NovelToon NovelToon
Manuver Cinta Elang Khatulistiwa

Manuver Cinta Elang Khatulistiwa

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Menyukai seseorang adalah hal yang pribadi. Zea yang berumur 18 jatuh cinta pada Saga, seorang tentara yang tampan.
Terlepas dari perbedaan usia di antara keduanya, Zea adalah gadis yang paling berani dalam mengejar cinta, dia berharap usahanya dibalas.
Namun urusan cinta bukanlah bisa diputuskan personal. Saat Zea menyadari dia tidak dapat meluluhkan hati Saga, dia sudah bersiap untuk mengakhiri perasaan yang tak terbalaskan ini, namun Saga baru menyadari dirinya sudah lama jatuh cinta pada Zea.

Apakah sekarang terlambat untuk mengatakan "iya" ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MANUVER CINTA~PART 28

Waktu semakin habis dimakan massa bumi. Semua rasa excited bercampur deg-degan berbaur menjadi sebuah emosi.

Zea dan kawan-kawan sudah siap dengan busana andalan hasil rancangan om Redi'nya Clemira.

Sebuah pakaian yang nyaman untuk mereka pakai tanpa meninggalkan sentuhan budaya nusantara, dimana mereka ini sebenarnya secara tidak langsung sedang mempromosikan nama negri di mata dunia khususnya generasi Z.

Cepolan dengan bunga kamboja dan tusuk konde mini nan cantik menghiasi kepala para penari gadis. Tanktop hitam menyerupai kemben menjadi pelapis dalam kain batik dan emas motif suku-suku yang ada di nusantara, kain itu menutupi bagian bawah badan mereka hingga mata kaki namun terdapat belahan sampai habis di pusar agar gerakan mereka tak terbatas.

"Oke guys!" Zea menggosok-gosok kedua telapak tangannya di backstage, dimana di depan sana hingar bingar musik-musik hits dunia terputar epic bersama gerakan-gerakan tarian dance beragam dari para jagoan dancer, menciptakan suasana sempurna yang bikin ciut nyali.

Beberapa kali Iyang sudah meneguk air mineral dengan kaki yang menghentak-hentak cepat saking gugupnya. Wajah-wajah ter-rias make up tetap tak dapat menutupi raut gelisah anak-anak itu.

"Guys, kita udah melangkah sejauh ini aja udah bagus...udah incredible banget!" Zea harus angkat bicara, sebagai kapten tim ia harus menjadi penggebrak semangat teman-temannya disaat Desta X mengalami demam panggung begini yang mungkin akan mengacaukan semua hasil jerih payah mereka.

Zea menggeser kursi yang ia duduki, "sini deh sini!" lalu berdiri dan mengajak Clemira serta Dina yang berada di samping kanan dan kirinya, "kalian berdiri, kita saling berpelukan biar bisa menyalurkan energi satu sama lain!"

"Emhhhh, sweet banget Milah!" rengek Iyang, akhirnya semua ikut berdiri dan merangkulkan tangan ke pundak satu sama lain.

"Jika langkah kita malam ini harus kalah dari yang lain. Itu berarti bukan kita udah kalah dan selesai, engga! Tapi kita sudah sukses...kita sudah berhasil!" Zea menepuk-nepuk kepalan tangan di telapak tangan lainnya.

"Kita udah berhasil membawa nama negara sampai sejauh ini, bersanding di antara negara hebat lain. Membuktikan kalau negara kita, patut diperhitungkan di mata dunia! Kita udah berhasil mengenalkan kalau inilah bumi khatulistiwa dengan segala keanekaragaman hayati dan budayanya. Dengan segala keunikan dan keindahannya! Berikan kado terindah untuk ibu pertiwi, kalau kita pemuda yang cinta negri saat kita pulang nanti! Semua orang akan tau siapa Nusantara!"

"DESTA X ?!"

"We are winner!" seru mereka kecil masih tes suara.

"DESTA X??!!!" teriak Zea semakin lantang.

"We are winner!!!!" teriak mereka lebih kencang di ruang ganti, sampai-sampai Biyang, bu Wangi menoleh singkat memberikan senyumannya.

"Please welcome! DESTA X, from Nusantara Kartika X high school!"

Riuh sedang hingga tinggi membahana mengisi setiap relung hati dan ruangan salah satu gedung tersohor di negri three lion ini, tidak sedikit yang menonton bahkan hampir dari beberapa negara menonton secara streaming, salah satu juri pun adalah seorang yang berpengaruh di dunia musik Internasional.

Kini mata dunia dapat melihat Zea dan kawan-kawan sedang berjuang membawa nama negri terutama bumi khatulistiwa. Siapapun yang mengetahui, serempak menonton di link channel yang sama di waktu yang sama termasuk keluarga, kerabat, rekan dan guru SMA Kartika, sampai menteri pemuda dan olahraga pun tak luput nobar acara itu.

Saga menonton live streaming di meja kerjanya dan menatap eajah cantik Zea yang tengah berbicara di depan juri. Zea memang memiliki gen seorang yang nasionalisme seperti ayahnya, maka tak heran ia begitu.

Desta X semakin percaya diri ketika busana mereka sudah mendapat sorotan dari mata penonton dan juri. Begitu banyak sponsor termasuk wardrobe dan make up dari salah satu brand ternama nusantara.

"Woooww!" seru pembawa acara.

"Your costum....so amazing!" pujinya.

Mereka tersenyum terutama Zea, Zea terlihat meminta pada pembawa acara untuk ikut berbicara sebentar di atas panggung, hingga sang host mempersilahkan.

Dalam bahasa inggris, ia begitu luwes menjelaskan pakaian yang mereka pakai malam waktu setempat, menjelaskan pula karya-karya anak negri lain yang mereka bawa disini, seperti lagu dan budaya.

Tepuk tangan diberikan untuk Zea, pasalnya dari sekian banyak peserta yang masuk, baru Desta X yang tampil dengan konsep berbeda.

Lampu ruangan mulai redup, ketika musik mulai terputar, layar di belakang pun menampilkan video buatan vlogger muda yang memang hobbynya menjelajahi tanah khatulistiwa.

Zea dan kawan-kawan membentuk formasi, lampu sorot mengarah pada panggung yang memutar video keindahan puncak gunung Kaldera Tengger dan Dewi Anjani yang dimana terhampar danau Segara Anakan, negri di atas awan wilayah timur tak luput terputar, hingga musik khas electro (EDM) menggema bersatu bersama musik tradisional.

\# *Arasijang jangi janger...arasijang jangi janger*....

*Jangi janger sengsenge sengseng janger*...

*Sengsenge sengseng janger*...

*Serere nyomane nyore*....

*Kelap---kelap ngalap bunga*....

(***Lagu Mejangeran***)

Zea dan kawan-kawan begitu luwes membawa tarian tradisional dengan perasaan bangga, sorot mata dan gerakan patahannya seperti yang diajarkan Biyang Ketut Sadewi, bahkan Biyang dan bu Wangi sampai menangis dibuat anak-anak Desta X.

Ketika musik kembali berubah sedikit kelam,

"Cak...Cak...cak---cak kecak---kecak..."

(**Kecak**)

Maka mereka melakukan transisi ke gerakan tarian daerah tanah dewata lain yang begitu melegenda dimata dunia sebagai bentuk budaya masyarakat di tanah air yang senantiasa berdo'a pada Tuhan dan dewa yang dianutnya dalam setiap kegiatannya sehari-hari.

Kemudian formasi kembali berubah saat memasuki gerakan hip-hop dan robot dance, koreo mereka memasukan moonwalk dan k-pop juga.

"Waawww!" kedipan mata terkagum-kagum serta decakan tak habis pikir akan keindahan gerakan anak-anak remaja itu ditunjukan setiap netra yang melihat.

Musik terhenti sejenak ketika video di layar menampilkan jeritan hati masyarakat di desa wisata saat terjadi pandemi yang melumpuhkan ekonomi dan aktivitas dunia sebagai bentuk curahan hati.

Zea dan kawan-kawan lantas mengambil kipas hias dari lipatan kain di pinggang dan, bretttt!

Kipas-kipas kayu Cendana itu adalah bentuk mahakarya para seniman di tanah seribu pura, indah berlenggok ketika musik kini terasa mengalun ceria.

\#*Putri Cening ayu*.....

*Ngijeng cening jumah*...

*Meme luas malu*....

*Ke peken meblanja*...

*Apang ada darang nasi*....

*Meme titiang ngiring*...

*Nongos ngijeng jumah*....

*Sembilang mekumpul*...

*Ajak titiang dadua*....

*Dimulihne di gapgapin*....

(**Lagu Cening ayu**)

Kipas ditutup ketika musik berubah menjadi lagu nasional, Iyang membawa sebuah bambu dengan bendera negri yang diikatkan di atasnya.

Serempak, formasi kini bermanuver menghadap bendera negri yang dikibarkan sebagai bentuk penghormatan, kecintaan pada negri tanah air...

...***Dimanapun kami berada, nusantara tempat kami untuk pulang***....

\#*Tanah air ku tidak kulupakan*...

*Kan terkenang selama hidupku*,

*Biar pun saya, pergi jauh*....

*Tidak kan hilang, dari kalbu*...

*Tanahku yang kucintai*....

*Engkau kuhargai*.....

Mereka langsung menghormat khusyuk di depan panggung ke arah bender yang dibawa Iyang.

Standing applause mereka dapatkan ketika mendongak dan lagu habis diputar.

Meski dengam nafas yang sudah ngos-ngosan, Zea beserta squad Desta X dapatkan kebangaan itu.

"Wonderful Khatulistiwa..." gumam juri seraya menggelengkan kepalanya. Mereka seperti sedang menonton pertunjukan dari para penari profesional, bukan tarian yang dibawakan oleh anak-anak SMA.

Papper poper langsung mengujani akhir perform Desta X di langit negri ratu elizabeth.

Lagu kebangsaan bergema di ajang kompetisi tingkat SMA di benua 4 musim atas kemenangan Desta X.

Ada senyuman bangga dari presiden yang mendapatkan kabar dari menteri dan juru bicaranya.

"Sepulang mereka ke tanah air, undang mereka dalam jamuan makan siang..." perintahnya.

"Siap pak. Salah satu anak, kapten tim Desta X adalah anak bapak menteri Rewarangga, pak." angguk ajudannya.

"Oh ya?" kening yang terlampau sering memikirkan nasib negara itu berkerut menjadi beberapa lipatan mirip lapis legit, "siapa namanya?"

"Zea Arumi Jamilah...."

Sagara menyunggingkan senyumnya, bertepuk tangan di tempatnya untuk penampilan epic Desta X.

Di belahan punggung bagian utara, "guoblokk! Kenapa ngga disikat waktu di bandara!" ia begitu murka dengan kebo dohan anak buahnya itu.

"Maaf bos, segera setelah mereka sampai di dalam negri kembali kita langsung sikat!" kuciran satu itu sampai terpecut ke samping ketika sang bos menamparnya keras, *plakk*!

"Elu be go dipiara! Kalo udah kaya gini pasti mereka makin di sorot !" geramnya memekik.

Ia menepis udara, menggerus rokok tembakau sebesar ukuran 2 kali telunjuknya, "Ngga usah nunggu sampai mereka sampai di dalam negri, begitu masuk pesawat segera bajak pesawat mereka! Telfon Ajay di perbatasan untuk minta bantuan! Bilang, pesawat ilegal yang kita beli dari hasil selundupan harus keluar kandang," ia melempar telefon satelit pada anak buahnya itu dengan kasar.

"Bahaya kalau sampai kasus ini tidak segera dihentikan. Habis semuanya dibongkar negara dan menteri si alan itu!"

"Si...siap bos!" angguknya takut, salah satu dari mereka langsung menghubungi anak buah lainnya bernama Ajay.

Seseorang dengan kemeja ciri khas anak 90'an itu duduk kembali di kursi kebesarannya yang baru saja ganti cover jadi kulit ular asli.

"Pak menteri yang terhormat, kita tunggu hasil dari kegigihanmu membela mati-matian kasus ini. Nyawa anakmu dan rekan-rekannya jadi taruhannya...." ia tertawa membuat para semut dan serangga yang ada di ruangannya saja ketakutan.

.

.

.

.

.

.

1
Humay Uum
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Saskia Puhi
sumpah aku tuh sampai nggak bisa nafas saking nahan ketawa 🤣🤣
Ika Prasetya
bukan nya tadi yg punya luka bakar di bahu itu si rudi ya thor kenapa sekarang jadi saga
Ika Prasetya
bukan nya tadi yg punya luka bakar di bahu itu si rudi ya thor kenapa sekarang jadi saga
Sri Yumelda
Luar biasa
Sri Yumelda
bagus banget
Nur Koni
tanpa dosa atau agak amnesia si zea... wkwkwk
Ika Prasetya
enak kah buah matoa itu
Ravel Lio
Luar biasa
Nining S
Kecewa
Riezca Juri
Sah sah😍😍😍😍😍😍👀👀
AZTI
semua karya kakak keereeen bingit😍😍😍
Vivi Abdi Aza
Lumayan
Dian Astrid Natalita
sue..sue...ngakak guling-guling
لا تفوت أي رجل
😁🤣🤣🤣
لا تفوت أي رجل
🤣🤣🤣🤣🤣
Hazelnutlatteice🪷
So sweet ach… bang earth 😊
Faiza Alya Aziza
Biasa
Faiza Alya Aziza
Luar biasa
Hazelnutlatteice🪷
H4H4H4…Ya Allah, sakit perut aku ngakak kak author😅. Cucok banget tiga ketul ini dijadikan satu🤣. Rame,,, Iyang si lemes😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!