NovelToon NovelToon
Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Pernikahannya dengan Serka Dilmar Prasetya baru saja seminggu yang lalu digelar. Namun, sikap suaminya justru terasa dingin.

Vanya menduga, semua hanya karena Satgas. Kali ini suaminya harus menjalankan Satgas ke wilayah perbatasan Papua dan Timor Leste, setelah beberapa bulan yang lalu ia baru saja kembali dari Kongo.

"Van, apakah kamu tidak tahu kalau suami kamu rela menerima Satgas kembali hanya demi seorang mantan kekasih?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Status WA Vanya 'Sedih dan Kecewa'

    Melihat Vanya terdiam, Sisi merasa bersalah. Mungkin ia seharusnya tadi tidak usah menceritakan kabar dari suaminya itu tentang Dilmar.

     "Van, Mbak minta maaf kalau berita yang disampaikan mbak barusan justru membuat kamu sedih. Tapi mbak rasanya nggak tahan kalau tidak menyampaikan sama kamu. Tadinya mbak juga tidak mau sampaikan," jar Sisi terdengar menyesal.

     Vanya mendongak menatap Sisi, matanya kini terlihat berkaca-kaca. Berita dari Sisi tentang suaminya itu, walaupun belum tentu kebenarannya, tapi justru sangat menyakiti hatinya.

     "Nggak apa-apa, Mbak. Vanya justru berterimakasih atas info ini. Kalau boleh tahu, suami Mbak siapa?" telisik Vanya penasaran. Sisi tidak menjawab, ia berpikir panjang sebelum menjawab. Kalau ia beritahu, takutnya Vanya justru membocorkan semua pada suaminya bahwa dia mendapatkan berita ini dari suami Sisi.

     "Mbak bukan tidak ingin memberitahukan siapa suami, Mbak. Mbak hanya takut kamu bilang sama suami kamu kalau kamu tahu info ini dari Mbak. Lalu nanti pertemanan suami mbak dengan suami kamu jadi renggang. Kamu janji tidak akan bocorkan?" Sisi menatap Vanya ragu.

     "Vanya janji Mbak, nggak akan Vanya bocorkan info ini dari siapa. Vanya juga tidak mau dibohongi Bang Dilmar. Vanya justru berterimakasih bisa mendapatkan info ini."

     "Suami Mbak A Roby, dia teman satu leting dengan suami kamu. Awalnya suami mbak nggak peduli dengan urusan suami kamu, tapi lama-kelamaan dia jemu juga melihat suami kamu akrab dengan salah satu Perawat di sana. Karena A Roby tahu ternyata istri dari suami kamu adalah kamu, teman aku," ungkap Sisi akhirnya mengungkap siapa suaminya yang saat ini satgas bersama Dilmar.

     "Kamu harus janji, jangan bocorkan sama suami kamu kalau kamu tahu semua itu dari suami mbak," peringat Sisi lagi takut.

     "Vanya janji, Mbak."

     "Tapi, mbak harap kamu tidak telan bulat-bulat terlebih dahulu berita itu. Siapa tahu mereka hanya akrab biasa saja karena memang partner kerja. Kamu jangan berburuk sangka dulu. Kamu harus tetap kuat sebelum mengetahui fakta yang sebenarnya dari suami kamu," hibur Sisi kemudian.

     "Iya, Mbak. Vanya akan coba untuk tidak berburuk sangka dulu sebelum tahu fakta yang sebenarnya," balas Vanya sembari menyeka air mata yang sempat jatuh.

     "Ya, sudah, kita sebaiknya ke toko saja, mbak mau beli bedak padat untuk muka mbak biar tetap kinclong," seru Sisi menggoda Vanya supaya kembali tersenyum.

     Mereka berdua kembali ke toko seolah tidak terjadi apa-apa. Sisi segera membeli kosmetik yang tadi mau dibelinya. Setelah itu, ia berpamitan pada Vanya dengan menaiki motor matik yang diparkir di pinggir jalan.

     Setelah kepergian Sisi, hati Vanya kembali sakit. Apa yang dibicarakan Sisi tadi ia yakini sebagai jawaban dari sikap dingin Dilmar selama ini, bahkan seminggu sebelum pernikahan.

     "Jadi ini jawaban dari semua sikap Bang Dilmar yang tiba-tiba berubah? Dia membentak aku dan tidak mau dihubungi duluan, itu karena perempuan perawat itu?" keluhnya di dalam hati.

     Perubahan sikap Vanya sampai kedatangan Bu Sonia terlihat jelas. Bu Sonia menghampiri Vanya yang tidak menyadari dirinya sudah datang.

     "Vanya, kamu kenapa? Kamu sedang melamun? Kamu pasti sedih karena ingat Dilmar, kan?" tebak Bu Sonia tiba-tiba. Vanya tersentak, lalu mengusap sudut matanya yang basah air mata.

     "Mama. Vanya minta maaf, Ma. Vanya tidak tahu kalau Mama sudah datang," tukas Vanya gugup. Dengan cepat ia meraih tangan mertuanya dan diciumnya.

     "Ya sudah, kamu jangan terlalu dipikirkan tentang Dilmar yang jauh. Sebaiknya kamu doakan supaya suami kamu selalu sehat dan selamat," hibur Bu Sonia seraya beranjak menuju ruangannya.

     Vanya kembali melanjutkan pekerjaannya walau hati sedang galau.

     Sorenya tiba, Vanya segera berkemas untuk pulang. Sebenarnya kalau boleh memilih, saat ini ia ingin pulang dan kembali ke rumah ibunya. Berhubung kemarin sudah dari sana, Vanya mengubur dalam keinginannya. Terpaksa ia pulang ke rumah mertuanya seperti perintah Dilmar. Vanya pulang duluan sesuai jam pulang. Meskipun ia dan mama mertuanya pulang ke rumah yang sama, akan tetapi Bu Sonia akan pulang sekitar jam setengah enam.

     Tiba di kamar, Vanya langsung membaringkan diri. Tubuhnya yang lelah dan hati yang gundah, kini seakan selaras berusaha mengoyak-ngoyak ketegarannya. Berita dari Sisi tadi seketika meluluh lantahkan cinta dan kepercayaannya terhadap Dilmar.

     "Abang tega menghancurkan cinta dan kepercayaan Vanya. Vanya pikir, Abang akan teguh dan setia. Tapi, kini Abang dengan begitu cepat mendua. Pantas saja Abang sebelum kita menikah, sikap Abang sudah dingin dan tidak lagi ceria. Kenapa semua ini harus Abang timpakan pada Vanya? Sementara Vanya mencintai Abang?" curahnya di dalam kamar berukuran sedang itu.

     Pada saat itu juga, Vanya memutuskan untuk menghubungi Dilmar. Vanya ingin memancing reaksi Dilmar. Apakah dia masih bersikap dingin dan datar seperti saat pertama kali Vanya hubungi atau justru sebaliknya.

     Sayangnya, Hp Dilmar begitu susah dihubungi. Mungkin memang benar kalau sinyal telpon di wilayah perbatasan itu sangat sulit dijangkau, sampai beberapa kali dihubungi saja tidak pernah nyangkut.

     "Aku harus tanyakan semua ini pada Bang Dilmar. Bang Dilar harus katakan semua dengan jujur," gumamnya sambil terisak. Walaupun berita itu belum tentu benar kalau Dilmar menjalin hubungan dengan mantannya, tapi hati Vanya cukup sakit hati dan kepikiran.

     Kembali Vanya mencoba menghubungi Dilmar, lagi-lagi tidak bisa dihubungi. Vanya menghempas Hp nya di atas kasur, ia menangis di sana meluapkan sesak di dadanya.

     Puas menangis, Vanya kembali meraih Hp nya, lalu membuka WA. Tiba-tiba saja Vanya membuat status sebuah hati yang patah dan terbelah, seperti apa yang saat ini dia rasakan. Disusul postingan kedua, tentang sebuah isi hati terluka.

     "Sedih dan kecewa."

     Vanya membiarkan status WA nya terpampang begitu saja. Bahkan sudah ada yang melihat oleh puluhan orang. Malah ada yang menanggapi dengan emot peluk jauh, mata berkaca-kaca. Dan ada juga pesan masuk yang ternyata dari kakak perempuan Dilmar.

     "Sedih dan kecewa kenapa, Van? Kamu sedang ingat Dilmar? Sabar, ya." Pesan itu masuk dari Deby kakak iparnya.

     "Bukan, Kak. Itu masalah pelanggan yang tadi salah Vanya ambilkan produk, dia marah kemudian nggak jadi beli," bohongnya. Vanya merasa menyesal sudah membuat status seperti itu, jadinya kakak iparnya curiga. Tapi itu sudah terlanjur, biarkan saja mereka melihat statusnya.

     Di tempat yang berbeda, Dilmar saat ini sedang janjian dengan Sela. Mereka sudah duduk berhadapan di sebuah kafe di desa sebelah. Dilmar sengaja mengajak Sela ke sebuah kafe di desa sebelah sekalian mendapatkan sinyal Hp.

     Seketika Hp nya berbunyi tang tung, pesan masuk dari beberapa kawannya masuk, ada juga notifikasi panggilan WA tidak terjawab dari nomer Vanya.

     "Vanya menghubungi?" kagetnya dalam hati. Dilmar membuka WA nya, tanpa lama Diluar langsung membuka kontak WA Vanya, akan tetapi tidak ada pesan masuk untuknya dari Vanya. Dilmar beralih melihat status Vanya, di sana Vanya membuat status yang membuatnya cukup terhenyak. Sebuah hati yang patah menjadi dua serta kalimat 'Sedih dan Kecewa'.

     "Kenapa statusnya seperti itu, apakah ....?"

     "Status siapa itu, Kak? Pasti istrinya, ya?" Sela menatap status WA yang dilihat Dilmar. Dilmar segera menyimpan Hp nya di dalam saku jaketnya. Hatinya kini menjadi was-was, kenapa Vanya membuat status seperti itu?

1
Lita Pujiastuti
tak tunggu up nya mbak Hasna....gk pake lama lhooo ..😊
Nasir: Nanti siang ya.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Bakalan terjadi sesuatu nih ...😄😄
Nasir: Hehe...
total 1 replies
Lita Pujiastuti
lihat Dilmar begitu lemah dan menyesal, jadi ikutan gak tega.....
Ariyanti
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺 𝗄𝖺.. 𝗌𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Nadine Zahra
aq jadi vanya sdh aq tinggal, 1x berkhianat pst suatu saat berkhianat lagi. karena nama berkhianat itu tdk bisa sembuh🙏, klu g bisa cerai ya sdh digantung sj nantikan laki2nya sendiri yg menceraikan klu mau nikah lagi
Mrs.Riozelino Fernandez: Aneh aja si Dilmar ini,dia yang main gila CLBK ketahuan dia pula yang marah ma biniknya...🤦🏻‍♀️
total 1 replies
Putri Hardhita Kasih
buang laut.
Lita Pujiastuti
Diamnya Dilmar ini maksudnya apa ya...
nyesel atau marah sama Vanya....
Lita Pujiastuti
Sedih tapi pengen senyum..
lha gmn tidak ..ms Vanya masih kepikiran takut kalau gigi Dilmar ompong ...😁
Tini Uje
dia yg salah dia pulak yg diamin istrinya mau nya apa sih klemer2 ini 😏
Sri Widiyarti
tinggalin aja suami model gitu 🤦🤦🤦
Mrs.Riozelino Fernandez
Zaman udah canggih Nya... bisa pake gigi palsu yang dibuat semirip mungkin dengan gigi aslinya...apapun bisa dilakukan,yang penting ada duitnya...
Nasir: Hehhehe.. bnr bgt Kak..
total 1 replies
Sri Widiyarti
bagus semangat berkarya author...❤️❤️❤️
Nasir: Trmksh Kak.... sehat selalu ya.. m
total 1 replies
Anna
lnjt thor
Nasir: Bab 23 sudah up Kak.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
up nya mana mb Hasna.....i'm wait...🙏
Lita Pujiastuti: yups....kujemput otw nya, mb ...😊
Nasir: Lagi OTW.
total 2 replies
Zaskia Natasya
lanjut kak/Good//Good//Good//Good/
Nasir: Nanti ya siang.
total 1 replies
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Tini Uje
mamposs kau dilmar..puas aku thor 😅
Nasir: Wahh.... hahahah.... 🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
Ariyanti
𝗌𝖺𝗅𝗎𝗍 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖽𝗂𝗅𝗆𝖺𝗋,,
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗒𝖺 𝗄𝖺
Nasir: Besok ya...
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
suara apa nih kk Thor??? 😳😳
Nasir: Ayunan tangan memukul... hehhehe
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
bagus Vanya...biar kan Dilmar memantapkan hatinya...mau kamu atau Sela...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!