NovelToon NovelToon
Bukan Orang Biasa

Bukan Orang Biasa

Status: tamat
Genre:CEO / Romantis / Identitas Tersembunyi / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kekasih misterius / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Erika gadis biasa yang harus bekerja keras untuk menyambung hidup karena dia menjadi tulang punggung keluarga.
Namun karena parasnya yang cantik membuat gadis seumurannya iri terhadapnya karena banyak pemuda desa yang ingin mendekatinya.
Hingga suatu hari Erika harus terjebak dalam situasi yang membuat dirinya harus terpaksa menikahi seorang pria asing yang tidak di kenalnya karena kecerobohannya sendiri dan di manfaatkan oleh orang yang tidak menyukainya.
Tara, nama pria itu yang bekerja di salah satu proyek perumahan di desa Erika.
Bagaimanakah kisah Erika dan Tata menjalani kehidupannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Erika" panggil bang Tara pagi ini saat aku baru selesai membereskan tepat tidur.

"Apa bang? " jawab ku tanpa melihat ke arahnya.

Bang Tara mendekati ku dan membuat aku menghentikan pekerjaan ku.

"Masalah di proyek sudah selesai" ucapnya.

"Ya bagus dong bang" balasku dengan senang.

"Jika sudah selesai tugas ku disini juga selesai dan aku harus balik ke Jakarta" lanjutnya dan membuat aku kaget.

Bang Tara memegang kedua tanganku lalu berkata "Abang berharap kamu ikut ke Jakarta dengan abang".

Aku terdiam tidak membalas ucapan bang Tara karena aku bingung. Aku ingin ke luar dari kampung ini tapi aku ingin membawa dua orang tua ku.

" Abang gak akan paksa kamu, jika kamu gak mau ikut, abang bisa pulang satu minggu sekali ke sini"lanjutnya dengan lembut.

"Aku minta waktu untuk berpikir bang" pinta ku dan bang Tara hanya mengangguk menyetujui permintaan aku.

Bang Tara pun langsung pamit pergi kerja dan aku langsung membantu mama membereskan rumah. Setelah selesai aku melihat mama sedang duduk di halaman belakang sambil memotong sayuran.

"Ma" panggilku dan duduk di hadapannya.

"Ada apa sayang? " tanya nya dengan lembut.

"Bang Tara ngajak aku tinggal di Jakarta" beritahu ku.

Mama langsung terkejut karena aku bisa melihat dari raut wajahnya.

"Mama gimana kamu saja, mungkin ini saat nya kamu keluar dari kampung ini" ucap mama.

"Tapi, aku gak tega ninggalin kalian" lirih ku.

Mama menarik tangan ku dan memegangnya.

"Denger, sudah kewajibannya seorang istri ikut kemana saja suaminya pergi" nasehat mama.

"Tapi" ucapku.

"Mama disini ada Alma jadi kamu jangan khawatir" lanjutnya.

Aku pun mengangguk dan aku putuskan untuk ikut bersama bang Tara ke kota.

Hari itu pun tiba dan aku sudah siap dengan barang bawaan ku sambil menunggu bang Tara yang sedang menerima telpon entah dari siapa. Kami menunggu mobil yang sedang di ambil sopir kantor. Mobil pun tiba dan kami langsung pamit pada semua orang disini. Sedih itu yang saat ini aku rasakan karena ini pertama kalinya aku pergi dari kampung ini, kampung yang banyak kenangannya.

Bang Tara yang menyetir dan aku hanya menemaninya saja. Perjalanan kami tak butuh waktu lama hanya tiga jam saja dari kampung ku menuju kota. Saat sudah memasuki kota aku melihat sekeliling, namun aku di buat kaget saat memasuki sebuah komplek perumahan yang mewah semua rumah terlihat mewah.

"Bang rumah mu daerah sini? " tanya ku tanpa meliriknya.

"Iya" jawab bang Tara.

Aku di buat kagum lagi saat mobil masuk ke sebuah rumah mewah dan halamannya luas.

"Sudah sampai" ucapnya "Ayo keluar" ajaknya sambil membuka pintu.

Aku pun ikut turun dan di depan rumah kami sudah di sambut oleh bunda dan mbak Melda yang tersenyum hangat pada ku.

"Apa kabar Erika? " tanya bunda setelah memeluk ku.

"Baik bun, bunda sehat? " membalas bunda.

"Sehat sayang, ayo masuk"ucap bunda sambil merangkul ku.

Aku senang karena dapet mertua yang baik. Saat masuk kedalam ternyata anggota kelurga yang lain menunggu bahkan di sana aku melihat seorang pria paruh baya yang sepertinya ayah dari bang Tara karena wajah mereka mirip.

"Erika, kenal kan ini papa" bunda mengenalkan papa dan aku langsung mencium tangannya.

Lalu bunda mengenalkan suaminya mbak Melda dan kedua anaknya yang satu bernama Keyla dan yang kedua Sakti. Lalu bunda juga mengenalkan satu wanita lagi yang memakai hijab dia kakak tertua bang Tara bernama Elisa dan anak nya yang bernama Davin yang sudah besar. Namun mbak Elisa sudah tidak punya suami karena suaminya meninggal dan dia merupakan menantu di rumah ini. Setelah acara perkenalan aku dan bang Tara naik ke atas untuk istirahat. Saat masuk kamar aku di buat kagum lagi karena kamarnya luas dan tempat tidurnya bagus, aku langsung saja menjatuhkan tubuhku di atas tempat tidur.

"Bang empuk banget" ucapku namun tiba-tiba bang Tara ikut berbaring lalu menarik tubuhku untuk di peluknya.

"Kamu jangan merasa malu karena keluarga ku orang kaya, kamu harus bangga" ucapnya.

Aku hanya tersenyum, karena kami datang sudah sore saat aku sudah selesai mandi dan membereskan barang bang Tara langsung mengajak ku untuk turun karena waktunya makan malam. Di meja makan semuanya sudah hadir kami pun langsung duduk namun di sana ada seorang pria yang berada di samping suami mbak Melda dan entah siapa namun orang itu aku merasa tidak asing.

"Erika, kamu pasti merasa gak asing ya sama dia? " tanya mbak Melda yang sepertinya mengerti dari tatapan ku.

Aku hanya tersenyum karena malu juga.

"Dia juga sama dari kampung kamu, namanya Marwan keponakan suami mbak" ucap nya memberitahu ku dan aku langsung kaget.

"Kang Marwan? " tanya ku.

Kang Marwan pun mengangguk dan berkata "apa kabar Erika? ".

" Baik kang"jawab ku.

Kang Marwan itu mantan nya kakak Bella jadi aku kenal.

Semua orang pun makan dan setelah makan kami semua berkumpul di ruang kelurga untuk berbincang karena bunda bilang jarang berkumpul seperti ini. Apalagi mbak Melda sudah punya rumah sendiri. Bahkan bang Tara juga sudah menyiapkan rumah untuk kami jadi kemungkinan akan jarang berkumpul seperti ini. Setelah cukup lama berada di bawah aku dan bang Tara naik ke kamar untuk istirahat.

"Erika, gimana kelurga ku? " tanya bang Tara saat kami hendak tidur.

"Semuanya baik dan kelurga abang tidak melihat dari status sosial kita" jawab ku.

"Ya karena bunda juga sama kaya kamu dulu orang biasa bahkan dia karyawan papa" balas bang Tara.

"Masa, boleh dong cerita" pinta ku.

"Suruh bunda cerita saja" balas nya.

"Ya sudah besok aku minta bunda untuk cerita" ucapku lalu berbalik memunggunginya namun bang Tara malah meminta ku berbalik dan dia langsung menarik ku untuk di peluk nya dan kelanjutannya mungkin kalian tau.

Paginya setelah melakukan kewajiban ku sebagai muslim aku turun ke dapur namun saat di dapur sudah ada asisten rumah ini aku pun mendekatinya.

"Eh neng udah bangun, mau di buatkan apa? " tanya nya dengan sopan.

"Engga bi, aku mau bikin sarapan buat bang Kian" jawab ku.

Bang Tara di rumah ini di panggil Kian nama aslinya.

"Jangan neng biar bibi saja" larangannya namun aku tidak bias,sampai tiba-tiba mbak Elisa datang.

"Biarkan saja bi, dia ingin buat sarapan untuk suaminya" beritahu mbak Elisa.

Aku pun meliriknya dan tersenyum, mbak Elis mendekati ku.

"Kamu harus biasakan jadi nyonya di rumah ini" ucapnya dan membuat aku kaget.

"Dulu juga mbak gitu tapi suami mbak melarang harus ikuti aturan bunda jika tinggal di rumah ini" lanjutnya lalu pergi dan membuat aku bingung.

"Gitu ya kalau jadi orang kaya" gumam ku.

1
mahira
sukses selalu
mahira
makasih kk atas ceritanya
Ranny
enam bulan loh yg benar
Ranny
wah ibu mertua tuh datang mengunjungi
Ranny
cerita nya lumayan bagus tapi sayang banyak typonya ya Thor
Ranny
paling itu mobil suami mu...
Dinatha
sedikit sedikit marah, kesal.
😁
Dinatha
Piye toh Thor?
sebelumnya kan diceritain kalo dia dibohongi dan tau suaminya ternyata CEO dan juga pernah datang kekantor dan langsung tampar.
kok sekarang kaget lagi?
Dinatha
Kak tertua Tara.
tapi menantu?
kakak ipar dong harusnya 🤔🤔😁😁
Dinatha
katanya CEO Thor.
masa CEO nggak ada asisten atau bodyguard. padahal sudah tau yg dituju ada kasus..
kayak kuli beneran nggak ada fasilitas
Dinatha
wkwkwk.. lagi sudah wanti-wanti untuk tidak gampang terima berita dan minta untuk dipercaya..
eh bini malah pengen gertak, katanya muslimah.
kamu bilang kamu itu Ormas Pemuda Pancasila yang suka gertak masyarakat 🤣
Dinatha
wkwkwk.. manusia freak ini mah..
dia yg minta tapi dia yang kecewa.
sama dengan apa yang dikatakan Ibunya "maunya kamu apa?"😁😁😁
supriadi basri
kwkw kwk kwk..CEO..dipukulin sama preman kampung..mana para pengawalnya...yg ulis otaknya dah kemasukan air laut..jadi asi kaya ingus...
supriadi basri
kwk kwk kok bisa ya tiba tiba pusing..amburadul...ga jelas ni cerita.....itik abu yg jadi ratu...Tara ...apes lho ya dpt istri endeso..padahal lingkungan dan pergaulannya kelas atas CEO..gitu lho..
Dinatha
seharusnya bukan kata "karena" tetapi "mengakibatkan, membuat atau menyebabkan"
imhe devangana
kan dr awal sy kira davin udh tahu tp kok knp davin tb2 mnes bgt aku kira davin orng pintar ehh ternyata oh ternyata thor🤔🤔
imhe devangana
kembali ke jakarta mksudnya? semkin kesini typo semakin semkin jg
imhe devangana
skrng bkn lg baik2 sj tp malahan klian akan semakin jauh
imhe devangana
pusing jg crtnya sprti dipksakan sekali, sdh 6thn bersm tp ada2 sj tara rahasiakan. bkn kah suami istri hrs saling terbuka. klu memang untuk menghindari musuh ya di dpn umum klian sprti layaknya orng lain sj
imhe devangana
pada akhirnya org tua erika harus berakhir menyedihkan krn masalah dr tara. ayah meninggl krn proyek tara & soal manta dr istrinya.skrng mama nya kritis jg krn na proyek tara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!