Season dua nya dari " ISTRI CANTIK TUAN MUDA KEJAM "
Namaku Alisya Aura Kharisma, kehidupan ku sangat penuh dengan kasih sayang, aku terlahir dari keluarga serba ada, tapi satu hal yang tidak aku miliki adalah cinta.
Cinta ku jatuh pada seorang pria tampan, CEO kejam yang kini tengah di jodohkan dengan ku, senang? tentu saja aku senang mana ada terpaksa-terpaksa nya apalagi yang di jodohkan dengan ku itu adalah cinta masa monyet ku.
Albiansya Ammar Raid itulah nama pria yang di jodohkan dengan ku, sikap nya acuh dan dingin, tapi hal itu sama sekali tidak membuat keinginan ku buyar, aku mencintai nya dan aku yakin cintaku akan terbalaskan.
"Jangan pernah mengharapkan balasan cinta dariku, karna sampai kapan pun cinta itu tidak akan pernah ada." kata-kata itu sering aku dengar.
"Kakak..!! jangan panggil aku Lisa Aura Kharisma kalau aku tidak bisa mendapatkan cintamu." ucapku tegas dengan wajah percaya diri.
Jangan lupa like coment and Vote !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidur di sopa.
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Di kantor nya Bian menjalani rutinitasnya dengan pekerjaan yang menumpuk, nyata nya menjadi CEO itu tidak seenak yang di bayangkan orang di luaran sana, untuk mendapatkan hasil yang memuaskan di butuhkan kerja keras yang luar biasa.
Tentu nya tanggung jawab yang besar untuk menjalankan bisnis keluarga nya, apalagi perusahaan yang Bian pegang sekarang ini adalah perusahaan sang Papa, hasil kerja kerasa Papa Arka semasa muda.
Tok..tok..
"Masuk." kata Bian.
Pintu terbuka, memperlihatkan Asisten Giz yang membawa beberapa map berwarna-warni.
"Ada berkas yang harus anda tanda tangani, tuan muda." kata Asisten Giz.
"Taruh di meja ku." suruh Bian tak mengalihkan sedikitpun pandangan dari layar laptop.
Asisten Giz melakukan nya, dia menaruh berkas yang ada di map itu di meja.
"Apa anda butuh minum tuan?." tanya Asisten Giz.
Bian melirik, lalu mengangguk. "Ya, aku mau teh manis hangat." kata Bian. menutup laptop nya dan langsung membuka map di depan nya, sedangkan Asisten Giz pergi ke pantry untuk menyuruh OB membuatkan minuman untuk sang majikan.
Tak menunggu waktu lama Bian langsung menandatangani berkas di depan nya, Bian percaya 💯 pada sang Asisten Giz, beberapa tahun menjadi patner kerja nya jelas Bian tau seperti apa kinerja Asisten Giz, yang selalu bekerja keras untuk nya.
"Tuan minuman nya." ucap Asisten Giz, menaruh teh hangat pesanan sang tuan muda meja.
Bian melirik, memang Bian tidak pernah membiarkan OB masuk ke ruangan nya selain untuk membereskan ruangan nya, itupun terjadi saat dia pulang kerja, Bian tidak suka orang asing ke ruangan nya, dia tidak menyukai orang ceroboh, dan salah satu OB pernah melakukan kesalahan seperti memecahkan koleksi kesayangan nya.
Sambil duduk Bian melihat Asisten nya yang sedang berdiri, membuat Bian mengelengkan kepala nya, "Duduk lah, kau bukan robot bukan?." Bian berkata sambil meminum teh hangat nya.
"Aku robot ketika bekerja." batin Asisten Giz, memang benar Bian si tuan muda selalu membuat nya lembur, apalagi setelah tuan muda nya menikah, Asisten Giz semakin menjadi robot.
"Aku tau kau mendumel, Giz." Bian mendelik tak suka. membuat Asisten Giz kikuk.
"Saya tidak mendumel tuan muda, saya hanya ___" ucap Asisten Giz terhenti karna Bian menyela nya.
"Hanya berdecak kesal? lagu lama mu Giz "ucap Bian lagi, dia meminum kembali meminum nya.
Asisten Giz diam, bingung menjawab apa, tuan muda nya memang selalu tau kapan dia mengeluh kesal, tapi meski begitu keduanya masih tetap akur karna Bian membutuhkan tenaga Asisten Giz, dan Asisten Giz membutuhkan pekerjaan untuk menghidupi istrinya.
🌹
Di tempat lain tepatnya di sebuah kedai bakso nampak Lisa dan Rika yang sedang menjajahkan kaki nya di makanan kaki lima itu.
Sudah lama Lisa tidak memakan benda bulat itu, selama dua bulan menjadi istri dari Bian dia memang jarang makan-makanan yang selalu di temukan di pinggir jalan itu, bukan hanya karna dia yang sakit tapi karna Lisa tidak ada waktu untuk kembali dengan masa lajang nya dulu, yang suka hobby memakan jajanan pinggiran.
"Pedes banget, yakin kamu Lis?." tanya Rika, dia bergedik ngeri melihat teman nya yang memakan baso dengan sambal yang banyak.
Lisa mengelengkan kepala nya, dia memang menyukai makanan pedas. "Ngak papa, sesekali nyenengin perut biar b*b lancar." jawab Lisa asal, lalu mengaduk kuah baso di mangkuk nya.
Lagi-lagi Rika yang melihatnya hanya bisa merasakan bayangan pedas kuah bakso milik Lisa yang merah penuh cabai, berbeda dengan kuah bakso nya yang tidak terlalu merah karna Rika tidak terlalu menyukai pedas.
Keduanya memakan makanan murah meriah tapi enak itu denganlah lahap, sebuah rutinitas kesayangan keduanya yang sudah lama tidak di geluti.
"Nanti pulang mau barengan ngak?." tanya Rika.
Lisa terdiam, motor nya mogok dan Lisa pergi ke kantor dengan naik ojek online.
"Aku pulang nya naik ojek online aja, kamu pulang duluan aja." sahut Lisa, dia memilih pulang dengan naik ojek online lagi, dia tidak mau merepotkan Rika yang sama-sama baru pulang kerja dengan nya.
"Ya udah, aku duluan ya." kata Rika, di angguki Lisa.
Kini tinggal lah Lisa yang sedang berdiri seorang diri di pinggir jalan, seolah hari sialnya ponselnya pun mati karna habis baterai, tidak ada pilihan lain Lisa harus memakai jasa kendaraan umum, atau taksi.
"Giz tepikan mobil nya." perintah Bian saat melihat Lisa yang berdiri di pinggir jalan.
Lisa yang melihat mobil berhenti di depan nya mengerutkan kening nya heran, tapi saat kaca mobil itu terbuka memperlihatkan pria yang tidak asing membuat Lisa tersenyum senang.
"Kak." ucap Lisa sambil memasang senyuman termanis nya.
Bukan nya membukakan pintu untuk sang istri Bian malah melihat Lisa sinis dari atas sampai bawah, "Sedang apa kamu disini, kemana motor jelek mu?." tanya Bian dingin.
"Motor nya mogok, bolehkah aku menumpang?." ucap Lisa, dia berjalan mendekati mobil nya.
Namun bukan nya menjawab Lisa, Bian malah menatap ke layar ponsel nya. "Giz jalan, kenapa kau terlalu lama berhenti? apak kau lupa Giz bahwa aku tidak punya waktu untuk gadis bodoh, seperti dia." ucap Bian dengan dingin.
Asisten Giz bingung bukan nya tuan nya yang menyuruhnya berhenti tadi?, dan diam nya Asisten Giz membuat Bian kesal.
"Giz apakah telinga mu harus aku ganti dengan telinga gajah, cepat jalan." kata Bian lagi, tajam.
Tak ada pilihan lain Asisten Giz melajukan kembali mobilnya, meninggalkan Lisa yang berdiri di pinggir jalan dengan wajah kesal dan tangan nya yang mengepal bulat.
"Dasar kejam, awas saja di rumah nanti aku ngak bakalan mau dia sentuh-sentuh." batin Lisa kesal.
Malam nya Lisa yang masih kesal membawa bantal ke sofa, dia tidak mau tidur satu ranjang dengan suami gila nya.
"Udah malem belum pulang, dia pasti ketemu si Rere lagi." gemas Lisa, dia yakin Bian bertemu dengan mantan kekasih lama nya itu mengingat kemarin malam Lisa melihat Bian yang sembunyi-sembunyi telponan dengan Rere di belakang nya.
#Flashblack On.
Lisa sedang duduk di meja riasnya, dia baru selesai mandi, sedangkan Bian pria itu masih di kamar mandi masih dengan acara mandi nya.
Suara dering ponsel yang berkali-kali membuat Lisa penasaran, dan karna rasa penasaran yang besar Lisa pun memilih untuk melihat siapa yang menganggu malam nya.
Betapa kaget nya Lisa melihat nama Rere mantan kekasih suaminya, jantung nya serasa ingin copot saat itu juga, tapi sebisa mungkin Lisa mencoba untuk bersikap biasa-biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa.
"Mau apa dia, menelpon kak Bian malam-malam." ucap Lisa sambil menatap layr ponsel yang masih menyala itu.
Saat ingin menekan tombol hijau tiba-tiba suara pintu terdengar, membuat Lisa segera berjalan kembali ke meja rias, kembali melakukan acara sceanker nya.
Bian keluar dari kamar mandi, mengambil ponselnya dan Lisa mengamati setiap gerak-gerik suaminya, sampai akhirnya Bian berjalan ke arah gazebo rumah nya.
Diam-diam Lisa menguping pembicaraan suaminya di belakang jendela, hatinya kembali terluka saat mendengar kata-kata yang terlontar dari suaminya.
" Iya sayang, sabar lah aku akan berusaha untuk membuat dia tidak betah, aku akan membuat dia mau di ceraikan, kamu tau kan dia hanyalah gadis manja yang tidak akan kuat di tindas."
Kata itu terlontar dari suaminya, Cerai? bahkan suaminya sudah merencanakan menceraikan nya hanya demi wanita lain, wanita yang di sebut pelakor.
Lisa mengusap butiran bening di pinggir matanya, "Kita lihat saja, aku atau si pelakor yang menang, aku Lisa Aura Kharisma bukan wanita lemah." ucap Lisa, dia berjalan ke ranjang nya, menyembunyikan wajah nya di bawah selimut.
Bian yang baru selesai menelpon bersama Rere itu melihat ke arah ranjang nya, dimana dia melihat Lisa yang nampak bersembunyi di balik selimut.
"Aku tau kau menangis, dasar lemah." kata Bian, lalu merebahkan tubuhnya di samping Lisa, membiarkan Lisa menangis di belkang nya.
#Flashblack Off
Mengingat itu membuat Lisa ingin menangis, dimana rumah tangga yang dia harapkan berjalan dengan lancar penuh cinta malah berjalan menjadi takdir yang menyakitkan untuk nya.
"Ngak boleh nangis, Lisa kamu kuat." ucap Lisa sambil memejamkan mata nya, dan pada akhirnya Lisa tidur di sofa.
___________
🌹🌹🌹🌹🌹
Jejak ♥️