Tidak pernah Alana menyangka, pria yang sengaja dihindari selama lima tahun ternyata adalah atasannya.
Karena rasa benci jika pria tersebut menikah lima tahun yang lalu membuat Alana merasa kecewa dan berniat pergi. Tapi, semua itu sia-sia karena Silas menjadi Atasannya.
Silas yang memang masih mencari Alana karena rasa cinta tentu saja suka melihat wanita itu berada disekitarnya. Tanpa sengaja mereka melakukan malam panas bersama disaat Alana sedang dikuasai oleh pengaruh alkohol.
Lalu, bagaimana dengan kisah mereka selanjutnya? apakah Alana akan tetap bekerja di bawah Silas atau malah tetap menjadi simpanan pria yang sudah menikah lagi itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
"Ana?" Bahkan Alana baru tahu jika Silas memiliki nama sebagus dan semanis itu untuknya. Selama ini Alana kira jika Silas hanya menganggap dirinya sebagai wanita bodoh yang tidak tahu apa-apa. Tapi, siapa sangka jika Silas punya nama panggilan yang sangat manis untuknya.
"Dia wanita yang selama lima tahun ini aku cari, sepertinya kau harus menepati janjimu sekarang, Bella." Cukup tegas kali ini setiap ucapan Silas yang keluar, tidak memperdulikan perasaan Bella sama sekali.
Mungkin tidak memiliki tenaga lagi hingga Bella terduduk di lantai, dan semua itu membuat Alana terkejut. Spontan Alana berlari menuju Bella, ia membantu wanita itu untuk bangkit. Ya bagaimanapun Alana adalah seorang wanita yang masih sangat memiliki hati. Tidak seperti Silas yang selalu sesukanya atas setiap hidup orang, seperti yang terjadi dalam hidupnya saat ini.
"Jangan sentuh aku!" Teriak Bella, ia bahkan mendorong tubuh Alana seakan benci mendapatkan belas kasih dari wanita itu.
Silas berjalan menuju Alana, membawa wanita itu untuk bangkit kembali. "Tepati janjimu, Bella. Aku tahu bahwa kau tidak akan mengkhianati perjanjian kita bukan?" Silas terus menekan Bella dengan semua kenangan masa lalu yang cukup buruk itu.
Alana tidak tahu perjanjian seperti apa yang sebenarnya terjadi, hanya saja ia merasa kali ini Silas cukup kejam.
"Aku akan mengambil semua Hak Alana yang telah kau ambil, seperti posisi sebagai istri pertamaku." Ucap Silas, ia memaksa Alana untuk berdiri disisinya.
"Hentikan semua ini, Silas! Hentikan!" Pinta Alana karena merasa semua sudah sangat berlebihan. Tapi, Silas tetaplah manusia yang tidak akan mendengarkan setiap permintaan orang disaat ia percaya dengan tindakannya sendiri.
"Aku akan mengurus surat perceraian kita, Bella. Tetaplah pegang penuh perjanjian kita, soal Kiara... kalau kau enggan menjaganya, aku yang akan membesarkan Kiara bersama dengan Ana." Ucap Silas lagi, menarik paksa tangan Alana untuk segera masuk kedalam Mansion.
Tatapan mata Alana tertuju pada Bella yang masih meratapi nasibnya, Alana sangat tidak mau semua ini terjadi. Tapi, tubuhnya terus ditarik Silas untuk masuk mungkin Silas tidak mau jika Alana mendengar atau bahkan melihat drama Bella lagi.
"Tunggu, Kak!" Alana melepaskan secara paksa tangannya dari Silas, ia menatap sangat tajam pria yang sangat egois menurutnya. "Kau gila? Dia istrimu, bagaimana kau bisa mencampakkan orang semudah itu?"
Silas menghela napas berat, ia meraih tangan Alana untuk ia genggam tapi tetap saja Alana menolak. "Sekalipun kau mencintai aku tetap saja tindakan mu ini tidak punya hati!" Teriak Alana, ia seakan semakin benci kepada Silas yang menurutnya sangat egois.
"Kau tidak tahu apa-apa tentang aku dan Bella, Alana. Bella tidak sederhana yang kau lihat dan hubungan kami tidak sederhana seperti apa yang kau nilai."
"Lalu harus dari mana aku menilai yang benar? Semua perlakuan buruk dan kasarmu tadi?" Sela Alana, masih memberikan tatapan penuh permusuhan. "Aku tidak peduli seperti apa pernikahan kalian bisa terjadi hanya saja... dia tetap istrimu selama lima tahun ini, Silas!"
Tangan Alana mendorong tubuh Silas yang ntah kenapa kali ini seperti tidak bertenaga. "Mau kau berteriak sampai mampus mengatakan mencintai aku tapi kau telah mempertahankan wanita itu, selama lima tahun."
"Lima tahun, Silas? Lima tahun! bukan waktu yang singkat untuk menjalani pernikahan sementara, tahu!" Alana menumpahkan segala unek-unek di hatinya, ia benci melihat cara Silas mencampakkan Bella tadi.
Silas hanya bisa diam saja, ia tahu semakin bicara disaat Alana tengah berpikir sendiri malah memperkeruh keadaan yang ada. Tidak akan Alana mengerti apa yang Silas pikirkan dan katakan, semua terasa percuma saja.
"Jika kau tetap ingin menceraikan Bella maka kau harus menceraikan aku juga. Bagaimana?" Alana memberikan ancaman terbaiknya, hanya ini satu-satunya cara bagi Alana. Yaitu tidak mau menjadi satu-satunya wanita didalam kehidupan Silas, karena tidak mau membuat Silas malah semakin tidak melepaskan dirinya nanti.
"Tidak ada peraturan yang bisa mengaturku, Alana Jegger. Tidak pernah ada!" Bantah Silas, sampai kedua matanya melotot sempurna ke arah Alana. Keduanya saling adu argumen masing-masing, terlihat tidak akan ada yang mau mengalah.
"Ada, Silas Alexander. Ceraikan saja istrimu itu jika kau ingin melihatku pergi sejauh-jauhnya dari hidupmu. Lakukan saja..." Alana mengatakannya dengan tatapan sangat serius, tanpa kedip sedikitpun.
Silas langsung berbalik badan membelakangi Alana karena tidak mau terbawa emosi tinggi. Tangan Silas saling mengepal erat, tarikan napasnya naik turun merasakan emosi yang menyesakkan dada. Tidak tahu hanya sekedar memancing atau tidak yang telah dilakukan Alana sekarang. Hanya saja berhasil membuat Silas terjebak, sampai tidak bisa menstabilkan sikap.
Sementara Alana tersenyum sinis saja melihat Silas menghindar dengan cara seperti itu. Alana bukanlah wanita yang patuh terus menerima takdir dengan berlutut. Tidak ada kamus seperti itu didalam kehidupan Alana, sekalipun sudah sangat tertekan dengan ulah Silas. Tetap saja Alana harus memiliki cara untuk lepas dari pernikahan aneh ini.
Perlahan langkah kaki Alana maju menuju Silas, ia mendekati terus pria tersebut. Berhenti tepat di samping Silas, ingin membisikkan sesuatu yang penting.
"Sama halnya seperti lima tahun lalu, dimana aku pergi dari kehidupanmu secara tiba-tiba. Mungkin saja kepergianku kali ini... tidak akan pernah kau lihat lagi meskipun memakan waktu lebih dari lima tahun." Bisiknya, sempatnya Alana mengigit telinga Silas hingga pria itu terperanjat.
Secara langsung Silas menoleh kearah Alana yang tersenyum lebar padanya dengan posisi tangan berkacak pinggang. "Bagaimana, Tuan Silas? Tetap jadikan aku istri kedua atau ceraikan istrimu itu?" Tanya Alana, karena Silas hanya diam mendapatkan tawa kencang darinya.
Alana tahu kelemahan Silas adalah sebuah ancaman dan semua tidak jauh-jauh dari egois yang Silas miliki sendiri. Meskipun dari ekspresi wajah Alana terlihat berani sekali, faktanya tidak seperti itu. Didalam hati sana Alana tengah menggigil ketakutan karena mengancam pria nekad seperti Silas.
"Aku akan membuatmu gila dengan pilihanmu sendiri, Silas. Yaitu telah menjadikan aku istrimu, selamat datang di api neraka yang aku ciptakan sendiri. Hahahaha!" Alana tertawa puas didalam hati, rasa bencinya terhadap Silas sangat mendarah daging sekarang.
***Oke, aku update tiga bab dalam sehari tapi kalian semua jangan numpuk bab yaaaa😄 bantu Silas kesayangan kita lolos di 20 yok!***
***Caranya gampang kok, yaitu kalian jangan numpuk bab terus jangan lupa tinggalin like setiap habis membaca yaaa... mohon bantuannya muah muah😘😘***
