Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Satu minggu, dua minggu bahkan kini sudah satu bulan Kayra bekerja sebagai pengasuh Kanaya. Kanaya semakin lengket pada Kayra, bahkan Kanaya selalu mempertanyakan Kayra jika Kayra belum datang ke rumah.
Lain halnya dengan Kaisar dan Anya, hubungan suami istri itu semakin renggang dan menjauh karena Anya semakin sibuk dengan jadwal manggungnya. Dalam satu bulan ini Anya bahkan telah sering mengabaikan Kaisar dan Kanaya.
Apalagi saat ini Kaisar dan Anya tengah berdebat, karena Anya meminta izin untuk konser tour keliling kota-kota besar yang ada di Indonesia.
“Tidak ! Aku tidak akan mengizinkan mu, Anya ! Kau tidak kasihan pada Kanaya ? Dia selalu mencari mu, dia merindukan mu !” kata Kaisar dengan tegas.
“Oh ayolah Sayang, ini mimpi ku dan cita-cita ku ! tolong hargai Aku ! Kau jangan egois !” kata Anya tak terima tak mendapatkan izin dari Kaisar untuk pergi.
“Aku egois katamu ? Kurang sabar apalagi Aku terhadap mu ? Aku selalu menghargai mu, memaklumi mu, tapi apakah Kau pernah sedikit pun memikirkan Aku dan Kanaya ?” tanya Kaisar menatap nanar Anya.
“Sayang, Aku hanya mengejar mimpiku, apa itu salah ? Lagi pula Kanaya sudah besar !” balas Anya.
“Lalu bagaimana dengan ku ? Apakah kau sadar bahwa sudah lama Kau tidak memperhatikan ku ? Aku suami mu, Aku butuh diri mu, Anya !” kata Kaisar melayangkan apa yang ia rasakan selama ini pada istrinya itu.
“Jangan egois, Sayang ! Aku juga ingin mewujudkan mimpi ku ! Lagi pula apa yang kau inginkan lagi dari ku ? Aku sudah memberikannya ! Kau bilang Kau butuh anak ! Aku sudah memberikannya asalkan Kau tidak mengekang Aku menggapai impian ku ! Tapi begini kah balasan mu pada ku ? Kau egois Kaisar !” kata Anya ia merasa kecewa pada Kaisar.
“Aku tidak mengekang mu ! Atau menghalangi Kau untuk meraih mimpimu, tapi bukan berarti Kau lupa akan tugasmu sebagai seorang Ibu dan Istri ku, Anya !” ucap Kaisar dengan suara beratnya.
“Jadi Kau ingin punya istri yang bagaimana ? yang menurut, diam dirumah begitu ?" tanya Anya menatap nanar Kaisar.
"Anya, Kanaya masih terlalu kecil dia butuh Kita, terutama dirimu ! Tidak bisakah Kau menemani tumbuh kembang Kanaya terlebih dahulu ?" ucap Kaisar melemah.
"Aku tidak bisa ! Aku punya mimpi yang harus ku raih ! Jika Kau menginginkan istri yang semacam itu, mengapa Kau tidak mencari wanita lain saja dan ceraikan Aku !” kata Anya tanpa berpikir terlebih dahulu, dan seketika Kaisar marah mendengarnya.
“ANYA !!!” ucap Kaisa dengan suara meninggi.
Bisa-bisanya Anya mengatakan hal demikian padanya.
Anya terdiam, ia sadar seharusnya ia tak mengatakan hal demikian pada Kaisar.
“Pokoknya Aku tidak mengizinkan mu pergi !” kata Kaisar dengan tegas.
“Tidak ! Aku akan tetap pergi, Kau tidak bisa melarang ku, Kai !” bantah Anya.
“Aku suami mu, Aku berhak melarang mu pergi !” kata Kaisar menatap tajam Anya agar Anya menurut padanya.
“ANYA ! KEMBALIKAN KOPERNYA !” kata Kaisar menyuruh Anya untuk mengembalikan koper yang Anya pegang ke tempatnya.
“Tidak Kaisar ! Maafkan Aku kali ini Kau tidak bisa melarang ku !” jawab Anya tetap teguh dengan pendiriannya, ia bahkan melawan suaminya dan tidak menghargai suaminya lagi hanya karena ia ingin mengejar mimpinya menjadi seorang penyanyi terkenal.
“Kembalikan kataku !” ucap Kaisar dengan tegas.
“Tidak !”
“Kembalikan, Atau ucapan mu barusan akan jadi kenyataan !” ancam Kaisar, yang Kaisar pikir Anya akan takut dan menurut padanya.
“Maaf Kaisar, mungkin saat Aku pergi Kau bisa berpikir jika Aku juga butuh kebebasan atas diriku untuk meraih mimpi ku !” jawab Anya menarik kopernya keluar dari kamar mereka.
Ternyata obsesi Anya terlalu besar, ia tak memperdulikan ancaman Kaisar barusan. Ia merasa Kaisar sangat mencintainya dan tidak mungkin Kaisar akan menduakannya.
“ANYA !!!” ucap Kaisar dengan suara meninggi ketika Anya nekat pergi dari rumah.
Malam itu Bik Minah dan Bik Sumi menjadi saksi pertengkaran diantara majikannya tersebut. Mereka mendengar semua percakapan Kaisar dan Anya. Mereka begitu miris dengan keadaan rumah tangga majikannya tersebut. Padahal Kaisar sudah memiliki segalanya namun Anya malah memilih karirnya ketimbang menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarganya sendiri.
panggil mas dan mbak itu lebih benar
ini terbalik pula si anak yang mengurus pernikahan si mama😂😂😂