pertemuan awal yang sudah ditakdirkan alam dan memiliki satu sama lain, nyatanya mereka banyak perbedaan. baik itu agama maupun latar belakang keluarga.
lalu apa yang akan terjadi jika Archio memilih untuk menikah dengan wanita pilihan keluarganya tanpa sepengetahuan Alana?
penasaran???
yuk baca selengkapnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanas_muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Atau Menetap
*Alana POV*
Gue yang sudah di alam bawah sadar dikagetkan dengan bunyi deringan hp dan gue kaget karena si penelpon adalah Putra.
Awalnya gue kira salah lihat tetapi pas gue mengucek mata ternyata gak salah lihat. Itu memang betul nomor Putra dan yang jadi pertanyaan adalah ngapain laki-laki itu meneleponnya di tengah malam begini.
Tanpa pikir panjang aku langsung mengangkat panggilan itu.
Halo Uta......
^^^Halo Na, ini Jefri.^^^
Loh, Putra-nya kemana? Terus kok suaranya bising bangat?
^^^Putra udah mabuk berat Na, ini kita lagi di club gue.^^^
Kalian belum bubar party nya?
^^^Belum Na. Emang si Putra gak ngasih tau kalau party nya sampai subuh?^^^
Nggak, cuman aku tadi udah bilang ke dia kalau pulangnya gak boleh lewat jam 12 soalnya kan masih ada UAS besok.
^^^Sorry ya Na, semua gara-gara gue.^^^
Ya udah shareloc biar gue kesana sekarang.
^^^Ya udah gue tutup teleponnya yah, bye.^^^
Oke bye.
Ck ternyata laki-laki itu belum pulang dari party sama teman-temannya, padahal ini udah pukul 01:10. Tapi gue harus pake apa buat jemput-in dia?
Lama berpikir akhirnya....
Ah, mendingan gue nelpon bunda aja biar tau rasa si Putra itu .
*Alana POV end*
Panggilan pertama berdering namun tidak dijawab, panggilan kedua pun sama dan pada saat panggilan ke tiga....
^^^Halo Ana, jawab Sinta dengan suara khas orang yang baru bangun dari tidur lelapnya.^^^
Halo Bund, maaf udah ganggu tidurnya Bunda.
^^^Iya gapapa kok sayang. Ada apa sayang? Kok tumben telepon Bunda di jam segini?^^^
Umm gini Bund, sebenarnya Ana mau bilang sesuatu. Cuman Ana takut Bunda marah.
^^^Kamu mau ngomong apa? Gapapa kok Bunda gak bakal marah sama kamu.^^^
Sebenarnya Bund aku mau minta tolong buat pinjam supir Bunda karena mau jemput Putra di club si Jefri, balas Alana was-was di telepon.
^^^Apa? Putra lagi di club? Ngapain dia disana? Tadi dia bilang ke Bunda kalau nginap di rumah Jefri sambil belajar bareng buat UAS besok.^^^
Sepertinya dia bohongin Bunda, tapi tenang aja Bund ini aku lagi mau kesana buat jemput dia. Tapi aku gak ada tumpangan.
^^^Ya sudah ntar Bunda ngirimin mobil buat yah sayang.^^^
Oke baik Bund, makasih ya.
^^^Harusnya bunda yang minta terima kasih sama kamu Ana.^^^
Gak perlu Bund, kan aku pacarnya jadi udah seharusnya aku kayak gini dong.
^^^Hehehe, memang kamu itu menantu idaman. Pokoknya paling top deh.^^^
Bunda bisa aja.
Kalo gitu aku tutup teleponnya yah Bund.
Shalom.
^^^Iya sayang,^^^
^^^shalom...^^^
Klik...
Alana langsung mematikan panggilan tersebut dan bersiap untuk pergi menjemput Putra sambil menunggu sopir yang dikirim Bunda.
Beberapa jam kemudian mobil pun datang dan Alana langsung bergegas masuk ke dalam mobil tersebut untuk pergi menjemput Putra.
Alana sudah bertekad akan memarahi laki-laki itu jika dia sudah sadar.
Perjalanan menuju club Jefri lumayan jauh, untungnya jalanan sedikit sepi sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai.
Mereka pun sampai di club dan Alana tanpa bertanya langsung masuk dan mencari keberadaan Putra.
Matanya melotot kaget karena di dalam ruangan itu banyak lelaki dan perempuan yang sedang minum sambil berjoget serta bau asap rokok juga tercium oleh Alana.
Ia tidak menanggapi hal tersebut dan langsung melanjutkan jalannya untuk mencari Putra.
Saat sampai di meja tempat memesan minum, ia bertemu dengan Jefri.
Alana langsung bergegas menuju Jefri untuk menanyakan keberadaan Putra.
Putra dimana?
Eh, Ana. Kapan sampainya?
Baru saja. Um dimana Putra?
Oh, dia diatas. Di lantai 2 kamar nomor 3 VIP
Oke.
Tanpa basa-basi ia langsung bergegas ke kamar yang diberitahu oleh Jefri.
Saat sampai di kamar itu ia kaget karena Putra sedang tidur dengan terlentang tanpa baju.
Putra terlihat seksi kala itu, namun Alana urungkan niatnya untuk terpesona karena tujuannya saat ini ialah membawa Putra pulang.
Ia langsung memapah laki-laki itu untuk keluar dari kamar tersebut.
Saat sampai di tangga Jefri datang dan membantu Alana untuk mengantar Putra ke mobil. Alana membiarkan hal itu karena dia juga sedikit kesusahan saat memapah tubuh kekar milik laki-laki itu.
Akhirnya mereka pun bergegas pulang ke apartemen Alana karena ia tidak ingin membuat Bunda Putra khawatir.
Ia akan menunggu hingga laki-laki itu sadar dan akan membuatnya kapok untuk tidak pergi minum-minum lagi.
Apalagi tadi ia melihat ada gadis lain di club itu juga sehingga membuatnya semakin emosi. Alana mulai negatif thinking dengan Putra.
Hahahaha dasar wanita.....
masih menyimak
salam dari nanas_muda🍍