A Mafia Naga Hitam

A Mafia Naga Hitam

makam

Rintih hujan, tetes demi tetes sudah mulai membasahi wajah cantik Jenna, namun tak sedikit pun membuat nya untuk pergi meninggal kan makam Sang Ibu. Gadis itu masih saja betah menatap sendu batu mejan makam Sang Ibu tercinta.

" Mom.. Sudah tiga tahun Mom.  Jenna sangat rindu Mom.. Hiks... Hiks...  " Keluh gadis itu yang sudah sejam yang lalu masih berdiam diri di makam ibunya.

" Jenna rindu Mom..  Jenna juga rindu Papa sama kak Lili Mom.. Hiks.. Kenapa Mom.. Sejak Mom pergi, mereka juga pergi meninggalkan Jenna sendiri. Jenna kesepian Mom.. Hiks.. "

Pecah sudah tangis gadis itu ketika mengingat Moment bahagia ketika Sang Ibu masih hidup dan berbahagia bersama namun sejak kematian sang Ibu yang sangat tak wajar itu.

Semenjak itu lah membuat Maxim tak Terima atas kepergian sang istri tercinta dan ia selalu menyibukkan diri dalam bekerja agar tak bisa mengingat istrinya tersebut sehingga kedua putrinya tak lagi merasakan perhatiannya lagi seperti dulu di waktu sangat istri masih hidup.

Berbeda dengan Lili Sang kakak kandung dari Jenna.  Yang hobi kelayapan bersama dengan teman - temannya. Lili sengaja menghabis kan waktu untuk kelayapan agar dapat mengusir rasa kesepian. Sampai sang adik sendiri yang sangat membutuhkan kasih sayang dari nya sebagai kakak saja ia tak peduli. Baginya perhatian seperti apa yang akan dikasih untuk sang adik sedangkan dirinya sendiri juga sama-sama tidak merasakan hal yang sama dengan sang adik sangat haus dengan suatu perhatian dari orang tua. Namun di balik itu ia masih sangat menyayangi sang adik tetapi selalu di tutupi dengan sifat ego yang tinggi.

Bahkan Jenna juga bersifat sama dengan sang kakak. Ia sangat menyayangi Sang kakak meskipun secara diam- diam ia meminta anak buah nya untuk menjaga Lili dari kejauhan. Tanpa Lili tahu bahwa dirinya di beri pengawal bayangan yang siap menjaganya setiap saat.

Ya, Jenna merupakan Ketua  Mafia dari Naga Hitam, semenjak tragedi kematian yang sangat sadis di alami oleh sang Ibu, Jenna sudah bertekekad untuk mencari tahu siapa yang sudah merencanakan kematian sang Ibu.  Karena pihak dari kepolisian tidak mampu menelisik siapa dalang kematian sang Ibu,  kasus kematian sang Ibu tiba-tiba saja tertutup tanpa ada penjelasan yang pasti. Dengan itu Jenna merasa ada yang tidak beres, maka diam - diam ia mendirikan Klan Mafia Naga hitam. Yang saat ini klan Naga hitam sudah berada di tingkat pertama, karena Klan Naga Hitam adalah Klan Mafia yang sangat di takuti di dunia bawah.

Jenna terkenal dengan dewi kematian yang menghabisi musuh dengan tanpa ampun.

Kembali ke Jenna yang saat ini masih meratapi pusara sang ibu. Tiba- tiba sebuah tangan memegangi pundak nya, sehingga tangisnya terhenti seketika. Dan langsung menoleh kearah orang itu.

" Sudah nak.. Tidak baik menangisi terlalu berlebihan.  Kasihan dia.. Lebih baik kamu mendoa kan nya dari pada menangisi itu akan membuat nya lebih tenang disana nak. Cobalah untuk menerima dan ikhlas atas apa yang di tetapkan untuk kita nak.." Tegur seorang pria paruh baya yang kebetulan dari makam yang berbeda kelompok tak sengaja melihat Jenna yang masih berdiam diri dan menangis di makam itu.

" Aku sangat merindukan nya paman, Dia Ibu ku.. Hiks.. " Ujar Jenna dengan isak tangisnya.

" Yang sabar ya.. Nak. Ayo kita pulang hari sudah mulai gelap bahkan hujan semakin deras. Masih ada hari esok untuk datang kesini lagi. " Jelas pria paruh baya itu.

" Hm" Sahut Jenna seraya mengangguk kepala nya dan melangkah ke arah parkiran bersama pria itu.

" Kamu pulang dengan apa nak? Bagaimana jika paman antar saja kamu pulang. " Tawar pria paruh baya itu.

" Terimakasih Paman, motor saya ada disana kok Paman. " Ucap Selena dengan sikap sopannya sambil menunjuk dimana motor sport hitam nya terpakir tidak jauh dari sana.

" Baik lah.. Hati- hati di jalan ya. " Jawab pria itu yang tak lain adalah Alex.

Alex yang sedang sering berkunjung ke makam sahabatnya sering melihat Jenna mendatangi makam yang bernama Diana putri. Karena hari semakin gelap bahkan gerimis semakin deras seorang Alex merasa tak tega dengan melihat kesedihan gadis itu memberanikan dirinya untuk menasehati gadis itu agar tak terlalu berlarut-larut dalam kesedihan.

" Iya Paman. " Sahut Jenna berjalan mendekati Motor sport nya dan berlalu dari hadapan Alex yang masih tersenyum hangat kepadanya.

'Huft.. Andai dia Daddy ku. " Harap Jenna menarik nafas dalam - dalam dengan penuh harap pada Alex.

Sepergian Jenna

" Gadis yang malang... Semoga kau bisa bahagia tanpa ada kasih sayang seorang Ibu. " Seru nya melangkah masuk ke dalam mobil.

***

" Darimana saja kamu Jenna? Sudah magrib begini baru pulang? " Tanya Maxim pada Jenna yang baru saja melangkah masuk ke dalam Mansion.

" Makam. " Ucap Jenna datar tanpa menoleh sedikit pun kepada Maxim yang sedang berdiri di ruang tamu itu dan melangkah masuk ke dalam menuju kamar.

" Siapa yang menyuruh kamu pergi hah! Daddy masih belum selesai berbicara. " Hentak Maxim merasa geram dengan sikap cuek Sang anak.

" Tidak ada yang patut di bicarakan di antara kita Dad! " Jawab Jenna terpancing emosi. Lalu berlari ke arah tangga dan melupakan jika menuju kamarnya yang berada di lantai tiga ada lift.

" Jenna! " Teriak Maxim memanggil Jenna yang tak menghiraukan sedikit pun perkataan nya.

" Ya ampun... Anak itu! Semakin hari semakin menjauh saja. " Keluhannya tak habis pikir dengan sikap anak bungsunya itu. Ia menggusar wajahnya yang sudah banyak keritan dengan sangat kasar.

" Diana.. Lihat lah... Semenjak kau pergi meninggalkan kita, semuanya berubah sayang.. " Ujarnya sambil menjatuhkan tubuh nya yang bak jelly ke sofa dengan penuh rasa prustasi nya saat ini.

Di sudut balik dinding, Lili tidak sengaja menyaksikan perdebatan antara Daddy dan Jenna.

'Sampai kapan  kau akan menjauh dek,.. Kakak rindu.. Dad.. Aku juga rindu pelukan Daddy yang hangat seperti dulu lagi. Lihatlah Mom.. Kami tak pernah lagi bahagia.. Hiks.. Hiks.."  Keluhnya melihat keadaan keluarga yang terlihat kacau.

Di dalam kamar Jenna merasa hal yang sama.

"Maaf Dad.. Aku capek! Kita selalu menjaga jarak seperti ini terus. Aku janji Dad setelah aku tahu siapa dalang kematian Mommy, Aku janji kita akan kembali bersama kembali. Bersabar lah sedikit lagi Dad. " Ujar Selena penuh harap dengan keadaan bisa kembali seperti dulu lagi meskipun tanpa kehadiran Sang Ibu.

Jenna melangkah masuk dan mengambil sebuah bingkai foto keluarga cemara yang begitu hangat dan bahagia.

" Nyawa di balas dengan nyawa! " Kilatan emosi dengan linangan air mata yang sudah memenuhi seluruh pelupuk matanya.

****

Malam ini adalah malam yang terasa langka yang di rasakan oleh pekerja dan para maid yang ada di mansion Maxim. Semenjak kepergian sang nyonya baru kali pertama ini mereka bisa melihat kembali menyaksikan  makan bersama antara anak dan ayahnya untuk bisa makan bersama - sama lagi.  Meskipun tanpa ada sedikitpun suara di antara majikan mereka untuk memulai pembicaraan.

Semenjak Diana pergi, jarang sekali mereka melihat majikan bersama, yang mereka lihat, Tuan besar mereka yang sangat jarang pulang kerumah dan selalu menginap di kantor bahkan keluar kota. Jika pulang ke rumah hanya untuk mengambil pakaian dan keperluan yang yang lain.

Begitu dengan Lili, juga enggan untuk pulang dan selalu menginap di apartemen yang sengaja di beli untuk di jadikan rumah kedua. Berbeda dengan Jenna selalu pulang dan makan sendiri tanpa sedikit pun yang mau menemani.

Jenna sudah sering kali membuat onar di sekolah, berbagai kasus kenakalan ia lakukan untuk memancing perhatian sang Ayah untuk bisa lagi bertemu. Namun itu tak sedikitpun membuat Maxim tertarik untuk menyelesaikan masalah sang putri bungsu. Dan hanya selalu meminta asisten nya untuk datang ke sekolah agar menyelesaikan masalah anaknya. Sejak itu lah Jenna merasa bosan dan lelah untuk mendapatkan perhatian sang Ayah yang gila kerja.  Sejak saat itu juga, Jenna berhenti mencari perhatian sang Ayah dan tak lagi ada sepatah kata apapun itu untuk mau berbicara dengan sang Ayah. Bahkan untuk bertemu pun jarang.

" Setelah makan ada yang perlu Daddy bicarakan dengan kalian berdua. " Ucap Maxim melirik kedua anak gadisnya.

" Hm" Sahut Jenna datar.

Sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh Maxim tadi, kedua putri nya sudah duduk tenang dan santai di ruang tamu. Maxim menarik nafas dalam - dalam ketika melihat sifat kedua putri nya yang sibuk dengan sendirinya.

" Ahm" Ujar Maxim sambil berdehem untuk memecahkan suasana tegang.

Lili dan Jenna secara bersamaan menoleh ke arah Maxim. Dengan santainya Maxim menjatuhkan badannya di sofa untuk duduk.

" Daddy ingin memberi tahu kalian kalau Daddy ingin menikah lagi. Jika daddy harap kalian berdua merestui Daddy untuk menikah lagi.

Deg

Terpopuler

Comments

putri cobain 347

putri cobain 347

jadikan aku yang pertama, mampir kak, komen di karya pertama putri 🙏🙏

2024-10-29

2

Murni Dewita

Murni Dewita

👣

2024-11-09

0

Dian Septi

Dian Septi

asiap

2024-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 makam
2 meminta izin
3 sahabat baru
4 pengganggu
5 calon ibu
6 pindah sekolah
7 sekolah baru
8 apartemen
9 mainan lagi
10 Memang iblis
11 tidak semangat
12 kedatangan Malio
13 Arena balapan
14 pertemuan
15 Kembali pulang
16 Fakta
17 Markas
18 Rasa malu
19 Meretas
20 Perusahaan
21 perkenalan calon suami untuk Lili
22 Apartemen Jenna
23 misi
24 Raisa
25 pertarungan
26 penyerangan Mansion
27 hukum rimba
28 Sudah ada pasangan
29 mendekati Milla
30 Menggantikan posisi Jenna
31 Nyonya Dira
32 Lamaran
33 Sosok Jimmy
34 satu misi penting
35 jadi istri orang
36 Mata gue
37 saus sambal
38 firasat buruk
39 perasaan yang tidak enak
40 Bima Argantara
41 Adik
42 satu tamparan
43 gadis ini loh..
44 bibit cinta
45 mengejar Milla
46 bakalan Menikah
47 kesepakatan Jenna dan Bima
48 Bos kita sudah gila
49 Racun mematikan
50 isi hati
51 gengster
52 aksi Mila dan Gengster
53 kedatangan Malio
54 Wina dan Abraham
55 kecewaan Jenna pada Aska
56 kecewa Jenna
57 gadis primadona
58 ngidam Lili
59 siapa dia?
60 Bertemu Mertua
61 Syarat menjadi menantu
62 kamu cantik sekali
63 kedatangan Aska
64 Aksi Bryan
65 kedatangan Lili dan Jimmy
66 Leon
67 aku merasa malu
68 Phoenix
69 balas dendam
70 gengster
71 minta izin
72 sebuah misi
73 kedatangan keluarga Bima
74 Natan Vs Bryan
75 kedatangan Queen Nara
76 kerja sama
77 Anak Alexander
78 jangan cemberut donk!
79 ini. sudah kelewatan batas
80 siapa kau?
81 Bayi
82 amukan Diana dan Rani
Episodes

Updated 82 Episodes

1
makam
2
meminta izin
3
sahabat baru
4
pengganggu
5
calon ibu
6
pindah sekolah
7
sekolah baru
8
apartemen
9
mainan lagi
10
Memang iblis
11
tidak semangat
12
kedatangan Malio
13
Arena balapan
14
pertemuan
15
Kembali pulang
16
Fakta
17
Markas
18
Rasa malu
19
Meretas
20
Perusahaan
21
perkenalan calon suami untuk Lili
22
Apartemen Jenna
23
misi
24
Raisa
25
pertarungan
26
penyerangan Mansion
27
hukum rimba
28
Sudah ada pasangan
29
mendekati Milla
30
Menggantikan posisi Jenna
31
Nyonya Dira
32
Lamaran
33
Sosok Jimmy
34
satu misi penting
35
jadi istri orang
36
Mata gue
37
saus sambal
38
firasat buruk
39
perasaan yang tidak enak
40
Bima Argantara
41
Adik
42
satu tamparan
43
gadis ini loh..
44
bibit cinta
45
mengejar Milla
46
bakalan Menikah
47
kesepakatan Jenna dan Bima
48
Bos kita sudah gila
49
Racun mematikan
50
isi hati
51
gengster
52
aksi Mila dan Gengster
53
kedatangan Malio
54
Wina dan Abraham
55
kecewaan Jenna pada Aska
56
kecewa Jenna
57
gadis primadona
58
ngidam Lili
59
siapa dia?
60
Bertemu Mertua
61
Syarat menjadi menantu
62
kamu cantik sekali
63
kedatangan Aska
64
Aksi Bryan
65
kedatangan Lili dan Jimmy
66
Leon
67
aku merasa malu
68
Phoenix
69
balas dendam
70
gengster
71
minta izin
72
sebuah misi
73
kedatangan keluarga Bima
74
Natan Vs Bryan
75
kedatangan Queen Nara
76
kerja sama
77
Anak Alexander
78
jangan cemberut donk!
79
ini. sudah kelewatan batas
80
siapa kau?
81
Bayi
82
amukan Diana dan Rani

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!