Almira Sadika, terpaksa harus memenuhi permintaan kakak perempuannya untuk menjadi madunya, istri kedua untuk suaminya karena satu alasan yang tak bisa Almira untuk menolaknya.
Bagaimana perjalanan kisah Rumah tangga yang akan dijalani Almira kedepannya? Yuk, ikuti terus kisahnya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Benar di sini tempatnya, Pak?" tanya Almira saat taksi yang ditumpanginya berhenti tepat didepan sebuah gedung berbintang dengan membawa sebuah buket berukuran besar yang sebelumnya dirinya ambil di tokonya 'FLORIST' terlebih dahulu, yang disimpan di bagasi mobil.
"Benar, Nona. Ini adalah tempat yang alamatnya Anda tunjukkan kepada saya," jawab sopir taksi.
"Baiklah, jika memang benar," ujar Almira. "Tolong bukakan bagasinya ya, Pak," sambungnya, dan bersiap untuk turun.
Sopir taksi pun segera ikut turun untuk membuka bagasi dan menyerahkan barang yang diletakkan di sana kepada Almira.
"Terima kasih, Pak. Ini uang taksinya," ucapnya dan beranjak untuk menuju gedung yang berdiri megah di hadapannya.
Ketika Almira baru saja akan masuk, dirinya dicegah oleh dua penjaga keamanan yang berjaga di depan pintu.
"Tolong tunjukkan undangannya, Nona."
"Ah maaf, sebenarnya saya tak diundang. Tapi saya diminta untuk mengantarkan buket ini kepada yang punya acara," ucap Almira.
"Maaf Nona, tapi jika tidak ada undangan__"
"Oh ya, saya disuruh menunjukkan ini jika dibutuhkan oleh orang yang menyuruh saya," sela Almira seraya memperlihatkan sesuatu di dalam ponselnya kepada kedua penjaga tersebut.
Kedua penjaga keamanan itu terlihat saling pandang, sebelum akhirnya mempersilahkan Almira untuk masuk.
Baru saja melewati pintu masuk yang dibuka oleh penjaga, pandangan Almira disuguhkan oleh pemandangan yang membuat matanya berbinar.
"Kita persilahkan kedua raja dan ratu kita malam ini untuk naik ke atas panggung dan melaksanakan acara tukar cincin." terdengar suara pembawa acara menggema ke seluruh ruangan.
"Sebaiknya aku ke sana saja. Setelah acara tukar cincin selesai, aku akan langsung menyerahkan buket ini dengan atas nama Ditto, dan langsung pulang," gumamnya, dengan Almira yang terlihat berjalan menghampiri tempat acara di depan sana.
"Permisi... Permisi ya.. Mohon diberikan jalan.." ucapnya seraya membelah kerumunan orang yang menghalangi jalannya.
Setelah Almira sampai di depan panggung yang tingginya hanya sebatas betis saja, dia pun menghentikan langkahnya dan berniat akan maju setelah acara tukar cincin selesai.
"Maaf, apa itu untuk kedua pasangan kita malam ini?" tanya salah seorang yang tepat berada di samping Almira.
"Ah, iya. Benar.." jawab Almira seraya tersenyum.
"Bagus rangkaiannya. Pesan di mana?"
"Di... Florist."
"Ooh... Bagus."
"Baiklah untuk Tuan Sebastian.."
Deg!
"Silahkan untuk memasangkan cincin ke jari Nona Chintya," ucap pembawa acara.
Almira dengan jantung yang berdetak kencang, sedikit menggeser buket yang menghalangi pandangannya.
Deg!
Jantung Almira kian berdetak lebih kencang dari sebelumnya, bersamaan dengan terlepasnya buket bunga asli hingga terjatuh berhamburan di lantai. Sendi-sendi nya terasa tak mampu lagi untuk menopang berat tubuhnya, dan air mata tak mampu ia untuk membendung nya.
"Kak Tian..." lirihnya dengan tatapan dan perasaan tak percaya dengan apa yang saat ini dilihatnya.
"Kak Tian!!!" teriaknya, setelah memastikan itu benar adalah wajah pria yang selama sebulan ini dirindukannya.
Akibat dari teriakan Almira, membuat semua orang mengalihkan pandangannya hanya kepada Almira seorang sesekali tatapan semua orang tertuju pada buket bunga yang telah berserakan di lantai. Begitu pula si pemilik acara. Pria yang tadinya akan memasangkan cincin kepada pasangan wanitanya, terhenti seketika kala mendengar teriakan dari Almira.
"Kak Tian!!" seru Almira lagi, kali ini Almira naik ke atas panggung untuk memastikan apa yang dilihatnya adalah benar.
"Kak Tian, benarkah ini kau..?? Benarkah ini kau, Kak...??" ucap Almira seraya menyentuh wajah pria yang saat ini berada di hadapannya. Wajah yang begitu sangat mirip dengan 'Sebastian' suaminya.
"Maaf Anda siapa??" tanya pria tersebut beserta wanita yang tadinya akan menjadi tunangan si pria namun terhenti kala Almira meneriaki sebuah nama nama.
"Kak Tian, kau tak mengenalku?! Ini aku Kak.. Al__"
"Siapa yang mengizinkan wanita itu masuk?!!"