Bumi ~
Sampai matipun aku tak akan pernah menyentuh wanita sepertimu karena tempatmu bukan berada di sisiku tapi berada di kakiku .
Air ~
Tak apa jika kau tak akan pernah melihatku , akan kunikmati setiap sakit yang kau torehkan karena aku adalah istrimu .
Hubungan yang terjalin karena adanya paksaan . Dendamnya pada wanita yang telah menjadi istrinya membuatnya buta untuk melihat kebenaran . Akankah Air mampu bertahan ? Akankah Bumi mampu melepasnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Pagi pagi sekali sebelum matahari menampakkan sinarnya Air sudah bersiap siap pergi dari apartemen suaminya . Tadi malam ia sudah berhasil menemukan rumah sewa murah yang di dapat dari bantuan seorang teman .
Kebetulan rumah itu milik orang yang pernah dibantunya saat ia masih menjadi istri Reynand dulu . Air bisa membayar sewanya setengah dahulu dan sisanya bisa dicicil setelah ia tinggal di sana .
Dengan susah payah ia menyeret kopernya menuju lobby apartemen . Ketika dia sedang menunggu taksi ada sebuah mobil mewah warna merah berhenti di depannya . Air terkejut ketika sang pemilik mobil menurunkan kacanya , Deniel .
" Hei selamat pagi Air , kau mau pergi kemana pagi pagi seperti ini . Udara masih menusuk tulang seperti ini , kasihan Janu bisa bisa dia pilek nanti "
" Ehmmm .. selamat pagi juga . ltu , aku hanya ingin membawa baju bajuku ke laundry . Kalau siang panas ! " jawabnya sekenanya , Air terlalu gugup saat ini .
Deniel turun dari mobil menghampirinya , pria muda itu terlihat tertawa kecil mendengar penuturan dari Air .
" Baiklah ... apapun katamu . Aku akan mengantarmu . Dan kali ini aku tidak ingin mendengar penolakan "
Deniel meletakkan koper Air di bagasi mobil dan membuka pintu depannya . Tapi Air masih terpaku pada tempatnya .
" Masuklah ! Dan ini ... "
Deniel menyodorkan sebuah botol kecil padanya .
" Apa ini !? "
" ltu cuma botol berisi serbuk cabai . Bawalah jika kau khawatir aku punya niat jahat padamu . Kau bisa menyemprotnya ke arah mataku jika aku berkelakuan aneh aneh . Sekarang cepat masuk "
Air terpaksa menuruti Deniel , ia duduk di kursi depan dengan mendekap Janu . Deniel benar udara pagi ini memang terasa dingin sekali .
" Kamu darimana pagi pagi begini ? " tanya Air untuk memecah keheningan .
" Tadi Varo memintaku untuk menjemputnya dari Bandara . Dia sudah pulang dari Surabaya dini hari tadi . Aku ingin pulang setelah drop dia di apartemennya , tapi kebetulan aku melihatmu di pinggir jalan "
" Ehmm .. aku ... "
" Itu urusanmu .. tak perlu menjelaskan apapun . Aku tak bertanya soal kenapa kau pagi pagi begini sudah ada di pinggir jalan " Deniel hanya ingin menghargai privasi Air .
" Tadi malam aku sudah dapat rumah kontrak , mahal jika aku harus menyewa apartemen terus " Air mencoba mencari alasan yang tepat mengenai kepergiannya karena tak mungkin ia bilang habis di usir oleh suaminya sendiri .
" Kenapa harus cari rumah sewa ? Bukankah kemarin kita sudah sepakat untuk membuat toko ? " tanya Deniel .
' Aku tidak enak sama kamu , lagian kan belum ada proses untuk permohonan pinjam uang di bank tempatmu bekerja "
" Untuk pinjaman serahkan padaku . Sekarang sebaiknya kau batalkan sewa rumah itu . Kita langsung ke ruko saja . Aku yang bayar jika mereka menuntut ganti rugi "
" Tapi .. "
" Tidak ada tapi , jarak ruko juga tidak terlalu jauh dengan supermarket Varo jadi kamu masih bisa menyuplai kue kue kamu kesana " Deniel tak bisa membiarkan Air dan Janu hidup di lingkungan yang ia belum tahu keadaannya .
Entah , tapi dia merasa punya tanggung jawab jika terjadi apa apa pada dua orang disampingnya .
Mereka sampai di sebuah area parkir sebuah kawasan ruko yang terlihat mewah . Ada sekitar lima ruko yang berjejer dengan Mading masing ruko mempunyai bentuk bangunan yang berbeda . Semua terlihat unik dan mewah .
Lima bangunan itu adalah milik Deniel , dulu ia buat karena menolong beberapa teman yang ingin membuka usaha sendiri .
" Kau suka ? " tanya Deniel ketika sudah ada di dalam salah satu ruko miliknya .
" Suka banget , ini beneran punya kamu ? "
" Bukan , tapi aku sudah terlanjur menyewanya selama dua puluh tahun " jawab Deniel sekenanya . Dia tak ingin Air curiga jika sebenarnya ia seorang kaya raya. .
Ruko itu memang sangat cocok untuk ia buat sebagai toko roti karena ada ruang dapur yang cukup luas di lantai bawah . Dia benar , dulu Deniel memang membuat itu untuk temannya yang mempunyai usaha roti .
Deniel membantu Air membawa kopernya menuju lantai atas . Di lantai atas pun Air tak henti hentinya memandang dengan penuh kekaguman . Deniel benar benar memperhatikan setiap detil ruangan tempat mereka berdiri sekarang .
Cat warna soft membuat ruangan itu serasa hangat , dia pasti akan sangat betah disini .
" Kau istirahatlah dulu .. ada lemari pendingin di bawah . Di sana ada beberapa bahan makanan yang bisa kau buat untuk sarapan nanti . Kita bicarakan ini nanti lagi . Yang penting kau sudah ada di tempat yang aman sekarang . Aku pulang dulu , tapi nanti siang aku kesini lagi "
" Iya ... terima kasih Deniel . Terima kasih kau sudah sangat baik padaku . Padahal kita belum lama saling mengenal "
Deniel hanya terkekeh mendengar penuturan Air yang menurutnya lucu .
" Tak perlu mengenalmu lama untuk mengetahui bahwa kamu adalah wanita sekaligus ibu yang baik "
Setelah Deniel pergi Air mulai membereskan barang barangnya mumpung Janu masih pulas . Air tahu benar sebentar lagi pasti putranya akan bangun kehausan .
Walau sedikit lelah senyum mengembang di sudut bibirnya , Air sudah tidak sabar untuk memulai usahanya . Air meraih ponselnya ketika ada panggilan dari seseorang .
" Dewa ?? " gunanya ketika tahu sang adik yang sedang menelponnya .
~ Tuh Mas Bum .. orang lain saja sudah bisa tahu mbak Air wanita baik walau baru beberapakali bertemu . Lahh kamu ? Ganteng ganteng rabun🤣🤣🤣 ! Jangan lupa jempolnya guyyss ... vote and comen juga ~
Berarti sama kelakuan nya astika dan jasmine..
Lain kali jangan mandi dulu diva biar mandi bareng aja daripada mandi 2x wkwkwk
Liat aja nanti gilang dan diana akan menyesal dan bangkrut karna ulah mereka sendiri 😏
gilang kali yg kurang kerjaan...