NovelToon NovelToon
Siapa Sangka Anak Presdir!

Siapa Sangka Anak Presdir!

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Menikah Karena Anak / istri ideal
Popularitas:126.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur dzakiyah

Gadis berusia 24 tahun seorang guru SD berparas cantik dan berpakaian tertutup, menemuka seorang gadis kecil yang tengah menangis.

"Mamah..!"

Mendengar dirinya di panggil Mama oleh gadis kecil yang tidak ia ketahui asalnya, shock.

Gadis kecil itu meminta dirinya untuk membawanya bersamanya. Padahal dari apa yang di gunakan anak itu tidak terlihat seperti anak terlantar. Siapakah anak itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur dzakiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketakutan

Langkah kaki Shaka semakin mendekat di iringi dengan langkah kaki Khyra yang melangkah mundur. Bau Alkohol dari Shaka semakin jelas tercium oleh Khyra. Jantung Khyra terus berdetak cepat, malam pertama Khyra di negara orang malah terjadi seperti ini. Shaka semakin terlihat menakutkan. Pria dengan tubuh besar, setelan rapi yang telah berantakan, mata sayu namun menatap Khyra dengan intens.

"Kenapa kau terus mundur ha?!" ujar Shaka kesal.

Sebelumnya Shaka selalu menggunakan bahasa formal pada Khyra, namun sekarang dia benar-benar sangat berbeda dari biasanya, meski terkadang Shaka menggoda Khyra, atau bersikap aneh yang Khyra tidak mengerti. Shaka tidak pernah menggunakan kata 'Kau' pada Khyra.

"Jadi kau ingin bermain.. Hahh.. baiklah, mari kita bermain," ucap Shaka dengan suara beratnya, langkahnya terus maju untuk mendekati Khyra, tangannya perlahan melepaskan jas yang melekat di tubuhnya karena mulai terasa panas. Shaka melemparkan jas nya begitu saja ke lantai.

"Ya Allah.. Ya Allah.." batin Khyra terus menerus dengan bibir gemetaran. Tangan yang memegang sapu dengan kuat juga bergetar, seluruh tubuhnya bergetar ketakutan.

Tiba-tiba Khyra teringat dengan kejadian 3 tahun lalu, kejadian dimana dirinya hampir di lecehkan dengan lima orang pria yang menghadangnya di tengah jalan.

"Tuan.. Hiks..!!" rasa takut menyelimuti tubuh Khyra, bayangan tentang kejadian tiga tahun lalu terus muncul menggeluti pikirannya. Karena rasa takut yang begitu kuat dan tidak dapat menahannya, air matanya menetes.

"Benar-benar lemah," pinta Shaka sembari melepaskan dasinya.Tanganya mulai meraih sapu yang Khyra pegang.

Plak!!

Dengan cepat Khyra memukul tangan Shaka, membuat Shaka semakin bersemangat dengan respon yang Khyra berikan.

"Sepertinya ini akan seru," ujar Shaka menyeringai, tatapannya semakin dalam melihat Khyra yang merintikkan air mata. Gadis di hadapannya terlihat begitu berantakan, tubuh gemetar hebat, air mata yang tak ada hentinya mengalir, langkah terus mundur, tidak tahu akan berhenti dimana.

Pemandangan Khyra yang seperti itu membuat Shaka semakin bersemangat, rasanya ingin membuat Khyra semakin menangis di bawahnya. Pikiran jahat itu mencekik otaknya dan tidak sabar untuk menerkam. Apa lagi saat ini, Shaka terobsesi untuk membuka semua kain yang melekat di tubuh Khyra. Ingin melihat bentuk yang ada di balik kain tersebut, yang menutupi tubuh Khyra dari rambut sampai kaki.

"Tolong.. Tuan jangan begini.. Tolong.." tutur Khyra gemetaran. Memohon-mohon agar Shaka segera sadar, di dalam hatinya tidak berhenti berdoa meminta perlindungan dari Allah.

Brugh!

Kini tubuh Khyra telah berhenti dan tidak dapat lagi mundur akibat dinding. Khyra tidak tahu lagi, karena Shaka terus saja berjalan mendekatinya. Tidak mungkin Khyra pasrah begitu saja, tubuh yang selalu dia jaga, tidak rela kesuciannya di ambil begitu saja oleh bosnya yang hilang kesadaran akibat mabuk. Khyra mencoba memberanikan diri. Sedikit lagi jarak antara Shaka dan Khyra.

"Maafkan saya.. Hiks.. Hiks.." ucap Khyra dengan keras dan mengangkat sapu di tangannya. Dan melayangkan di tubuh Shaka.

Plak.. Plak.. Plakk!!

Beberapa pukulan mendarat ke tubuh kekar Shaka. Shaka menjerit kesakitan, mencoba menghindari tiap pukulan yang mengenai tubuhnya.

"Argh..! Sial! BERANINYA KAU!!" pekik Shaka kesakitan dengan tiap pukulan yang Khyra berikan. Namun Khyra tidak peduli dan terus melayangkan pukulan.

Khyra merasa sangat bersalah karena memukul Shaka, tapi, hanya ini yang ia bisa lakukan untuk perlindungan, air matanya terus mengalir, tubuhnya tidak berhenti gemetaran, tangannya terus melayangkan sapu ke tubuh Shaka.

"Maaf Tuan.." lirih Khyra tidak enakan.

Karena pukulan Khyra yang terus menerus menyerang tubuh Shaka, akhirnya Shaka tersadar dari mabuknya.

"Akh.. Khyra..!?" Shaka menahan sapu yang terus mendarat di tubuhnya.

Shaka heran melihat keadaan sekarang, apa lagi posisinya Khyra di depannya terus mengeluarkan air mata, dan menyadari tubuh Khyra bergetar hebat.

"Sial!" Shaka sadar kalau Khyra seperti itu karena dirinya. Shaka memukul keningnya dengan kuat.

"Maafkan aku Khyra," ucap Shaka melangkah mundur. Kini dirinya diselimuti rasa bersalah. Untungnya Khyra terus memukulnya hingga sadar, Shaka tidak tahu apa yang akan terjadi ketika dirinya tak kunjung sadar.

Perlahan tubuh Khyra turun untuk berjongkok, Khyra merasa tidak memiliki tenaga, karena rasa takut dan bayangan yang membuatnya trauma menggelutinya. Air matanya terus mengalir dengan cepat. Khyra menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Suara tangis sesenggukan mulai terdengar.

"Aku ingin pulang.. hiks.." lirih Khyra diiringi dengan sesenggukan nya. "Tolong pulangkan saya.. hiks..hiks.." air matanya terus mengalir deras.

Melihat Khyra yang seperti itu, Shaka tidak kuat, dirinya sudah membuat gadis di depannya ketakutan, ia tidak pantas mendapatkan ampunan. Shaka merasa dirinya benar-benar bodoh karena mengingatkan kembali trauma Khyra. Ini karena Klien nya memaksa minum, dan membahas hal yang membuat nya tidak senang, sehingga mengusik hatinya, dan untuk menahan amarahnya agar tidak mengacaukan bisnis ayahnya. Shaka melampiaskan pada minuman hingga mabuk.

"Aku ingin berhenti.. Pulangkan saya.. aku ingin berhenti.." lirih Khyra terus menerus dengan tubuh yang terus gemetaran.

Shaka menatap Khyra yang ketakutan dengan tatapan kosong, mendengar Khyra mengatakan ingin berhenti membuat Shaka semakin merasa bersalah. Shaka tidak mungkin membiarkan Khyra berhenti. Dengan cukup keras Shaka mencoba berpikir apa yang harus dia lakukan, harus bagaimana agar Khyra tenang. Namun otak pintarnya tidak berguna, tidak membantunya memikirkan apa yang harus ia lakukan, pikirannya tetap kosong karena dipenuhi rasa bersalah.

"... Saya ingin pulang, hiks.. Hiks.."

Andai saja bisa, Shaka ingin memeluk tubuh Khyra yang ketakutan dan menenangkannya. Membiarkan Khyra melampiaskan amarahnya pada dirinya hingga ia merasa tenang. Memberikan pelukan hangat, mengusap air matanya sembari Khyra memukul dirinya, dan dengan lirih mengucapkan kata maaf. Namun itu hanya pikiran yang tidak dapat ia lakukan.

Shaka melangkah pergi untuk mengambil air minum, dan kembali dan menyimpan gelas berisikan air minum di lantai tepat di depan Khyra.

"Minumlah.." ucap Shaka lembut.

Shaka ikut berjongkok di samping kanannya Khyra dengan menyisakan jarak satu meter. Kedua tangan ia lipat di atas lutut, dan berbalik ke arah Khyra yang terus menangis dan meminta dipulangkan.

"Aku tidak pantas di maafkan, namun aku tetap ingin meminta maaf.. aku tidak bisa menyalahkan orang lain, ini kesalahan ku karena tidak mengontrol diri. Seharusnya aku tidak merasa terganggu dengan omongan Klien yang menghinaku. Seharusnya aku tidak melampiaskan amarahku itu dengan alkohol." tutur Shaka dengan penuh penyesalan. Dia tidak peduli Khyra akan mendengarnya atau tidak, hanya saja ia ingin mengucapkan semua rasa penyesalannya.

"Mereka Klien yang selalu melakukan kerja sama dengan ayahku, dan setiap kali ayahku menyuruhku menghadapi mereka, padahal sejak awal aku tidak senang melihatnya. Mungkin karena sudah sering bertemu, mereka dengan berani menghinaku. Kamu tahu.. mereka menghina ibu Lea." ujar Shaka menundukkan kepalanya sembari menatap lantai dengan kosong.

"Menghina ibu Lea?" tanya Khyra mencoba berbalik melihat Shaka, wajahnya yang sembab dan air matanya masih saja terus mengalir.

"Mereka memiliki hubungan keluarga dengan ibu Lea," ucap Shaka.

Khyra terdiam mencoba mencerna apa yang Shaka ucapkan, jadi Lea keturunan Tiongkok? Pantas wajahnya terlihat gadis kecil Tiongkok dengan ciri khas mata sipit. Orang lain biasa mengatakan Chindo.

1
Nila Nila
semangat bebss
Nila Nila
mangatsss gesss
CintaAfya🇲🇾
wkwkwkwk sampai 3 kali diulangi masak Shaka...hasilnya mendapat pujiann drpd Lea dan Khyra...
kaylla salsabella
pasti dapurnya seperti kapal pecah😂😂🤭
El
Salut banget sm Shaka untuk mendapatkan cinta gadis di sukai rela melakukan apapun, moga Khyra sadar akan perlakuan Shaka dan tdk merasa it aneh
kaylla salsabella
semoga hasil nya memuaskan masakan Shaka
kaylla salsabella
semoga Sakha mau mualaf dan cepat menikah dengan khyra
CintaAfya🇲🇾
keegoisan Shaka menurun kerana sudah jatuh cinta pd Khyra....
Rahma Inayah
demi sang pujaan hati seorang ceo shaka rela nguprek di dapur.
Angel Ine
MAU KALI DAPAT LAKI SEPERTI SHAKA😭
CintaAfya🇲🇾
keluarga yg bahagia wlpun Shaka belum melamar Khyra menjadi pendamping hdpnya....
CintaAfya🇲🇾: sama2 kasih thor... Karya yg bagus 🌹♥️
ᏦᎨᎽᎯ~: makasih udh membaca novel SSAP💗
total 2 replies
Rahma Inayah
mkn seru ceritanya lnjut kn
ᏦᎨᎽᎯ~: makasih ya💗
total 1 replies
tiara
Ditunggu thor up bab selanjutnya semangat
ᏦᎨᎽᎯ~: makasih💗
total 1 replies
Merica Bubuk
Yg mau bawa barang kan anakmu, Lea
Merica Bubuk
Horang kaya ga punya jet pribadi ya ?
Merica Bubuk
Apa Shaka masih Bujangan ?
Merica Bubuk
Khyra harus ngasuh anak Kelinci & beruang kutub 😁😁😁
Merica Bubuk
Aing suka style lu, kang Shaka 😘😘
Merica Bubuk
Ehm... ehm... cie, cieee... 🤭🤭🤭
Merica Bubuk
Emg dia d belahan dunia mana sih, smpe ga tau jilbab, ga tau agama Islam, jgn² dia jg ga tau negara² Timur Tengah kek mana ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!