NovelToon NovelToon
Gadis Badas Transmigrasi Ke Tubuh Istri Bodoh.

Gadis Badas Transmigrasi Ke Tubuh Istri Bodoh.

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Konflik etika / Kebangkitan pecundang / Penyesalan Suami
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rere ernie

Gadis badas seorang Mahasiswi berprestasi dan pintar berbagai bahasa, harus berakhir koma karena orang yang iri dengki kepadanya.

Jiwanya masuk ke tubuh seorang istri bodoh, seseorang yang selalu mudah ditindas oleh suami dan mertua serta orang lain.

“Ck! Aku nggak suka wanita lemah dan bodoh! Haruskah aku balaskan dendam mu dan juga dendam ku?“ Tanya si mahasiswi pada wajah si pemilik tubuh yang dia masuki melalui cermin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Alaric Cemburu.

Kabar terbangunnya Yura pun terdengar oleh teman-temannya di kampus, mereka pernah datang namun Yura masih koma kala itu.

Selama seminggu ini, mereka disibukkan oleh tugas-tugas di kampus hingga baru hari itu mereka bisa datang menjenguk.

Mereka juga mendengar jika Yura hilang ingatan, sungguh malang.

“Never give up, Yura!“ ucap salah teman nya.

“Yura! Lo bisa Yura!“ timpal teman yang lain.

“Yura! I love you Yura!" celetuk salah satu teman laki-laki membuat atensi semua orang di ruang rawat Yura mengarah padanya termasuk Alaric yang baru saja datang dan berdiri di ambang pintu.

“Cynda... yaelah!“ pemuda bernama Sonny itu cengengesan dan di ge-plak kepalanya oleh teman di sampingnya.

“Dasar semprul! Lo itu kagak pantes buat Yura, dia mahasiswi nomer satu di kampus dan pastinya dia adalah aset berharga kampus dan juga Negara! Lah... luh! Kerjaan lo kan cuman molor doang di kampus, calon pengangguran masa depan!“

“Dih! Yang penting aset wajahku, Cia! Gapapa otakku dangkal, tapi aku good looking dan good rekening! Anjayyyy!! Gue ini pewaris bukan perintis, jadi ngapain belajar dan pinter! Warisan gue bejibun buat menghidupi Yura mah... nggak bakal abis 7 turunan!“ pedenya si Sonny ngucap dan ditimpali gelak tawa semuanya.

Bibir Yura pun tersungging senyuman lebar, wajah Yura hari ini lebih cerah.

Namun tidak dengan satu pria yang terus menampakkan wajah masam, Alaric sangat kesal mendengar omong kosong dari laki-laki bernama Sonny. Baginya, tidak boleh ada yang menggoda Yura-nya.

Eh? Kenapa aku harus cemburu, dia kan bukan Yura? Tapi, aku nggak suka! Sial!

Alaric masuk dengan membawa sebuket bunga Lili, sebab bunga Lili sering dianggap sebagai simbol harapan, kedamaian, dan pemulihan. Lili putih, khususnya memiliki aroma yang menenangkan dan dapat membantu meringankan stres dan kecemasan. Jadi, Alaric sengaja membawakan buket bunga lili untuk Yura padahal saat Aruna di rumah sakit dia tidak pernah membawakan bunga untuk Aruna.

“Permisi!“ Alaric masuk ke dalam ruangan, suara bariton namun seraknya menghentikan gelak tawa di ruangan.

“Pak Alaric, silahkan.“ Ujar Fatma.

Alaric mendekat ke arah brankar, dan menggeser dengan sengaja tubuh Sonny yang sedang berdiri di sana.

Sonny merasa aneh tubuhnya di geser dengan kasar tanpa permisi, dia menatap kesal pada Alaric karena pernyataan cintanya tadi pada Yura adalah serius. Kini ada makhluk tampan menyebalkan membawa buket bunga untuk gadis incarannya, giliran dia yang cemburu.

“Bunga Lili untukmu, Yura. Katanya, Lili memiliki aroma yang menenangkan dan mempercepat pemulihan. Aku ingin kamu cepat sembuh dan kembali sehat seperti dulu.“ Alaric tersenyum seraya menyodorkan buket itu pada Yura.

Yura menerimanya lalu mendekatkan bunga ke bawah hidung menghirup aroma bunga lili dan tersenyum. “Harum banget, Pak. Makasih perhatian nya.. ya.“

Wajah Alaric berbinar, ada kebanggaan dipuji oleh Yura di depan teman-temannya khususnya di depan laki-laki yang terlihat menyukai Yura.

“Wadidaw! Ada Oppa ganteng! Siapanya luh, Yura?“ celetuk teman perempuan Yura.

“Oh, ini Pak Alaric. Dia..." bingung juga Yura menjelaskan siapa Alaric baginya.

“Saya calon masa depan nya,“ timpal Alaric dengan wajah meyakinkan, pria itu tidak ingin ada laki-laki lain yang mengharapkan Yura.

“HAHHHHH???!!!!“ semua teman Yura terperangah tak percaya, bahkan buket bunga terlepas dari genggaman Yura saking terkejutnya gadis itu.

“Oke! Ayo guys! Kita pergi dulu, biarkan Yura bersama kekasihnya. Time to make love...“

Mata Yura semakin melebar mendengar kata 'kekasih' dari mulut temannya.

Teman-teman Yura pun pergi membubarkan diri, wajah Sonny sarat akan kecemburuan dan kemarahan. Dia sudah mengincar Yura selama setengah tahun ini, siapa yang tidak menyukai Yura seorang mahasiswi kampus dengan segala kelebihan nya? Bahkan di kampus, masih banyak mahasiswa-mahasiswa yang mengincar Yura.

Fatma merasakan ketegangan diantara Yura dan Alaric pun pergi keluar meninggalkan dua orang itu.

“Apa maksud ucapan Pak Alaric barusan?“ tanya Yura dengan tatapan menghuu-nus tajam.

Alaric juga tidak mengerti kenapa dia bicara spontan, apa aku benar-benar cemburu?

“Pak!“

Alaric menggeleng seraya berdecak pelan, “Tak ada maksud apapun, maaf. Aku hanya__“

Alaric tak melanjutkan perkataan nya, dia menghela nafas pelan. “Saya pergi dulu, semoga cepat sembuh. Besok kamu sudah boleh pulang, nanti Eki akan jemput. Saya sudah menyewa rumah kontrakan untuk kamu dan keluarga kamu. Kalau kost-an kamu terlalu sempit, kasihan orang tuamu. Saya pergi!“

Alaric membalikkan tubuh, namun tiba-tiba dia berbalik kembali dan menatap tepat di mata Yura. “Aku cemburu!“

Pungkas pria itu lantas pergi dari ruangan, dengan jantung bertalu-talu.

Sepanjang jalan keluar dari rumah sakit, Alaric mengutuk dirinya. “Sial! Sial! Aku merasa mengkhianati Yura! Arghht! Sebenarnya ada apa dengan jantungku! Saat bersama Yura di tubuh Aruna, aku tidak merasakan apapun tapi barusan di dekat Yura, aku... Sial!“

Selama beberapa hari Alaric bahkan tidak menemui Aruna, bahkan hanya sekedar menelepon pun tidak pernah.

Lelaki itu sedang menenangkan perasaan nya, bahkan Alaric lebih sering memperhatikan Yura dari jauh. Perhatian nya lebih banyak ditujukan pada Yura yang sudah keluar dari rumah sakit dan sebentar lagi rencananya akan mulai kembali ke kampus.

Seperti hari ini, Alaric memarkirkan mobilnya tak jauh dari rumah yang ia kontrakan untuk Yura dan keluarganya.

Terlihat Yura sedang duduk di kursi teras, wajah gadis itu semakin sehat dan ceria.

Alaric tak bisa lagi menahan perasaan nya, dia turun dari dalam mobil.

Yura mengerenyitkan dahi melihat pria yang sudah beberapa hari ini hanya memperhatikan dirinya dari jauh. Ya, Yura mengetahui jika Alaric terus datang setiap hari ke daerah rumah kontrakan nya namun baru hari ini pria itu berani menemuinya setelah terakhir kali mengatakan jika Alaric cemburu.

“Sore, Yura." Alaric sebenarnya merasa nervous, tapi dia memberanikan diri.

“Duduk, Pak.“

Ada dua kursi kayu di teras, Alaric pun duduk dengan gugup.

“Mau minum apa, Pak? Kopi atau teh?“ tawar Yura.

“Saya suka Black Ivory Coffee.“

Wajah Yura cengo, busyet dah! Nih orang kaya, kagak tau apa... kopi kayak gituan nggak bakalan ada disini!

“Kenapa, Yura?“ tanya Alaric dengan wajah tanpa dosa.

“I-tu... saya memang mempunyai kopi hitam, tapi anu... adanya juga kopi hitam sachet. Anu, itu harganya cuma 2 ribu... kalau kopi yang tadi Bapak mau, kalo nggak salah harganya itu satu cangkir kopi sekitar 600.000 ribu. Maaf, saya nggak mampu beli.“ Jawab Yura apa adanya, ternyata meskipun hilang ingatan jika menyangkut kecerdasan masih tersimpan rapi dalam otaknya.

Wajah Alaric sontak memerah malu, dia lupa jika dia bukan berada di cafe mewah atau di Apartemen milik Aruna karena biasanya dia minum kopi mahal itu yang tentunya dia beli sendiri kemasannya.

“Maaf, kalau begitu kopi sachet aja.“ Alaric menunduk malu, bahkan kedua kaki pria itu tak bisa diam dan terus bergerak-gerak menghentak lantai teras.

Tiba-tiba Yura tergelak begitu keras, dia bahkan terpingkal-pingkal memegang perutnya.

Deg!

Alaric merasa melihat Yura saat tertawa di pesta Sabrina, saat pertama kali bertemu dengan Yura yang mengisi tubuh Aruna.

“Je vais faire ton café, Pak.“ Akhirnya Yura menghentikan tawa gelinya, dia bicara bahasa Prancis begitu saja tanpa disengaja. Dia pun beranjak dari duduknya, masih sambil terkekeh.

*Saya akan buatkan kopi kamu.

Alaric menahan pergelangan tangan Yura, “Kamu Yura, kan? Kekasih ku?“

Pertanyaan aneh dari Alaric mampu membuat Yura kembali diterjang perasaan itu lagi. Dia merasakan jika dia dan Alaric mempunyai hubungan lebih dari seorang kenalan.

1
y u l l i e
makasih ya thooor
fitri
merinding² gimana gituu bacanya 😁😁
sunshine
Luar biasa
arniya
luar biasa kak
Santhi Agung
bagus ceritanya sat set selesai
arniya
keren....
arniya
mampir kak
BUMIL@OFF🤰💞: /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
kriwil
masa iya perawan mau sama laki laki menjijikan kek yoga 😀
BUMIL@OFF🤰💞: Nah iya😬
total 1 replies
rosemarie
10000/10, bagusss baguss ceritanyaa buat aku yang suka sama cerita transmigrasi. seruu alurnya, ga ngebosenin. terus fl nya juga keren ga neko neko. good job thor, semangat bikin karya selanjutnya ya! loviyu othor/Drool/
Armah Maulana
disekop GK tuh
Aseyrah Butik
Luar biasa
Aseyrah Butik
Lumayan
MomoCancer🦀
bingung juga mau comen apa tapi ini cerita bikin darah naik turun 🤣🤣
Arnheta Vallerian
sayang bgt gk lolos...padahal ada novel yg ceritanya masalh sex terbuka ampe details bgt itu bisa lolos ampe dah terbit bukunya....gppa lah gk lolos nyak thor aku doain sukses dalm segala hal
Winny Anpooh
/Smile//Kiss//Kiss/
Bude Wito
Luar biasa
aphrodite
kurang waras...mana mau Al sama jama gelo macam kamu
aphrodite
kau Vania..mau maunya dimanfaatin
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂😂
Fryda Terisia
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!