ada seorang mahasiswi yang aktif mengikuti organisasi dan kegiatan kampus lainnya, pada suatu saat ia mendapatkan sebuah kesempatan mengikuti kegiatan kampus dengan mengunjungi sebuah museum peninggalan kerajaan Balden, Tapi naasnya dia harus mati karena kecelakan di dalam museum.
arwahnya malah masuk ke dalam tubuh seorang Ratu pertama di dalam kerajaan tersebut, bercerai dengan raja bodoh dan menikahi seorang pria tampan bergelar Duke. Duke ini juga di juluki sebagai Raja Iblis.
hari-harinya menjadi seorang istri Duke, harus bertanggung Jawab mengembalikan kejayaan dan keadilan untuk rakyat miskin dan cara bertahan hidup dari sang Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. obrolan suami istri
...----------------episode 32----------------...
Di kamar Ellisha, kini di ramaikan oleh para pelayan yang sedang berkumpul. Kabar Ellisha yang hamil sudah tersebar ke seluruh Mension Dowson. Begitu juga ke telinga Wensto dan Yura.
"AAAH KENAPA KAMU LAMA SEKALI MEMBUAT OBATNYA NAK? KAMU SUDAH TAU BAHWA WANITA ITU KINI SEDANG MENGANDUNG ANAK TUAN? JIKA DIBIARKAN DIA SEMAKIN MENGUASAI TUAN!?"teriak Wensto di kamar putrinya Yura.
"Ayaaaah....! Obat untuk menghilangkan kutukan aneh tuan itu tidak ada... Dewa pun tidak akan bisa membantu kalau soal kutukan aneh tuan! membuat obat untuk menghilangkan kutukan itu sangat konyol!"jawab Yura acuh.
"Aku juga tidak bodoh Yura! Aku tau kutukannya tidak mungkin bisa hilang. Tapi apakah kamu tidak bisa membuat garis hitam itu di tutupi oleh semacam ramuan"
"heh kalau soal itu tenang saja ayah. aku sudah membuat sebuah krim, warnanya merupai warna kulit tuan. Jika tuan menggunakan krim yang ku buat, maka semua garis hitam di tubuh tuan pasti akan tertutupi"jawab Yura.
"hebat! Putriku hebat sekali"seru Wensto
"ayah tenang saja, waktuku masih banyak. Aku akan berusaha menggoda tuan, sesuai dengan rencana ayah. Hahaha"ujar Yura penuh kesombongan.
...----------------...
"baik sudah cukup dengan semua perandaian kalian tentang pangeran atau putri kecil nanti. Sekarang waktunya nyonya makan malam. Aku sudah membawakan makanan untuk mu nyonya"ucap Marya membubarkan semua wanita yang mengerumuni Ellisha sedari tadi.
"Terima kasih Marya"ucap Ellisha dengan tersenyum hangat.
"aaaah...~ coba lihat wajah nyonya.. Wajahnya berseri-seri, selamat yah nyonya atas kehamilannya. nyonya tidak perlu bergerak lagi, dengan hanya satu kali perintah! Aku selalu sedia setiap saat"ucap Marya dengan berdiri tegap.
"hahaha"ketawa Ellisha di ikuti oleh semua pelayan yang berada di situ.
Saat Marya sedang ketawa juga, ia tidak menyadari di belakangnya ada Alaric yang menatap nya aneh. "Marya..."pekik seorang pelayan memberi kode ke marya bahwa di belakangnya ada Duke Alaric.
Marya yang tidak memahami kekhawatiran dari sahabatnya itu. Ia dengan cepat membalikan pandanganya ke belakang karena sedari tadi sahabatnya menujuk-nunjuk ke belakang. Setelah ia membalikan badanya seketika tubuhnya langsung terangkat kaget dan dengan cepat ia memberi hormat akan kesalahannya "maaf tuan"ucapnya menunduk.
Alaric yang melihat itu hanya menunjukan wajahnya yang datar dan tidak bersalah. "kalian keluarlah, aku ingin bersama dengan Duchess saja berdua"perintah Alaric.
mendengar itu para pelayan yang patuh, keluar satu persatu tapi sebelumnya itu mereka sudah memberi hormat terlebih dahulu.
Saat semua pelayan sudah keluar. Kini tinggal Alaric dan Ellisha di kamar, "bagaimana keadaanmu sekarang sayang"tanya Alaric sambil mendorong kereta makanan yang di bawa Marya tadi ke arah Ellisha yang sedang duduk bersandar di atas kasurnya.
Ellisha hanya terdiam ia tidak menjawab pertanyaa Alaric, sebaliknya ia menatap Alaric dengan pandangan yang penuh arti. *Lihat wajah pria yang telah menghamili aku ini dia tampak tak merasa bersalah sedikitpun. Aku tak menyangka aku akan megandung benih nya secepat ini. Apa malam itu yah, di tinggal beberapa bulan dan sekalinya tanam langsung berbuah.. AAAAHHH AKU MALU MEMIKIRKANNYA*batin Ellisha tak karuan.
"kenapa kamu hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan ku sayang. Apa yang sedang kamu pikirkan kan hm?"tanya Alaric penuh curiga.
Mendengar itu Ellisha langsung menghilangkan raut wajah senyum nya itu dan di ganti dengan wajah cemberut"Tidak ada. emang salah jika aku tersenyum. dan aku sudah baikan kok"jawabnya.
"syukurlah... aku minta maaf karena hukumanku dan ketidaktahuanku kalau kamu sedang mengandung anak kita, mengakibatkan kamu tidak sadarkan diri. Maafkan aku"ucap Alaric yang sudah duduk di kasur samping Ellisha dengan wajah memelas dan kasihan.
"jangan minta maaf saja kepada ku dong... Anak ini juga kena hukumanmu! kamu juga harus mendapatkan maaf darinya"ujar Ellisha sambil menunjuk ke arah perutnya yang masih belum besar itu.
Alaric tersenyum lebar saat Ellisha menunjuk ke arah perutnya, karena ia merasa gemas seorang gadis yang masih terlihat seperi anak-anak sedang mengandung anak juga.
ia dengan perasaan gemas langsung saja mendekati tubuh Ellisha, mengecup kening Ellisha sambil mengelus perut Ellisha dengan lembut.
"ayah minta maaf yah.. Ayah telah menghukum ibumu dan akhirnya kamu kena juga, habisnya ibumu nakal sayang. bisa-bisanya ia menjebak dan mempermalukan Raja dari kerajaan besar ini, ayah tidak habis pikir lagi harus di apakan ibumu yang nakal ini"seru Alaric melapori semua perbuatan Ellisha ke anak di dalam perut Ellisha itu.
"ah! Salah mu juga menghukumku tanpa mendengarkan penjelasanku"Jawab Ellisha dengan nada Ketus.
"penjelasan tentang apa? ayo kasih tau aku kenapa kamu bisa menjebak Staylo seperti itu?"tanya Alaric dengan wajah berpura-pura tidak tau.
"SI STAYLO SIALAN ITU BERANI-BERANINYA MENGGODAKU SAYANG... SURATNYA YANG MENJIJIKAN ITU MEMBUATKU INGIN MEMBALASNYA.."aduh Ellisha dengan wajah kesalnya.
"apa ia pernah mengirimmu surat? Tentang apa?"tanya Alaric penasaran.
Dengan helaan nafas yang panjang Ellisha menceritakan semua tentang alasan kenapa Staylo setuju menikahkan dia dengannya dan persetujuan yang ia buat dengan Staylo termasuk isi surat dari Staylo.
"haaah... aku tidak mengerti lagi dengan pemikiran kalian berdua, yang satunya mudah ketipu dan yang satunya lagi dengan gampangnya ingin menikah denganku tanpa memikirkan masa depannya"keluh Alaric yang bukannya marah tapi dia hanya tidak mengerti pola pikir Ellisha dan Staylo.
"kamu tidak marah tentang ini?"
"Aku marah kepadamu itu tidak mungkin. Tampar aku jika aku menyakitimu lagi. Aku tidak akan pernah bisa marah denganmu lagi. cukup kemarin saja kamu hampir membunuhku, saat memihatmu tak sadarkan diri karenaku, aku rasa seperti duniaku sudah tiada. jangan lagi seperti itu sayang, cukup ini yang terakhir yah"ujar Alaric terus terang.
*hehe enak juga di sayang sama pria bermuka datar ini*batin Ellisha merasa puas.
"lagi-lagi hanya tersenyum tanpa menjawabku. waktu makan malam hampir terlewat, aku akan menyuapi kamu"ucap Alaric sambil mengambil makanan di hadapanya.
"ah ia soal tanah Yansui bagaimana sayang? kamu berhasil mendapatkannya?"
"Berhasil, ia sangat mudah di tipu, aku berhasil mendapatkan tanah itu"Jawab Alaric.
"BENARKAAH AKHIRNYAA KITA KAYAAA HAHAHAHA"teriak Ellisha dengan ketawa khas nya yang jahat.
Alaric hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, ia dengan pasrah menyuapi Ellisha yang masih tertawa bahagia karena harta tersebut.
...----------------...
Di dalam ruangan gelap di istana Balden.
"aku bawa kalian kesini karena ada tugas untuk kalian, kalian pergila ke Kediaman Dowson, dan carikan informasi dari Ellisha. dan setiap kabar tentangnya kalian infokan kepadaku. KITA TUNGGU SAMPAI KITA PUNYA KESEMPATAN UNTUK MEMBALAS ELLISHA"ucap Staylo ke prajurit tersembunyi miliknya.
BERSAMBUNG...