NovelToon NovelToon
Sekretaris "Ngegas"

Sekretaris "Ngegas"

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zaraaa_

Alya, seorang sekretaris dengan kepribadian "ngegas" dan penuh percaya diri, melamar pekerjaan sebagai sekretaris pribadi di "Albert & Co.", perusahaan permata terbesar di kota. Ia tak menyangka akan berhadapan dengan David Albert, CEO tampan namun dingin yang menyimpan luka masa lalu. Kehadiran Alya yang ceria dan konyol secara tak terduga mencairkan hati David, yang akhirnya jatuh cinta pada sekretarisnya yang unik dan penuh semangat. Kisah mereka berlanjut dari kantor hingga ke pelaminan, diwarnai oleh momen-momen lucu, romantis, dan dramatis, termasuk masa kehamilan Alya yang penuh kejutan.
[REVISI]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaraaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Malam yang Tak Terduga

Alya dan David duduk di restoran yang ramai, menunggu meja mereka. Meskipun suasana sedikit gelap dengan pencahayaan yang lembut, mereka merasa nyaman dalam kehangatan obrolan mereka. Restoran ini baru dibuka, dan meskipun penuh sesak, mereka merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama, bahkan meskipun harus menunggu beberapa saat.

David melihat ke sekeliling, sedikit khawatir karena tempat itu tampak semakin penuh. "Kau tahu," kata David sambil tersenyum, "aku hampir lupa memesan meja. Untungnya, kita tidak perlu menunggu terlalu lama."

Alya tertawa kecil, merasa lega. "Benar, kalau tidak, kita bisa saja menunggu berjam-jam. Tentu saja, itu bukan cara terbaik untuk menikmati malam romantis, bukan?"

David mengangguk, matanya tidak lepas dari Alya. "Tentu saja. Aku ingin waktu kita berdua di sini menjadi yang terbaik."

Alya tersenyum dan mengangguk. Mereka berdua masih saling berbicara ringan, seolah-olah dunia di sekitar mereka menghilang. Mereka berbincang tentang pekerjaan, rencana liburan yang selalu mereka impikan, dan segala hal kecil yang selalu mereka sukai. Seiring waktu berjalan, suasana semakin akrab, dan Alya mulai merasakan ketenangan di tengah keramaian restoran yang sibuk.

Setelah beberapa menit, akhirnya meja mereka siap. Mereka dibawa ke tempat duduk yang nyaman, dengan pemandangan luar yang menakjubkan. Mereka duduk, memesan minuman, dan mulai melanjutkan obrolan mereka. Meskipun sudah nyaman, ada perasaan baru yang mengalir di antara mereka, sesuatu yang lebih serius namun tetap ringan dan menyenangkan.

"Alya," kata David, suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya. "Aku ingin mengungkapkan sesuatu yang sudah lama aku rasakan. Aku sangat mencintaimu."

Alya merasa jantungnya berdebar mendengar kata-kata itu. Ia tersenyum, matanya lembut menatap David. "Aku juga mencintaimu, David," jawabnya dengan tulus.

Mereka saling memandang, saling mengerti tanpa kata-kata. Dalam keheningan itu, hanya ada keduanya dan perasaan yang semakin kuat. Musik jazz yang lembut menambah suasana menjadi lebih intim dan romantis. Mereka berdua merasa dunia mereka hanya terdiri dari satu meja kecil di tengah restoran yang sibuk itu.

Namun, suasana romantis itu tiba-tiba terganggu. Seorang pelayan yang tergesa-gesa membawa nampan berisi minuman terjatuh, dan minuman tersebut menumpah ke meja mereka. Alya terkejut sejenak, sementara David langsung mengangkat gelasnya, mencoba menahan tumpahan yang mengenai kemejanya.

David melihat Alya yang juga terkena cipratan minuman di gaunnya. Keduanya saling memandang, kemudian tertawa terbahak-bahak. Kejadian tersebut membuat suasana menjadi lebih ringan, dan mereka pun semakin merasa nyaman.

"Astaga," kata David, menyeka tumpahan minuman di kemejanya. "Ini malam yang tak terduga."

Alya mengusap sedikit gaunnya yang basah, masih tertawa. "Benar sekali, malam yang tak terduga, tapi menyenangkan." Dia tersenyum pada David, merasa suasana menjadi lebih hidup dan penuh tawa.

Pelayan datang dengan cepat untuk meminta maaf dan menawarkan penggantian pakaian. Sambil menunggu, mereka mulai bercerita tentang pengalaman-pengalaman lucu mereka yang pernah terjadi. Tak lama kemudian, obrolan mereka beralih ke kenangan masa lalu yang tak terlupakan.

"David," kata Alya sambil tersenyum, "Aku pernah mengalami hal yang lebih lucu dari ini."

David memandangnya dengan penuh rasa ingin tahu. "Ceritakan dong," kata David, nada suaranya penasaran.

Alya tertawa kecil, mengenang peristiwa yang sudah lama berlalu. "Dulu, saat aku masih bekerja di perusahaan lain," kata Alya sambil tersenyum, "Aku sedang menyiapkan presentasi penting untuk klien. Aku sangat fokus dan bersemangat, tiba-tiba aku tersandung kabel yang tergeletak di lantai."

David membuka matanya lebar, hampir tidak percaya. "Lalu, apa yang terjadi?"

Alya tertawa lagi, mengingat betapa kikuknya kejadian itu. "Aku jatuh dan terguling ke meja presentasi. Semua dokumen yang ada di meja berhamburan ke lantai. Semua orang di ruang rapat itu terdiam sejenak. Aku merasa sangat malu."

David tertawa keras, hampir tidak bisa menahan tawa. "Wah, itu pasti konyol sekali! Bagaimana dengan presentasinya? Apa kliennya masih terkesan?"

"Untungnya, presentasi berjalan lancar," jawab Alya sambil tersenyum. "Setelah kejadian itu, aku langsung bangkit, dan meskipun malu, aku tetap melanjutkan presentasi. Semua dokumen yang terjatuh bisa aku rapikan dengan cepat, dan aku berhasil menyelesaikan semuanya tepat waktu."

David terkekeh, lalu menatap Alya dengan penuh kekaguman. "Kamu emang hebat, Alya. Kamu bisa tetap tenang meskipun dalam situasi yang memalukan seperti itu."

Alya tersenyum manis, sedikit membungkuk. "Tidak apa-apa, Pak. Terkadang, kita harus bisa tertawa atas kejadian lucu seperti itu."

David tertawa lagi, merasa semakin terpesona dengan kekuatan mental Alya. "Aku benar-benar salut padamu," katanya dengan tatapan penuh pujian. "Kamu punya kemampuan luar biasa dalam menghadapi tantangan, Alya."

Mereka melanjutkan makan malam dengan canda tawa yang terus mengalir. Pelayan datang membawa pakaian pengganti untuk mereka berdua. Meskipun mereka berdua sedikit basah, suasana malam itu semakin terasa hangat dan menyenangkan. Mereka melanjutkan percakapan ringan tentang masa depan, tentang tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi bersama, dan rencana-rencana kecil yang semakin mempererat hubungan mereka.

Saat makanan mereka datang, mereka kembali duduk berhadapan. Dalam obrolan santai dan penuh canda tawa, mereka merasa lebih dekat, lebih nyaman, dan lebih yakin bahwa perjalanan bersama ini akan membawa mereka pada banyak kebahagiaan.

"David," kata Alya sambil menatapnya dengan lembut, "Aku benar-benar senang kita bisa seperti ini. Aku merasa semakin yakin tentang kita."

David menggenggam tangan Alya dengan lembut. "Aku juga, Alya. Kita memang sudah melewati banyak hal bersama, dan aku yakin kita bisa terus melangkah bersama, menghadapi segala tantangan yang datang."

Malam itu berakhir dengan perasaan bahagia dan hangat. Mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman lucu yang tak terlupakan, tetapi juga semakin merasa bahwa mereka berada di jalan yang benar, menuju masa depan bersama yang penuh cinta dan kebahagiaan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!