Hegemond Sejati

"Yah ya aku berlebihan kali ini" kata Jia Sun,saat melihat dua saudara itu menatapnya dengan senyuman meledek.

"nah..nah..begitukan lebih baik,hais..terkadang merasa serba memahami itu,belum tentu baik" kata Guo Liang.

Jia Sun tersenyum geli "kali anda benar saudara Guo,tapi aku kesini bukan asal pergi saja" kata Jia Sun.

"Eh,jadi kamu memiliki rencana adik Jia?coba katakan pada kami,apa rencanamu" kata Guo Ying.

"Ppppppfffffff" Jia Sun menghela nafas.lalu ia mengalihkan tatapannya kearah hutan bambu didepan mereka.

"Kakak besar Guo,dan saudara Guo,kalian telah memahami akan sekuat apa musuh musuh kalian,mungkin diantara semua musuh,tuan kota Lian bisa jadi tidak akan memperpanjang permasalahan antara kalian dan putranya" kata Jia Sun.

Guo Ying dan Guo Liang mengangguk setuju.permasalahan dengan tuan muda Lian,bisa dikatakan itu hanyalah masalah sepele.

"Namun,untuk empat tuan muda dari empat perkampungan lainnya,kurasa mereka pasti akan mencari kalian,tujuan mereka sangatlah jelas,bukan membalas pukulan kalian pada mereka,tapi ingin berbuat jasa bagi kota Lian,karna itu,mereka pasti akan terus memburu kalian,dan kurasa para ahli kelas atas dari perkampungan akan bergerak sendiri" kata Jia Sun lagi.

Kembali Guo Ying dan Guo Liang menganggukan kepala mereka,dua saudara itu merasa apa yang Jia Sun katakan benar.

"Saat ini,kekuatan kita bertiga,masih sangat lemah,disisi lain kelompok organisasi pembunuh topeng hitam,adalah lawan yang kuat,jadi kita butuh waktu untuk memperkuat diri,dan tempat ini adalah alasan yang paling cocok bagi kita"

"Kawasan hutan bambu berbeda dengan kawasan hunian pedesaan,walau sama sama berada dilereng pegungan tapal batas,kawasan hutan bambu,juga dihuni oleh binatang roh,kawasan ini adalah area yang baik bagi generasi muda untuk berlatih,kalian melihatnya bukan,hutan bambu,menebar luas hingga berhubungan langsung dengan hutan dipegungan sana,jadi ini tempat yang baik" kata Jia Sun.

Guo Ying dan Guo Liang melirik hutan bambu luas itu,hingga tatapan mata mereka terhalangi oleh rimbunan pohon bambu yang tumbuh dikawasan itu.

Mereka adalah penghuni perkampungan dibawah pegungan tapal batas.

Jadi,mereka memahami apa yang Jia Sun katakan itu benar.

Binatang roh tidak akan tinggal dikawasan yang sama dengan manusia,sebab bila bertemu mereka pasti saling bunuh.

Jadi dibawah kaki pegungan tapal batas,terpadat dua hutan luas yang menjadi hunian binatang roh.

Salah satunya adalah hutan bambu didepan mereka,dan satu lainnya adalah hutan Cemara,dan hutan Cemara berada dilereng sebelah barat pegunungan.

"Kurasa alasan adik Jia benar juga,baiklah saat ini masih malam,begitu hari telah terang,barulah kita memasuki hutan bambu ini" kata Guo Ying.

"Yah kakak besar Guo benar" kata Jia Sun.

Tiga orang itu duduk beristirahat,mengobrol sambil menunggu matahari terbit.

Lumayan lama waktu yang mereka habiskan dipinggiran hutan bambu itu.

Saat lelah mengobrol,mereka pun duduk bersila menyerap energi alam,untuk memulihkan kelelahan tubuh mereka.

Ketika matahari pagi mulai bersinar dan cahayanya semakin tinggi dan menerpa tubuh ketiganya,mereka masih nampak duduk bersila.

Saat kelelahan tubuh terasa membaik,barulah ketiganya membuka mata.

"Ppppppffffffff" tiga anak remaja itu menghirup udara segar,lalu menghembuskan nya.

"Udara pagi yang menyegarkan" kata Jia Sun sambil tersenyum ceria.

Guo Ying tersenyum "baiklah apakah kalian telah siap" kata gadis remaja itu.

Jia Sun dan Guo Liang melirik Guo Ying dan tersenyum "yah tentu saja" jawab dua remaja itu.

Guo Ying melirik Jia Sun "adik Jia,silahkan pimpin arah" kata Guo Ying.

Jia Sun menganggukan kepalanya "yah kakak besar Guo" kata Jia Sun.

Lalu Jia Sun berdiri dan berjalan memasuki hutan bambu didepan mereka.

Guo Ying dan Guo Liang mengikuti pada jarak dua meteran saja dibelakang Jia Sun.

Hutan bambu tumbuh rapat,namun terlihat rapi,seakan akan ditata oleh alam menjadi sebuah kawasan yang indah dan menyejukkan.

Cahaya matahari sangat sulit masuk kedalam kerapatan hutan bambu,hal itu membuat rerumputan pun,sulit tumbuh.

Berjalan maju menyusuri batang bambu yang tumbuh berbaris rapi,ketiganya nampak menikmati kesejukan didalam kawasan itu.

Berjalan terus kedepan,hingga puluhan meter,semua nampak baik baik saja.

Ketiganya terus melangkah,menyusuri hutan bambu yang nampak semakin rapat dan gelap.

Terus berjalan hingga seratusan meter,keadaan masih sama saja.

Berjalan dan terus berjalan,hingga beberapa ratus meter mereka lalui.

Jia Sun menghentikan langkahnya saat Guo Ying memanggil.

Jia Sun melirik kebelakang "kakak besar Guo,ada apakah" tanya Jia Sun.

Dahi Guo Ying berkerut saat itu,ia memasang telinganya berusaha mendengarkan segala yang ada disekitar mereka berada.

"Adik Jia,ini telah terlampau jauh kita berjalan,namun tidak satu pun bintang roh yang kita temukan,bahkan binatang buas saja tidak,bukankah ini aneh" kata Guo Ying.

Mendengar itu,Jia Sun pun menjadi serius,sebelumnya ia berjalan santai menikmati kesejukan dikawasan itu.

Begitu pun dengan Guo Liang dan Guo Ying,namun akhirnya Guo Ying yang menyadari keanehan suasana dimana mereka berada saat itu.

Guo Liang dan Jia Sun mengerutkan dahi mereka,keduanya merenungi akan apa yang mereka lalui sebelumnya,dan mereka yakin,belum satu kali pun mereka melihat pergerakan binatang liar,atau binatang buas.

"Yah benar,mengapa begitu anehnya disini" gumam Jia Sun.

"Saudara Jia,apakah dulu saat anda melewati kawasan ini,anda pernah mengalami hal seperti ini?" kata Guo Liang.

Mendengar perkataan Guo Liang,Jia Sun tersenyum pahit "saudara Guo,sejujurnya ini pertama kalinya aku melewati kawasan ini" kata Jia Sun.

"Ap,apa!ini pertama kalinya?!" teriak Guo Liang,dua mata Guo Liang menatap lebar kearah Jia Sun.

Jia Sun tersenyum seperti orang meringis kearah Guo Liang.

"Sial,kukira anda telah menempuh banyak area dialam ini,ternyata...hais.." desah Guo Liang sambil menggelengkan kepalanya.

Senyuman kecut hiasi wajah Jia Sun "he he he he he..saudara Guo,memang banyak tempat yang telah aku kunjungi,namun rata rata itu adalah tempat hunian manusia,bukan hutan atau pegunungan" kata Jia Sun.

"Pppppffffffff benar benar tidak tahu malu,masih saja anda mencari alasan" gerutu Guo Liang.

"Sudahlah,buang semua keluhan,sekarang kita telah disini,apa pun yang terjadi,kita hadapi bersama" kata Guo Ying.

Dua pemuda remaja itu melirik Guo Ying lalu menganggukan kepala mereka.

"Ayo teruskan langkah" kata Guo Ying.

"Yah kakak besar Guo" jawab Jia Sun.

Lalu tiga orang itu pun kembali bergerak masuk semakin dalam kearea hutan bambu itu.

_