Keisha Anastasia Raharjo, dia tidak pernah mengira bahwa di tempat kerjanya yang baru harus terlibat dengan bocah kecil berusia 5 tahun dan ayahnya.
" Hi Mommy! Mommy tantik, jadi mommy Ale ja ya? talau jadi mommy Ale, Mommy nda halus dimalahin Daddy."
" Maaf sayang, Kakak nggak bisa jadi mommy nya Ale."
Bukan hanya sekali itu saja Aleika meminta Keisha untuk jadi ibunya. Bahkan Ale secara terang-terangan meminta kepada sang daddy untuk menjadikan Keisha ibunya.
Entah bagaimana Keisha bisa membuat hati Ale terpaut begitu.
" Kamu sengaja ya deketin anakku biar bisa menarik perhatianku," ucap daddy nya Ale.
" T-tidak Pak, saya tidak pernah punya tujuan demikian."
Keisha yang mencari kerja ditempat lain untuk bisa lepas dari hal-hal demikian, kali ini malah dia terlibat sesuatu yang lebih mengejutkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hi Mom! 18
" Angel, sebelah sini!" Suara yang terdengar riang itu tidak demikian di telinga Anggel. Ia malah merasa enggan.
Tidak banyak yang berubah dari fisik Ayu selain bertambah usia saja. Dia masih cantik namun tidak terlihat segar. Bawah matanya terlihat cekung dan tulang selangka nya pun juga terlihat. Satu kata, kurus. Ayu lebih kurus dari terakhir Angel melihatnya di Bangkok.
Sreeek
Angel manarik kursi lalu menghempaskan bokongnya di sana. Tangannya menangkup di atas meja. Ia lalu menatap Ayu dan bertanya, " Apa yang kamu inginkan setelah bertemu dengan ku?"
" Eiii, kenapa buru-buru gitu sih. Kita kan dah lama nggak ketemu, kita udah lama nggak ngobrol juga. Jadi gimana kabarmu Ngel."
" Yu, aku tahu kamu. Jangan sok basa-basi deh. Apa yang kamu mau dari aku."
Bukan tanpa alasan Angel berkata demikian. Selama ini Ayu sama sekali tidak pernah menghubungi Angel. Tepatnya setelah dia pergi ke Luar Negri untuk mengejar karir dan impiannya sebagai model di sana.
Ayu baru kembali menghubungi Angel sebulan terakhir ini. Maka dari itu dia berkata demikian.
" Ngel, bagaimana kabar Gael? Aku dengar kamu jadi rekan bisnis dia."
Akhirnya Ayu mengemukakan tujuannya datang. Selama ini dia bertanya kepada Angel melalui telepon tapi tidak pernah sekalipun dijawab oleh Angel.
Bagaimana Angel mau menjawab, dia tidak ada kewajiban juga untuk menjawab pertanyaan Ayu. Dan dia Ayu juga tidak punya hubungan apapun terhadap kerja sama antara Angel dengan gael.
Angel tidak juga menjawab, dia hanya menyeringai. Menurutnya Ayu benar-benar wanita terbodoh yang ia kenal. Meninggalkan berlian dan entah untuk mencari apa lagi.
" Apa hanya Gael yang ingin kau tanyakan?"
" Tentu saja siapa lagi?"
" Ya Tuhan ... ."
Angel benar-bena tidak bisa berkata-kata. Dia sungguh kesal dengan Ayu saat ini. Wanita itu benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana dia sama sekali tidak menanyakan tentang putri kecilnya yang cantik dan menggemaskan? Fokusnya hanya kepada Gael, sungguh tidak pernah bisa Angel pahami.
" Kamu serius nggak nanyain soal anak kamu?"
" Oh."
" Oh? Kamu cuma bilang Oh. Haah, bisa gila aku ngadepin kamu Yu. Ku pikir kamu datang nemuin aku, nanyain tentang Gael karena kamu udah sadar sama semua kesalahanmu, tapi ternyata aku berharap ketinggian. Aku pikir setidaknya kamu punya rasa rindu barang secuil aja ke anakmu, tapi ternyata nggak. Haah begini ya saudara Ayu, ini untuk pertama dan terakhir. Nggak usah lagi nyariin Gael, nggak usah lagi ganggu kehidupan Gael dan anak cantikku. Mereka sudah sangat bahagia tanpa adanya kamu sama sekali. Nah sekarang permisi, waktuku sangat terbatas, aku sungguh sibuk."
Sraaak
tap tap tap
Angel langsung pergi begitu saja, ia membawa rasa marah yang begitu meluap-luap dalam dirinya. Padahal jika bisa dibilang dia dan Gael serta Ale tidak begitu dekat. Namun rasanya sungguh kesal dengan cara Ayu memperlakukan Gael dan Ale.
" Aah tunggu, aku lupa ngomong tentang satu hal lagi lagi. Ale, dia sudah dapetin mommy yang cantik dan baik. Jadi, kamu tau kan apa maksudnya."
Doeeeng
Ayu sangat terkejut mendengar perkataan Angel yang terakhir. Seperti ada suara gong yang dipukul tepat di samping telinganya, sehingga membuat telinganya berdengung selama beberapa saat.
Ayu terdiam di sana sendirian, ia tengah mencerna satu demi satu ucapan dari sanga teman terlebih kata-kata yang terkahir kali diucapkan Angel.
" Mommy baru? Berarti Gael udah nikah lagi dong. Huuh, ini bakalan sulit buat ngedeketin dia lagi. Tapi tunggu, Gael dulu sangat mencintaiku kan? Apa aku harus mencobanya lagi?"
Ayu mencoba untuk denial. Dia meyakinkan dirinya bahwa Gael masih belum bisa move on dainya.
Tapi benar-benar hanya itu yang dipikirkan oleh nya. Dia sama sekali tidak memikirkan Ale, dia tidak penasaran bagaimana kehidupan anaknya itu. Dia sama sekali tidak ingin tahu apakah Ale tumbuh baik atau tidak, apakah anaknya itu pernah sakit atau tidak, dan sekarang bagaimana dengan sosoknya. Ayu sungguh tidak memedulikan itu semua.
Padahal dia adalah ibunya, dia yang mengandung dan melahirkannya. Tapi seolah dari tidak memilik rasa rindu dan kasih sayang terhadap Ale, darah dagingnya.
Ayu yang merupakan ibu kandung Ale tapi tidak pernah sekalipun memikirkan Ale, tapi Keisha yang sama sekali tidak terhubung darah malah begitu memikirkan anak dari bosnya itu.
Saat pulang kerja tadi Ale merengek ingin ikut pulang ke rumah Keisha. Tentu saja Keisha tidak bisa mengiyakan, pasalnya Ale adalah anak dari bos besar BHP. Dia tidak mungkin secara sembarang membawa Ale kembali ke rumah. Mungkin jika Ale hanya anak dari rekan kerja nya, Keisha akan senang hati mengajak Ale pulang.
Pada akhirnya Ale pulang dengan menangis hebat. Sampai di rumah Keisha masih kepikiran dengan anak itu.
" Huaaa Ale mau itut Mommy, Ale mau maen ke lumah Mommy!" Seperti itulah teriakan yang disertai tangisan dari Ale yang masih terdengar meskipun mobil sudah melaju pergi.
" Kamu kenapa nduk, dari tadi makan cuma diaduk-aduk kayak gitu? Makanan ibu nggak enak, atau kamu lagi nggak selera?"
" Eh, bukan kok. Masakan ibu selalu enak. Aku cuma lagi kepikiran sesuatu aja kok."
Verina dan Roy saling pandang, ini baru hari pertama kerja tapi Keisha seperti sudah memiliki banyak masalah saja.
" Kenapa, kerjaannya banyak? Atau orang-orangnya nggak wellcome?"
" Bukan itu Pak, jadi tadi anaknya Bos minta ikut pulang ke rumah, dia pengen main. Tapi kan aku nggak bisa ngeiyain karena ayahnya juga diem aja. Nah dia nangis tuh sampai di mobil masih nangis juga."
Roy dan Verina meskipun masih belum mengerti sepenuhnya tapi mereka paham. Sepertinya adan anak kecil yang menyukai Keisha sampai merengek ingin ikut pulang bersama.
" Gini aja, coba bikinin dia biskuit dan kasihkan ke dia besok. Ah siapa nama anak bos kamu itu, tulis di biskuit nya. Bikin bentuk yang lucu-lucu, Ibu yakin dia pasti besok ceria lagi."
" Aah benar, kok aku nggak kepikiran ya. Oke Bu makasih ide nya, aku buat sekarang aja sebelum kelewat malem."
Keisha bangun dari duduknya, dia meninggalkan makanan yang satu suap pun belum masuk ke dalam mulut.
Kedua orang tua Keisha hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah anak gadisnya itu. Keisha memang seperti itu, dia selalu tidak enakan terhadap orang lain terlebih jika itu berhubungan dengan anak kecil. Benar-benar menjadi sebuah kelemahan bagi Keisha.
Dan saat ini, gadIs itu tengah bergelut di dapur dengan berbagai bahan untuk membuat biskuit. Keisha sebenarnya memiliki hobi memasak, jadi dia sangat suka jika sudah berada di dapur seperti saat ini.
" Semoga Ale suka biskuit buatanku."
TBC
jdi kamu gak bkal berurusan fery juga elin
awalnya pura-pura akhirnya jatuh cinta beneran dan bucin nantinya 😁
Dengan Pak Gael menolongmu, pasti dirimu pun secara otomatis setuju dengan ide yang di cetus Pak Gael. Soal berpura2 ada hubungan jika ada si Yuyu