Yenara Axullia (20thn) bersikeras mengejar laki laki dingin bernama Negime Stuart Milly (30thn). Yena tidak pernah putus asa untuk mendekati Egi, sampai sampai Egi mengecapnya sebagai wanita murahan, Yena tak perduli jika dianggap seperti itu, karena Yena akan menjadi perempuan murahan jika dihadapan Egi.
Gadis merepotkan seperti Yena sangat menggangu kehidupan Egi, Ketenangan CEO N.S Group itu mulai terganggu akan hadirnya wanita bernama YENARA AXULLIA, bodohnya Egi terjebak dalam permainan Yena, hingga tanpa sengaja ia membuang benih berharga nya kedalam rahim Yena!!.
_________
So? Penasaran nggak?? Kalau penasaran baca ya!! Jangan lupa vote, comen, share, kalau ada typo tandain!! Oke? Jangan kelamaan buat mampir!!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaniaAzzaraAulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11.
Siapa?"tanya Egi duduk di samping Yena, ia baru saja selesai bermain bersama Cello.
"Bang Renza"jawab Yena.
Mereka saat ini berada di salah satu unit apartemen yang Egi belikan untuk Yena dan Cello, Lebih tepatnya sih Yena yang minta, karena Yena nggak mau tinggal seatap sama Egi sama orang tuanya, Yena sama Egi belum menikah jadi nggak boleh tinggal satu rumah. Alasan itu langsung ditentang habis-habisan oleh Egi, Egi nggak terima dong, tapi Bunda nya menjelaskan, dan Egi langsung menurut untuk tinggal terpisah.
"Nggak ke kantor?"tanya Yena.
"Nggak, ngapain?" Ucap Egi.
"Kamu kan CEO, karyawan mu gimana kalau bosnya jarang masuk gini?"ucap Yena, terheran dengan kelakukan Egi.
"Disana kan udah ada sekertaris ku dan assisten, aku nggak perlu pusing"jawab santai Egi merebahkan kepalanya di bahu Yena.
"Tapi kan kamu nyontohin yang nggak baik buat bawahan mu dikantor"dengus Yena.
"Kita nggak ketemu udah 5tahun lebih, aku hanya ingin memperbanyak waktu ku bersamamu dan Cello, apa aku salah?"Tangan Egi memainkan rambut panjang Yena yang tergerai, baunya sangat wangi.
"Nggak salah, aku juga nggak akan berani kabur lagi bawa Cello, cuma kan kasihan mereka dong, mereka kerja keras, tapi bosnya malah disini, nggak takut jadi bahan omongan?"ucap Yena yang kini fokus nonton TV.
"Nggak terlalu mikirin, mau mereka ngomongin apapun tentang ku, bodoh amat"Egi mengecup dan sedikit menyesap leher Yena.
"Diem bisa nggak sih!"kesal Yena merasa acara nonton TV nya terganggu, ini yang membuat Yena lebih baik Egi ke kantor dari pada sama dia, nempel Mulu!.
"Nggak bisa Nyonya"kekeh Egi semakin merapatkan dirinya pada Yena.
"Lebih baik pulang sana! Kita belum nikah ya! Nggak usah deket deket!"Yena berusaha menjauhkan Egi dari tubuhnya.
"Makanya kita Nikah aja secepatnya, kamunya malah bilangnya entar², kalau perlu besok juga aku siap!"Goda Egi Mengecup kembali leher dan bibir Yena.
"EGIIIIII!!!!"Teriak Yena.
"Apa sih Nyonya, teriak teriak" ucap Egi terkekeh geli.
Egi terus berusaha memeluk Yena, Untung Cello Dikamar jadi nggak akan liat kelakuan bapak emaknya😌.
"Egi!!! Lepas!!!"Yena terus memberontak.
"Nggak mau Nyonya!!"Egi memeluk Yena dari belakang, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Yena menghirup aroma wangi yang dihasilkan oleh tubuh Yena.
Dert....dert....
Telfon Egi bergetar, dengan masih memeluk Yena, Egi mengangkat telfon tanpa tau siapa yang menelepon.
"Halo?"
"Egi? Dimana kamu? Jangan bilang kamu ada di apartemen Yena sekarang? Kan bunda dah bilang! Kalian belum sah! Nggak boleh berduaan Mulu!!"cerocos Freya.
"Bunda? Ada apa Bun?? Aku tadi habis main sama Cello, jangan fitnah Dong!!"
Yena yang mendengarnya pun hanya diam saja.
"Alasan aja kamu! Cepet pulang!!"titah Freya.
"Kenapa? Apa ada masalah?"tanya Egi.
"Dirumah ada purel nyasar, eh maksudnya ada Vicha, cepetan pulang!!"kata si bunda diseberang sana.
Raut wajah Egi yang tadi ceria mendadak suram dan dingin, bahkan kini wajahnya datar.
"Untuk apa wanita itu kerumah?"ucap Egi dingin.
Naina bisa merasakan perubahan sikap Egi.
"Ya bunda juga nggak tau, makanya kamu pulang sekarang!"
"Hmm, iya"jawab Egi singkat.
Tut!
Egi mematikan sambungan telepon sepihak, ia berdiri membelakangi Yena dan memakai jaketnya lagi.
"Apa ada masalah Egi? Siapa itu Vicha?"tanya Yena penasaran.
Egi berbalik dan menampilkan senyum tipis nya, lalu mengecup singkat kening Yena dan bibirnya.
"Bukan siapa-siapa, hanya seonggok sampah yang harus segera aku singkirkan"Egi mengelus lembut rambut Yena.
"Jaga diri mu baik baik dan juga Cello, aku pamit ya"
Egi pun keluar, pergi meninggalkan apartemen Yena, Yena hanya bisa menatap punggung Egi hingga Egi menghilang dari balik pintu.
*
*
*
To Be Continued
*
*
*
*
*