Kepentok Cinta Bule Ganteng

Dengan menggunakan stelan Jas berwarna navy Elvano melangkah ke lobi dengan langkah tegapnya tak lupa kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancung pria bule itu mengundang mata para kaum hawa yang memandang takjub wajah Elvano yang penuh pesona.

Sesampainya dilobi Elvano menghampiri Johan yang sudah siap.

"Kita berangkat sekarang Tuan?" ucap Johan

"Tidak! Minggu depan" ucap Elvano acuh dan melangkah keluar hotel, di luar loby sudah ada sopir yang menyambut dan membukakan pintu penumpang bagian belakang.

Johan meggaruk pelipisnya yang tak gatal, dia berjalan di belakang Elvano dan naik di Kursi penumpang sebelah kemudi. Mobil Bentley milik Elvano melaju menuju rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit mereka langsung menuju ruangan Tuan Takeshi. Sesampainya di depan pintu Johan mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok.. Tok.. Tok

"Masuk" terdengar suara dari dalam ruangan Johan pun memberanikan diri membuka pintu dan masuk terlebih dahulu dan da diikuti Elvano di belakangnya. Terlihat seorang pria paru baya yang sedang menikmati sarapannya di temani Oleh asistennya.

"Selamat pagi Tuan, maaf mengganggu istirahat Anda" ucap Johan dalam Bahasa Jepang sambil meletakkan buah yang di belinya waktu di perjalanan.

"Oh Tuan Johan, mari silahkan Saya sudah tau kedatangan anda dari asisten saya, Terima kasih sudah datang" ucap Tuan Takeshi.

"Oh Iya Tuan Saya datang kemari bersama atasan saya, perkenalkan ini atasan saya CEO DOM Corp. Tuan Elvano Zayn Dominic." Elvano tersenyum berjalan mendekati ranjang tuan Takeshi dan mengulurkan tangan mereka saling berjabat tangan.

"Senang berjumpa dengan anda tuan" ucap Elvano

"Akhirnya Kita bertemu tapi maaf dalam keadaan seperti ini" ucap Tuan Takeshi menyayangkan keadaannya.

"Sudahlah tuan yang terpenting sekarang kesehatan anda" ucap Elvano berdiri di samping ranjang.

"Maaf kalau kedatangan saya mengganggu istirahat anda, bagaimana keadaan anda tuan" ucapnya lagi.

"Ah tidak ada yang serius hanya sedikit retak di tangan kiriku" ujar Takeshi.

"Baiklah tuan sebaiknya kita tunda dulu kontraknya sampai anda benar-benar pulih" ucap Elvano sedih melihat keadaan Tuan Takeshi. Merasa prihatin disaat Tuan Takeshi sakit tidak ada keluarga yang mendampinginya.

Dia Jadi teringat istrinya yang menemaninya dan merawatnya disaat dia sakit.

"Aku Jadi merindukan Kiara" gumamnya dalam hati.

"oh tidak tidak kerja sama tetap berjalan yang terluka tangan kiriku tangan kananku masih berfungsi dengan sangat baik" ucap Takeshi.

"Tenanglah anak muda perjalananmu tak akan sia-sia" ucap Takeshi tersenyum melihat Elvano, pria tampan kaya pintar dan memiliki segudang prestasi.

"seandainya aku mempunyai anak gadis pasti akan aku jodohkan denganmu sayangnya anakku satu-satunya laki-laki" Elvano hanya tersenyum menanggapinya.

Setelah berbincang cukup lama Elvano pun pamit undur diri.

"Baiklah tuan! saya masih ada urusan lain, semoga anda cepat sembuh" Elvano menyalami Tuan Takeshi

"Senang berjumpa dengan anda Tuan, semoga kerja sama Kita berjalan lancar" ucap Takeshi menyambut uluran tangan Elvano.

 Elvano keluar ruangan dengan Johan dibelakangnya.

Hari pun berlalu seminggu sudah Elvano berada di Jepang dan kontrak kerjasama pembangunan Mall di Jepang pun sudah di realisasikan.

Drrrt..drrt..drrt

"Halo sayang" ucap elvano setelah menggeser icon Terima.

"Apa kau pulang hari ini El?" Tanya Kiara

"Aku sudah di bandara sayang, tapi satu minggu aku di Jakarta ada yang harus aku selesaikan disana" ucapnya.

"Emm baiklah El hati-hati di Jalan" ucap Kiara

"persiapkan dirimu sayang Aku akan menagih jatahku dua minggu dan kau tak akan aku biarkan keluar kamar" Elvano tersenyum menyeringai sedangkan Kiara bergidik ngeri mendengarnya.

tut..tut..tut

Kiara menutup sepihak dia memikirkan nasibnya yang tak boleh keluar kamar selama seminggu.

Elvano tersenyum dan kembali berjalan menuju pesawat pribadinya.

Didalam pesawat

"Apa saja jadwalku di Jakarta Jo" ucapnya sambil menyandarkan kepala di sandaran kursi dan memejamkan matanya.

"Tidak ada yang penting tuan, tapi anda harus memeriksa beberapa laporan dan juga jangan lupa ulang tahun Nona Belva akan di adakan di Grand hotel jam tujuh malam" ucap Johan mengingatkan.

"hmm baiklah" jawab Elvano singkat. Elvano harus segera menyelesaikan dengan Belva, dia tau akan sangat menyakitkan tapi tidak ada pilihan lain dan Elvano hanya mengikuti kehendak takdir.

Malam hari Elvano sudah sampai di apartment mewahnya, dia melempar jasnya sembarangan dan melempar badannya di atas ranjang empuk yang dia rindukan, Elvano mengirim pesan pada Kiara tak menunggu balasan karena dia tau istrinya pasti sudah tidur. Karena kelelahan akhirnya Elvano pun tertidur hingga pagi menjelang.

Elvano setengah sadar dia merasa ada yang menindih perutnya.

"Kia kenapa kakimu berat sekali, satu minggu tidak bertemu apa berat badanmu naik" gumam Elvano dia memiringkan tubuhnya dan memeluk seseorang yang tidur di sampingnya.

"Apa kau sangat merindukanku van sampai memelukku seposesif itu" ucap seorang pria di samping kirinya

"Apa kau hanya akan memeluk Daniel bro" ucap pria di samping kanannya.

Elvano membulatkan mata dan menendang pria yang tidur disampingnya hingga terjatuh, dia bergidik sudah memeluk bahkan mencium punggung Daniel.

dug

"Sialan kau van" Daniel melempar bantal ke arah Elvano. Simon tertawa melihat wajah Elvano.

"Sedang apa kalian dikamarku, mengganggu istirahatku saja" ucap Elvano.

"Ayolah bro kami merindukanmu apa kau tidak merindukan kami" ucap Simon, tak peduli dengan kedua sahabatnya Elvano beranjak dari ranjang dan masuk ke kamar mandi.

Dion dan Daniel sahabat Elvano dari mereka Kuliah di Harvard mereka di pertemukan kembali di Indonesia karena mereka mempunyai perusahaan di negara itu.

Mereka memiliki perawakan yang sama hanya Elvano lebih tinggi.

Ceklek

Keluar kamar mandi Elvano sudah tidak melihat dua orang sahabatnya lagi di dalam kamar.

"pasti mereka membuat berantakan dapurku lagi" gumam Elvano

Setelah menggunakan pakaian santai Elvano keluar kamar dan benar saja Daniel membuat makanan karena hobinya adalah memasak. sedangkan simon sibuk mengeluarkan cemilan yang ada di kulkas.

Elvano mengambil softdrink di kulkas lalu mendudukan di kursi sebelah Simon.

Karena hari minggu Elvano memiliki bersantai di apartemennya. Ternyata gangguan datang.

"Bagaimana kalian tau aku disini?" ucap Elvano sambil menyesap minumannya.

"Tadi kami bertemu Johan di bawah, dia yang bilang kalau Kau ada disini" ucap Simon.

"Eh tunggu.. Tunggu.. tadi waktu tidur kau menyebut nama wanita tapi bukan nama Belva apa kau selingkuh" ucap Simon mengintrogasi.

"Glek" Elvano menelan ludahnya.

Daniel yang mendengar mematikan kompornya dan duduk di hadapan dua temannya.

"Yaah!! Aku dengar itu.. Kalau tidak salah Kia??" sambung Daniel.

"Kia?" ucap Elvano, otaknya Masih bergerilya jawaban apa yang akan dia berikan pada dua sahabatnya itu.

Bersambung

Terima kasih sudah singgah🙏🙏