NovelToon NovelToon
Young & Free

Young & Free

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rucaramia

Sahabat itu cinta yang tertunda, kata Levin satu waktu berkata pada Dizza seolah konsep itu memang sudah dialami nyata oleh si pemuda. “Kau hanya perlu melihat dengan persepsi yang berbeda untuk menemukan cintamu.”
Sampai kemudian Dizza yang berpikir itu omong kosong mengalami sendiri kebenaran yang Levin katakan padanya. Dizza jatuh cinta pada Edzhar yang adalah sahabatnya.
"Memangnya boleh mencintai sahabat sendiri?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rucaramia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendekatakan

“Kimber, ada yang mencarimu tuh,” Kimber mendongak begitu dia mendengar suara seseorang yang memanggil namanya ketika dia sedang asyik dengan buku ditangan.

“Dimana?” kata Kimber seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas, tetapi dia tidak menemukan siapapun.

“Dia menunggumu di luar,” sahut pemuda itu sambil menunjuk ke arah pintu keluar. Kimber sempat mengerutkan kening sebelum akhirnya dia menganggukan kepala.

“Oh … oke, thanks, Edzhar,” timpal Kimber yang kemudian langsung bangkit dari posisi duduknya dan mulai berjalan keluar kelas.

“Dia bahkan tidak bertanya siapa yang memanggilnya,” gumam Edzhar seraya geleng-geleng kepala.

“Memangnya siapa?” tanya Dizza yang kala itu juga kebetulan ada disana dan dia duduk di samping Kimber berberapa saat lalu.

“Sahabat masa kecilmu,” jawab Edzhar.

“Hmm… Levin, heh?” Kedua mata Dizza tampak berbinar dan hal itu tidak luput dari pandangan Edzhar. Meski begitu dia tidak terlalu ambil pusing dan hanya menganggukan kepala sebelum memposisikan dirinya untuk duduk di sisi Dizza. “Menarik sekali, nih,” tambah Dizza sekali lagi sambil tersenyum penuh arti.

“Apanya yang menarik?” sahut Edzhar yang mencuri dengar kalimat terakhir yang keluar dari mulut Dizza.

Dizza cuma menggeleng sambil memamerkan senyum misterius. “Bagaimana kalau kita cari tahu saja?” ajak Dizza yang langsung disambut dengan sebelah alis Edzhar yang terangkat.

Begitu Kimber sampai di luar kelas, dia sempat celingukan mencari seseorang yang tidak tahu siapa.

Memang dasar ceroboh, mestinya dia tadi bertanya pada Edzhar siapa yang mencarinya. Tetapi karena terlalu fokus dia sampai melupakan hal penting dan malah berdiri ditempat itu seperti orang bodoh.

“Hei, Kimber!” Kimber berbalik dan mendapati Levin yang tengah bersandar di dinding tidak jauh darinya. Kontan jantung Kimber berdetak dua kali lebih cepat.

“Loh Levin? Jadi kau yang mencariku?” ujar Kimber setengah tidak percaya sembari mendekati pemuda itu. Biasanya dia tidak pernah sampai perlu memanggil Kimber keluar begini. Toh, mereka sudah lama berteman. Tetapi dia akhir-akhir ini memang agak sedikit beda sih. Kimber tidak tahu itu hanya pemikiran liarnya saja atau memang betulan begitu. Tapi yang pasti Kimber tidak mau Ge-er dulu.

“Memangnya Edzhar tidak bilang?” sahut Levin balik bertanya.

“Aku lupa tanya tadi,” jawab Kimber seraya ikut bersandar di samping Levin. “Jadi ada apa mencariku? Apa kau lupa mengerjakan tugasmu?” tanya Kimber kemudian.

“Eh? Apa setiap kali aku mendekatimu itu selalu karena tugas ya?” timpal Levin sambil mengedipkan kedua matanya.

“Seingatku sih begitu, jarang sekali kau memanggilku untuk urusan lain. Biasanya kalau yang lain kau selalu memanggil Dizza,” balas Kimber lagi sambil tersenyum simpul.

Levin menggaruk belakang kepalanya. “Oh ya? maaf deh kalau begitu. Aku sampai tidak sadar.”

“Tidak apa-apa lagi, santai saja. Kayak ke siapa aja,” balas Kimber lagi.

“Ngomong-ngomong kau suka ice cream tidak?” tanya Levin tiba-tiba yang membuat Kimber langsung menatapnya heran.

Kebingungan jelas merebak di wajahnya. Tapi, meski begitu Kimber tetap menjawab pertanyaan itu dengan serius. “Suka, tapi kenapa tiba-tiba kau—” belum sempat Kimber menyelesaikan kalimatnya, Levin keburu memotong perkataan gadis itu dengan cepat.

“Kalau kelasmu selesai nanti, kau mau tidak pergi makan ice cream denganku?” ajak Levin.

“Eh?” Kimber memandang pria itu dengan tatapan yang agak kaget. Ini jelas sangat tidak biasa.

“Itu pun kalau kau tidak sibuk, kalau kau sibuk ya tidak apa-apa,” gumam Levin lagi yang nyaris tidak terdengar tetapi Kimber masih bisa menangkap suara kecil pemuda itu dengan jelas. “Dan kalau kau mau sih itu juga,” tambahnya lagi.

Entah kenapa tetapi sekali lagi Kimber tidak mau kege-eran dulu. Bisa saja ajakan ini sudah Levin sampaikan juga kepada Edzhar dan Dizza. Tidak ada yang istimewa. Ini hanya ajakan keluar bersama seperti biasa. Seperti itu lah Kimber menghancurkan harapannya sendiri. Jujur saja, Kimber tidak mau kecewa. Dia lebih suka memikirkan kemungkinan terburuk dibandingkan berharap ketinggian.

“Bagaimana Kimber?” tanya Levin hati-hati karena Kimber belum memberikan respon. Dan ya, sesaat Kimber memang masuk ke dalam pemikirannya sendiri. “Kau mau?” tanya pemuda itu lagi.

“Iya. Aku akan pergi bersama dengan Dizza dan Edzhar juga,” jawab Kimber lugas, tetapi anehnya pemuda itu malah mengernyitkan dahinya.

“Dizza dan Edzhar?” ulang pemuda itu seolah itu adalah hal aneh.

“Iya, Dizza dan Edzhar. Kita akan pergi berempat kan?” tanya Kimber lagi.

“Itu—”

Sialnya sebelum Levin bisa menjelaskan dengan gamblang, dosen kelas Kimber tampak mau masuk kelas sehingga gadis itu buru-buru langsung bergegas masuk ke dalam kelas. “Dosenku sudah ada,” potong Kimber. “Sampai jumpa nanti setelah kelas, Levin,” kata Kimber lagi lalu dia pun menghilang ke dalam kelas.

Di dalam kelas, Kimber langsung di sambut dengan cengiran usil dari Dizza, dan senyum penuh arti dari Edzhar. “Kenapa dengan ekspresi kalian?”

“Sepertinya ada yang akan pergi kencan hari ini ya, Edzhar?” pertanyaan Dizza lebih terdengar seperti sebuah pertanyaan jahil daripada pertanyaan betulan.

“Levin,” gumam Edzhar. “Aku tidak menyangka sama sekali. Sejak kapan dia?” Edzhar menggeleng-gelengkan Kepalanya.

“Sudah sejak lama, cuma baru sadar sekarang saja,” jawab Dizza positif. “Kau saja yang tidak memperhatikan.”

“Dizza, Edzhar sudahlah jangan bicara lagi. Dosen kita sudah di depan loh,” sahut Kimber yang sekarang sudah mati-matian menahan malu sekaligus menutupi rona merah dan rasa panas di pipinya.

Melihat reaksi itu Dizza tampak cekikikan, sementara Edzhar berusaha sebisa mungkin untuk menahan Dizza yang tidak kuat menahan tawa.

***

Kimber hanya bisa menatap ice cream di depannya dengan penuh minat. Warna warni dan aroma yang lezat masuk ke dalam indera penciumannya seketika. Susunan dengan warna mencolok tersebut di sajikan dalam mangkuk berwarna bening dengan toping kacang almond dan stick coklat yang tampilannya sungguh menggugah selera. Kimber bahkan melupakan fakta bahwa dia baru saja dijahili habis-habisan oleh Dizza dan Edzhar setelah dia baru ngeh kalau yang diajak hanya dia saja oleh Levin.

“Kenapa hanya di tatap? Makanlah.” Kata-kata Levin membuyarkan lamunannya lagi. Dia ingin bertanya tetapi untuk sekarang bayangan mencicipi ice cream ini jauh lebih menggodanya.

Karena itu, begitu dia mendapatkan intruksi dari Levin. Kimber segera menyendok ice cream menggugah selera itu dan segera memasukannya ke dalam mulut.

“Enak sekali!” ujar Kimber yang terlihat sangat menikmati rasa manis legit di lidahnya begitu benda creamy tersebut masuk ke dalam mulut.

“Segitu enaknya?” tanya Levin yang duduk di hadapan Kimber. Tetapi sedari tadi lelaki itu belum sama sekali menyentuh ice cream pesanannya. Malah dia terkesan lebih asyik memperhatikan Kimber dibandingkan tujuannya datang kemari.

Sekali lagi Kimber mencoba untuk membantah apa yang ada di kepalanya dengan memilih fokus ke masa kini. “Enak sekali loh ini. Kenapa kau tidak makan juga?”

Levin kemudian memasukan sesendok penuh ice cream ke dalam mulutnya. “Kau benar, ini enak,” komentarnya pula.

“Permisi,” saat itulah Kimber dan Levin menoleh bersamaan.

1
Tara
there is no sich thing friends between man n woman..in the end they Will falling love eventually. or break up n never see each other again😱🤔
Love ..word that can cause happiness or sadness Depend situation. i hate that word n try to avoid happened to me 🫣🤔😱
Rucaramia: omg, sorry to hear that 🥹
that's right, there is no 'friendship' between woman and man.
don't hate to much about love, and i hope u find your love my dear ✨️
total 1 replies
Rubby
Kayaknya ini bakal jadi cerita yang ringan + gemesin deh, tumben kak Ruca pake POV cowo. Semangat terus ya kaaaaaa
Rucaramia: makasih banyak review-nya kak Rubby 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!