Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Seminggu berlalu
Diana tersentak kembali karena dia menemukan diri nya sudah di apit oleh tanah yanh sangat sempit, seolah mau di kuburkan oleh seseorang. padahal rasa nya tadi dia masih tidur di sebelah Ibu nya, namun kenapa tiba tiba saja dia sudah ada di sini dengan keadaan yang begitu menakutkan sekali tentu nya.
Berusaha keluar juga tidak bisa hingga dia mulai menangis ketakutan, di tambah tanah pun kita menghimpit diri nya hingga terasa sesak sekali di dada. lama lama tanah kiri kanan bergerak dengan cepat, Diana ketakutan setengah mati karena muncul tangan yang seolah mau menjamah diri nya membawa masuk kian dalam.
"Tidaaaaak!" Diana menjerit keras karena takut.
Tapi mau lari juga tidak bisa akibat tubuh yang terhimpit dengan tanah ini, susah payah terus berusaha namun akhir nya selalu sia sia. apa lagi tangan malah kian menarik Diana, salah satu juga mencabik tubuh Diana hingga gadis ini pun menjerit kesakitan akibat daging yang robek.
"Hentikaaan, ku mohon hentikaaaaan." Diana terus saja menjerit.
Bukan nya berhenti menyobek tubuh Diana, malahan satu tangan masuk kedalam mulut Diana hingga mata gadis ini terbeliak keatas. akibat tangan yang merogoh sampai ketenggorokan dalam, mau muntah juga tertahan karen ada nya tangan yang menyumpal di mulut nya ini.
"Eeegkkk, eeeghkk!"
Tubuh Diana menegang tidak karuan karena tangan sampai tembus pada apem nya yang bawah, darah mengucur deras sehingga rasa sakit sudah tidak bisa untuk di jabarkan lagi. baru kali ini Diana merasakan penderitaan yang sangat dahsyat walau tidak separah sakit gigi, cuma beda memang kinerja sakit nya ini.
Bila sakit gigi akan terus berdenyut kencang hingga rasa nya membuat otak mau pecah, sedangkan sakit akibat di rogoh dari mulut hingga tembus apem ini begitu gerak cepat sekali lewat saja. nyawa seakan mau melayang karena rasa nya sangat luar biasa sekali, namun aneh nya Diana tidak juga mati sekarang.
"Matiiiii? jangan harap kau akan mati sekarang!" bisik suara yang sangat asing.
"Lebih baik kita bersenang senang saja dulu, kau juga tidak punya apa apa sebagai bekal yang akan di bawa mati." bisik suara itu lagi.
"Kau selingkuh dari pria yang sangat mencintai muuu! kau adalah wanita hinaaa." kali ini suara nya melengking tinggi.
Sontak Diana ingat akan kekasih nya yang sudah lama bersama sama, namun dia dengan tega membuat hubungan pada pria lain hingga menjual harga diri nya. perawan yang harus nya di berikan kepada sang suami, namun malah di berikan pada orang lain hanya demi harta saja tentu nya.
Diana gadis miskin yang sangat pemalas untuk kerja mencari uang, dia lebih suka foya foya dengan segala macam kelakuan buruk lain nya. Novan yang suda mau memberi uang atau apa pun barang lain nya, malah di khianati dengan pria baru hanya demi sebuah ponsel mahal karena dia tidak sanggup mau beli sendiri.
"Aku salah apa padamu, Dianaaa?!" tiba tiba saja ada suara Novan di telinga Diana.
"Mas Novan, Massss! tolong aku, Massss." pekik Diana.
"Aku memberikan segala nya untuk mu, tapi kamu buang aku begini." ujar Novan lagi yang tanpa wujud.
"Massss! aku mohon tolong lah, aku tidak kuat lagi." pekik Diana.
Hilang suara Novan yang tadi terasa sangat jelas di telinga nya, Diana semakin sesak nafas hingga kemudian tanah mengimpit tubuh nya dengan paksa. kepala Diana meledak dalam tanah, bersama juga dengan jeritan melengking dari Bu Hasnah yang ada di sebelah Putri nya yang sedang tertidur pulas sekali.
"Kenapa, Bu?!" Pak Bujang menghampiri istri nya.
"I-ini, ini mulut Diana banyak darah nya!" Bu Hasnah lemas sekali.
"Jangan jangan dia menggigit lidah!" kaget Pak Bujang langsung membuka mulut Diana.
"Hueeek, ya allah bau nya!" Bu Hasnah sampai muntah karena bau dari mulut sang anak yang mengeluarkan banyak darah.
Diana bangun membuka mata dan kembali menangis karena sakit gigi yang sangat luar biasa ini, dia sama sekali tidak bisa istirahat dari sakit nya, setelah hilang sakit gigi malah bertambah dengan rasa sakit saat di alam mimpi. semua nya teras berlapis sakit nya, memang tersiksa dalam sadar dan juga tidur nya.
"Aku tidak kuat lagi, Bu." rintih Diana yang lemas kesakitan.
"Tidak boleh bilang begitu, besok kita berobat lagi ya." bujuk Bu Hasnah berlinang air mata.
"Bagai mana bila dukun saja, Bu?" tawar Deni yang baru pulang.
"Bicara apa kamu ini?!" Pak Bujang langsung tidak suka.
"Sakit Diana ini termasuk aneh, Yah." jelas Deni mulai curiga.
"Tidak ada sangkut paut nya dukun dengan sakit gigi, kalau mau berobat tradisional ya ustad saja." sergah Pak Bujang.
"Aku mau matiiiii, mati sajaaaa!" Diana menggerung keras.
"Istigfar, Nak!" Bu Hasnah sudah lemas dengan segala kejadian ini sekarang, sakit Diana sama sekali tidak ada sembuh nya.
Sudah satu minggu dia begini dan sama sekali tidak ada perubahan dalam diri nya, berobat berulang kali pada dokter atau pun bidan yanh ada di kampung. sampai motor punya Ria juga di jua di jual untuk biaya berobat Diana yang tidak sedikit tentu nya, namun tetap saja tidak ada perubahan.
Malah yang ada hanya menghabiskan uang saja, Diana juga berulang kali ingin mati sangking tidak kuat nya menangggung derita yang sama sekali tidak berujung, mau menjerit juga suara sudah tidak ada lagi. dasar Diana juga tidak ingat akan allah, hanya umpatan terus yang keluar dari mulut nya ini.
"Kami mati matian untuk mengobati mu, tapi kau malah enteng nya mau mati saja!" kesal Deni.
"Kau tidak tahu sakit kuuu! dasar anjing kau, Deni." umpat Diana.
"Itu lah memang kau bisa nya, anjing itu terus yang kau hapal kan!" sentak Deni mulai berang akan sikap Diana yang tidak ada bagus nya.
"Kamu tidak boleh ngomong kasar terus, Diana! Uda mu benar bahwa kami memang mengobati mu agar sembuh." Bu Hasnah membuka suara.
Tapi sudah tidak di dengarkan lagi oleh Diana karena dia hanya sibuk menahan rasa sakit nya yang kian parah, bukan main sakit ini karena sebagian gigi sudah pada lepas dan semua nya busuk.
Bahkan sekarang Diana juga mengeluarkan banyak darah dari mulut nya, apa tidak semakin panik hati orang tua nya. Deni punya gagasan bahwa penyakit ini bisa saja akibat ulah seseorang, otak pemuda yang satu ini memang cukup cerdas sehingga bisa menangap semha masalah yang sudah terjadi ini.