"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Setelah berkenalan dengan Giselle dan Sam, Novan juga Naura kembali duduk ke tempat semula.
"Hanya kau di sini yang tidak membawa pasangan Naura." Ejek Novan sengaja berbisik kepada adiknya.
Naura mengembangkan senyumnya namun tangan wanita itu mencubit sang kakak karena kesal. "Diamlah!."
"Jadi kapan Naura?." Tanya paman kedua adik Arga.
Semua kerabat yang ada di sana menoleh kepada Naura, Naura sedikit kebingungan kenapa topik utama pertemuan ini dirinya yang dibahas duluan. "Kapan apanya paman?."
Merry yang peka langsung duduk di samping putrinya. "Sebenarnya sudah ada, namun ya begitu Naura ia ingin menikmati masa mudanya sebelum menikah."
Naura mengangguk saja mengiyakan, jika dilihat-lihat memang anak dari paman dan bibinya yang sebaya dengannya sudah menggendong anak. Kecuali pasangan suami istri Giselle dan Sam, Naura beralih menoleh ke arah mereka yang dimana mata Naura kembali bertemu dengan tatapan Samuel.
Tak nyaman dengan tatapan itu Naura melemparkan senyum sekilas lalu kembali beralih menatap ke arah lain.
"Sam dan Gisella kenapa belum juga punya anak? kalian sudah menikah lama loh, ini kali ke tiga pertemuan belum juga bawa buah hati." Tanya Merry kepada mereka berdua, ia pikir sangat disayangkan.
Giselle beralih menatap suaminya yang Sam sendiri tidak nyaman dengan pertanyaan itu. "Kami sedang menjalankan program hamil tante, harapannya agar secepatnya dikasih kepercayaan."
"Dua tahun belum juga dapat Giselle? ah bukankah kau juga selama itu aktif di dunia modelling? melakukan promil percuma jika banyak beraktivitas." Timpal kerabat yang lain.
Giselle terdiam pertanyaan itu membuatnya tertampar jika sedang berbohong, melihat putrinya terpojok Maria tak tega. "Intinya dia sedang berusaha untuk menghadirkan buah hati dalam keluarganya."
"Iya." Timpal Giselle sambil menggandeng mesra tangan Sam. Sambil menahan rasa marah Samuel hanya diam.
Mendengar itu Naura manggut-manggut saja ia beralih menatap wajah Sam yang dingin tanpa ekspresi. "Raut wajah apa itu? sangat disayangkan padahal dia menarik."
Untuk ketiga kalinya Naura mengalihkan pandangan saat tatapan mata bertemu kembali dengan Samuel, kali ini dia merasa cukup canggung namun Naura berusaha menutupinya.
Sam mengerutkan kening kenapa adik dari sahabatnya itu mampu membuatnya untuk terus memandang, padahal Sam bukan tipikal pria seperti itu.
"Tahun depan pasti pertemuan keluarga besar ini lengkap dengan Naura yang sudah memiliki suami dan Samuel juga Giselle yang sudah memiliki anak." Ucap Arga yang disemogakan semua yang ada di sana.
Naura tersenyum saja walaupun rasanya ia ingin segera mengakhiri pertemuan ini, tertekan sekaligus canggung. Hingga pada akhirnya sampailah semua orang yang ada di sana pamit pulang ketika acara usai.
Setelah Giselle masuk ke dalam mobil Sam langsung membelah jalanan raya menuju rumah dengan kecepatan tinggi.
"Sam ada apa? jangan ngebut aku takut!." Pekik Giselle.
Namun Sam acuh tak mendengarkan perkataan istrinya.
"Sam! sayang!."
Melihat raut wajah Samuel yang beda dari biasanya membuat Giselle peka jika ia sedang marah. Beberapa menit di jalan akhirnya Sam memarkirkan mobilnya di halaman rumah besar namun Giselle tahu jika itu bukan rumah mereka melainkan rumah keluarga Samuel.
"Kenapa kesini?."
"Pulanglah sendiri, aku akan tidur di sini." Singkat Sam yang langsung keluar dari dalam mobil.
Giselle berlari mengejar Sam. "Sam ada apa! apa perkataanku tadi membuatmu marah?."
"Jelas!." Bentak Sam membuat Giselle terdiam. "Kau mengaku di hadapan mereka sedang melakukan program hamil padahal hal itu tidak kau lakukan sama sekali! cukup Giselle kesabaran ku terhadapmu habis, kau lebih mementingkan karir, bentuk tubuhmu daripada memiliki anak. Jika saja dulu menolak dijodohkan denganmu ku lakukan, ternyata ada benarnya."
Deg!
"Sam... Apa kau mencintaiku?." Tanya Giselle dengan suara gemetar. "Tega sekali kau membentak istrimu! harusnya kau mengerti jika istrimu belum siap ya jangan memaksa."
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
buah jatuh sepohon pohonnya
/Tongue//Tongue//Tongue/
tinggal papa Wiguna yang bum tau
bar-bar akan keinginannya
gue yakin kalian jodoh
jadi semulus apapun karirmu jangan lupa keharmonisan kelurgamu.