"Akan kubawakan surga dunia untukmu malam ini Maya,tinggalkanlah tunanganmu,Jadilah milikku seutuhnya."
"Tapi aku sangat mencintai Ikhsan". Lirih Maya penuh dilema.
"Cinta macam apa yang kau bicarakan,disaat kau tak menolak berserah diri dibawah kendaliku." Andra menatap sang sahabat dengan mata mengintimidasi.
Maya dan Andra bersahabat sejak mereka dibangku SMA ,saat Maya memiliki pacar,dan bertunangan.Andra baru sadar jika ia mencintai Maya.Hingga suatu malam,terjadi hal yang tidak diinginkan,yang menyebabkan keduanya menjadi partner ranjang sampai saat ini.Ikhsan mengetahui perselingkuhan tunangannya,namun masih tetap menerima Maya kembali.
Akankah Maya bertahan bersama Ikhsan atau memilih pergi bersama Andra,sahabatnya yang selalu membawanya terbang tinggi ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiyasa Rizki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Andra ikut berbaring di sebelah Maya.Menarik dan mendekap ,menenangkan menepuk nepuk punggung nya.Maya membalas pelukan dan menumpahkan Airmata di dada bidang Andra.
Tapiii... Ada sesuatu yang mengeras di bawah sana..
"May gue pengen "..ujar Andra lirih
Maya mendongak,memandang wajah Andra,mata mereka bertemu dan ia mengerutkan dahinya.
Andra terdiam,sungguh menyedihkan melihat Maya berlinangan airmata didepannya,Maya selalu ceria,cerewet,dan lincah selama ini,Andra bersumpah akan memberi perhitungan kepada Ikhsan esok hari yang telah membuat sahabatnya sedih seperti sekarang ini.
"Kenapa?tadi lo bilang apa ?" tanya Maya menatap mata Andra.
"Enggak apa " jawab Andra bohong,berusaha menetralkan rasa gugupnya.
"Gue mau tidur sebentar lo disini aja jangan pulang dulu".
Maya segera melepaskan pelukannya dan bergeser sedikit membelakangi Andra,segera dia memeluk bantal guling kesayangannya.Tak lama terdengar dengkuran halus,nafas Maya berhempus teratur menandakan dia sudah terlelap tidur.
Andra mengeluarkan ponselnya dan mencoba memeriksa chat yang masuk di aplikasi hijau nya dan mulai terfokus pada gawai ditangannya dengan posisi setengah duduk masih diranjang Maya.
Andra memandang punggung sahabatnya perlahan dia mengeluskan rambut panjang terurai sahabatnya,mencoba mendekat dan merengkuh kembali tubuh Maya dalam dekapannya.
Maya yang hampir terpejam membuka matanya memandang Andra dan tersenyum samar.
"Manis sekali " batin Andra terkesima.
Entah dorongan dari mana Andra semakin mendekat dan melumat bibir Maya pelan,
Ciumannya mendapat balasan,perlahan namun pasti ciuman yang awalnya lembut dan memabukkan berubah menjadi ciuman panas yang menuntut .
Tautan bibir keduanya tak terlepas masih memanggut dengan panas,Andra dengan lihainya berhasil membuka kancing bra milik Maya dengan satu tangannya.
"Aaaahhh Andra " Desah Maya.
Andra segera membuka kaos miliknya dan kembali melumat buah dada didepannya,napas mereka terengah engah memburu ingin mengejar kenikmatan bersama.
"Andraaa ... Woiii ...Andra "
"Hah iya !! Kenapa ?? " Adegan nikmat dipikirannya seketika pecah,dan sirna, dan lamunannya buyar karena panggilan Maya yang sudah bangun dari tidur singkatnya yang tak terasa satu jam telah berlalu.
"Gue panggil panggil dari tadi, Lo ngapain bengong ,cukup gue aja yang hilang akal lo jangan".
"Ahhhh sialll " seru Andra.
Tanpa diduga sedari tadi,miliknya kini telah mengeras tanpa sadar,hanya dengan memikirkan adegan mesum bersama sahabatnya.
"Gila gue ,bisa bisanya mikirin hal mesum kaya gitu sama Maya,kalau dia tau bisa dii kubur hidup hidup gue" Batin Andra mengutuk kebodohan dirinya.
Segera dia berlari ke kamar mandi,rasanya dia harus mengeluarkan cairan putihnya untuk mendapatkan kembali otaknya yang waras.
"Gue pinjem kamar mandi,bakal lama.. jangan diketuk" Teriak Andra sambil berlalu menghilang dibalik kamar mandi mewah sahabatnya itu.
Maya yang melihatnya cuek acuh tak acuh dan memilih pergi ke dapur di lantai bawah untuk mencari cemilan,perutnya terasa keroncongan sejak sore tadi menangis tanpa henti.Jam sudah menunjukan pukul 8 malam.Mamanya baru pulang dari kantor saat Maya menapakan kaki didepan kulkas mencari yogurt favoritnya.
"Ada Andra May,mobilnya didepan ?"
"Iya Mah diatas" jawab Maya.
"Kamu pakai pakaian yang sopan dong sayang,jangan pakaj hotpant begitu,kalian memang bersahabat,tapi tidak mengurangi kemungkinan bisa menimbulkan hal hal yang tidak diinginkan.Apalagi berduaan didalam kamar !!"
"Iya Mah,nanti Maya ganti. "
"Nanti gimana kalau kamu sudah punya mertua terus habis itu liat kamu mondar mandir pakai celana pendek di depan cowok,dia pasti ga akan suka sama kamu.Tetap harus berpakaian sopan ya sayangku."
"Mamaaaahhhhh kenapa ngomong begitu...mamah kenapaaa jahat banget sama Maya ..!!! " Teriak Maya dia segera berlalu setengah berlari kembali menaiki tangga dan membanting pintu kamarnya.Mood nya memang sedang jelek karena pertemuannya dengan Mama nya ikhsan yang tidak merestui hubungan dengan putranya itu.
"Kenapa tu anak ga biasanya sensitif begitu,PMS kali yaa".Mamanya terheran heran melihat sikap Maya yang tidak seperti biasanya.
"Gue mau balik " Seru Andra setelah selesai dengan ritual solonya di bilik kamar mandi.Maya selesai mengutarakan isi hatinya,kemudian mereka kembali terlibat dalam obrolan ringan.Sesekali Maya membahas penuh antusias mencurahkan unek unek hatinya perihal Mama Ikhsan dan gadis yang akan di jodohkan dengan kekasihnya itu.
"Gue balik dulu May,sudah malam".
Tak ada sautan dari Maya,Andra mendekati sahabatnya itu yang kini ia tengah fokus mengetik sesuatu di laptop berlogo apel tergigit miliknya.
"Gue ada janji malam ini,besok kita ketemu di kampus,lo ga usah sedih lagi ntar juga lama lama lupa sama pacar lo itu,kaya ga ada cowok lain aja.Dikampus kita ga kurang cowok".
"Janji sama siapa ? lo tega ninggalin gue lagi sedih begini," .Jawab Maya tak ingin Andra meninggalkan dirinya.
Andra terganggu karena pikiran gilanya barusan,dia memikirkan adegan mesum dengan sahabatnya sendiri.Sebelumnya dia tidak pernah memikirkan hal kotor seperti itu selama bersama Maya tujuh tahun belakangan ini.
Jika sedang ingin bercinta dia bisa langsung mempraktekkannya dengan cewek yang dia mau atau cewek yang selalu mengejar ngejar dirinya.
Andra merasa bersalah menjadikan sahabatnya itu fantasi seksualnya untuk bahan masturbasi di kamar mandi tadi,sungguh diluar kuasanya.Kenapa sekarang ia merasa terusik saat berdekatan dengan Maya.
"Gak gitu,lo jelek soalnya kalau lagi nangis" seru Andra berusaha mencairkan suasana.
"Jahaat banget !!" seru Maya.
"Orang jahat mana coba yang rela ngebut ditengah tengah moment lagi nangguuung ....banget ,gue bentar lagi mau klimaks demi nenangin sahabatnya yang lagi galau gara gara ga direstui calon ibu mertua" Andra membeo panjang lebar,memprotes cewek cantik didepannya.
"Hah ! Gila lo !".Maya melempar bantal dan tepat mengenai muka Andra dengan mulus.
"Lo main sama siapa lagi kali inu??"
"Linda "
"Gila lo sumpah ! dia kan masih punya pacar,Rangga si Asisten dosen itu kan ?"
"Dia yang ngejar ngejar gue,gue mah terima enaknya aja "
"Kapan lo tobat ,kasian istri lo nanti."
"Kan lo yang bakal jadi istri gw ". Ledek Andra menyentil hidung mancung Maya.
"Dih najiss ogaaaaahh.Lo bekas pake banyak orang.Hih geliii gue." teriak Maya dengan kembali melempar benda kearah Andra,yang hanya diiringi gelak tawa dari Andra.
Maya meraih ponsel dan menyalakannya kembali, pasalnya setelah dia menghubungi Andra dia langsung menonaktifkan benda penting tersebut dan tidak menyentuhnya sama sekali sampai sekarang ini.
Rentetan pesan masuk ,dan tujuh belas panggilan tak terjawab datang dari Ikhsan,
Setelah beberapa menit,ada panggilan masuk dengan jelas tertera nama sang kekasih di layar dengan gambar hati berwarna pink.
"Hallo."
"Ha halloo ..hallooo .. syukurlah diangkat juga,kamu baik baik aja kan sayang,aku khawatir banget.Sekarang aku di depan rumah,sayang ke depan ya.Aku ingin ngobrol sebentar".jawab ikhsan dari seberang telepon.
"Depan rumah? Sejak kapan?"
"Pokoknya keluar dulu ,kita hadepin masalah ini bareng bareng ya ,aku ga mau kehilangan kamu,cuma kamu yang aku mau,ini kehidupan ku aku berhak menentukan dengan siapa aku bersama kelak.Orangtuaku ga bisa maksa aku." Ikhsan menuturkan kata dengan tegas.
"Iya " jawab Maya.
"Cihh ..lebay." decak Andra yang berada disamping Maya,dia tidak sengaja mendengar pembicaraan dua sejoli yang lagi di mabuk asmara itu.
"Gue turun dulu lo jangan kemana mana" Cerca Maya pada andra.
"Gue juga mau balik !".
"Enggak ! Tunggu sebentar disini". Perintah Maya tegas.
Maya menuruni tangga dengan cepat tak sabar ingin bertemu dengan kekasihnya itu.Setelah pintu gerbang terbuka keduanya berjalan beriringan ke depan teras depan rumah,disitu terdapat saung kecil dari kayu dan kolam ikan hias di bawahnya,yang mengalirkan gemercik air.
Bunyi air gemericik itu menambah alunan merdu mengiringi dua kekasih yang sedang bertemu,dengan perasaan penuh cinta dan kasih.
"Kamu cantik sekali sayang." ucap Ikhsan mengelus lembut pipi Maya.
" Gombal. "
"Benar kok sayang.soal tadi jangan terlalu dipikirin ya orangtuaku tidak sekolot yang kamu pikir kok. m
Mungkin Arumi pilihan mereka,tapi aku yang akan menjalani kehidupanku sendiri."Ikhsan mencoba menjelaskan pada kekasih yang dicintainya itu.
"Kamu mau kan hadepin ini bareng? kalau mama sudah kenal kamu pasti dia suka sama kamu sayang.Jangan tinggalin aku Maya. " Lanjut ikhsan panjang lebar meyakinkan Maya.
Maya pun menggangguk dia mencoba mempercayai omongan kekasihnya,Ia sangat mencintai Ikhsan,dimata nya ikhsan adalah orang jujur,terus terang,terbuka,setia dan tidak suka jelalatan dengan banyak cewek lain.
Ikhsan tersenyum dan memeluk kekasihnya,perlahan dia mendekatkan bibirnya,kemudian mengecup bibir Maya,semakin lama semakin menuntut.
Maya membalas ciuman kekasihnya itu,mereka terbuai oleh suasana yang mendukung hingga terdengar bunyi decapan dari kedua bibir mereka yang menyatu.Saling merangkul dan takut kehilangan satu sama lain.
Andra menyaksikan sahabatnya sedang bertukar liur dari jendela kamar Maya,karena posisi jendela kamar persis diatas kolam ikan tersebut.Segera dia menutup kain korden dan memilih memainkan laptop Maya di meja belajarnya.Ada perasaan aneh melihat sahabatnya bersama cowok lain,perasaan yang tak pernah dirasakan sebelumnya.
Selama ini sejak SMA Maya tak pernah bertahan lama dengan para mantan pacarnya,mungkin paling lama satu bulan,seminggu,itu pun karena Maya yang jatuh cinta dan cinta monyet mengejar cowok yang menurutnya menarik.Tapi melihat bagaimana perasaan Maya terhadap Ikhsan,dapat di pastikan mereka akan bersama untuk waktu cukup lama.
Andra merasa tersisih ,dia terbiasa menjadi tumpuan bagi Maya selama ini,tidak adil memang merasa tidak suka sahabatnya mempunyai kekasih,padahal dia sendiri sudah bersama puluhan cewek selama menjalin persahabatan dengan Maya.Maya bahkan tidak pernah mempermasalahkan dengan siapa dia dekat.
Andra iseng memencet tombol masuk akun media sosial milik Maya ber logo biru ,Dia mengklik foto album "Best Friend"Tertampil deretan foto mereka berdua dari jaman SMA .Betapa dekatnya mereka sejak dulu,begitu banyak moment yang telah mereka lalui bersama.Moment saling melempar canda,ter tawa bahkan tak segan segan menjaili satu sama lain,dalam suka dan duka selama tujuh tahun ini.
Senyum Andra mengembang sekilas,sesaat kemudian tertegun dengan tatapan kosong.Akahkah dia rela ada orang lain yang mengambil Maya - nya dari dia ?
Bagaimana dengannya ?
Dia sudah terbiasa ada Maya di hidupnya .
Dia menghela napas cukup panjang,tak mau ambil pusing kemudian memilih menutup kembali laptop di hadapannya.