NovelToon NovelToon
Setelah Talak Tiga

Setelah Talak Tiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Cerai / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Setelah menjatuhkan talak pada Amira, Reifan menyesalinya. Reifan ingin merujuk Amira, setelah dia tahu kalau perceraian mereka terjadi hanya karena kesalahpahaman. Selama ini Amira hanya di fitnah oleh ibu mertuanya. Dan setelah Reifan mengetahui hal itu, Reifan menyesal dan ingin menebus kesalahannya dengan merujuk Amira. Namun tanpa sadar Reifan telah mentalak Amira sebanyak tiga kali, sehingga tidak bisa membuat mereka rujuk lagi kecuali Amira menikah lagi dengan lelaki lain dan bercerai dengan lelaki itu.
Apa yang akan Reifan lakukan untuk bisa kembali dengan Amira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Reifan ke rumah

"Halo Papa. Kayla kangen sama Papa. Kenapa Papa nggak pernah main ke rumah Kayla?"

"Iya sayang. Maaf ya, akhir-akhir ini Papa lagi sibuk banget sayang. Tapi papa janji, nanti Papa main ya ke rumah Kayla. Nanti Papa akan ajak Kayla dan Mama jalan-jalan."

"Iya Papa. Janji ya Papa. Papa akan ajak Mama dan aku jalan-jalan."

"Iya. Papa janji. Oh iya, Kayla mau ke sekolah ya?"

"Iya Papa."

"Kayla belajar yang pintar ya. Nanti Papa akan telpon lagi kalau Papa nggak sibuk. Papa mau bicara dulu sama Om Aditya. Bisa berikan hapenya ke Om Aditya?"

Kayla mengembalikan ponsel Aditya.

"Ini Om, Papa mau bicara sama Om."

Aditya mengambil ponselnya. Setelah itu dia kembali bicara dengan Reifan.

"Halo Pak Reifan."

"Kamu cepat ke kantor ya. Hari ini, akan ada rapat penting. Jangan sampai terlambat."

"Baik Pak Reifan."

"Ya sudah, antar sekolah Kayla dulu. Nanti kamu langsung ke kantor."

"Baik Pak."

***

Sesampainya di depan sekolah Kayla, Aditya menghentikan mobilnya.

"Dit, kalau kamu buru-buru, kamu bisa tinggalkan kami. Kami bisa pulang naik taksi," ucap Amira.

"Iya Amira. Kalau kamu butuh bantuan aku, telpon saja aku.Nggak usah sungkan. Sekarang kita suami istri. Mulai sekarang, kita bisa kan bekerjasama."

Amira tersenyum dan mengangguk.

"Iya Dit."

Amira dan Kayla kemudian turun dari mobil Aditya. Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam sekolah Kayla. Sementara Aditya, dia meluncur pergi meninggalkan sekolah Kayla untuk ke kantor.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan dari sekolah Kayla sampai ke kantor, akhirnya mobil Aditya sampai juga di kantor Reifan. Setelah memarkirkan mobilnya, Aditya turun dari mobilnya. Kemudian dia buru-buru melangkah masuk sampai ke ruangannya.

Aditya mengambil ponselnya.

"Halo Pak Reifan. Saya sudah menyiapkan berkas-berkas yang anda minta."

"Cepat bawa ke ruanganku."

"Baik Pak."

Setelah menelpon Reifan, Aditya mengambil berkas-berkas penting yang ada di atas meja. Setelah itu dia melangkah untuk ke ruangan Reifan.

Tok tok tok ...

Aditya mengetuk pintu ruangan Reifan.

"Masuk!" seru Reifan.

Aditya kemudian masuk ke dalam ruangan Reifan.

"Pak Reifan ini berkas-berkas yang anda minta!" ucap Aditya sembari menyodorkan berkas-berkas itu di atas meja Reifan.

"Makasih."

Aditya mengangguk.

"Duduk dulu Dit. Aku mau bicara sesuatu sama kamu," ucap Reifan.

Aditya menurut duduk.

"Ada apa Pak?" tanya Aditya.

"Besok saya mau pergi ke luar negeri. Mungkin selama satu bulan, saya akan serahkan semua urusan kantor sama kamu."

"Kok mendadak sekali Pak?"

"Iya. Ini memang mendadak. Tapi ini menyangkut proyek penting saya yang ada di luar negeri. Jadi saya sendiri yang harus pergi ke sana. Tidak boleh diwakilkan."

"Saya minta sama kamu, untuk bekerja di perusahaan dengan baik. Dan satu hal lagi, tolong jaga Amira dan Kayla anak saya. Kalau ada apa-apa sama mereka, cepat hubungi saya," lanjut Reifan.

"Baik Pak Reifan. Saya pasti akan menjaga mereka. Karena sekarang mereka itu sudah menjadi tanggung jawab saya."

"Ya sudah, aku percaya sama kamu. Ayo sekarang kita ke ruang meeting .Sebentar lagi meeting akan segera di mulai."

"Iya."

Aditya dan Reifan kemudian melangkah pergi untuk ke ruang meeting. Sesampainya di sana mereka duduk untuk menunggu yang lain.

****

Siang ini, Amira masih bersantai menemani Kayla bermain di kamar. Setelah lama Kayla bermain, dia terlelap sembari memeluk boneka beruang kesayangannya.

Amira tersenyum saat melihat putrinya terlelap.

"Anak pintar. Maafin Mama ya, karena Mama belum bisa menjadi ibu yang terbaik buat kamu," ucap Amira sembari membelai lembut pipi Kayla.

Amira sedih saat mengingat penyakit Kayla. Walau penyakit Kayla masih stadium awal, namun penyakit itu adalah penyakit serius dan mematikan. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit itu akan cepat memburuk dan membuat penderitanya lemah.

"Kenapa harus kamu Nak, yang menderita penyakit leukimia. Kenapa bukan Mama saja. Seandainya Mama bisa menanggung sakit yang kamu rasakan, Mama pasti akan menanggungnya untuk kamu. Kasihan sekali kamu Nak, kamu masih kecil, masa depan kamu masih panjang. Mama akan melakukan apapun untuk kesembuhan kamu Nak. Mama janji, kamu pasti akan sembuh. Mama tidak akan menyerah Nak, karena Mama tidak mau kehilangan kamu. Kamu satu-satunya keluarga Mama yang Mama punya sekarang."

Setetes air mata Amira mengalir dari pelupuk matanya. Amira mengusap air matanya saat melihat Bik Atun tiba-tiba masuk ke kamar Kayla.

"Ada apa Bik?" tanya Amira.

"Maaf saya lupa mengetuk pintu dulu Bu."

"Nggak apa-apa. Ada apa Bik?"

"Itu, ada ayahnya Kayla."

Amira terkejut saat mendengar ucapan Bik Atun.

"Maksud bibik Mas Reifan?"

"Iya. Benar Bu."

Mau ngapain Mas Reifan ke sini, batin Amira.

"Ya udah, aku akan temui dia."

Amira bangkit dari duduknya. Setelah itu dia keluar dari kamar Kayla untuk menemui Reifan mantan suaminya. Amira melangkah sampai ke ruang tamu. Amira terkejut saat melihat Reifan sudah duduk di sofa ruang tamu.

Reifan tersenyum saat melihat Amira.

"Mas Reifan. Ngapain kamu ke sini?" tanya Amira.

"Kenapa Amira? kenapa kamu kelihatan nggak senang aku datang?"

"Bukan begitu Mas. Aku cuma terkejut aja karena kamu tiba-tiba datang. Kenapa kamu nggak ngabarin aku dulu sih kalau kamu mau datang ke sini."

Amira menghempaskan tubuhnya dan duduk di dekat Reifan.

"Amira, aku bisa datang ke sini kapan saja. Apa kamu lupa, jarak kantor aku dan rumah kamu sangat dekat. Aku bisa datang ke sini sesuka aku dan semau aku. Dan aku juga sengaja membeli rumah yang dekat dengan kantor, agar kamu jauh dari ibu aku. Dan selain itu kalau aku kangen sama kamu dan Kayla, aku juga bisa ketemu kamu dan Kayla setiap saat.

"Iya. Aku tahu itu. Tapi kan, nggak enak Mas dilihat orang lain. Karena aku sekarang wanita bersuami. Kalau kamu sering-sering ke sini, aku takut bisa timbul fitnah diantara kita."

"Amira, kenapa kamu harus takutkan soal itu. Bukankah kamu menikah dengan Aditya hanya pernikahan kontrak?"

"Tapi kita menikah secara sah di mata hukum negara dan agama Mas."

"Yah aku tahu. Tapi kamu menikah dengan Aditya itu karena keputusan aku. Dan setelah tiga bulan, kamu dan Aditya harus bercerai. Kamu jangan lupakan soal itu Amira."

"Aku nggak lupa soal itu Mas."

"Bagus lah kalau kamu nggak lupa. Aku akan selalu menunggu perceraian kamu dengan Aditya."

Amira menghela nafas dalam. Baru satu hari menikah dengan Aditya, Reifan sudah mengungkit tentang perceraian Amira dengan Aditya. Amira tidak tahu bagaimana cara menghadapi Reifan mantan suaminya yang begitu sangat egois. Dia bisa melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau termasuk rujuk lagi dengan Amira. Dia bisa menggunakan uangnya untuk memenuhi segala keinginannya.

1
Putri Chaniago
jgn bilang Aditya ada rasa dg Amira, jgn bilang pula Aditya yg d jadikan muhalil antara Amira n suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!