"Setahun menjadi istriku maka kau akan mendapatkan uang 500 juta yang kau butuhkan!" Kata Justin pada Lily yang sedang membutuhkan dana yang sangat besar untuk membantu ekonomi keluarganya.
Tawaran yang terdengar cukup menguntungkan untuk dirinya membuat Lily terpaksa menerima tawaran Justin. Lily berpikir jika tawaran yang Justin berikan kepadanya saat itu merupakan jalan keluar dari permasalahannya.
Tanpa Lily sadari jika satu tahun pernikahan yang dia jalani bersama Justin membuatnya terbelenggu dengan cinta pria itu dan membuatnya sulit untuk melepaskannya di saat wanita yang pria itu cintai telah kembali dan ingin merebut posisinya sebagai istri Justin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Kebaikan Keluarga Justin
"Lima belas menit bukanlah waktu yang lama!" Gumam Lila dalam hati. Dia tak habis pikir pada Justin yang memberinya waktu begitu cepat. Padahal ia harus mengganti baju dan membersihkan tubuhnya yang sudah lengket lebih dulu di dalam kamar mandi.
Mengingat waktu yang diberikan Justin cukup singkat, Lila memutuskan untuk tidak membersihkan tubuhnya. Dia langsung saja mengganti baju dan mengoles bedak tipis dan lipstik di wajahnya agar tidak terlalu pucat.
"Aku udah siap. Ayo kita pergi." Ajak Lila.
Justin tak mengeluarkan suara. Dia langsung saja bangkit dari posisi duduk kemudian melangkah keluar dari apartemen.
Lila mengikuti langkah pria itu dari belakang hingga akhirnya keduanya tiba di besement dan masuk ke dalam mobil.
"Kamu udah bawa semua berkas yang diperlukan untuk daftar nikah kan?" Tanya Justin memastikan. Dia tidak ingin bolak-balik nantinya karena Lila melupakan salah satu berkas untuk syarat pernikahan mereka.
"Udah." Balas Lila pendek.
Justin hanya mengangguk sebagai bentuk respon. Kemudian dia melajukan mobil miliknya pergi ke kantor urusan agama. Sebenarnya bisa saja urusan administrasi pernikahan diurus oleh sang mama atau Pram asisten pribadinya. Tapi mengingat dia sedang bersandiwara sangat menginginkan pernikahan dengan Lila, jadilah Justin berinisiatif untuk turun tangan sendiri.
Tiba di kantor urusan agama, Justin menemui pihak administrasi dan melakukan pendaftaran di sana. Tak membutuhkan waktu lama berada di sana karena berkas keduanya sudah lengkap, pihak administrasi pun langsung menerima berkas mereka.
"Untuk tanggal dan jam nikahnya sudah saya cata. Ibu dan Bapak bisa datang lagi ke sini jika sudah mendapatkan panggilan seminar untuk mendapatkan sertifikat pranikah."
Justin dan Amanda mengangguk paham. Keduanya pun akhirnya berpamitan untuk pergi dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada pihak administrasi yang sudah sangat ramah selama melayani mereka.
"Kita ke rumah Mama setelah ini." Kata Justin sambil berjalan menuju parkiran mobil.
Lila menghentikan langkah. Dahinya mengkerut setelah mendengarnya. "Untuk apa pergi ke sana? Memangnya ada urusan apa?" Tanyanya.
"Mama memintaku membawamu ke rumah setelah mengetahui jika aku sedang bersamamu sekarang." Balas Justin.
Lila berohria. Dia pun mengiyakan perkataan Justin. Dia tak ingin menolak karena ingin menjalankan tugasnya dengan baik. Lagi pula Justin sudah membayarnya dengan nominal fantastis. Sudah seharusnya dia juga harus melakukan tugasnya dengan baik.
Tiba di kediaman calon mertuanya, Lila berusaha bersikap tenang dan ramah pada Mama Amanda dan Jena yang menyambut kedatangannya. Lagi-lagi, kedatangannya di sana disambut dengan baik oleh keluarga Justin dan membuat Lila jadi senang sekaligus haru melihatnya.
"Lila, Mama udah pesanin cincin pernikahan untuk kalian. Mama juga udah pesanin mahar dari Justin untuk kamu." Beri tahu Mama Amanda. Dia benar membuktikan perkataannya jika ia benar membantu mengurus segala kebutuhan pernikahan anaknya.
"Terima kasih, Mah." Balas Lila.
"Sama-sama. Pokoknya kamu gak boleh sungkan kasih tau Mama jika ada yang ingin kamu tanyakan dan kamu butuhkan." Kata Mama Amanda.
"Iya, Mah." Balas Lila. Jika melihat sikap Mama Amanda yang sangat baik dan ramah kepadanya saat ini, sepertinya nantinya Lila akan menjadi menantu yang sangat disayangi oleh mertuanya itu.
Tak hanya Mama Amanda, Nenek Rianti pun demikian. Ibu dari Mama Amanda itu sangat perhatian kepada Lila. Bahkan tak segan menganggap Lila sebagai cucunya sendiri.
"Hidup tanpa orang tua itu berat. Maka sebagai bagian dari keluarga kamu yang baru, Mama dan kelurga Mama bakalan berikan yang terbaik untuk kamu." Kata Mama Amanda yang membuat Lila terharu saat mendengarnya.
***
Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗