NovelToon NovelToon
Legenda Long Chu

Legenda Long Chu

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Wuxia / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Jajajuba

"Aku akan mengingat wajah kalian semua, Dan tunggu pembalasanku!" Ucap Chen Long sebelum kematiannya..

Jiwanya melesat dan bermigrasi ke tubuh bayi yang baru meninggal dan dia susupi, Hingga bayi dan jiwanya dapat hidup kembali

Ambisinya terpantik untuk menjadi Dewa Pedang yang tak terkalahkan bersama dengan ingatan masa lalu tentang Kitab Pedang Dewa dengan mengukir namanya dalam legenda yang tak terlupakan, Long Chu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelahiran

Mereka semua pulang dengan tangan hampa dan kegundahan hati, Meski menang dalam pertempuran, Namun, jika yang di inginkan tidak didapatkan, Maka itu namanya menang yang sia-sia.

Hap!! Lima orang itu naik ke atas kuda dan memacu kuda dengan cepat meninggalkan puing-puing sisa Sekte Pedang Dewa yang telah dihancurkan.

Angin bertiup dengan kencang disana. Darah berhamburan dimana-mana. Kekejaman mereka sudah mendarah daging hingga tidak menyisakan kehidupan satu orang pun. Bangunan kayu luluh lantak dimakan api, asap pun kian meninggi, terlihat oleh semua orang yang bermukim di dekat Sekte itu.

"Kasian mereka! Sekte yang begitu baik, Bahkan mereka selalu membantu kita untuk mengusir Rampok dan binatang buas. Namun kita tidak bisa membantu mereka dengan tenaga" Ucap seseorang yang bersembunyi didalam rumahnya, dia berbicara kepada istrinya dengan tangis yang mendalam

"Kita doakan saja untuk kehidupan terakhir mereka" Sahut sang istri yang juga merasakan sedih.

"Tidak adakah yang bisa menghancurkan ke angkara murkaan" Ucap sang suami kembali.

"Taktiktaktiktaktiktuk" suara sepatu kuda.

Lima kuda melaju melewati pemukiman penduduk yang sangat sepi. Tak ada yang berani keluar dari rumah, karna tak mau menjadi korban berikutnya.

Segera kabar akan tersiar, Kabar kehancuran Sekte Pedang Dewa oleh Aliansi aliran hitam yang bergelar Sabit Kematian dengan berdera berwarna hitam dengan lambang sabit berwana merah darah.

..............

Di suatu benua terjadi gejolak, Angin topan menggulung debu menghempaskan beberapa pohon yang rindang mencabut hingga ke akarnya.

Di bawah sana.

Dentuman keras menggetarkan alam dengan kilatan petir yang seperti cacing menggeliat di iringi Guyuran hujan yang membasahi bumi, Alam semesta seperti murka dan menangis disaat yang bersamaan.

Di bawah kolong langit yang menimpakan airnya.

Seorang wanita berjalan dengan tergopoh-gopoh sambil membelai perutnya yang sangat besar. "Tahan ya Nak! Kondisi ibu belum memungkinkan untuk melahirkanmu" Ucap wanita itu sambil menyeka air hujan yang terus menimpa tubuhnya yang bercampur air mata dipipinya.

Dia mengedarkan pandangannya kesegala arah hingga matanya melihat ada sebuah ceruk. Dia bergegas berjalan kesana meski kaki sudah terluka, Karna saat itu dia sudah tak tau lagi dengan alas kaki. Entah kemana hilangnya.

Dengan susah payah dia berjalan mencapai ceruk itu kemudian memasukinya. Basah kuyup pakaian, dinginnya angin bertiup kencang membuat tubuh menggigil kedinginan.

Sakit yang begitu sangat terasa pada bagian bawahnya, Kemudian wanita itu menyentuhnya. Ada air dan darah yang bercampur keluar dari celah pribadinya. "Apakah sudah saatnya" Ucapnya menangis dengan perkataan lirih.

Dengan sekuat tenaga dia menarik nafas yang dalam lalu menghembuskannya secara perlahan, Begitu seterusnya dia mengulang. Hingga dia dapat merasakan kepala yang menonjol di celah pribadinya yang terbuka dengan lebar.

Oah.k.. oahk!! Tangis bayi segera mengisi sunyi, Hujan segera reda, Alam kembali seperti semula.

"Kau adalah seorang pangeran tapi sayangnya kau terlahir dalam keadaan seperti ini. Maafkan ibu yang tak bisa melahirkanmu ditempat yang bagus, Kau belahan hati ibu, Nak!" Ucapnya dengan tetesan air mata, Lalu dia menaruh bayi itu di tempat yang sedikit terlindungi. "Ibu harus pergi Nak, ini demi kebaikanmu, semoga kau selamat dan ada yang bersedia mengasuhmu. Dan semoga suatu hari kita bisa bertemu kembali" Kemudian dia memberikan sebuah kalung Permata berwarna biru cerah dan mengalungkan di leher.

"Akan ku beri nama kamu dengan nama yang akan mengguncang dunia, 'Long Chu' itulah namamu!" dia mengukir nama itu dengan darah dari jarinya yang keluar karna digigit. "Chu itu adalah nama marga ayahmu, Sedangkan Long artinya naga, Naga bisa dikatakan agung. Dan aku ingin kau menjadi keagungan dan kebanggaan ayahmu! Aku memberimu nama terbalik agar ancaman yang akan membunuhmu tidak dapat menemukanmu" ucapnya lirih.

Kemudian dia keluar dari ceruk itu, dengan sekuat tenaga berlari, Meski darah di celah pribadinya masih keluar dan begitu sakit.

"Itu dia, Kejar..." Satu kelompok orang mengejar wanita itu dengan pakaian prajurit kerajaan lengkap..

.............

Swosh!! Sosok transparan muncul dilangit-langit ceruk itu dan menatap bayi mungil yang sudah tidak lagi bernafas setelah ditinggalkan oleh ibunya. Bagaimana mungkin seorang bayi yang baru lahir bisa selamat jika tidak diberi apapun untuk waktu yang cukup lama?

"Sangat kasian dirimu Nak! Maafkan aku, aku harus mengambil alih tubuhmu. Biarkan aku yang akan membalaskan dendammu suatu hari nanti" Ucap sosok jiwa yang mengambang diudara itu. "Dengan tubuhmu, Aku akan mengukir nama dan menjadi legenda Dengan ingatan Kitab Pedang Dewa. Long Chu, Nama itu akan aku pakai untuk menutupi identitasku dimasa lalu." gumamnya, sembari masuk melalui mulut bayi itu.

Wush!!

Jiwa trasparan itu langsung masuk kedalam tubuh bayi mungil dan seketika dari tubuh bayi itu terlihat ada pergerakan. Kemudian teriakan bayi terdengar kembali beberapa kali.

Seorang Nenek tua berjalan dengan tongkat ditangan kanannya. Saat itu dia sedang mencari beberapa tumbuhan untuk obat. Entah obat itu untuk siapa. Yang pasti dia sering melewati jalan itu sendirian. Memang dia hidup hanya sebatang kara dihutan luas yang hampir tak terjamah oleh manusia.

Konon katanya, Hutan itu penuh dengan binatang buas pemangsa. Dan hutan itu dihindari oleh pejalan kaki atau pun pengembara yang berkuda. Dan anehnya Nenek itu tinggal dihutan tersebut. Entah karna alasan apa?

Meskipun ada Rumor yang menakutkan yang sering dibicarakan oleh orang-orang tentang keangkeran hutan itu. Dibalik hal itu ada kebaikan yang tersembunyi. Seperti berlimpahnya tanaman obat bahkan ramuan yang bisa menguatkan tenaga dalam.

"Kenapa ada suara bayi di dalam hutan ini?" Gumamnya, meskipun sudah terlalu tua. Tapi pendengarannya cukup tajam. "Apakah itu bayi siluman? Apa mungkin bayi siluman bisa menangis seperti bayi manusia?" Gumamnya lagi dengan bingung.

Karna penasaran dia langsung berkelabat melintasi pucuk-pucuk pepohonan yang rendah dan mempertajam indra pendengarannya untuk memastikan posisi tangisan itu.

Sesampainya ditempat tujuan.

Dia melihat Ular besar setinggi lima meter berdiri dengan dominasinya. Menatap bayi manusia yang baru lahir dengan darah disekujur tubuhnya.

Beng!!

Tongkat hitam miliknya dia ayunkan dan menghantam Kepala ular yang sudah memunculkan taringnya dan lidah bercabang yang terjulur. Sudah dapat dipastikan bahwa ular itu sangat menginginkan untuk memakan bayi mungil berwajah tampan itu. Seorang bayi laki-laki yang bahkan tak memakai sehelai kain apapun, dengan darah yang masih mengotori tubuhnya.

Ular itu langsung terkapar ditanah dengan ekor yang masih menggeliat. Rupanya pukulan nenek itu cukup keras. Tak puas dengan satu pukulan. Nenek itu melompat lagi dengan ayunan tongkat yang lagi-lagi mengincar kepala.

Beng!!

Kepala Ular itu langsung digeprek olehnya dengan hentakan ujung tongkat yang kuat. Darah mengalir. Nenek itu kemudian mengambil pisau dipinggangnya dan menghiris mutiara kecil yang ada dikepala ular itu dan menyimpannya dalam sebuah kantong kain.

Lalu dia membelah perut Ular itu dengan santainya dan mengambil empedu serta hati dan menyimpannya lagi. Dia cukup ahli dalam pengobatan jadi dia tau untuk apa kegunaan dari barang-barang yang dia simpan itu.

Dia berjalan ke arah Bayi yang sudah berhenti menangis. Meninggalkan bangkai ular dan membiarkannya terbengkalai karna tak mungkin juga Ular seberat dan sepanjang itu dia bawa utuh pulang kerumah.

"Bayi yang begitu tampan" Ucapnya lalu mencium bayi itu dan melihat ada tulisan berupa nama di samping pembaringan bayi "Long Chu! Itu kah namamu? Baiklah akan ku beri nama itu untukmu"

Lalu, dia menggendongnya dan berkelabat kembali melewati beberapa pucuk dedaunan yang setinggi satu meter. dia memiliki ilmu meringankan tubuh yang sangat baik.

Meskipun umurnya tidak patut dipertanyakan lagi, namun dia terlihat seperti Nenek berusia enam puluh tahun saja. Dan tubuhnya masih sehat walau sudah bongkok, Karna biar bagaimanapun juga tulang tuanya sudah keropos.

1
Darwito
ciciocc
Darwito
hjdhh
Darwito
nasi telah jadi bubur
Darwito
uter
angin kelana
kapan lanjutin long chu nya thor,di tunggu..
Darwito
vuviycyc
Darwito
vuvuvu
Darwito
giviijv
Darwito
kotrol dg baik
Darwito
ujian
Darwito
kiuty
Darwito
base base kalau cinta sdh melekat rasa nya seperti itu lah
Darwito
jusde
Darwito
jutre
Darwito
jitr
Darwito
kior
Darwito
terjadi lg
Darwito
ya ya ya ya iblis lagi
Darwito
koit
Darwito
emosi yg menggebugebu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!