Anna Wijaya adalah seorang gadis yang tangguh, diusia 25th dia sudah menjadi CEO dari sebuah perusahaan Wijaya Grup perusahaan milik almarhum ayahnya Angga wijaya,
yaah walaupun secara karir Anna adalah seorang gadis yang sangat sukses, namun di balik kesuksesan Anna sesungguhnya, Dia adalah gadis yang kesepian dan kurang kasih sayang,
keseharian Anna hanya disibukkan dengan urusan perusahaan konstruksi ayahnya,
sejak orang tuanya meninggal Anna tinggal dengan kakeknya Lukman Wijaya,
sang kakek selalu mendesaknya untuk segera menikah, namun Anna selalu menolak keinginan kakeknya itu,walaupun jauh di lubuk hatinya dia juga ingin menikah, agar dia tidak lagi kesepian dan ada orang yang akan mengasihi dan mencintainya,,tapi bayangan masa lalu lah yang membuat Anna enggan untuk menikah,
yaah masa lalu tentang cinta yang tak terbalas, cinta yang menyayat hati,dan cinta itu adalah Aldo Sanjaya teman SMA Anna seorang lelaki tampan pujaan hati di sekolah,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
salah paham
masih di ruang kantor pak Adi
"baiklah nona Anna
sekarang saya akan memanggil
ke empat bodyguard yang sudah
terpilih" tutur pak Adi
Anna hanya mengangguk
menyandarkan tubuhnya di sofa
Sambil memainkan ponselnya
tak berapa lama kemudian
keempat bodyguard terpilih
memasuki ruangan pak Adi
Dan berbaris rapi di dekat pintu
"kalian perkenalkan diri kalian
satu persatu"ucap pak Adi
Anna dan Rio yang masih sibuk
dengan ponselnya
hanya mendengarkan
perkataan pak Adi
namun tak sekalipun memperhatikan
keempat bodyguard itu
yang sudah bersiap memperkenalkan diri
masing masing
"siap pak,saya Budi Santoso usia 30 tahun"
lapor Budi
"siap pak,saya Irwansyah usia 31 tahun"
lapor irwan
"siap pak, saya Gilang Ramadhan usia 26 tahun" lapor Gilang
"siap pak, saya Aldo Sanjaya usia 25 tahun"
lapor Aldo
Mendengar nama Aldo Sanjaya
seketika Anna tersentak
Bangkit dari duduknya
dan menoleh kearah barisan
bodyguard tadi
Hati Anna berdetak kencang
Tatapan matanya tertuju pada
sosok laki-laki yang tinggi
berkulit putih bersih
berbadan ideal
"Aldo,apa benar dia Aldo,aku gak lagi mimpikan"bisik Anna dalam hati
Anna terpaku dan tak bisa berkata kata
Rio segera bangkit dari duduknya
melihat ekspresi wajah kakaknya
yang tegang
"kamu nggak pa pa kan kak"tanya Rio sambil memegang kedua pundak Anna
"aku nggak pa pa kok," jawab Anna
"pak Adi kami permisi dulu
karena kami masih ada meeting"ucap Anna sambil bersalaman dengan pak Adi
"baik non,, kalau non Anna perlu menambah
bodyguard lagi,
kami siap melayani,
terimakasih atas kepercayaannya kepada kami
"iya pak,sama sama" balas Anna
"kalian ikuti saya sekarang"ucap Anna
pada bodyguard barunya
"siap Bu,!"keempat bodyguard itu serentak menjawab
"jangan panggil saya Bu" ucap Anna ketus
"siap Nona Anna,,!" serentak menjawab
Anna melangkah meninggalkan
kantor pak Adi
keluar dari gedung menuju parkiran
"siapa di antara kalian yang bisa
menyetir mobil" tanya Anna pada bodyguard barunya
"biar saya saja Non"Gilang menawarkan diri
"siapa nama kamu tadi"tanya Anna
"saya Gilang non" jawab Gilang
"Tomy mana kunci mobil
Tolong kamu kasihkan ke Gilang,"tutur Anna
"baik non,"Tomy menyerahkan kunci pada Gilang
Anna memasuki mobil
disusul Rio, Tomo dan Tomy
Aldo yang dari tadi memperhatikan Anna
merasa heran dengan sikap Anna
yang seolah berubah
tak seperti dulu
Namun Aldo segera menepis semua itu
kemudian masuk ke dalam mobil
bersamaan dengan teman-temannya
Didalam mobil Anna
menghela nafas panjang
"kak,,apa kakak nggak merasa aneh
dengan kejadian hari ini
kenapa semua ini seperti sudah
direncanakan"ungkap Rio
"aku tau apa maksud dari kemunculannya, pasti ada hubungannya dengan kejadian 7 tahun lalu" jelas Anna
"tapi semua itu hanya salah paham
papa gak mungkin melakukan
hal seperti itu, apalagi sampai menyakiti orang," tutur Rio
Anna terdiam merenung
"andaikan saja Aldo percaya
kalau papa gak mungkin menyakiti
orang lain,dan semua itu hanya
salah paham,tapi gimana cara membuktikannya"gumam Anna dalam hati
"kalian awasi itu si Aldo
jangan sampai kakak gue kenapa
kenapa,kalau sampai terjadi sesuatu
sama kak Anna,,Gue gak bakal ampuni
kalian" Rio menegaskan
"siap bos,!"jawab Tomo, Tomy
dimobil yang dinaiki Aldo
dan kawan-kawan
"selanjutnya kita mau ngapain bos"tanya Gilang
"kita ikuti arus aja dulu,
tidak usah terburu-buru,"jawab Aldo
"apa bos yakin mau membalas
mereka,, kejadian itu kan udah lama
banget bos,,"tutur Gilang
"kamu itu gak tau apa apa,!
mending kamu diam aja,!
Yang bos itu aku apa kamu,!
aku gak bakal maafin orang
yang sudah menyakiti mama aku,!
ngerti kamu,!" emosi Aldo meledak
"iya bos, maaf"ucap Gilang
"kenapa semua jadi seperti ini
andaikan Angga wijaya gak menyuruh
orang untuk merusak toko mamaku,,
andaikan mamaku gak terluka,karena
orang orang suruhan Angga wijaya,,
mungkin saat ini
aku sudah bahagia bersama Anna"gumam Aldo dalam hati
pergulatan dalam hati Aldo
tentang perasaan yang tak tentu
di satu dia ingin balas dendam mamanya
dan disisi lain dia tidak ingin
menyakiti orang yang pernah
memberinya rasa bahagia
~£Q~