Jodoh Sama Mantan

Seminggu berlalu, Ratna masih saja di teror oleh dept collector itu. Baik Ratna dan Mira slalu bersembunyi di dalam rumah seolah olah rumah itu sedang tidak berpenghuni.

"Bu, bagaimana ini? Persediaan makanan di kulkas sudah habis, kita harus beli keluar." Kata Mira sambil menutup pintu lemari es.

"Ibu juga gak tau, Mir. Rama juga gak datang datang lagi padahal ibu sudah kirim pesan untuk datang membawa stock bahan makanan.

"Kita samperin aja Mas Rama ke apartemennya, terus kita tinggal disana, kalau tinggal disana kan gak bisa sembarang orang bisa masuk, Bu. security di apartement itu ketat."

"Tapi Mir, kita kan gak tau di apartement mana Rama tinggal." Jawab Ratna yang memang benar adanya. Mereka sama sekali tidak tau nama apartemen yang Rama tinggali, padahal kini Rama sudah pindah dan mengontrak di rumah sederhana untuk menekan keuangannya yang belum stabil karna posisi di kantornya sedang terancam.

"Jadi gimana?" Tanya Mira.

Ratna pun berpikir. "Bukannya hari ini putusan sidang perceraian Rama dan Ayesha ya? Kita ke pengadilan saja, temuin Rama disana."

Mira mengangguk setuju, namun sedetik kemudian ia menjadi ragu. "Tapi, dept collector itu pasti mencegat kita di depan komplek Bu."

"Ah iya, kamu benar." Ratna mulai berpikir kembali. "Panggil taxi online."

"Ibu ada duit?" Tanya Mira.

"Kita ke pasar dulu jual perhiasan Ibu."

"Ibu punya perhiasan kenapa gak dipakai bayar hutang?" Tanya Mira heran.

"Gak cukup, kalo gak kebayar tetap aja rumah ini di sita, sayang aja perhiasan hilang, rumah juga hilang." Balas Ratna sekenanya yang membuat Mira menggeleng gelengkan kepalanya.

Mira memesan taxi online dan mereka menyelinap keluar untuk segera masuk ke dalam taxi online itu. Benar saja saat mereka melewati pangkalan ojeg, Ratna melihat dept collector itu tengah istirahat sambil meminum kopi, beruntung taxi online itu berkacakan gelap sehingga kedua dept collector itu tidak melihat kepergian Ratna dan Mira.

Ratna menjual semua perhiasannya dan memegang uang 30 juta, rencananya uang itu akan ia simpan sendiri, bahkan Mira saja tidak diberi tahu olehnya karena Mira menunggu di dalam Taxi sebagai jaminan mereka tidak akan kabur karna belum membayar ongkos taxinya. Dengan taxi yang sama mereka lanjut ke pengadilan dan membayar taxi itu lebih karena dari pasar hingga ke pengadilan mereka tidak menggunakan aplikasi.

"Ayo lihat jadwalnya, Bu." Kata Mira.

Mereka melihat jadwal persidangan, "Satu jam lagi, Bu, jadwal persidangan Rama dengan Ayesha."

"Ya sudah kita tunggu sambil makan nasi padang, ibu lapar." Ajak Ratna dan Mira hanya mengikutinya saja.

Rama dengan tak bersemangat datang ke persidangan terakhirnya, ia akan mengajukan banding jika gugatan Ayesha di kabulkan. Demi apapun Rama tetap bersikukuh tidak ingin bercerai dengan Ayesha. Rama ingin meminta maaf dan melakukan hal apapun jika Ayesha meminta nya asal tidak untuk bercerai.

"Ramaaa.."

Rama menoleh saat seseorang memanggilnya.

"Ibu, Mbak Mira, ngapain disini?" Tanya Rama dengan heran.

"Kamu tega sama Ibu, Ibu gak bisa keluar rumah."

"Ya semua itu karna perbuatan Ibu sendiri. Rama gak mau pusing."

"Durhaka kamu, Ram."

"Udah ibu pulang aja sana, aku mau masuk persidangan."

"Ibu mau ikut pindah ke apartemenmu. Ibu di teror terus." Ucap Ratna dengan memelas.

"Kita obrolin nanti, Bu. Rama mau sidang dulu." Ucap Rama lalu masuk ke dalam ruang persidangan.

Ternyata kedatangan Ratna dan Mira menjadi perhatian Ayesha yang sedang duduk manis di dalam mobilnya.

"Bang Egi, pertemukan aku dengan mereka saat selesai sidang." Kata Ayesha dengan tatapan tak lepas dari Rama, Ratna dan juga Mira.

"Tapi, Nona.."

"Beri aku dua bodyguard saja, aku ingin melihat kesombongan mantan ibu mertuaku seperti apa saat melihatku nanti."

"Baik, Nona." Jawab Egi tidak membantah. Egi segera berkordinasi dengan Yoda pengacara dari Ayesha untuk memberitahunya.

Di ruang persidangan, harapan Rama musnah, hakim mengabulkan permohonan cerai Ayesha dan membuat Rama ridak bisa berkata apa apa lagi. Apa lagi saat tadi memasuki ruang persidangan, Yoda mengatakan jika Rama tetap mengajukan banding, maka bukti perselingkuhan Rama dan KDRT yang di lakukan oleh Ratna dan Mira akan Yoda buka di persidangan banding nanti. Tentu saja Rama takut akan hal itu mengingat akan berdampak pada citranya di tempat Rama bekerja.

Rama keluar dan diikuti oleh Ratna juga Mira, namun langkahnya terhenti saat Yoda memanggilnya.

"Pak Rama."

Rama melihat ke arah Yoda.

"Ibu Ayesha ingin bertemu dengan anda." Ucapnya dan seketika membuat Rama menjadi penuh harap.

"Bertemu? Dimana? Kapan?" Tanya Rama yang seolah tak sabar.

"Silahkan ikuti mobil saya." Yoda segera masuk ke dalam mobilnya dan tentu saja Rama mengikutinya bersama Ratna dan juga Mira.

"Ram, bujuk Ayesha agar mau kembali, lebih baik kamu tinggalkan si Tiara itu. Ayesha lebih pantas untukmu." Kata Ratna seolah mengompori.

"Tanpa Ibu minta juga aku akan minta Ayesha untuk kembali padaku, Bu."

"Bagus itu, Ayesha pasti bisa menyelesaikan masalah Ibu, membantu melunasi hutang Ibu." Kata Ratna dengan percaya diri.

"Ibu!!" Sentak Rama. "Jaga sikap, Bu. Aku tidak akan membiarkan Ibu menyiksa lagi Ayesha. Aku akan menjaga Ayesha dan tidak akan meninggalkan Ayesha bersama Ibu lagi." Ucap Rama dengan tegas.

Ratna hanya diam saja, ia harus mengalah untuk melancarkan aksinya. Namun di otaknya, sudah tersusun rencana jika nanti memang Ayesha mau kembali menjadi istri Rama. Ratna akan menjadikan Ayesha bank berjalannya karena tlah mengetahui jika Ayesha bukan anak sembarang orang. Ratna juga akan memamerkan Ayesha pada teman sosialita nya yang sudah berani memblokir Ratna agar mereka tau jika Ratna berbesan dengan seorang pengusaha dan membuat teman temannya menyesal karna sudah memblokir Ratna.

Mereka tiba di sebuah restoran yang terdapat ruangan VIP nya. Yoda mengantar Rama dan Ratna juga Mira ke ruangan itu.

"Bu, Mira takut." Bisik Mira yang mengingat jika karna dirinyalah Ayesha kehilangan bayi yang dikandungnya.

"Sudah jangan takut, Ayesha itu kan bodoh, mudah dimanfaatkan, pasti dia akan memaafkanmu." Balas Ratna tak kalah berbisik.

Yoda mempesilahkan Rama untuk masuk ke sebuah ruang VIP dimana Ayesha sudah menunggunya.

"Ayesha..." Rama ingin mendekat ke arah Ayesha yang sedang duduk menikmati makan siangnya seorang diri namun ditahan oleh dua bodyguard yang menghalanginya.

Ratna dan Mira begitu terkejut melihat tampilan Ayesha yang sangat berubah drastis.

"Duduklah, aku sudah hampir selesai makan." Kata Ayesha dengan santai.

Rama melihat aura dingin yang terlihat di diri Ayesha.

"Yesha..."

Ayesha menaruh sendok dan garpunya lalu mengelap mulutnya dengan sapu tangan. Gerak gerik Ayesha terlihat berkelas dan Ratna sangat tau itu.

Rama duduk berhadapan dengan Ayesha dan disampingnya ada Ratna juga Mira. Tatapan mereka beradu namun Rama sudah tidak lagi melihat tatapan penuh cinta dari mata Ayesha lagi.

"Yesha, maafkan aku. Ayo kita mulai semuanya dari awal. Aku akan meninggalkan Tiara dan kita akan membina rumah tangga bahagia seperti dulu lagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Balikan gak ya???

Semangatku menurun nih, ngetik naskah males malesan 🥲