian tempat duduk nya
PRANG!
Suara dentuman piring itu terdengar sangat nyaring di tengah tengah ke ramaian ini yang mampu mengalihkan atensi warga sekolah
"Lo tuh kalo jalan pake mata anj*ng!! Lo gak liat ada orang segede gue di depan lo!? Buta ya mata lo?! Sial!! Baju gue basah!!" teriak seorang gadis yang me makai baju ketat dengan kancing atas di buka serta rok tiga centi di atas lutut dan rambut yang di cat menjadi warna ungu, sangat pas di sebut sebagai cabe sekolah
"Maaf kak, Rhena gak sengaja" ucap gadis itu yang tak lain adalah Rhena yang tak sengaja menabrak sang Kaka kelas
"Gak sengaja - Gak sengaja apaan lo!! Jelas-jelas lo sengaja kan?! Iya kan?! Sama kaya lo yang merebut Arvin dari Alice iya kan?!" tekan gadis itu yang bernama Oktavia orang yang sangat suka membully. dia juga termasuk musuh Alice tapi juga sering membantu Alice, sangatlah membenci Rhena karena Rhena di cap sebagai Pelakor dan ia anti dengan kata tersebut
"Enggak kak, gak gitu" elak Rhena dengan suara yang mulai gemetar menahan tangisnya
"Alah alesan lo! Eh asal lo tau ya, gue dari dulu juga suka sama Arvin dari awal masuk SMA ini!! Tapi setahun setelah nya gue denger berita kalo Arvin udah tunangan sama Alice sejak kelas 9 SMP jadi gue berhenti!! Tapi lo? Liat... muka aja polos tapi hati nya busuk!!" oceh Oktavia tanpa jeda dan tentunya tanpa menghiraukan perasaan lawan bicaranya
"Dulu gue sempet benci ke Alice karena gue ngerasa dia akan rebut semuanya dari gue! Setelah gue lepasin Arvin Alice juga mendapat gelar Primadona sekolah yang awal nya milik gue!! Tapi sekarang gue lebih benci lo karena lo udah ngerebut dan ngehancurin hubungan seseorang!! Dasar PHO!!" lanjut Oktavia menggebu gebu
"Gue akan kasi lo pelajaran!" ucap Oktavia lalu mengangkat tangan nya hendak menampar Rhena tapi tangan nya di cekal oleh seseorang
"Lawan lo bukan dia Via tapi gue" ucap orang itu yang tak lain adalah Alice
"Ck! Lo gak usah ikut campur urusan gue!!" sentak Oktavia dan langsung menghempaskan genggaman Alice
"Udah gue bilang Via, lawan lo bukan dia tapi gue!" tekan Alice
"Ck, Alice bego! Seharus nya lo tuh seneng gue belain lo! gue dah bantuin lo buat nyingkirin dia jadi lo mending duduk diam aja" cetus Oktavia
"Ini masalah gue maka akan jadi urusan gue, lo... gak perlu ikut campur, paham?" tekan Alice dengan tatapan tajam nya
"Ternyata kakak masih mau belain aku, sukur lah kalau begitu" batin Rhena senang
"Ck! Liat tuh bitch!! Bahkan Alice masih mau berbaik hati buat nolongin lo dari bullyan gue sementara lo gak tau diri dengan tikung Alice! dasar bitch murahan! Awas aja gue gak akan biarin hidup lu tenang" maki Oktavia lalu pergi menjauh dari sana