Bilah seorang anak orang kaya, dia jatuh cinta kepada laki-laki bernama Ranu yang bekerja di perusahaan ayahnya. 5 tahun menikah mereka belum dikaruniai momongan.
Bilah sangat mencintai Ranu, akan tetapi suaminya malah bermain dibelakangnya, berselingkuh dengan model. Hati Bilah terasa hancur menghadapi kenyataan, ketika Ranu ketahuan selingkuh, dia berkata kepada Bilah bahwa dia tidak pernah mencintainya, ia mengakui bahwa dirinya menikahi Bilah karena suatu alasan yaitu dendam.
Bilah sangat bucin kepada Ranu. Dengan kenyataan itu, apakah ia akan bercerai atau malah mempertahankan pernikahannya?
Baca yuk kisah lengkapnya, hanya di noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Farida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berwajah Dingin, berhati Hangat
Bilah terasa sangat sedih, usaha yang dia bangun dengan kerja kerasnya dan tanpa sepengetahuan siapapun, mengalami penurunan yang sangat drastis. Penurunan itu hanya pada toko di Jogja, Bandung dan Jakarta omset stabil.
Wajah Bilah berubah yang tadinya tersenyum, kini berwajah datar tidak ada semangat.
"Sesungguhnya, apa yang kita punya itu semua merupakan titipan dari Allah. Kapanpun jika Allah mau mengambil titipannya maka kita harus iklas. Hati yang iklas maka diri kita akan merasa pasrah apapun yang Allah kasih kepada kita, baik itu senang ataupun sedih. Kepasrahan itu merupakan tingkat ketawakalan kita kepada Allah," ucap Bagas.
"Terima kasih Gus, atas nasihatnya," ucap Bilah.
"Sudah jangan sedih yah, sehabis gelap akan muncul terang, sehabis sakit akan datang kesehatan. Insha Allah dibalik kesedihan sesudahnya ada kegembiraan," sambung Bagas.
Hati Bilah setelah mendengarkan nasihat dari Bagas, menjadi tenang. Bilah mendekat ke ranjang Bagas.
"Apakah kepala kamu terasa pusing Gus? kamu mau makan apa? aku akan masak untuk kamu? nanti aku bawakan," tanya Bilah.
"Ya Allah, ada yang perhatian banget nih sama calon suami," ledek Afnan.
"Ayah, apa sih," ucap Bilah, dengan wajah tersipu malu.
"Gak usah repot-repot, di rumah sakit akan disediakan makanan 'kan, jadi jangan khawatir. Ah iya, karena situasi belum kondusif, kamu jika keluar pakai masker yah. Agar orang tidak mengenal wajahmu. Jangan pulang ke rumah Paklik dulu, aku khawatir akan terjadi yang seperti tadi lagi. Temanku di jogja ada yang punya usaha hotel, nanti aku telepon dia, agar kamu bisa tinggal di hotel untuk sementara waktu," pinta Bagas.
Bilah menyetujui usulan dari Bagas. Kondisi di luar sana masih belum kondusif. Banyak fans fanatik Nida, yang akan membahayakan keselamatan Bilah.
"Oh iya Gus, kamu kok bisa tiba-tiba ada di Jogja?" tanya Bilah.
"Semalam, sehabis kita komunikasi. Ada telepon dari Mba Aisyah, yang memberitahu akan gosip kamu dengan mantanmu. Karena di pesantren jarang menonton tv, memang peraturan pesantren melarang santri untuk menonton tv. Lalu aku coba lihat berita itu di youtube, aku baca para komentar netizen. Ya Allah, mereka tidak kenal kamu, sudah mencaci maki kamu. Jempol mereka nanti akan berbicara, berubah akan menjadi ular menggigit mereka sendiri, nauzubilahi minzalik. Dengan membaca komentar para netizen, aku jadi takut jika warga di sekitar rumah Paklik akan berbuat seenaknya mereka, karena di mata mereka kamu buruk karena berita negatif itu, apalagi...." ucapan Bagas menggantung.
"Apalagi, apa Gus?" tanya Bilah.
"Gak jadi, aku takut kamu marah lagi nanti," ucap Bagas.
Bilah langsung cemberut, dia tidak suka ketika seseorang berkata hanya setengah karena membuat dia penasaran.
Bagas yang melihat wajah Bilah cemberut dalam hati berkata, "Ya Allah, gemesin banget sih dia. Kalau setiap hari ketemu dia di rumah sehabis nikah, bakalan betah berduaan di rumah. Astagfirullah...masih 2 bulan 3 minggu lagi Bagas, lama."
Bagas mengambil benda pipihnya lalu dia mengetik dan mengirimi ke nomor Bilah.
Apalagi di rumah Paklik, kamu terkenal akan paras cantikmu, pasti ada aja orang yang iri dan mengambil kesempatan ini untuk mencoba menganiaya kamu, jangan marah yah.
Benda pipih Bilah bergetar, dia membuka kunci dengan cara mengusap lalu membaca pesan dari Bagas, kemudian dia membalas.
Aku tidak marah Gus.
Lalu kenapa wajahmu masih cemberut seperti itu, senyumlah.
Bilah menatap ke arah Bagas, dia memberikan senyumannya.
"Subhanallah, senyumanmu indah. Maha karya Allah yang luar biasa."
"Gus, menatap wajah aku? blNelum mahram Gus, zina mata loh."
Bilah tersenyum-senyum membalas pesan Gus Bagas, Sarah memperhatikan putrinya itu.
"Kamu lagi WA-an sama siapa sih, dari tadi Mamah lihat kamu senyum-senyum sama HP kamu sendiri," ucap Sarah.
"Ah... gak kok Mah," wajah Bilah malu, karena dia saling balas pesan padahal 1 ruangan dengan Bagas.
Bagas yang membaca pesan balasan dari Bilah mengucapkan istigfar, lalu dia menundukkan wajahnya.
Maaf.
🌷🌷🌷
Aku hanya bercanda Gus 🙂
"Ternyata, Gus Bagas perhatian banget sama aku, gak nyangka wajahnya dingin waktu awal bertemu ternyata hatinya hangat ketika dekat dengannya," gumam Bilah dalam hati.
***
"Wah! cecurut stress. Berani-beraninya dia fitnah saudara gue. Gak bisa didiamkan seperti ini. Harus kasih pelajaran nih. Gue punya bukti-bukti yang akurat buat cecurut sama kunti, biar mereka malu setengah mati," ucap Dina, ketika menonton acara gosip.
Kini Dina tinggal di Bandung. Dia melanjutkan pendidikannya di universitas padjajaran mengambil spesialis dokter kandungan. Dina masih Mempunyai bukti foto dan video ketika Ranu berselingkuh. Kini hasil pengintaian dengan Bilah akan menjadi senjata balik untuk Ranu dan Nida, ditambah lagi hasil visum Bilah atas kekerasan dan pelecehan yang dilakukan Ranu. Hasil Visum belum 2 minggu, jadi itu akan dijadikan alat bukti.
Dina menyusun strategi, dia akan mengundang para wartawan. Wartawan akan tertarik dengan berita model papan atas yang berselingkuh dengan pria yang sudah beristri.
"Gue sudah ingetin sama kalian, gue gampang buat kalian malu tapi kalian malah mengusik sahabat yang paling gue sayang seperti saudara gue sendiri," guman Dina dengan emosi.
Dina di Bandung tidak hanya kuliah tapi juga mencari Bilah, dari 1 toko roti ke toko roti yang lain. Tetapi hasilnya nihil. Selama 4 hari ini, dia tidak menemukan jejak Bilah.
Sekarang ini, dia juga bekerja di sebuah rumah sakit sebagai dokter umum di Bandung. Dia mendapatkan pekerjaan di Bandung karena memang rekomendasi dari rumah sakit yang berada di Jakarta. Dina merupakan dokter yang berdedikasi, sangat ramah kepada pasien sehingga pasien merasa nyaman. Setiap hari dia meriset kasus-kasus yang dia hadapi, kadang dia juga mempelajari kasus tersebut dari youtube.
Ilustrasi Dina sedang bekerja
Hari ini, Dina akan mengundang wartawan untuk membuat klarifikasi mewakili Bilah, sahabatnya. Karena berita tentang model Nida yang masih hangat diperbincangkan oleh banyak netizen, sangat mudah bagi Dina untuk mengundang wartawan. Dina tidak mau tampil di pablik sendirian, dia juga mengajak temannya yang sesama dokter yang merupakan senior ketika dia kuliah dahulu. Kebetulan sekarang ini seniornya itu bekerja di rumah sakit yang sama, akan tetapi seniornya sudah menjadi dokter spesialis anak, bernama Dokter Zidan.
"Kak, ada waktu hari ini?" tanya Dina, terhadap Zidan.
"Sepertinya pukul 13: 15 aku sudah kosong, hanya jam pagi aku ada jadwal. Kenapa? mau ajak kencan? hahaha," ucap Zidan dengan candaannya.
"Idih Kakak kencan ogah, aku minta tolong untuk temani aku saat konferensi pers Kak, mengenai berita gosip Nida artis terkenal itu loh kak. Dia telah memfitnah sahabatku, aku mengundang wartawan. Aku tidak rela sahabatku difitnah, maukah membantuku?"
"Aduh, aku malas nih berurusan dengan wartawan," ucap Zidan.
"Please Kak, kamu pakai masker dan hanya duduk aja diantara para wartawan, jadi wajah Kak Zidan gak akan ketahuan," ucap Dina memelas dengan mengatupkan kedua tangannya di dada.
"Ya ampun, jika dokter cantik seperti ini memelas kepadaku. Aku tidak akan bisa menolaknya, hahaha," tawa canda dari Zidan.
"Jadi, Kakak mau yah temanin aku?" ucap Dina, dengan mata penuh kegembiraan.
Zidan menganggukan kepalanya, lalu dia pergi meninggalkan Dina karena waktu bekerjanya sudah di mulai.
Ilustrasi Dokter Zidan.
"Kita ketemu nanti siang yah," ucap Zidan, badannya sudah berbalik membelakangi Dina, sambil melambaikan tangannya.
"Ranu, loe sudah menggangu sahabat gue, loe akan merasakan akibatnya," ucap Dina, sambil tersenyum miring.
Apakah cinta Dina ke Billi akan berpaling??
Bersambung
