NovelToon NovelToon
Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Keluarga / Persahabatan / Angst
Popularitas:508
Nilai: 5
Nama Author: ATPM_Writer

Agnes menjalani kehidupan yang amat menyiksa batinnya sejak kelas tiga SD. Hal itu terus berlanjut. Lingkungannya selalu membuat Agnes babak belur baik secara Fisik maupun Psikis. Namun dia tetap kuat. Dia punya Tuhan di sisinya. Tapi seolah belum cukup, hidupnya terus ditimpa badai.

"Bagaimana bisa..? Kenapa Kau masih dapat tersenyum setelah semua hal yang mengacaukan Fisik dan Psikis Mu ?" Michael Leclair

"Apa yang telah Dia kehendaki, akan terjadi. Ku telan pahit-pahit fakta ini saat Dia mengambil seseorang yang menjadi kekuatanku. Juga, Aku tetap percaya bahwa Tuhan punya rencana yang lebih baik untukku, Michael." Agnes Roosevelt

Rencana Tuhan seperti apa yang malah membuat Nya terbaring di rumah sakit ? Agnes Roosevelt, ending seperti apa yang ditetapkan Tuhan untuk Mu ?

Penasaran ? Silakan langsung di baca~ Only di Noveltoon dengan judul "Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATPM_Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Pertemuan Michael Lecllair dan Agnes Roosevelt kemarin adalah akibat dari masalah yang Brigida ciptakan. Walaupun masalahnya telah terselesaikan dengan baik.

Hari ini, gadis itu kembali mendapat masalah. Brigida Amelia Lucria adalah anak dari adik kandung Theresia Fyodorou bernama Anastasia Fyodorou yang menikah dengan Andreas Lucria.

Hari ini saat Dia pulang sekolah, satu keluarga Lecllair yang terdiri dari Feliks Lecllair, Theresia Fyodorou, dan Michael Lecllair di buat masuk dalam situasi diskusi bersama karena Brigida mengatakan bahwa Dia membuat masalah di Sekolah.

Karena pekerjaan Ayah dan Ibu Brigida untuk saat ini harus berpusat di Luar Negeri, Brigida memilih tinggal di Kediaman Om dan Tante nya dibandingkan Apartemen atau rumah sendiri. Dia tidak suka tempat tinggal yang sepi.

“Jadi Brigida, Kamu bertengkar dengan Guru Sejarah di sekolah?” Ujar Feliks dengan kepala yang penuh tanda tanya.

“Benar, Om Feliks.” Jawab Sang Pelaku dengan sikap gagah berani tanpa rasa bersalah.

“Alasan. Beri Kami alasan yang bisa di terima.” Sambung Michael yang melipat kedua tangan sambil membusungkan dadanya.

“Ibu Guru itu bernama Naila. Minggu lalu saat Dia masuk untuk memperkenalkan diri dan membuat kontrak belajar, Dia sudah membenciku. Maka dari itu hari ini Dia selalu memberiku pertanyaan sulit yang menjadi masalah jika Aku tidak tahu dan tidak masalah jika teman-teman ku tidak tau. Dia sampai mengataiku bodoh dan membawa-bawa nama Ibu dengan label gagal membesarkan Ku. Dia pikir Dia siapa ? Berani-beraninya menyeret Ibu dalam masalah konyol ini? Maka Ku jawab perkataannya. Alhasil terjadi cekcok antara Kami berdua. Aku hampir maju dan menjambak rambutnya, untung saja di tahan oleh teman-teman.” Suara Brigida yang lantang memenuhi ruangan.

Sambil menaikkan satu alis, Michael menanggapi “Dari mana Kau tau kalau Dia membenci Mu ?”

“Saat kuperkenalkan nama lengkap. Dia langsung bertanya apakah Ayahku bernama Andreas Lucria ? Tentu Ku jawab dengan penuh semangat. Aku pikir Dia teman Ayah, ternyata Dia mantan yang tidak ikhlas sama sekali dengan keputusan Ayah menikah dengan Ibu.”

“Huumm, katakan pada Ku dari mana Kamu mengetahui fakta ini lagi ?”

“Mengumpulkan informasi. Ku selidiki dengan cara bertanya pada Ayah dan Ibu, tanpa harus membuat Mereka sadar bahwa Aku membuat masalah di sekolah...” Brigia berhenti sebentar. Tatapan Theresia sangat mengkhawatirkan dirinya. Brigida tersenyum dan lanjut bersuara.

“...Tante Theresia tidak perlu khawatir. Aku tidak sampai di keluarkan. Pertengkaran Kami hanya berakhir pada tantangan. Jika Aku bisa meraih nilai 100 dalam setiap ujian yang Dia berikan, entah ujian harian, mingguan, bulanan atau bahkan ujian kenaikan semester, Aku bisa naik kelas. Sayangnya Dia mengatakan tidak akan masuk jika di dalam kelas ada diriku. Jadi, jalan keluarnya Aku membutuhkan bantuan Om Feliks dan Tante Theres.”

“Oho ~ Gadis kecil itu sudah menemukan jalan keluarnya, hahaha.”

“Syukurlah. Dia tau kemampuannya sampai di taraf mana,” sambung Michael ikut terkekeh bersama Feliks, Ayahnya.

Tidak salah lagi, Brigida dibesarkan dengan cara yang benar sampai mentalnya tidak goyah di saat seperti ini.

“Tolong carikan Aku Guru Sejarah. Aku akan belajar sendiri di rumah. Dan kumohon, jangan beritahu Ayah dan Ibu. Masalah ini tidak sebesar itu untuk Mereka ketahui.” Tuntasnya sambil menunduk penuh hormat. Dia sungguh penuh akan semangat pejuang yang membara.

...***...

Masalah Brigida sudah selesai di diskusikan. Feliks dan Theresia yang akan mencarikan guru sejarah untuk nya. Michael tidak perlu ikut campur. Dan sebenarnya, masalah ini gampang sekali di tuntaskan dengan uang. Tapi itu bukan cara yang Brigida inginkan. Sangat tidak keren dan pengecut. Maka berakhirlah dengan keputusan bahwa Dia akan belajar satu matapelajaran di rumah.

Sore hari, Di Halaman belakang Kediaman Lecllair.

Theresia bersama suami nya tengah duduk sambil menikmati kopi. Tertata dengan cantik juga cemilan-cemilan yang di sukai oleh Mereka berdua.

“Sudah Kau temukan Guru untuk Brigida, Sayang ?” Ucap Feliks yang tau betul jika sudah menyangkut keluarga, maka Mereka sendiri yang akan turun tangan. Tidak ada alasan sudah terlalu tua atau terlalu sibuk. Mereka selalu punya waktu untuk keluarga.

“Aku sudah bertanya pada teman-teman Ku. Mereka mengenal seorang Guru Sejarah. Guru sejarah ini tidak bernaung di bawah sebuah sekolah. Dia membuka jasa Les pribadi. Menurut mereka cara mengajarnya bagus. Dia pintar melakukan pendekatan dengan anak yang nakal sekalipun.”

“Sebentar. Apa ada alasan Dia tidak mengajar di sebuah Sekolah ?”

“Ada, Sayang. Freelance. Dia terjun ke dunia kerja tanpa Kontrak tetap. Dan menurut temanku, Dia sudah menghasilkan banyak uang dari keputusannya ini.”

“Jenis kelaminnya ?”

“Hahaha. Tenang saja, Dia Perempuan. Aku tau Kau dan Michael akan Protektif dalam menjaga Brigida. Aku sudah mempertimbangkan hal ini.”

Menurut Feeling Feliks, Guru ini pasti memiliki Kualitas yang bagus, sayangnya sikap Brigida langsung terlintas di benaknya.

“Haahh..” Helaan nafas pun tercipta. “Apa Dia mau mengajari Brigida?”

“Aku belum tau, Sayang. Teman Ku sudah menghubungi Guru itu. Aturannya wajib ada pertemuan sebelum kelas di mulai. Aku rasa Guru itu pintar. Dia pasti ingin berdiskusi tentang karakter anak dan juga hal-hal yang boleh dan tidak boleh di lakukan. Dan hal seperti ini tidak pantas jika di bicarakan lewat telepon. Aku sudah membuat janji temu dengan nya besok.”

Sambil merangkul bahu Sang Istri, Feliks bersuara “Mau Ku temani ?”

Theresia menengadah dan mengecup pipi Feliks dengan lembut. Kemudian Dia menjawab, “Tidak perlu Sayang. Aku tau besok Kau akan menemani Michael untuk memeriksa tokoh-tokoh cabang.”

“Baiklah. Aku akan menjemput Mu besok. Jika terjadi kendala, dengan berat hati akan Ku suruh Michael. Telefon saja jika diskusi nya sudah selesai.”

“Baiklah,” jawab Theresia kemudian menyandarkan kepala di dada suaminya. Menikmati Mentari yang sebentar lagi akan terbenam usai berpamitan dengan memberikan coretan warna yang indah di Cakrawala.

Pasangan Suami Istri itu selalu berhasil membuat para pekerja tersenyum dengan kedekatan Mereka. Walaupun Feliks sudah berumur 55 tahun, dan Theresia 50 tahun, Kedekatan Mereka sama sekali tidak luntur. Yang ada semakin lengket. Mereka benar-benar pasangan yang akan menghabiskan waktu dengan terus bersama, menciptakan momen indah sampai nafas terakhir.

Tentu saja hal ini dapat terjadi karena sejak awal dimulainya hubungan, Pemikiran mereka sama, latar belakang keluarga dan ekonomi mereka sama, sehingga keluarga Cemara yang jarang ada muncul dari Rumah tangga yang Mereka bangun.

...***...

Sesuai kesepakatan, Theresia akan bertemu dengan Guru Sejarah untuk Brigida hari ini di sebuah Restoran.

15 menit sebelum waktu yang di tentukan, Theresia sudah duduk di tempat yang sudah di reservasi. Mereka memang bersepakat untuk bertemu saat jam makan siang.

Kemudian, 10 menit sebelum pertemuan, Guru Sejarah itu pun datang.

“Selamat Siang, Nyonya.” Sapa Sang Guru setelah pelayan menunjukkan meja yang di reservasi atas nama ‘Theresia Fyodorou’.

Yang di sapa langsung manarik garis senyum ke atas, berdiri kemudian bersuara dengan lembut “Anda pasti Guru yang di hubungi oleh teman Ku. Salam kenal, Nama Ku Theresia Fyodorou.”

Guru itu pun meraih jabatan tangan yang di sodorkan, dan balas memperkenalkan diri nya sambil memasang senyum formal. “Salam Kenal, Nyonya Fyodorou. Nama Ku Agnes Roosevelt.”

...***...

Jangan Lupa like dan Komen ya. Thank you and I love you so much Guys. Follow Ig Author @ATPM_Writer untuk visual dan juga editan-editan yang sesuai dengan chapter yang Author publish ᵕ⁠༚⁠ᵕ

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!