Sultan Zayid Athalah, diusianya yang hampir 30 tahun dia didaulat untuk memimpin perusahaan menggantikan sang ayah Bima Athalah yang memutuskan untuk lengser dari jabatannya dan pindah ke kota kecil untuk menikmati masa tuanya di sebuah perkebunan anggur bersama dengan ibunya Kinanti Athena Athalah
Sultan mempunyai perangai yang buruk, dia adalah seorang pria yang angkuh, suka bertindak semena-mena dan suka bergonta-ganti pasangan serta menghamburkan uang sehingga dengan sangat terpaksa sang ayah harus mengutus seorang bodyguard untuk menemani dan mengawasinya kemanapun dia pergi.
Sultan tak menyangka jika bodyguard yang diutus oleh sang ayah adalah seorang wanita yang menurutnya sangat kaku, tidak cantik bahkan tidak modis sama sekali. Dia selalu berpakaian serba hitam, jas dan celana panjang hitam serta kemeja dan sepatu kulit hitam dengan rambut pendek cepak seperti seorang pria.
" Cih...jangan harap aku bisa dekat denganmu!"
" Saya disini bukan untuk mendekati Anda tuan "
Gila...kaku banget ini mahluk! Sultan membatin
WARNING!
Tidak ada korelasi nya dengan agama dan budaya manapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Nahas
Bunyi dentuman keras terdengar saat mobil truk yang kehilangan kendali itu akhirnya berhenti saat menabrak pembatas jalan tak jauh dari sana. Nico telah memastikan keadaan Sultan benar-benar baik-baik saja saat dia memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan menghampiri mobil truk tersebut untuk mencoba mencari tahu kondisi sopir dan kernet nya.
Malam itu jalanan terlihat lenggang, hanya beberapa kendaraan saja yang berlalu lalang. Nico menghubungi petugas medis untuk segera datang dan mengevakuasi para korban yang masih terhimpit oleh badan truk bagian depan.
Sultan segera menghampiri sang sahabat yang masih berada didekat truk yang nahas itu, dia penasaran juga dengan kondisi para korban. Dan sungguh beruntung Sultan karena telah meninggalkan mobilnya karena tak lama setelahnya satu tabrakan keras dari mobil yang melaju sangat kencang menghantam badan mobilnya hingga terguling dan hancur.
" What the .... Salty kemari cepat!!!" Nico menyuruh Sultan untuk segera berlari menghampirinya, dia khawatir akan ada lagi kecelakaan yang akan terjadi dan dia tidak mau Sultan menjadi korbannya.
" Sepertinya seseorang telah mengincarmu Salty, atau aku...Aku belum yakin, tapi kita harus mulai waspada terhadap hal itu"
Tak lama mobil ambulance datang bersamaan dengan kedatangan para petugas kepolisian kesana untuk mengevaluasi para korban, mereka pun meminta banyak keterangan dari Nico dan Sultan perihal kecelakaan yang terjadi saat itu. Harry menghampiri Sultan dan Nico.
" Apa yang terjadi Sultan?? Apa kalian baik-baik saja?"
" Seperti yang kamu lihat sekarang ini Har, kami baik-baik saja berkat Nico " Sultan mengambil sekotak rokok dari dalam saku jasnya, menarik satu batang dan menyulut kan api lalu menghisap nya. Sementara Nico memerhatikan Harry dengan seksama, apakah orang ini dapat dipercaya pikirnya.
" Kalian harus ikut denganku ke kantor polisi, aku curiga seseorang akan mencelakai kalian " Harry mengambil sebatang rokok milik Sultan lalu menyalakan nya dan mulai menghisap nya.
" Aku sudah memberikan keterangan kepada anak buah mu Har, aku hanya ingin pulang sekarang.." Sultan menyemburkan asap dari mulutnya.
" Ya sudah, aku antar kalian pulang, dilihat dari mobilmu, kalian sungguh sangat beruntung.." Harry mengajak mereka berdua untuk menaiki mobil nya lalu berlalu meninggalkan kekacauan disana.
" Kau sedikit pendiam malam ini Nic " Harry menyadari sikap pengawal pribadi Sultan yang duduk disebelah nya.
" Hei sialan apa maksud pertanyaan mu itu?!" Sultan yang tidak suka dengan pertanyaan yang dilontarkan Harry kepada Nico tiba-tiba mengeluarkan suara. Nico tetap mengarahkan pandangannya ke depan.
" Saya memang seperti ini tuan Harry, dan jika anda mencurigai saya, saya sarankan untuk menghentikan hal itu mulai saat ini "
" Aku hanya mencari segala kemungkinan, lagi pula kamu baru kan mengawal Sultan?" Jari-jari Harry mengetuk setir mobil, dia membuang nafasnya kasar.
" Hei, jika tidak ada dia kami bahkan sudah mati saat ini Har! Otakmu kau taruh dimana?!" Sultan mendengus kesal, dia tidak percaya dengan cara berfikir temannya ini.
" Dan tolong selidiki ini Har, temukan pelaku nya sebelum aku mencarinya sendiri !" Sultan memukul senderan kursi yang ditempati oleh Harry.
" Oke...oke teman, kau tenang saja... Aku akan menyelidiki ini sampai tuntas.." Harry membelokkan arah mobilnya menuju sebuah pintu gerbang besar, dia membukakan jendela mobilnya ketika seorang petugas keamanan akan memeriksa nya. Tetapi ketika dia menyadari siapa yang tengah duduk dikursi penumpang, pria itu langsung mempersilahkan mereka untuk melewati nya.
" Dan pastikan kamu selalu memberiku informasi paling baru!"
" Oke bro...Jangan kau khawatirkan hal itu " Harry memarkirkan mobilnya.
" Boleh saya minta bantuan tuan Harry, dan saya yakin tuan muda pun akan menyetujui hal ini "
" Apa itu Nic?" Harry mulai tertarik dengan pengawal pribadi Sultan yang sedikit misterius ini.
" Tetap rahasia kejadian malam ini, anggap ini tak pernah terjadi dan tolong lakukan penyelidikan secara diam-diam " Nico menatap netra Harry dalam-dalam, Harry menatap Nico dan Sultan secara bergantian sebelum akhirnya dia menyanggupi nya.
Harry berpamitan setelah keduanya keluar dari mobilnya dan pergi dari halaman rumah besar itu.
" Bagaimana menurut lo Nic? Apa lo juga mencurigai Harry?" Saat ini mereka sedang berada di ruang pribadi Sultan.
" Gue gak akan gegabah Salty, tapi gue bakal selidiki semua...Gue bakal minta bantuan anak-anak buat kerjain ini " Nico berpamitan kepada sahabatnya, dia akan menemui mereka malam ini juga dan akan kembali bersama mereka dalam dua hari ke depan.
" Lo jangan kemana-mana dulu dalam dua hari ini Sal, tunggu gue balik "
Sementara ditempat yang berbeda..
" Bangs*t!! Kenapa dia bisa lolos dari kecelakaan itu hah?!" Pria berambut pirang itu menghancurkan apapun yang ada diatas mejanya. Semua pengawal yang berdiri dihadapannya tertunduk, hanya satu yang masih berani menegakkan kepalanya.
" Bersabarlah...Anggap ini sebagai di peringatan buat mereka " Pria bertatto unik itu menyeringai.
" Dan pastikan untuk selanjutnya mereka tidak akan selamat atau nyawamu taruhannya!" Pria berambut pirang itu pergi dari hadapan mereka, dia membanting pintu dengan kasar.
.
.
.
Dua hari kemudian Nico kembali ke kediaman Sultan dengan membawa empat orang temannya.
" Siapa mereka Nic?" Sultan menyambut mereka diruangan pribadinya.
" Mereka tim ku Salty, mereka sudah sangat berpengalaman di bidangnya "
" Apa mereka bisa dipercaya ?" Sultan menatap mereka satu persatu.
" You have my word Sal..." Nico mulai mengenalkan mereka satu persatu kepada sahabatnya.
Luc adalah seorang penembak jitu, dia mempunyai tatto bergambar bunga mawar hitam dengan lilitan kawat berduri di tangan kirinya. Lexy dia satu-satunya wanita disana, Sultan hampir terkejut melihat nya karena gaya rambutnya mirip dengan Shakira. Lexy mempunyai bintik-bintik coklat diwajahnya. Moon lihai memainkan pisau, dia sangat jago berkelahi dengan menggunakan tangan kosong ataupun dengan menggunakan senjata tajam. Moon berperawakan tinggi tetapi bermata sipit. Tiger paling berisik diantara mereka semua, dia tak pernah absen untuk mengunyah permen karet.
" Ini Sultan, dia sahabatku dan dia adalah..."
" Tunggu! Sultan Zayid Athalah??? Sang Sultan??? Maksudmu dia ini benar-benar pemilik Athalah Corp??" Tiger masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
" Iya...dialah orangnya, lo ada masalah dengan itu Tig?" Nico mengerenyitkan dahinya
" Ya Tuhan!! Aku masih belum percaya ini!" Tiger seperti anak kecil yang baru saja diberikan sekantung permen saking bahagianya.
" Yo Tig...Lo jangan bikin Sultan ketakutan kayak gitu, jaga sikap Lo!" Lexy memelototinya.
" Emangnya kalian gak tau siapa dia??? Dia yang pernah menghibahkan dana triliunan dollar untuk pembelian alutsista tahun lalu!" Tiger menghasilkan Sultan dan sekali lagi dia menjabat tangannya dan kali ini dengan lebih antusias.
" Senang bertemu langsung dengan anda tuan dan terimakasih!"
.
.
.
To be continued 😉
Hai kakak-kakak maafkan nulisnya tipis-tipis dulu yah....Masih rada sibuk othor nya 😘😘😘
Happy reading 🤗
tp yg penting bagus kok ini ceritanya 🥰🥰🥰