5 Tahun Menikah Tanpa Cinta
5 tahun aku menikah dengan Ranu, ia adalah cinta pertamaku. Aku sangat mencintainya, melebihi cinta pada diriku sendiri. Dia adalah laki-laki yang sempurna, berbadan tinggi dan tegap, wajah tampan. Aku sangat bangga mempunyai suami seperti dia.
"Kak, kamu mau kemana sudah malam?" tanyaku ketika suamiku hendak keluar kamar tengah malam.
"Ini sayang ada WA tentang kerjaan," jawab suamiku.
"Kamu tidak percaya aku? kerjaan ini dari pusat kantor Amerika. Jam di sana pagi, di Indonesia malam."
"Aku percaya dengan Kakak, kapan aku tidak percaya dengan kamu? hanya nanya saja, kirain aku kantor yang di Indonesia," ucap Bilah.
"Yah sudah kamu istirahat aja yah, aku keluar sebentar." Suamiku mengecup keningku lalu dia melangkah keluar.
Entahlah hatiku merasa curiga saat ini dan sikapnya akhir-akhir ini berubah terhadapku. 1 minggu ini aku yang selalu mengingatkan dia untuk mengecup keningku sebelum pergi bekerja.
5 tahun menikah tapi kami belum dikaruniai momongan. Aku mandul? tidak! atau suamiku yang mandul? tidak juga. Karena kami sudah memeriksa ke dokter, baik aku dan suamiku sehat. Memang Allah belum memberi kepercayaan kepada kami. Suamiku juga tidak pernah menyinggung tentang momongan. Hanya keluarga dari suamiku lah yang terus mendorong agar kami segera mempunyai momongan karena suamiku anak satu-satunya.
***
"Dina, gue curiga dengan suami gue. 1 minggu ini, setiap malam dia mengendap-ngendap keluar kamar dan selalu membawa handphonenya," ucap Bilah pada sahabatnya.
"Setiap malam? wah itu harus dicurigai Bilah. Buat apa juga mengendap-ngendap," ucap Dina.
"Gue pernah memergokinya, dia bilang urusan pekerjaan dari cabang Amerika," kata Bilah.
"Ih i gak percaya tuh, suami you bilang begindong. ngapain malem-malem, ngendap-endap kaya cecurut yang mau nyolong makanan," ucap Billi teman Bilah yang jika berbicara agak melambai.
"Tapi masa sih kak Ranu berbohong sama gue," kilah Bilah.
"You terlalu cintong sama laki you, kalau gak you kloning WA laki you. Biar jelas. Laki you bekerja atau punya gayung mandi yang lain," bujuk Billi.
Bilah tampak gusar ketika Billi memberi usul mengkloning WA Ranu.
"Bilah...." Dina menggoyangkan pundak Bilah yang melamun.
"I...iya Dina," Bilah menatap Dina.
"Loe kenapa? Bilah loe jangan terlalu polos, apalagi suami loe itu tampan, kaya lagi. Apapun bisa dia lakukan. Yah walaupun hartanya dari ayah loe sih."
"Gue takut Dina," ucap Bilah.
"Loe takut jika ternyata benar suami loe itu punya gayung mandi yang lain? atau loe takut akan kehilangan suami loe jika dia kabur dengan selingkuhannya? Bil...loe tuh masih muda, cantik, masih banyak yang mau sama loe. Daripada dalam hati loe selalu bertanya-tanya tanpa jawaban. Cobalah kloning WA suami loe gak ada salahnya untuk mencoba."Dina megang tangan Bilah dengan tatapan penuh keyakinan agar Bilah mau melakukan itu.
"Lagi pula nih Bil, dia gak berani pisah sama you. Dia akan berpikir 2 kali karena dia akan takut kehilangan jabatan CEO di office bokap you," ucap Billi.
Aku menikahi Kak Ranu karena memang aku sangat mencintainya, berawal Kak Ranu itu pegawai di kantor papahku, aku coba pura-pura menjadi pegawai biasa di kantor Papah. Sejak kukenal dia, aku mulai jatuh cinta. Dia pun laki-laki yang penyayang, sangat sayang sama aku. Itu sebabnya aku tidak mencurigai suamiku.
"Oke deh, gue akan kloning WA kak Ranu," ucap Bilah.
"Gue siap bantu loe, kapanpun loe butuh gue, hubungi gue," ucap Diana.
"Thanks guys, kalian benar-benar sahabat gue yang the best ."
Itulah percakapan aku bersama para sahabatku, kami bertiga sudah berteman dari sekolah dasar. Biasanya kami berkumpul di cafe cantik, cafe bernuansa untuk para wanita, karena Billi teman laki-lakiku ini gemulai jadi dia tidak masalah jika di ajak ke cafe cantik.
***
Bilah memilih waktu yang tepat untuk kloning WA Ranu. Ketika Ranu mandi adalah waktu yang sangat tepat untuk kloning WA nya, karena bisa 40 menit ketika sedang mandi.
"Aduh di kunci, coba tanggal lahir aku." Bilah memasukan tanggal lahirnya akan tetapi tidak bisa terbuka, dia mencoba tanggal lahir suaminya tidak bisa juga. Dia mencoba berpikir keras.
"Apakah tanggal kejadian itu? hari kecelakaan ibu Kak Ranu," Bilah mencoba memasukan angka-angka.
"Alhamdulilah bisa, yes... sekarang tinggal kloning." Ia menunggu kloning WA, butuh waktu yang cukup lama. Mata Bilah selalu melihat pintu kamar mandi, jantungnya berdebar cepat takut jika suaminya tiba-tiba keluar.
Suara gemericik air sudah tidak terdengar, kloning WA belum selesai. Tubuh bila sudah panas dingin takut jika kepergok suaminya.
"Ya Allah...tolong aku, duh yuk cepat...cepat." Gagang pintu handle kamar mandi bergerak kebawah, Bilah menatap pintu kamar mandi terbuka.
Ranu sudah selesai mandi, ia mengeringkan rambutnya di depan Bilah. Tubuh Ranu memang atletis dengan perut kotak-kotak karena selalu gym 1 minggu 3 kali.
"Kamu kenapa sayang, kok keringetan seperti itu?"
"T...tidak apa-apa kak? hanya belum mandi aja. Ini aku mau mandi."
"Memang AC nya kurang dingin? ini pas kok dinginnya, apa kamu sakit?"
"Tidak Kak, aku baik-baik aja kok. mungkin tadi aku baru selesai masak jadi berkeringat, lalu niat mau mandi eh ada Kakak. Yah udah Kak aku mandi dulu deh."
Bilah sangat lega, hampir saja tertangkap basah. Ketika Ranu membuka pintu, kloning WA sudah selesai dan dia langsung meletakkan handphone suaminya ditempat semula dengan posisi sama dalam keadaan terkunci.
"Alhamdulilah, lega rasanya aku berhasil." Bilah tersenyum ketika dia menyentuh handle pintu kamar mandi.
Setelah Bilah selesai bersih-bersih, mereka menuju ruang makan. Bilah sudah masak beberapa lauk yang Ranu suka. Tidak ada gerak gerik atau expresi yang terlihat diwajah Ranu yang mencurigakan.
"Sayang, hari ini aku lembur yah. Aku juga menyuruh karyawanku ikutan lembur karena hari ini harus selesai pekerjaan aku."
"Lembur lagi Kak? tidak bisakah malam ini kamu pulang cepat?"
"Maaf sayang, aku CEO dan harus cek pekerjaan karyawanku agar mereka kerja yang bagus jadi tidak kerja 2 kali karena ada kesalahan sedikit aja waktu akan terbuang percuma, nantinya harus di cek ulang lagi. Maafkan aku yah, kamu nanti tidur aja duluan."
"Hari ini aku mau bertemu temanku boleh yah Kak, aku bosan di rumah."
"Iya boleh, cewe 'kan bukan cowo. Hati-hati aja yah di jalan, jika ada apa-apa telepon aku. Aku sudah selesai sarapan, terima kasih atas sarapannya, Assalamu'alaikum," aku menganggukan kepalaku.
"Kak...kamu kenapa sih kok selalu lupa terus?" tanya Bilah.
"Maaf sayang." Ranu mendekati Bilah dan mengecup kening Bilah. 5 tahun hidup serumah tapi 1minggu ini Ranu selalu lupa untuk mengecup kening istrinya.
"Duh jangan cemberut begitu dong sayang, cantiknya hilang nanti."
"Kamu gak cinta lagi yah sama aku? kenapa 1 minggu ini setiap berangkat kerja selalu lupa mengecup kening aku. Padahal 5 tahun itu kebiasaan kita."
"Maaf sayang, jangan bicara seperti itu. Cintaku masih sama dari awal aku meminangmu. Aku terlalu tegang dengan proyek baru, maaf yah jangan ngambek." Ranu menarik pinggang Bilah lalu dia mengecup dahi, mata, hidung, pipi dan bibir Bilah yang merah dengan sedikit hisapan dan gairah, membuat Bilah memejamkan matanya.
"Sudah yah jangan sedih istriku yang cantik, i love you. Aku berangkat dulu. Assalamu'alaikum."
"I love you too, Wa'alaikumsalam."
"Ciuman Kak Ranu masih sama manis, jantungku sangat berdebar-debar. Apakah aku salah mencurigainya, jika dugaanku salah betapa dosanya aku ini. Mencurigai suamiku yang baik. Astagfirullah."
dedd..dedd...
Suara benda pipih milik Bilah, lalu ia mengusap untuk membuka kuncinya.
Dina \= ["Assalamu'alaikum, Bilah jadi gak hari ini ketemuan?"]
Bilah \= ["Wa'alaikumsalam, jadi dong say."]
Dina \= [" Oke deh, di tempat biasa yah."]
Bilah \= ["Sip, nanti kita ketemuan di sana, jam makan siang yah."]
Dina \= [" Oke cantik."]
Bilah mau membicarakan sesuatu kepada sahabatnya Dina dan Billi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Tono Arit
kek nya, bener selingkuh deh🤔
2023-11-01
0
🪴Thalia💚
Baru baca...
2023-10-30
1
Muawanah
aku mampir nieh kak 😊
2022-12-04
0