Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Carlina sudah berangkat untuk menemui mamanya di sebuah restoran. Tadi saat Carlina menelepon mamanya, mamanya menangis.
Alana tidak bisa berbicara banyak saat Carlina mengajaknya bertemu. Carlina juga sudah memesan satu ruangan private untuk mereka.
Bukan tanpa alasan Carlina memesan ruangan, karena sudah bisa di tebak jika akan ada drama sedih dan mengharukan.
Carlina tiba di restoran yang sudah ia pesan, ternyata Alana sudah menunggu di ruang tersebut.
Sebelumnya Carlina sudah memberitahu jika ia memesan ruangan private untuk mereka berdua.
Alana duduk gelisah sambil meremas tangannya. Antara senang, dan juga tidak sabar ingin bertemu putrinya itu.
"Silahkan Nona," ucap pelayan sambil membuka pintu ruangan tersebut.
"Terima kasih," ucap Carlina. Kemudian Carlina memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua.
"Carlina!" Alana segera memeluk putrinya itu.
Alana menciumi pipi putri bertubi-tubi, ia merindukan Carlina. Sangat merindukan nya, hampir 9 tahun sejak kepergian Carlina. Tidak ada kabar sama sekali.
Sekarang tiba-tiba Carlina menelepon ingin bertemu, hati ibu mana yang tidak senang?
"Kamu kemana saja sayang? Mama merindukan mu Nak," tanya Alana.
"Mama apa kabar?" Bukannya menjawab, Carlina malah bertanya balik.
"Baik, mama sangat baik," jawab Alana.
Carlina mengajak mamanya duduk, Alana menurut saja. Perlahan Carlina menghapus airmata mamanya.
Sementara dia sendiri juga menangis. "Aku tinggal di negara A, Ma. Setelah aku diusir, aku menghubungi Nina. Keluarganya yang menolongku."
"Syukurlah, mama pikir kita tidak akan bertemu lagi," kata Alana.
"Aku sudah menikah Ma, dan sudah punya anak kembar," ucap Carlina.
Carlina mengambil ponselnya dari dalam tasnya, kemudian memperlihatkan foto dua bocah kembar.
Alana menutup mulutnya karena shock. Bagaimana tidak? Dua anak yang ada di foto itu adalah anak yang menolongnya waktu itu.
"Jadi dia ... kamu?"
Carlina mengangguk. "Ternyata orang yang tidur bersama aku dulu adalah tuan muda keluarga Henderson."
Carlina menceritakan kronologi kejadiannya saat ia diberi minuman oleh kakaknya. Namun ia tidak bisa membuktikan.
"Tapi waktu itu papa tidak percaya karena aku tidak bisa membuktikan," ucap Carlina.
Pembicaraan mereka terhenti karena pelayan masuk membawa pesanan. Alana tadi tidak jadi hendak sarapan saking buru-buru ingin bertemu Carlina.
Setelah menerima telepon dari Carlina, Alana langsung bersiap-siap. Namun ia pamit kepada suaminya untuk menemui teman sosialitanya.
Suaminya tidak curiga, karena menurutnya tidak mungkin istrinya bertemu Carlina. Apalagi Carlina tidak ada kabar sama sekali.
"Silahkan Nyonya, Nona," ucap pelayan.
"Terima kasih," balas Carlina.
Carlina meneguk minumannya, Carlina sengaja memesan makanan ringan saja karena ia sudah sarapan.
"Mereka titip salam ke mama, sebenarnya waktu itu aku ada didalam mobil saat mereka menolong mama," ucap Carlina.
"Mengapa kamu tidak menemui mama?" tanya Alana.
"Aku hanya menunggu waktu yang tepat, aku tidak ingin mama shock jika aku tiba-tiba hadir."
Carlina menyuapi mamanya karena Alana tidak menyentuh makanannya. Alana semakin terharu.
Dari awal Alana tidak percaya jika putrinya tidur dengan seorang pria jika tidak dijebak. Namun ia tidak bisa membela Carlina saat itu.
"Aku tidak bisa lama-lama, nanti anak-anakku pulang dari sekolah."
"Bisakah mama bertemu dengan mereka? Waktu itu mama memeluk mereka, ada perasaan aneh hangat di hati mama. Tidak tahunya mereka adalah cucuku. Mereka cantik dan tampan," ucap Alana sambil tersenyum membayangkan saat ia memeluk cucunya.
"Ini kartu yang mama berikan aku kembalikan. Didalamnya ada 10 M, aku tahu perusahaan papa perlu dana, pergunakan uang ini. Mungkin bisa membantu."
"Bagaimana denganmu?"
"Aku, suamiku sudah memberikan aku yang lebih dari ini. Dan kedua anakku juga sudah bisa menghasilkan uang sendiri."
Alana semakin tidak sabar ingin bertemu dengan kedua cucunya. Ia sangat bangga pada putrinya ini, karena berhasil mendidik anak-anak dengan baik.
Carlina pamit setelah membayar makanannya. Kemudian ia memeluk mamanya kembali sebelum benar-benar keluar dari restoran tersebut.
Carlina tiba di parkiran, saat ia membuka pintu mobil, dari arah belakang ada seseorang memukul kepala bagian belakang.
Carlina seketika pingsan, orang itu mengangkat tubuh Carlina dan memasukkan nya kedalam mobil.
Mobil itupun melaju cepat keluar dari kawasan restoran tersebut. Tiga orang yang ada didalam mobil itupun tersenyum.
Karena mereka bisa menculik korbannya dengan mudah. Carlina pun dibawa kesuatu tempat.
Sementara di sekolah ...
Carla dan Carlos yang sedang berkumpul dengan saudara-saudaranya. Tiba-tiba jam tangannya berbunyi pertanda bahaya.
"Mama!" pekik keduanya serentak.
Semua saudaranya menoleh ke kiri dan kanan, mereka mengira mamanya Carla dan Carlos datang.
"Kak, telepon papa, aku akan melacak keberadaan mama," ucap Carlos.
Carla menelpon papanya dan mengatakan mamanya dalam bahaya. Sementara Carlos mengeluarkan ponselnya.
Carlos melacak keberadaan mamanya saat ini. Saat Carlos mencari titik keberangkatan mamanya. Barulah saudara-saudaranya mengerti.
Arthur yang mendapat kabar dari anaknya segera meninggalkan pertemuan. Dan akan dilanjutkan oleh asistennya.
Arthur begitu panik saat mendengar istrinya dalam bahaya. Hingga ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Hanya beberapa menit, Arthur sudah tiba di sekolah. Mereka sudah menunggu di depan gerbang.
"Aku ikut," kata Rafael.
"Aku juga ikut," kata Axelle.
"Ya sudah cepat masuk," pinta Arthur.
Carla duduk di kursi depan. Sementara Rafael, Axelle, Virendra, dan Keenan juga Carlos duduk dikursi belakang.
"Yang lain tinggal di sini," kata Arthur.
Carlos memberikan ponselnya yang menunjukkan titik keberadaan mamanya. Arthur pun mengikuti titik merah tersebut.
Ya, Carla dan Carlos memasang alat pelacak dan sinyal jika salah satu dari mereka dalam bahaya.
Itu sebabnya mereka tahu jika mamanya dalam bahaya saat ini. Ditambah lagi bila mamanya pingsan.
Jadi sinyal tersebut akan semakin kuat. Dan alarm jam tangan mereka berbunyi.
"Pa, aku yakin ada orang yang menculik mama," ucap Carla.
"Ya, tapi kalian tenang saja, papa akan segera menyelamatkan mama kalian."
Sementara didalam sebuah gudang terbengkalai. Carlina diikat disebuah kursi. Ia masih dalam keadaan pingsan.
"Tiga orang jaga di luar!" Perintah Salsa.
Mereka semua enam orang termasuk Salsa, yang tadi menculik Carlina tiga orang. Salsa tersenyum saat melihat Carlina tidak berdaya.
"Aku akan buat Arthur membencimu, hahaha." Tawa Salsa menggema diruangan tersebut.
Salsa menyiramkan air seember kecil ke muka Carlina. Sehingga Carlina pun tersadar, Carlina terbatuk-batuk dibuatnya.
"Wow, ini menarik," ucap Salsa.
"Siapa kalian? Mengapa menculik ku?" tanya Carlina.
"Karena kau merebut Arthur dariku, aku adalah kekasihnya Arthur. Dan kami hendak bertunangan, namun kehadiranmu mengacaukan segalanya," ucap Salsa.
"Kamu bisa mengambilnya kembali tanpa harus menculik ku," kata Carlina.
"Benarkah?"
"Ya aku rela melepasnya, asal kamu bebaskan aku."
Salsa tersenyum smirk. "Namun dia lebih memilihmu."
"Itu artinya dia tidak mencintaimu," ucap Carlina pedas.
Mendengar kata-kata Carlina, Salsa pun langsung menampar pipi Carlina. Kemudian ia mencengkram dagu Carlina.
Dengan tatapan tajam ia menatap Carlina, namun Carlina bukannya takut, tapi malah tersenyum mengejek.
Karena ia yakin, kedua anaknya pasti tau jika dia dalam bahaya. Sebab itulah Carlina merasa tidak takut.
.......
Jangan heran ya jika cover nya tiba-tiba berubah. Karena jika novel ini sudah di kontrak, maka pihak noveltoon akan menyediakan cover yang lebih bagus untuk menarik minat pembaca.
Yg aq nyaho mh kreker rasa keju 😁😁😁