Ada yang berstatus, tapi tidak saling cinta. Tapi, ada yang saling mencintai, tapi tidak bisa bersama.
Sebaik - baiknya hubungan, akan terasa hampa jika tidak mendapatkan restu dari orang tua.
Kisah Rindu Tak Bertepi, mengisahkan perjuangan cinta Dante dan Elsa. Mereka harus menahan perasaannya masing - masing. Cinta mereka terhalang karena restu dari orang tua Dante. Memiliki banyak perbedaan, itulah yang membuat orang tua Dante enggan menerima Elsa sebagai menantunya. Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ke 2 dari saya, semoga kalian suka...
Happy reading ya... Mmuuacchhh... 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rengsi Hutagaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 " Papa Siaga "
Selagi ada dia disini ma, rumah ini ga akan pernah damai. " ucap Farel tegas.
Diam kamu Farel, kamu sudah keterlaluan sama kakak ipar mu sendiri. Kalau kamu ga senang tinggal dirumah ini, silahkan, silahkan kamu pergi sesuka hati mu. Papa ga sudi punya anak yang sifatnya pembangkang, keras kepala. "
" Baik, aku akan pergi dari rumah ini. Suatu saat nanti, papa dan mama pasti tahu, siapa Anisa ini sebenarnya. Baik, aku akan pergi dari rumah ini, its okee. Muaaakkk aku dengan semua peraturan papa yang ga pernah sedikit pun mengerti perasaan anaknya. " Farel pun pergi tanpa berpamitan pada mama nya.
" Aku ga perduli, Farel itu ga suka sama kakak iparnya ini, yang penting papa mertua ku, sudah di genggaman ku. Aku akan memiliki semua harta kekayaan keluarga Panembahan. Karena aku kan menantu kesayangannya papa Rocky dan mama Siska, hahahaha! " gumam Anisa sembari melirik papa dan mama mertuanya itu.
****
Sudah hampir sore, Dante belum juga mau beranjak dari rumah sakit itu. Ia tetap menemani Elsa. Dante tahu apa yang ada dibenak Elsa. Elsa ingin sekali Dante menemaninya. Sekalipun Elsa membenci Dante, tapi hati seorang wanita tidak akan pernah bisa di bohongi karena wanita ingin selalu dimengerti. Waktu terus berjalan, hingga malam hari. Dante pun tertidur di samping Elsa. Elsa bangun dari tidurnya. Ia melihat kalau Dante tertidur sangat pulas. Elsa melibat jam dinding yang ada diruangan itu, sudah menunjukkan pukul 20.00 malam.
Elsa mengelus kepala Dante. Diam - diam, Elsa menangis. Elsa menyakini kalau mereka berdua saling mencintai. Tapi karena restu orang tua, Dante dan Elsa harus menahan perasaannya masing - masing.
" Mas Danteeee, bangunlah! "
Sayub - sayub Dante mendengar suara Elsa. Ia pun terbangun.
" Hei, kamu uda bangun? "
Elsa menganggukkan kepalanya.
" Mas, aku - ? "
" Kamu kenapa? "
" Aku pengen ke toilet! "
" Bentar ya! "
Dante mencoba membantu Elsa untuk duduk.
" Aaahhh sakiiiitttt.. ! "
" Ia pelan - pelan, sayang ! "
" Sayang? "
" Hhmm, maaf. Ayo pelan - pelan. "
Elsa mencoba duduk sesaat di kasurnya. Lalu Dante memapah nya.
" Oh ya, tadi kata susternya, kamu harus terus belajar jalan, kan kamu SC. "
Elsa menganggukkan kepalanya.
" Nanti kita belajar jalan ya! "
" Tapi kan ini uda malam, emang mas ga pulang? "
Dante menggelengkan kepalanya.
" Seperti nya Elsa ga marah lagi sama aku, aku akan tetap disini menemani mu, Sa ! " gumam Dante.
Dante terus memapah Elsa agar Elsa semakin terbiasa untuk jalan. Walaupun masih sakit bekas sayatan operasi SC, tapi Elsa tetap semangat.
" Gimana, masih sakit ga? "
" Uda mulai berkurang, mas! "
" Besok kita latihan lagi, percayalah, kamu bakalan lebih enak nanti kalau uda jalan. "
Elsa menganggukkan kepalanya. Dante sengaja menonaktifkan ponselnya, agar Anisa tidak menghubungi nya.
" Maaasss, aku haus! "
Dengan sigap Dante mengambil air mineral untuk Elsa.
" Kamu harus banyak makan dan minum, supaya ASI kamu banyak, biar anak kita sehat! "
Elsa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
" Kamu mau makan ga? kamu mau dibeliin apa? "
" Aku pengen makan bubur ayam. "
" Kamu mau makan bubur ayam? tapi ayam nya belum ketemu, hahahaha...! "
Dante dan Elsa tertawa bersama. Malam itu juga, Dante pergi ke luar mencari makanan untuk Elsa. Satria dan Tiara langsung masuk ke ruangan Elsa .
" Sa, gimana pak Dante? aman? "
Elsa menganggukkan kepalanya.
" Sepertinya pak Dante senang banget ya lihat kamu uda lahiran. Apalagi anaknya cowok, cakep seperti papa nya. Btw, pak Dante pulang ya? "
" Ga, hanya mau beli bubur ayam kok! "
" Cieee, yang uda dapat perhatian, hahaha! " ledek Tiara.
Dante pun kembali membawa bubur ayam pesanan Elsa. Dante langsung menyuapi makan wanita cantik itu.
" Dihabisin ya, biar ASI kamu semakin banyak . "
" Ia mas. "
Elsa kembali melirik jam dinding yang ada diruangan itu.
" Mas, uda. jam 22.30. Mas ga pulang? "
" Aku ga akan pulang. Aku akan tetap disini nemani kamu. "
" Tapi nanti - ? "
" Aku ga mau pulang. Ayo sekarang habiskan buburnya! "
Malam itu Dante menjadi suami dan papa siaga buat Elsa dan Xander.
" Oh ya, keluar dari rumah sakit nanti, kamu akan tinggal dimana? kamu masih mau tinggal di kosan itu? "
Elsa pun diam sesaat.
" Demi Xander. Aku mau kamu tinggal di rumah aku. Aku punya rumah, rumah itu uda lama ga di tempati. Aku mau, kamu dan Xander tinggal dirumah itu. Biar gimana pun, kalian berdua adalah tanggung jawab ku. Elsaaa, kamu yang sabar ya, suatu saat nanti, aku akan menikahi mu. Tapi tidak sekarang! "
Elsa menangis.
" Kita akan selalu bersama. Aku ga akan pernah meninggalkan kalian. Aku janji. Aku sangat menyayangi kalian berdua. "
Elsa hanya menganggukkan kepalanya.
" Aku akan membatalkan keberangkatan aku ke Amerika. Aku akan memastikan kalian berdua itu aman dan nyaman tinggal di rumah aku. Itu rumah kita, sayang. Rumah kamu dan Xander. "
" Gimana dengan orang tua mu, mas? "
" Do'akan papa bisa menerima kamu. Ntahlah, aku heran biasanya seperti di sinetron - sinetron itu mama mertua yang ga suka sama menantunya. Ini malah kebalik, papa yang ga suka sama menantunya. "
Elsa tersenyum.
" Sabar aja, "
" Oh ya, kamu ga marah lagi kan? "
" Maraaaahhhhh, " jawab Elsa manja.
" Kalau marah kok bisa senyum? hahahah..
" Ihh, apa'an sih? "
" Kamu tahu ga? andainya Xander ga ada, mungkin kita uda lost contact kali ya! "
Elsa menganggukkan kepalanya.
" Mas uda nikah sama orang lain, ya kan? "
Sontak saja Dante terkejut mendengar ucapan Elsa. Apa yang dikatakan Elsa benar, dia sudah menikah. Tapi ia tidak pernah mencintainya.
****
Malam semakin larut. Anisa sangat khawatir karena Dante belum juga kembali pulang.
" Paaaaaa....papa, maaaaa... mamaaaaa... ! " Anisa terus berteriak hingga membangun kan seisi rumah.
" Kamu kenapa teriak - teriak? " tanya mama mertuanya itu.
" Mas Dante, ma. Mas Dante belum pulang juga! "
" Hufftt, kirain tadi ntah apa, Nisa! "
" Pa, tapi ini uda larut malam, aku ga tahu mas Dante pergi kemana ?Aku takut kalau terjadi sesuatu sama mas Dante. "
" Dante kan uda dewasa. Pasti dia tahu menjaga diri nya. Ya uda kamu tidur lagi sana, nanti kalau Dante uda pulang, papa akan kabari kamu! "
" Tapi aku sangat khawatir, pa. Perasaan aku ga enak. "
" Itu kan hanya perasaan mu saja! "
Papa dan mama mertuanya kembali ke kamarnya. Sedangkan Anisa , ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Diam - diam, mama Dante menanyakan pada Dante, dimana dirinya sekarang berada. Tapi sayangnya, ponsel Dante tidak bisa di hubungi.
" Dante kemana ya? dari pagi sampai larut malam begini, dia belum juga pulang. Pa, kok jadi mama ga enakan gini ya? Dante kemana ya? dari tadi pagi lho dia pergi sampai sekarang ga pulang - pulang. "
" Ah sudahlah, dia kan sudah besar, sudah dewasa, ya paling party di rumah temannya . "
" Apa ia ya? kenapa dia ga ada kasih kabar? "
" Sudah lah , mama tidur saja. Besok paling Dante uda pulang kerumah ini. "
Mama Dante menganggukkan kepalanya.