Setelah melewati seratus kali kehidupan, akhirnya Liu Feng bisa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan menjadi Penguasa Benua Biru selama beberapa ratus tahun. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan gurunya yang berasal dari kalangan Dewa, yakni Dewa Kehampaan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, pada akhirnya Liu Feng mendapatkan kesempatan untuk menuju Alam Dewa dengan kehidupan yang baru namun memiliki ingatan yang sama dengan kehidupan sebelumnya di Dunia Fana.
Belakangan Liu Feng baru mengetahui, jika Fang Yuan merupakan Dewa yang terusir dari Dunia Dewa akibat kecemburuan Kaisar Dewa atas kekuatan yang dimiliki oleh Fang Yuan. Kaisar Dewa meyakini jika kekuasaannya akan direbut oleh seorang Dewa yang ia yakini sebagai Fang Yuan.
Atas kecurigaan sepihak inilah yang membuat Fang Yuan dikirim ke Dunia Fana dan tersegel untuk selamanya, oleh karenanya ia yang merasa mengalami ketidakadilan pun bertaruh atas kehidupan Liu Feng yang ternyata memiliki bakat unik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Wanita
Fang Yuan tentu orang yang berperasaan, hanya ada saat dimana ia harus serius dalam memberikan pelajaran nyata meski itu lewat latih tanding saja. Ia memiliki penilaian tersendiri terhadap wanita yang saat ini dekat dengannya itu, oleh karenanya ia perlu memberikan pemahaman lebih jauh tentang arti menjaga diri. Dalam hal ini semuanya akan berhubungan dengan pembangunan kekuatannya yang akan berhadapan dengan perlawanan dirinya terhadap kejahatan Kaisar Zhong Ming.
"Kita beristirahat dulu.." ucap Fang Yuan kemudian.
"Aku belum lelah dan aku juga tidak lemah seperti yang kau pikirkan" tolak Xiao Yan Li dengan tegas.
"Ada yang ingin aku sampaikan sebelum kita lanjutkan, aku tidak memiliki waktu banyak untuk selalu berada di dekatmu" Fang Yuan berkata dengan nada serius.
"Baiklah, maafkan aku.." ucap Xiao Yan Li yang terlalu bersemangat itu.
"Teknik pedang Klan Xiao yang kamu gunakan tidak begitu bagus, ada beberapa gerakan yang harus disempurnakan jika kamu ingin mendalaminya" ucap Fang Yuan setelah memahami seluruh rangkaian gerakan yang diperagakan oleh Xiao Yan Li.
"Apakah kamu adalah kultivator pedang?" tanya Xiao Yan Li dengan penasaran.
"Perhatikan baik-baik..!" Fang Yuan mulai bergerak, mengabaikan pertanyaan Xiao Yan Li.
Dengan pedang ranting di tangannya, ia mulai melakukan gerakan-gerakan yang sebelumnya dilakukan oleh Xiao Yan Li sebelumnya. Dengan penambahan beberapa gerakan yang lebih mengerikan dan pertahanan yang nyaris tidak ada celah tersebut, membuat kedua bola mata Xiao Yan Li ingin melompat ke luar.
Gerakan yang dilakukan oleh Fang Yuan terlihat lebih halus dan mematikan, bahkan setiap gerakannya tersebut ada aura pedang yang sangat tajam dengan bunyi desiran angin yang terpotong. Ia sangat lihai menggunakan tenaga dalamnya lewat sebatang ranting yang menyerupai pedang pembunuh itu.
"Bagaimana, apakah sekarang kamu bisa mengerti?" tanya Fang Yuan kemudian.
"Ya, aku mengerti" jawab Xiao Yan Li mengangguk.
Klan Xiao memang tidak begitu mahir dalam kemampuan berpedang, jadi ia sangat mengagumi kemampuan Fang Yuan saat ini yang ia anggap sebagai kultivator pedang itu.
Dengan perlahan, di bawah arahan Fang Yuan akhirnya Xiao Yan Li dapat menerima teknik milik keluarganya sendiri yang kini jauh lebih baik. Sulit memahami kemampuan pria yang ia cintainya itu, dalam usianya yang masih muda ia seperti petapa tua yang memiliki segudang pengetahuan dan pengalaman.
Hampir setengah hari berlalu, namun keduanya masih tampak serius berlatih bersama. Hingga Xiao Yan Li benar-benar menguasai teknik membunuh dengan aura pedang yang mulai terbangun dengan baik.
"Apa yang kamu capai saat ini belum lah apa-apa, masih ada beberapa tahapan ilmu pedang untuk mencapai tahap dimana kamu bisa membentuk jiwa pedang" ujar Fang Yuan memberi pemahaman.
"Apakah hal itu adalah kekuatan sejati seorang kultivator pedang?" tanya Xiao Yan Li.
"Hemm.." Fang Yuan menghela napas sebentar.
"Selain aura pedang, hasrat pedang dan juga jiwa pedang ada tahapan lainnya yang dinamakan tahap penyempurnaan dan penghalusan, tahap yang merupakan kultivator sejati yang aku sendiri masih memahaminya lebih dalam" ucap Fang Yuan menjelaskan dengan serius.
"Sebelum aku pergi, aku akan mengajarkan tiga tingkatan jurus pribadi yang menjadi jurus andalanku" ucap Fang Yuan kemudian.
Pada saat berikutnya Fang Yuan melakukan beberapa gerakan tebasan, jurus yang dinamakan Tebasan Iblis itu bergerak dengan sudut serangan ekstrim dimana setiap tebasannya seolah muncul dari kehampaan dan menyerang titik buta.
"Tebasan pertama.."
"Tebasan Kedua.."
"Tebasan Ketiga.."
Bersamaan dengan itu, serangkaian gelombang energi membentuk sebuah kilatan seperti bulan sabit.
Xiao Yan Li tidak dapat membayangkan efek dari jurus tersebut jika diaktualisasikan melalui sebuah pedang, dari kilatan cahayanya saja sudah membuat beberapa kerusakan dari tempat dimana ia sedang berlatih.
"Apakah ini tidak akan masalah bagimu? Aku takut aku bukanlah wanita yang memenuhi kualifikasi yang layak bagimu" ucap Xiao Yan Li dengan wajah sedih, jelas ia baru merasakan perbedaan dirinya dengan Fang Yuan.
"Aku masih memiliki tujuh tingkatan lainnya dari jurus Tebasan Iblis, ketiga jurus yang aku turunkan padamu sebagai bukti jika aku peduli padamu dan tentunya aku ingin kamu bisa menjaga diri lebih baik di masa depan" ucap Fang Yuan menekankan perkataannya.
Xiao Yan Li terdiam, rupanya kini ia mulai menjadi perhatian dari pria yang ia cintainya itu. Tidak percuma perjuangan yang ia lakukan untuk meluluhkan hatinya, tidak percuma juga ia mengejar seseorang yang memang benar-benar layak untuk menjadi suaminya di masa depan.
"Terimakasih, aku tidak akan mengecewakanmu" ucap Xiao Yan Li yang tidak bisa menahan dirinya.
Di bawah sinar cahaya matahari ia membiarkan dirinya menghambur dalam pelukan kasih sayang pada Fang Yuan. Seolah tidak mau terpisah oleh waktu, ia memeluknya erat dengan membiarkan hembusan angin yang bertiup mesra di telinganya. Dia sendiri tidak mengetahui apa yang dipikirkan Fang Yuan, namun hal yang pasti adalah seorang wanita cantik akan selalu mengagumi pahlawan sejak jaman dahulu. Baginya Fang Yuan layak digelari demikian, apalagi dalam waktu tiga tahun ke depan entah akan seperti apa kiprahnya setelah bergabung dengan Sekte Gunung Pedang.
Oleh karenanya Xiao Yan Li juga harus menyiapkan diri menjadi sosok pendamping yang layak, sosok wanita yang akan mendampingi tokoh besar di masa depan bukanlah perkara mudah yang bisa diraih oleh sembarang wanita.
Fang Yuan pun tidak menghindar, ia juga mulai menyukai wanita yang menurutnya cukup unik ini. Hatinya juga mulai luluh dengan sikap hangat dari wanita yang memang memiliki ketulusan dalam mencintainya itu.
Diantara generasi muda Kota Shaanxi, tidak ada yang menyaingi ketampanan Fang Yuan dan juga kecantikan Xiao Yan Li. Keduanya memang seperti pasangan yang diciptakan dan bersama di waktu yang tepat, hanya saja usia mereka yang masih muda perlu menunggu proses pendewasaan yang lebih matang sebelum keduanya bersatu.
"Apakah ada hal yang ingin kamu katakan?" tanya Xiao Yan Li dengan lembut.
Fang Yuan segera mengeluarkan sebuah gulungan dari dalam cincin penyimpanannya, ia sudah menulis salinan tiga jurus dari teknik Tebasan Iblis yang memang sudah ia persiapkan untuk perpisahannya dengan Xiao Yan Li.
"Yan Li, pelajari jurus Tebasan Iblis dengan baik dan jangan biarkan siapapun melihatnya agar tidak menjadi masalah di masa depan" Fang Yuan berkata dengan nada memperingatkan.
"Kamu masih memanggilku seperti itu, panggil aku Li'er" Xiao Yan Li berkata dengan manja sambil menggoyangkan badannya di pelukan Fang Yuan.
Fang Yuan dengan segera menurutinya dengan memanggil "Li'er", membuat perasaan Xiao Yan Li bergembira seolah ia adalah wanita resmi yang diakui oleh Fang Yuan.
Hati Xiao Yan Li dipenuhi bukit berbunga, pada akhirnya ia bisa merasakan jatuh cinta pertama kali dan mendapatkan jawaban yang serupa sebagai bentuk penghargaan atas ketulusannya itu.
"Aku akan menunggumu kembali, aku tidak akan menyia-nyiakan kepercayaanmu" Xiao Yan Li berkata dengan lembut.
"Ya, jika waktu liburan tiba maka aku pasti akan menemui dirimu"
Fang Yuan mengangguk pelan, tidak bisa lari dari kenyataan hatinya yang mulai mencair dan mungkin kebanyakan pria akan mudah ditaklukkan dengan rasa nyaman dari kebersamaan.
Sekedar Saran, usahakan berbeda alur ceritanya dengan cerita Pertama KPBB. Jangan sampai pembaca merasa penglulangan cerita hanya berbeda dunianya; dunia fana Dan dunia Dewa. /Pray//Pray//Pray/