Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Ciera Bermuka Dua
PRANGG
Suara pecahan kaca yang dilempar ke lantai menggema.
“Araghhh bre**sek! Apa yang sudah kamu lakukan Anneth?” Tanya Gavin Retorst yang tak lainnya adalah ayah dari Anneth.
“Aku tidak melakukan apa apa ayah” ucap Anneth ketakutan melihat Gavin marah.
“Kalau kamu benar tidak melakukan apa- apa ini semua tidak akan terjadi” ucap Gavin geram menatap putrinya itu.
Tadi pagi raja memanggil Gavin dan memutuskan untuk mengambil kuasa dan gelarnya sebagai bangsawan.
“Gara- gara kamu sekarang kita sudah jatuh miskin” ucap Gavin marah.
“Ini semua gara- gara wanita rendahan itu ayah” balas Anneth.
“DIAM!!” ucap Gavin membentak Anneth.
“Gavin! Kamu tidak boleh seperti itu kepada putri kita” ucap Anita istrinya dan tak lain adalah ibunya Anneth.
“Kamu terlalu memanjakannya Anita! Lihatlah sekarang dia membuat masalah sehingga membuat Duke Keyron marah dan berimbas pada keluarga kita” ucap Gavin.
Anita hanya diam, Gavin muak melihat pemandangan di depannya dan belalu meninggalkan ibu dan anak itu.
“Ibu aku sama sekali tidak salah” ucap Anneth mengadu pada Anita.
“Ibu tau sayang, ibu akan selalu membela kamu” ucap Anita.
Anneth mengepalkan tangannya kuat didalam pelukan Anita, di dalam sorot matanya terdapat dendam .
Sekerang dia bukan lagi menjadi anak baron karena gelar baron sudah dicabut dari keluarganya dan hal itu akan membuat semua para bangsawan membully dan merendahkannya.
“Awas saja kau Purple” guman Anneth pelan.
******
Sementara Keyron kini sedang berada di ruang kerja ayahnya, dia duduk di sofa dengan santai.
“Keyron apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu?” Tanya Duke Hadid.
“Aku sudah memikirkannya ayah” ucap Keyron.
“Tapi apakah Purple mengetahui ini dan apa dia setuju dengan keputusanmu?” Ucap Duke Hadid.
“Hemm” hanya deheman yang keluar dari mulut Keyron.
“Bagaimana pun Duke Vierra dulu mengintipkan anaknya pada ayah, jadi Purple akan selalu menjadi tanggung jawab ayah” ucap Duke Hadid.
“Ayah tenang saja, semua sudah aku urus” ucap Keyron bangkit dari duduknya dan berlalu.
Duke Hadid hanya melihat anak sulungnya yang telah keluar.
“Aku harap dia tidak akan menyakiti Purple dengan sifatnya yang semaunya sendiri” guman Duke Hadid.
Keyron kini sedang berjalan menyuruti koridor dan Dalle pun datang menghampirinya.
“Hormat saya tuan” ucap Dalle.
“Hemm ada apa?” Ucap Keyron datar.
“Lapor tuan jembatannya sudah selesai dibangun” ucap Dalle.
“Hemm baiklah, kau urus sisanya aku akan pergi ke kasti Vierra” ucap Keyron.
“Baik tuan” ucap Dalle membungkuk setelah Keyron melewatinya.
Setelah Keyron menghilang dari pandangannya, tiba- tiba dia dikagetkan dengan keberadaan Deron.
“Dalle!” Panggil Deron.
“Hormat tuan muda” ucap Dalle.
“Hemm kakak sepertinya tidak bisa mengajariku berlatih pedang jadi aku akan berlatih bersamamu saja” ucap Deron.
“Baik tuan muda” ucap Dalle tanpa membantah karena kemarin Keyron sudah memberitahunya mengenai masalah dia yang akan mengajari Deron.
Mereka pun menuju ke ruang latihan bersama, Deron pun berjalan lebih dulu diikuti oleh Dalle.
*******
Keyron pun telah sampai di kastil Vierra, dia melihat Purple berada di taman dekat danau namun dia tak sendiri melainkan ada seorang perempuan yang tak lain adalah Ciera.
Nampak Ciera yang terjatuh ke tanah sambil menangis.
“Lady saya tau anda tidak menyukai saya karena sudah merebut kasih sayang keluarga Duke Hadid dari anda” ucap Ciera.
Purple hanya menatapnya malas, sedang apa gadis ini terduduk di tanah bahkan dengan wajah menyedihkan seperti itu.
“Ada apa ini?” Suara bas Keyron membuat keduanya menoleh.
“Kena kau Purple” guman Ciera sangat kecil dan tersenyum tipis.
“Tuan Duke ini bukan salah lady Purple, saya yang tidak hati- hati sehingga terjatuh” ucap Ciera dengan wajah kasihan.
“Kamu tidak apa apa?” Tanya Keyron.
“Saya tidak apa apa tuan…..” ucap Ciera terpotong karena Keyron sama sekali tidak menghampirinya tapi malah menghampiri Purple.
Dia merasa malu karena ternyata Keyron menanyakan keadaan Purple bukan dirinya.
Dia pun berdiri sendiri dan melihat wajah Keyron yang begitu lembut pada Purple membuatnya kesal namun dia tetap tersenyum agar tidak melepas topeng busuknya.
“Tuan Duke disini saya yang salah, walau lady Purple tak menyukai saya, saya tidak apa” ucap Ciera.
Keyron pun menatap Ciera tajam, seakan ingin menebas kepalanya sekarang juga, tubuh Ciera pun menegang.
“Siapa yang mengjinkanmu untuk datang kesini?” Tanya Keyron penuh penekanan dengan aura membunuh.
“Itu saya hanya merasa bersalah tuan Duke, gara- gara kehadiran saya lady Purple pindah dari kasti Lavette” ucap Ciera gugup dan takut.
Purple hanya menatap Ciera malas, dia benci gadis ini karena terlalu munafik dan bermuka dua.
“Apa dia tidak melakukan sesuatu padamu? Apa dia menyakitimu?” Tanya Keyron pada Purple tanpa menghiraukan keberadaan Ciera.
“Hemm aku tidak apa apa” ucap Purple.
“Kau beruntung karena gadisku membelamu, jika tidak aku sudah memenggal mu ladu Ciera” ucap Keyron tajam.
“Tuan Duke….” Ucap Ciera terkejut.
“Pergi dari sini! Dan jangan pernah mengganggu gadisku! Atau nyawamu taruhannya” ucap Keyron tak main- main dengan ucapannya.
“Kalau begitu saya permisi tuan Duke” ucap Ciera dengan persaan takut dan kesal melihat kedekatan antara Keyron dan Purple.
“Hemm untuk apa anda kemarin tuan Duke?” Tanya Purple setelah Ciera pergi.
“Aku merindukanmu” ucap Keyron manja.
#######