Calista ( Terkurung Dalam Sangkar Emas )

" Sudah kenapa kamu malah menangis apa pertanyaanku salah?" Haris semakin dibuat kebingungan lantaran Calista terus menangis.

" Hiks hiks,tidak ada yang salah dari kamu.Justru aku mau bilang makasih karna kamu udah mau nolong aku.Aku aku..." Calista ragu saat akan mengatakan jika dia kabur dari suaminya.

" Kamu kamu kenapa?" Cecar haris.

" Ya Tuhan apa dia akan tetap menolongku saat tau aku kabur dari suamiku.Tapi bagaimana aku bisa bertahan hidup jika kondisiku saja begini." batin Calista.

" Woy! Ditanya ko bengong!" Sentak haris yang merasa kesal dengan Calista.

Greeep

Calista meraih tangan haris dan sedikit menggenggamnya.

Deg deg deeeg

Jantung haris berdetak lebih kencang saat mendapat sentuhan spontan dari Calista.

" Astaga apa aku sakit jantung? Mengapa jantungku sepertinya berdetak lebih kencang dari biasanya." Monolog haris dalam hati.

" Apa jika aku jujur kamu akan mau membantuku?" Tanya Calista,matanya menatap lekat haris dan mencari ketulusan dari sorot mata Haris.

Haris tetap bungkam namun hati dan fikirannya begitu berisik karena baru pertama kali ada perempuan yang dengan berani memegang tangannya.Apa lagi mereka baru bertemu untuk pertama kalinya.

" Ma-ma-af!" Calista yang tersadar lantas melepas genggamannya.

" A-aku.."

" Tidak apa-apa,memang lebih baik kamu jujur.Nanti akan aku pertimbangkan apakan aku bisa menolong kamu atau tidak." Ujar haris membuat Calista menghela nafas panjang.

" Sebenarnya aku kabur dari rumah suamiku."Calista sengaja menjeda ucapannya untuk melihat bagaimana reaksi haris saat mendengar pengakuannya.

" Apa kabur?" Saking terkejutnya haris sampai melotot menatap wajah Calista.

" Iya aku kabur dari rumah suamiku." Calista mengulangi lagi kata-katanya.

" Gak gak gak! Ini gak bisa dibiarin,kalau gini ceritanya mending kamu pulang dan jangan dekat-dekat denganku.Apa kata dunia jika tau q membawa istri orang keapartrmenku.Orang pasti akan berfikir kita ada skandal hingga harus bersembunyi disini.No! Nanti mamah bisa menjadikanku daging cincang!" Crocos haris tanpa mau melihat bagaimana raut wajah Calista.

Tanpa mengatakan apapun Calista lantas menyingkap selimutnya dan mencoba bangun dari tidurnya.Namun kakinya sangat sulit ia gerakan lantaran semuanya terasa lemas seperti tak bertulang.

Bruuuk

" Hiks hiks!"

Calista yang memaksakan diri untuk bangun akhirnya jatuh terjerembab kelantai tanpa haris sadari.

Haris menoleh seketika saat mendengar suara dentuman dari jatuhnya Calista kelantai.

" Oh Tuhan,kenapa selalu merepotkan!" Sentak haris.

" Jangan mendekat,biarkan aku tetap seprti ini.Bukankah kamu tidak mau menolongku,aku lumpuh aku......"

Calista mulai menceritakan apa yang menimpa dirinya mulai dari awal pernikahannya dengan akbar hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk kabur dari Akbar.

" Kasian Calista,sesakit itu hidupnya.Brengsek betul laki-laki yang sudah menjadi suaminya." Batin Haris.

Greeep

" Jangan menangis lagi didepanku,aku tak bisa melihat seorang wanita menangis didepan wajahku."

Haris memeluk Calista dengan sangat erat dan mengusap puncak kepalanya.

Calista meraung sejadinya dipelukan Haris seolah ia tengah meluapkan semua kekecewaan dan kesakitannya yang selama ini ia pendam seorang diri.

" Sudah-sudah,ada aku disini.Aku janji akan membantumu dan membiayai semua pengobatanmu sampai kamu benar-benar sembuh." ucap Akbar.

" Be-benarkah itu?" Tanya Calista memastikan.

" Ya benar." Jawab haris.

perlahan haris mengangkat tubuh Calista dan menggendongnya lagi,meletakan Calista kembali keranjang.

Krruuuukkk kruuuukkk

Byuni perut Calista membuat suasana yang canggung menjadi pecah.

" Pffftttt! Kamu lapar?" Tanya haris sembari terkekeh saat mendengar bunyi dari perut Calista.

 Dengan malu-malu Calista mengangguk.

" Aku tidak makan dari kemarin siang." Jawab Calista.

Fyuuuuh

" Tunggu diam-diam disini aku akan membelikan makanan untuk kamu."

Haris lantas melenggang pergi keluar untuk mencari makanan untuk ia dan Calista sarapan.

Kediaman Haris.....

" Mba Mul apa haris sudah pulang?" Tanya Miranti saat ia baru saja keluar dari kamarnya.

" Tidak Bu,mungkin mas haris tidur di apartemen.Atau lembur dikantor barang kali." Ujar bi Mul.

" Hem anak itu acap kali marah selalu saja minggat dari rumah.Coba alam dan istrinya disini ya bi,aku pasti tidak kesepian.Main sama cucu,shoping sama menantu,jalan-jalan wah asik sekali sepertinya." cicit Miranti sembari membayangkan semua itu terjadi.

Istri alam,Fatih sama sekali tidak mau tinggal satu rumah dengan Miranti.Ia lebih memilih tinggal dan hidup bersama orangtua kandungnya karena dia memang anak tunggal.

" Ya ibu berdoa saja Bu semoga nanti mas Haris punya istri sesuai dengan apa yang ibu harapkan." Pungkas mba Mul menenangkan Miranti.

" Yah semoga saja ya Bi.Em hari ini masak apa nih,sepertinya bibi sudah lama tidak bikin sup iga bi.Buat sarapan enak nih kayanya bi." Usul Miranti.

" Wah pas sekali Bu,saya masak sup iga sapi sesuai dengan kesukaan ibu.Kayanya Kodam kita sama deh Bu makanya saya tau apa yang ibu mau." Ucap mba Mul sembari menahan kekehannya.

" Dih apaan si mba Kodam Kodam,kebanyakan liat tik tok si mba ah." Miranti mencubit lengan mba Mul dengan gemas.

Kendati mba Mul hanya seorang art namun mba Mul dan Miranti sudah seperti seorang sahabat.

Mba Mul bekerja sedari haris dan adiknya masih kecil-kecil hingga mereka tak canggung lagi saat bercanda.

...****************...

Lain halnya dengan kehangatan dikeluarga Haris,kini kedua orangtua Calista tengah dibuat panik lantaran tiba-tiba Akbar datang membawa beberapa orang bertubuh kekar yang kini tengah mengacak-acak rumahnya.

" Tuan sudah jangan membuat kekacauan dirumahku! Calista tidak ada disini,semenjak tuan membawanya dulu dia tidak pernah datang kemari lagi tuan!" Sarkum dan Karlina terus memohon dan mengiba karena anak buah Akbar sudah memporak porandakan rumah mereka.

" Cepat geledah sampai ketemu!" Titah Akbar.

" Akbar! Kami sudah bilang anak kurangajar itu tidak ada disini! Apa kamu belum puas juga? Dulu kamu membawanya tanpa memepertemukan dengan kami sampai detik ini,sampai hati kamu membuat dia jadi anak durhaka.Sebegitu cintakah kamu kepadanya hingga kamu tak mengizinkan dia menginjakan kaki kerumah orangtuanya!" Ucap karlina dengan dada bergemuruh.

ia tak tahan lagi melihat kebrutalan anak buah Akbar.Tak hanya rumahnya yang dibuat berantakan ,bahkan beberapa barang dan jendela sudah dirusak olehnya.

" Hahahahaha,kalian lupa jika aku sudah membelinya dari kalian! Demi pengobatan suamimu yang saat itu sedang sekarat.Tanpa aku suamimu yang tak berguna itu pasti sudah berada dineraka." Ucap Akbar dengan sombongnya.

" Cukup nak! Jangan lagi menyakiti hati kami,sekarang kami mau tanya apa dan kenapa Calista bisa keluar dan kabur dari rumah kamu? Kamu apakan dia,atau jangan-jangan..." Sarkum tak mampu lagi melanjutkan ucapannya.

Otaknya begitu buntu hingga ia sampai memikirkan hal yang mengerikan yang sudah terjadi pada putrinya dirumah suaminya.

Griyuuut

" Itu bukan urusanmu! Urus saja penyakitmu supaya kamu bisa menghidupi istrimu dari hasil kerja kerasmu sendri.Untung saja anakmu hanya satu,jika kamu memiliki putri lebih dari dua mungkin kamu akan menjualnya lagi seperti kamu menjual Calista dulu."

Deg

Ucapan Akbar sungguh membuat hati sarkum terasa sakit.

" Anda yang memintanya bukan kami yang menjualnya!" sergah sarkum.

" Cabut!" Titah Akbar pada anak buahnya.

" Jika sampai aku tau Calista kalian sembunyikan maka aku tak segan-segan membakar rumah ini hingga rata dengan tanah!" Ancam Akbar sebelum pergi meninggalkan rumah mertuanya dengan kekacauan yang sudah ia buat.

Bersambung......