Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Memukul pasukan liga bayangan
Slash... Sebuah pedang perak melesat kelangit menyambut serangan pendekar kaisar tersebut.
Boom..boom. ledakan keras terjadi saat pedang bertabrakan dengan pukulan tersebut.
"Apa... Ada kekuatan langit dan bumi", pendekar tersebut terkejut. Dirinya sudah menjadi pendekar kaisar baru belajar mengenal kekuatan tersebut. Bayangan mudah membunuh kini menjadi hilang. "Panggil pendekar Jiu!" teriaknya sambil mundur.
Qing Ruo juga terkejut, " kekuatan langit dan bumi tingkat tinggi sungguh luar biasa" batinya.
Saat mempelajari kitab mantra formasi Dewa Luo, dirinya berpikir bagaimana menggunakan kekuatan langit dan bumi lalu menggabungkannya dengan kekuatan petirnya. Setelah dicoba, hasilnya sangat luar biasa.
Melihat itu, Qing Ruo tanpa ragu menyerang pendekar tingkat raja dan kaisar yang ada di sekitarnya.
Tiba-tiba swhos.. serangan dengan aura gelap mengarah padanya.
Boom... Ledakan terjadi. Dirinya terlempar sepuluh meter. Walaupun demikian, tubuhnya tidak terluka. Armor emas melindungi tubuhnya dengan baik.
"Apa? ... Siapa pemuda ini" Jiu Yiu terkejut. Serangannya tidak berarti sama sekali.
Dilain pihak, Qing Ruo yang menerima serangan tersebut mulai mendidih. Semangat tempurnya mulai terbangun. Slash-slash... Pedang perak menyerang Jiu Yiu. Serangan kuatnya mengiris langit. Boom... Ledakan terjadi.
Qing Ruo tampak seperti kesetanan. Serangannya semakin cepat dan kuat.
Tindakannya dipengaruhi oleh teknik kultivasinya. Yaitu kultivasi Jiwa dewa yang sangat bertentangan dengan kekuatan kegelapan.
"Pukulan penghancur langit" ucapnya. Sebuah tapak tangan raksasa keemasan terbentuk. Kekuatan petir ungu mengelilingi tapak tangan tersebut menampar ke arah Jiu Yiu.
Jiu Yiu terlempar terbang oleh serangan tersebut. Serangannya tertindas oleh aura dewa yang ada pada serangan tersebut.
Serangan itu semakin kuat karena Qing Ruo juga menyuntikan kekuatan langit dan bumi serta kekuatan petir yang ada di dalam darahnya.
"Arghh".. teriaknya tanpa memberi waktu pada Jiu You menyiapkan serangannya. Boom... Boom.. Mereka berdua sama-sama terlempar. Kali ini darah mengalir dari bibir mereka.
"Mo Cheng, ayo kita serang bersama!" teriak Jiu Yiu pada pendekar kaisar yang bersamanya. Mereka lalu menyerang bersama.
"Sayatan langit" teriak Qing Ruo mengeluarkan kekuatan penuhnya. Kekuatan langit dan bumi disuntikan dengan penuh pada serangan pedangya. Slash... Slah... Bayangan pedang mengiris serangan Jiu Yiu dan Mo Cheng.
Boom... Mo Cheng terlempar, dengan sayatan pedang merobek dadanya. Darah deras keluar membasahi bajunya sedangkan Jiu Yiu, tangan kanannya terpotong.
Argh... Teriak mereka kesakitan. Naas terjadi pada Jiu Yiu dan Mo Cheng mereka langsung dibunuh oleh prajurit kekaisaran yang menunggu di bawah.
Jenderal Chong Yang dan jenderal Ling yang melihat tubuh Qing Ruo terlempar segera menolongnya "Tuan Qing, anda terlalu memaksakan diri" ucap jenderal Ling khawatir. "Bantu aku berdiri" ucap Qing Ruo berusaha untuk berdiri dengan susah payah.
"Bawa tuan Qing ke barak" ucap jenderal Ling pada prajurit yang bersamannya.
"Tidak apa-apa, aku masih bisa bertarung" ucap Qing Ruo sambil berusaha berdiri.
"Tapi Tuan, anda terluka cukup parah. Jika anda memaksa, akan berpengaruh pada pondasi kultivasi" anda ucap Jenderal Chong Yang khawatir.
Keselamatan Qing Ruo adalah tanggung jawab kedua jenderal tersebut. Jika sampai terjadi sesuatu yang buruk, hukuman dari kaisar akan sangat pedih bahkan sekte raksasa benua teratai biru akan mendatangi kota kekaisaran. Membayangkannya membuat kedua jenderal itu bergidik.
Melihat kekhawatiran kedua jenderal tersebut, Qing Ruo mengurungkan niat bertempurnya. Karena dirinya mulai merasakan ledakan kekuatan asing dalam tubuhnya.
"Baiklah, aku akan memulihkan diri" ucapnya lalu pergi mengikuti komandan pasukan ke barak.
Di sisi lain, Qing Ling juga bertempur dengan keras. Dirinya bertarung dengan kekuatan penuh. Tidak jauh darinya dua pendekar tingkat pertapa mengawasinya dari jarak jauh.
Mereka adalah Qiong Du dan Qiong Da. kedua pendekar tersebut berhenti mengawasi Qing Ruo setelah dua pendekar pertapa dari klan Tian menjadi pelindungnya.
Saat itu, di vila istana selatan kekaisaran Wei, mereka secara tidak sengaja ditemukan oleh Tian Tie. Tian Tie lalu mengetahui kedua pendekar tersebut adalah pelindung penguasa muda dari klan Qiong. Tian Tie lalu memperkenalkan Tian Feng dan Tian Lu Ye. Akhirnya mereka membagi tugas.
Klan Qiong melindungi isteri penguasa muda sedangkan klan Tian melindungi penguasa muda.
Di barak, Qing Ruo yang sedang memulihkan kekuatannya. tidak mengetahui kesepakatan ke empat pendekar tersebut. Dirinya terus memikirkan Qing Ling. Karena arena pertempuran sangat keras.
Selain dua pertapa tersebut, jenderal Ling juga memberi perintah pada komandannya untuk melindugi Qing Ling dari jarak jauh.
"Mundur... "Teriak pemimpin pasukan dari pihak musuh. Mereka yang awalnya dapat menekan pasukan kekaiasaran telah ditekan balik sejak kehadiran Qing Ruo.
Kematian dua jenius mereka Jiu Yiu dan Mo Cheng yang merupakan pendekar kaisar tingkat tinggi telah mempengaruhi jalan pertempuran.
Prajurit kekaisaran bersorak gembira. Mereka bahkan tidak ingin meninggalkan pertempuran tersebut dengan terus mengejar dan menyerang pasukan pihak musuh yang mundur.
Sorak kuat terdengar dibelakang prajurit yang mengejar. Semakin keras.
Terlihat bendera pasukan kerajaan memerah seperti ombak.
"Pasukan tambahan" ucap jenderal Ling dan Jenderal Chong Yang senang.
"Jenderal Ling, Jenderal Chong Yang, maaf kami terlambat" ucap jenderal Hong Long merendah.
"Apakah kita akan terus meyerang" tanya Jenderal Hong Long. "Jika pasukanmu tidak lelah, kita akan terus menyerang" jawab jenderal Ling. "Jika demikian, mari terus kita serang" ucap jenderal Hong Long.
"Terus serang !" perintah jenderal Ling.
Pasukan yang masih dalam semangat tinggi, segera merangsek menyerang musuh.
Qing Ling yang masih dalam medan pertempuran terus maju sambil mencari keberadaan Qing Ruo.
Di sayap kanan pasukan, Qing He Long dan Qing Hye Long juga terus menyerang. "Ahhaa rasanya sangat luar biasa" ucapnya dengan penuh semangat.
Diatas awan, lima orang terus mengawasi jalannya pertempuran. Mereka adalah tetua Zheng Li dan para murid senior. Li Hao, Xia Sifa, Wu Dao dan Chen Chen.
___
Klan Tian.
Tian Tie yang telah berada di klan segera memanggil para tetua dan leluhur. Mereka segera datang ke aula klan saat lencana ungu menyala merah.
"Patriak Tian Tie, ada apa?" Tanya leluhur Tian Long. Selain Tian Long, leluhur Tian Lie dan Tian Chen juga sangat penasaran.
"Aku memiliki kabar baik dan kabar buruk" ucapnya tenang lalu menunjukan kekuatan darah dewa luo yang diterimanya dari Qing Ruo.
Mata ketiga leluhur itu berbinar. "Apa.. Ada darah penguasa!".
"Patriak, segera sampaikan berita apa yang kau miliki ?" tanya leluhur Tian Long.
"Baiklah, berita apa yang dulu ingin kalian dengar. Berita baik atau berita buruk?"
"Berita buruk" jawab tiga leluhur bersamaan.
"Berita buruknya adalah penguasa muda Luo Jian benar-benar telah tewas" ucapnya merendah.
"Sedangkan berita baiknya, aku telah bertemu dengan saudaranya, Qing Ruo. Saat ini aku telah mengutus Tian Feng dan Tian Lu Ye menjadi pelindungnnya."
Mata mereka yang hadir didalam ruangan itu berkaca-kaca. Mereka sangat senang dengan berita itu. "Patriak, Mengapa penguasa muda memerlukan pelindung?" tanya tetua agung Tian Sha.
"Saat ini, penguasa muda hanya pendekar tingkat raja."
"Apa... ! Pendekar raja?, yang lebih aneh marganya?" ucap leluhur Tian Chen.
"Mengenai marga Qing, aku rasa penguasa agung memiliki rencana tersendiri."
"Lalu bagaimana dengan penguasa agung?" tanya Leluhur Tian Lie.
"Haha... Penguasa agung masih hidup, bahkan menurut cerita penguasa muda Qing Ruo, keadaan penguasa agung saat ini sangat luar biasa."
"Para leluhur, ada berita baik lainnya. Ternyata klan Qiong juga ada di benua teratai biru. Saat ini mereka ada di wilayah barat, tepatnya di laut biru. Mereka juga di dunia kecil seoerti kita. Bahkan mereka telah mengutus dua pertapa sebagai pelindung penguasa muda."
"Haha.. sungguh luar biasa. Baiklah, dalam waktu dekat aku akan mengunjungi mereka" ucap leluhur Tian Chen senang. "Ternyata ada juga sekutu kita di benua teratai biru" ucapnya senang.
"Baiklah, ada hal yang lebih penting lagi ingin aku bicarakan" ucap Tian Tie mulai serius.
"Apa itu?" tanya mereka semua penasaran.
"Ini mengenai isteri penguasa muda" ucap Tian Tie pelan. "Patriak, ada apa dengan isteri penguasa muda?"
"Isterinya memiliki masalah dengan tipe tubuh. Pada saat aku berpapasan dengannya, ada dua warna yang terlihat bertarung begitu inten. Yaitu warna ungu keemasan dan warna hijau. Namun demikian ada kekuatan kultivasi dewa yang mengikatnya. Yang aku khawatirkan adalah jika suatu saat kedua kekuatan itu meledak."
"Leluhur Tian Lie, untuk menagani masalah isterinya aku serahkan padamu. Tetapi cara kita meyakinkan penguasa muda adalah tanggungjawab kita bersama" ucap Tian Tie.
__
Klan Qiong.
Patriak Qiong Di sangat senang. Dirinya baru saja menerima giok informasi dari Qiong Du.
"Para tetua, aku dapat berita baik dari Qiong Du, klan Tian juga ada di benua teratai biru, bahkan mereka telah bertemu dengan penguasa muda. Saat ini mereka ada di kekaisaran Wei" ucap Qiong Di menjelaskan.
Para tetua dan yang lainnya sangat senang. Dengan keberadaan Klan Tian, mereka dapat membangun kekuatan mereka kembali. Mereka juga berharap, tidak hanya klan tian yang ada di benua biru tetapi klan -klan lainnya.
"Patriak, dalam waktu dekat aku akan mengunjungi klan Tian" ucap seorang tetua menawarkan diri. "Haha aku akan juga kesana ucap Qiong Di".
__
Perbatasan Barat.
Pasukan kekaisaran telah menekan pasukan liga bayangan. Terlebih dengan kedatangan pasukan tambahan yang di bawa jenderal Hong Long.
Di pihak musuh, mereka kocar kacir melarikan diri.
"Segera hubungi para pendekar tingkat tinggi untuk membantu!" perintah salah satu pemimpin.
"Ruo gege dimana dirimu?" Qing Ling membatin sambil terus bergerak maju mencari Qing Ruo. Tindaknya menjadi diketahui oleh salah satu komandan yang bertugas menjaganya dari jarak jauh.
"Nona Ling, apakah anda mencari Tuan Qing Ruo?, saat ini tuan Qing Ruo ada di barak jenderal Ling" ucap komandan tersebut.
"Apa!" Wajah Qing Ling berubah menjadi pucat pasi. Dengan cemas Lalu bergerak kembali ke barak pasukan.