Setelah membaca biasakan tekan like ya.
Sasha gadis SMA yang cantik dan ceria.
Saat dia pulang bersama teman-temannya tanpa sengaja tas miliknya di jambret. Tanpa berfikir panjang Sasha dengan berani mengejar pria yang menjambret tas nya tadi. Dia meminta teman-temannya itu menunggu di tempat biasa, mereka setuju karena tahu kalau Sasha jago bala diri.
Namun tanpa di duga pria itu justru memanggil teman-temannya, melihat itu Sasha ketakutan dan berbalik pergi karena tahu dia tak mungkin menang melawan 7 orang pria berbadan kekar itu, dengan sekuat tenaga Sasha berlari, melihat ada mobil mewah dan pintunya terbuka tanpa pikir panjang Sasha masuk dan bersembunyi.
Sedangkan pemilik mobil mewah itu sedang sibuk menelpon seseorang tanpa tahu ada Sasha yang bersembunyi di dalam mobilnya.
Bagaimana kisah Sasha selanjutnya. Yuk kepoin terus cerita receh author.
Cerita ini hanya karangan author, mohon maaf kalau ada salah penulisan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ismiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Tiba dirumah nenek
Ayah mengemudikan mobil dengan santai, namun melihat jalanan macet, ayah pun berhenti. Entah apa yang membuat jalanan ini terhenti.
Sasha yang dari tadi tertidur nyenyak pun terbangun karena guncangan. "Apa sudah sampai?" Tanya Sasha dengan suara serak.
"Belum Sha, di depan macet mungkin ada kecelakaan atau apalah Ayah tidak tahu, dari tadi mobil bergerak sama sekali," jawab Ayah dengan ragu.
"Apa Ayah turun dulu ya mau melihat," kata Ayah dengan bimbang.
"Jangan Yah," larang Bunda khawatir.
"Sasha aja yang lihat," kata Sasha yang sudah membuka pintu.
"J...." Ayah belum selesai berbicara tetapi Sasha sudah turun dan berlari melihat lebih dekat.
"Dasar anak itu," gerutu Bunda yang tahu sifat anaknya itu.
"Ayah susul Sasha dulu Bun," pamit Ayah mengikuti Sasha.
"Ya sudah cepat bawa tuh anak bandel kembali," pinta Bunda dan diangguki Ayah.
"Permisi ini ada apa ya," tanya Sasha yang sudah berada di lokasi.
"Oh ada truk mogok di tengah jalan," jawab pria itu menunjukkan ada truk bermuatan kayu yang berukuran besar itu sedang berhenti tepat di tengah jalan membuat jalan macet, beberapa polisi mengatur lalu lintas mencoba menyingkirkan truk itu dari jalanan, bahkan mobil derek juga ada disana.
"Sha ayo balik," ajak Ayah menarik tangan Sasha.
Sasha pun setuju dan mengikuti ayah kembali ke mobil.
Di dalam mobil...
"Kenapa yah?" Tanya Bunda yang juga ikut penasaran.
"Ada truk yang mogok," jelas Ayah.
Sasha pun langsung kembali duduk di tempatnya semula.
Krukkkk....
Suara perut Sasha keroncongan.
"He he he he, Sasha lapar Bun. Tadi belum sempat makan," kata Sasha dengan malu.
"Maka nya bangun pagi," tegur Adit.
"Dasar bocil, ikut nimbrung saja," kesal Sasha.
"Bunnnnn....." Rengek Sasha.
"Tuh ada di tas warna biru, tadi Bunda sudah siapkan bekal buat kita makan kalau lapar," kata bunda menunjuk ke arah tas berwarna biru yang ada di bawah. Disana ada 2 tas, satu berwarna biru dan hijau, yang biru berisi nasi dan lauk pauk sedangkan yang warna hijau berisi kue-kue dan aneka cemilan.
Oleh-oleh yang akan di bawa ke rumah nenek nantinya sudah tersimpan rapi di bagasi.
"Bunda memang the best,'' kata Sasha mengacungkan jempolnya.
"Mumpung berhenti, kamu cepetan makannya," kata Bunda.
"Siap Bun," jawab Sasha semangat.
Sasha pun bergegas membuka tas dan mengambil tempat nasi dan lauk. Sasha membuka nasi dan mengambil sedikit nasi, begitu juga dengan lauk, Sasha mengambil secukupnya tak berlebihan, setelah itu Sasha pun menutup kembali tempat nasi dan lauk agar tidak tumpah dan memasukkannya kembali ke dalam tas.
Sasha makan dengan lahap, selesai makan Sasha membaca buku karena bosan jalanan masih macet, sedangkan Adit memilih memakan cemilan.
Akhirnya setelah lama menunggu, jalan pun kembali normal, ayah melajukan mobilnya.
"Akhirnya," guman Bunda merasa lega, apalagi hari sudah semakin siang.
"Ngebut yah," kata Sasha membuat bunda harus menegur Sasha.
"Jangan dengarkan kata bocah nakal itu Yah," kata bunda.
"He he he he he...." Sasha cengengesan.
"Tidur lagi saja Sha, daripada berisik," kata Bunda membuat Sasha mengerucutkan bibirnya. Sedangkan ayah terdiam namun hanya mengelengkan kepalanya.
"Ha ha ha ha ha, dengerin tuh kata ayah," Adit menertawakan Sasha yang berwajah lucu.
Mungkin karena kekenyangan, Sasha pun tertidur.
Akhirnya mobil yang dikemudikan ayah pun sampai di tempat sang nenek.
"Sha bangun Sha..." Kata Bunda yang masih duduk di depan bersiap untuk membuka pintu mobil namun saat melihat ke belakang ternyata anak gadisnya itu masih tertidur.
"Dit bangunin kakak mu itu," perintah Ayah.
"Siap yah," jawab Adit.
Bunda dan Ayah pun segera turun tak lupa menurunkan semua barang bawaan mereka. Jarak rumah rumah mertuanya itu lumayan jauh namun tak butuh waktu sehari, cuma beberapa jam saja.
"Kak bangun kak," Adit menarik tangan Sasha berusaha membangunkannya.
"Hmmm..." Jawab Sasha yang masih Engan membuka matanya karena mengantuk.
"Kak cepat bangun, sudah sampai," kata Adit meminta Sasha cepat bangun.
"Sudah sampai Dit, kok cepat," jawab Sasha masih mengucek matanya.
"Iya kak, ayo bangun. Di tungguin Ayah," kata Adit.
Melihat kakaknya yang sudah bangun, Adit pun bergegas turun sambil membawa barang miliknya.
"Kakak mu sudah bangun Dit?" Tanya Ayah.
"Sudah yah," jawab Adit.
Mendengar suara mobil berhenti, nenek yang berada di dalam kamar pun berteriak.
"Lus, Lusi...." Teriak nenek yang berada dikamar memanggil anak perempuannya.
Lusi yang berada di dapur pun langsung berjalan menuju kamar nenek.
"Kenapa si Bu, teriak-teriak. Lusi lagi masak katanya hari ini Bang Dimas mau pulang," kata Lusi.
"Sepertinya dia suara mobil berhenti, coba kamu lihat mungkin Abang mu pulang," kata nenek dengan bahagia.
"Iya Lusi lihat dulu," Lusi pun berlari kecil menuju teras ternyata di depan memang benar ada mobil yang berhenti.
"Bang Dimas, mbak Kirana," kata Lusi menghampiri sang kakak dan istrinya yang tak lain adalah Bunda dan Ayah. Lusi pun memeluk Bunda cukup lama.
"Sudah jangan pelukan terus, bantu angkat barang-barang ini masuk kedalam rumah," kata Ayah memerintahkan adiknya membantu membawa barang mereka masuk.
"Eh Tante Lusi, Sasha kangen," Sasha yang baru turun dari mobil langsung menghampiri tantenya dan mencium tangan tantenya itu.
"Sasha tambah cantik aja," kata Lusi memeluk Sasha.
"Tante Lusi, masa kak Sasha saja yang di peluk. Apa Tante tidak kangen Adit," kata Adit menghampiri adik ayahnya itu dan mencium tangan tantenya itu.
"Sudah reuni nya nanti saja di dalam, cepat bawa masuk barang-barang," perintah Ayah.
Mereka pun mengikuti Ayah membawa barang bawaan mereka masuk ke dalam rumah.
Setelah semua selesai dimasukkan kedalam rumah, Tante Lusi menyiapkan minuman dingin untuk mereka.
"Ayo kita masuk, sapa nenek dulu," ajak Bunda.
Sasha, Adit , Bunda dan Ayah pun masuk ke dalam kamar nenek. Memang tujuan mereka kesini melihat kondisi nenek, mereka bernafas lega saat tahu nenek sudah baik-baik saja.
"Duh kangen cucu nenek, sini-sini," kata nenek meminta Sasha dan Adit mendekat.
"Nenek jangan sakit," kata Adit memeluk neneknya.
"Iya nenek cepat sembuh ya, nanti nenek main kerumah Sasha," kata Sasha.
Setelah mengobrol cukup lama, nenek meminta Adit dan Sasha mandi.
"Kalian mandi dulu," kata nenek kepada Sasha dan Adit.
Bunda pun langsung mengajak kedua anaknya keluar dari kamar nenek, biarkan nenek berbicara dengan Ayah untuk melepas kangen.
Karena kamar mandi disini cuma satu, Adit mandi terlebih dahulu sedangkan Sasha duduk di teras menikmati pemandangan sejuk yang jarang dia jumpai di tempatnya.
Bersambung....
biar jadi Squad bumbu dapur /Facepalm/