Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Aily bangun sambil mereganggan otot-ototnya, tidurnya benar-benar sangat nyenyak. Dilihatnya ternyata dirinya tidur bersama Rion, pria itu lebih dulu bangun namun hanya diam di dalam pelukan Aily.
"Goog morning sayang..." sapa Aily pada Rion dengan wajah sumringah.
Rion melirik dan menatapnya dengan datar, "apa tidur mu nyenyak?" tanya nya dengan sangat datar dan tanpa ekpresi sedikit pun.
"Tentu saja sayang," jawab aily sambil menatap bibir Rion, lalu mendekatkan kedua bibir mereka.
"Jangan menggangguku hari ini!" ketus Rion sambil menjauhkan wajah Aily dengan telapak tanganya. Rion bangkit dan berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.
Rion tidak mau lagi di beri harapan palsu oleh gadis kecil itu, dirinya sudah sangat menderita hanya dengan kejadian semalam. Apalagi dia harus menahan hasratnya hingga pagi, Rion bergegas melakukan aktifitas paginya.
Sementara Aily dengan wajah tanpa dosanya dia kebingungan, "kenapa dia cuek! padahal semalam sepertinya kita sudah jauh lebih dekat dari sebelumnya."
Aily tidak lagi memperdulikan hal itu, dia harus segera bersiap pulang ke rumahnya untuk mengikuti acara pertemuan dengan keluarga calon suami kakak tirinya.
Bukan karena dirinya mematuhi keinginan sang Ayah, tapi Aily punya rencana lain datang ke acara itu.
Aily selesai berpakaian, dia langsung keluar untuk sarapan yang di masak Rion. Pria itu tidak mengijinkan Aily untuk menyentuh perabotan di apartemen nya lagi, apalagi memasak dia membiarkan Aily terbebas dari semua pekerjaanya tentu saja Aily dengan senang hati menerima itu.
"Kak Rion apa kamu marah?"
"Tidak!"
"Lalu kenapa wajahmu kusut seperti itu?" tanya Aily karena sejak tadi Rion tidak menatap ke arahnya dan wajahnya terlihat sangat kesal.
Rion lalu meliriknya dengan tatapan tajam berniat menjawab pertanyaan Aily jika dirinya sedang kesal pada gadis itu, namun sedikitpun Rion tidak mengeluarkan suara saat melihat penampilan Aily sekarang.
Aily nampak terlihat seperti gadis elegant dan dewasa saat mengenakan dress mini berwarna hitam, rambut panjang lurus yang sengaja di gurai dengan kulit putih mulus yang bisa menggoda iman pria termasuk Rion saat ini.
"Apa-apaan pakaian itu?" ujar Rion saat melihat bagian pundak yang terbuka lebar.
"Kenapa? apakah jelek?" tanya Aily sambil menatap tubuhnya sendiri. "Aku akan ikut acara keluarga, jadi mau tidak mau harus memakai dress." keluhnya karena jujur Aily sendiri tidak suka memakai pakaian seperti ini.
Rion menatap wajah Aily sekilas, lalu dengan cepat mengalihkan pandanganya. Dia tidak suka melihat wajah cantik Aily yang mulai mengisi di seluruh otaknya, Rion berusaha bersikap biasa.
Diletakanya sarapan yang baru saja ia masak, "Ya, kamu sangat jelak. Makanlah sebelum berangkat," ucap Rion tanpa menatap Aily.
Aily mengerucutkan bibirnya, dia sebelumnya juga memang merasa jelek saat memakai pakian itu karena memang dirinya tidak terbiasa. "Apa aku harus ganti pakaian lain," gumamnya sambil menyendokan nasi goreng itu ke dalam mulutnya.
Seperti biasa keduanya makan dengan sangat lahap dan rakus, Rion pun mulai mengikuti gaya makan Aily karena memang nafsu makanya mulai meningkat jika makan bersama Aily.
"Tuan, ini informasi yang saya dapat tentang Nona Aily." ucap Sekertaris Lee saat memasuki ruang kerja Rion. Pria itu langsung menghentikan aktifitas mengetiknya saat mendengar kabar tentang Aily, Rion langsung mengambil tab yang Lee berikan kepadanya.
"Disana tertulis jika Nona Aily adalah anak dari pernikahan sah Tuan Alvin Bernard dan Nyonya Naira, namun orang tua Nona Aily tidak langsung mempunyai keturunan salama 5 tahun pernikahan mereka." ujar Lee, "Karena itu Tuan Alvin menikahi Nyonya Agatha dan langsung di karuniai anak bernama Alika. Nona Aily baru lahir saat usia Nona Alika 6 tahun." ujar Lee dengan panjang lebar.
Rion menganggukan kepalanya, "lalu ada masalah apa dalam rumah tangga itu? kenapa Aily dan Ayahnya terlihat tidak akur?" tanya Rion.
Namun saat Sekertaris Lee akan menjawab dia lebih dulu mendapat panggilan telpon, Sekertaris Lee langsung terlihat panik saat mendapat kabar buruk dari keluarga Estevan.
"Ada apa Lee?" tanya Rion.
"Tuan, sebaiknya kita harus cepat menjemput Kakek anda."
"Ulah apa lagi yang akan di lakukan sekarang?" tanya Rion yang terlihat santai.
"Nyonya Meria bilang, Tuan besar pingsan saat berkunjung ke rumah temannya. Dia tidak sedang bersama Tuan Van, mereka juga akan menyusul untuk melihat keadaanya dan menjemputnya." jawab Lee.
Mendengar jika Kakeknya sendirian tanpa kedua orang tuanya membuat Rion ikut hawatir dan langsung berlari di ikuti Sekertaris Lee.
.
.
𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒𝑑...