NovelToon NovelToon
Kisah Si Elang Putih.

Kisah Si Elang Putih.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Xiao Yuen sang putra mahkota kerajaan Hindipura, yang dianggap sampah lantaran memiliki Dantian yang cacat semenjak lahir, setiap saat, mendapat hinaan dan siksaan dari pangeran Gumantri saudara tiri nya.

Hingga pada suatu hari, seorang pertapa tua mengajak nya pergi ke Negeri seberang untuk mencari keberadaan ayah nya.

Bertemulah dia dengan ayah nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perebutan Qilin emas sakti.

Namun baru saja Xiao Yuen tiba di jalan besar yang mengarah ke jalan utama yang menuju ke alun-alun, di kejauhan dia melihat sekelompok pemuda sedang berjalan berlawanan arah dengan diri nya.

Tujuh orang pemuda itu nampak sekali jika mereka murid satu perguruan, itu terlihat dari jubah yang mereka pakai seragam, hanya seorang saja yang berbeda, mengenakan pakaian sutra merah.

Dan dari tingkat kultivasi nya pun terlihat jika ketujuh pemuda itu hampir setara saja, berada di alam Taruna akhir, hanya yang mengenakan jubah sutra merah itu saja yang berada di tataran Alam Ksatria tingkat awal, atau dua tingkat diatas rekan rekan nya.

Dari sikap yang lain nya, nampak sekali jika pemuda berjubah sutra merah itu adalah pimpinan dari para pemuda itu.

Saat Xiao Yuen berada sekitar sepuluh langkah dari mereka, pemuda berpakaian merah itu menunjuk kearah Xiao Yuen sambil berkata.

"Lihat di sana, ada anak kecil berjalan sendirian, seperti nya anak sampah" ujar nya.

Sampah adalah istilah hinaan kepada seseorang yang dianggap tidak berguna, atau aib di tengah masyarakat saat itu.

"Ya Thaoke Kho Tok!, itu memang anak sampah" sahut salah seorang rekan nya.

"Thaoke Kho Tok!, lihat gelang nya, sangat cantik sekali, seperti nya emas yang di ukir seperti bentuk binatang aneh!" sahut yang lain nya lagi.

Pemuda berbaju merah itu memanglah putra Gubernur Thai, Gubernur Kota Ming yang bernama Kho Tok atau nama lengkap nya Thai Kho Tok, dan dia merupakan pemimpin dari ke enam pemuda lain nya, yang sering mereka panggil dengan panggilan Kong Thaoke (Bos muda) Kho Tok.

Mendengar perkataan dari rekan sekaligus anak buah nya itu, Thai Kho Tok menatap kearah pergelangan kiri Xiao Yuen yang melingkar Qilin Emas menyerupai gelang sebesar ibu jari tangan orang dewasa.

"Ah kalian benar sekali, seorang anak sampah yang tidak berguna tidak sepantas nya memiliki gelang se bagus itu, hanya aku yang pantas mengenakan nya" ujar Thai Kho Tok tertarik melihat gelang milik Xiao Yuen itu.

"Ha ha ha ha!, Kong Thaoke benar sekali, hanya Kong Thaoke yang pantas mengenakan gelang emas itu" kata rekan nya yang lain.

Para pemuda ini sangat pandai menjilat pada putra Gubernur Thai Le Tong ini dengan selalu memanggil nya Kong Thaoke (Bos muda).

Ke tujuh pemuda itu pun segera berbaris menghalangi jalan Xiao Yuen, sehingga anak itu berhenti di depan ketujuh pemuda itu.

"Maaf Kong Cu, saya mau lewat" ucap Xiao Yuen membungkuk dihadapan para pemuda itu.

Ketujuh pemuda itu tidak menggubris permintaan Xiao Yuen tadi, malah tertawa terbahak-bahak.

"Ha ha ha ha!, mau lewat?, silahkan saja, tapi serahkan dulu gelang mu itu, kau tak layak memiliki gelang itu, kau hanya anak sampah yang tak berguna, gelang itu selayak nya milik para bangsawan saja, kau jadi budak saja tidak layak, kau pasti mencuri gelang itu kan?" Thai Kho Tok langsung mencecar Xiao Yuen dengan berbagai hinaan dan tuduhan.

"Jangan Kong Cu, gelang ini memang milik saya, biarkan saya lewat Kong Cu!" Xiao Yuen masih mencoba berdamai dengan para pemuda itu.

"Serahkan gelang itu kepada ku bodoh!, kau pasti mencuri gelang itu kan?,mana ada anak sampah yang tidak berguna seperti mu ini memiliki gelang emas sebagus itu, ayo serahkan kepada ku, atau aku sendiri yang akan melepaskan nya dari tangan mu?" bentak pemuda Thai Kho Tok lagi.

"Maaf Kong Cu, saya tidak bisa menyerahkan gelang ini kepada Kong Cu, karena gelang ini memang milik saya, dan tidak boleh jatuh ketangan siapa pun selain saya" ujar Xiao Yuen berusaha mempertahankan gelang yang sebenarnya jelmaan dari Qilin Emas sakti itu.

Mendengar itu, wajah Thai Kho Tok menjadi merah padam karena marah nya.

"Ah! Kau terlalu banyak bicara!, serahkan apa tidak?, jika tidak, nyawa mu akan ku habisi sekarang juga!" bentak pemuda itu murka.

"Tidak akan saya serahkan, karena ini memang milik saya!" seru Xiao Yuen bersikeras untuk mempertahankan Qilin Emas sakti itu.

"Bangsat hina, kau serahkan atau tidak, aku tetap akan merebut nya!" pekik Thai Kho Tok sambil bergerak kearah Xiao Yuen dengan maksud mengambil paksa gelang Qilin emas di tangan nya itu.

Memang sepintas, Qilin Emas yang melingkar menjadi gelang di tangan Xiao Yuen itu seolah buatan manusia yang sangat mirip dengan binatang asli nya, cantik dan luar biasa halus pembuatan nya, padahal itu memang binatang Qilin yang sebenar nya.

"Kalian terlalu memaksa ku, maka jangan salahkan aku!" ucap Xiao Yuen bersiap siap.

Tepat saat tangan Kho Tok bergerak nyaris memegang tangan kiri Xiao Yuen, dengan sekali sentak, tiba tiba tangan Xiao Yuen bergerak menangkis serangan itu, sambil memberikan pukulan ke depan menghantam dada Kho Tok.

"Buk!" ....

"Grubyak!" ....

Tubuh Thai Kho Tok terbanting ketanah setelah dada nya terkena pukulan tangan kanan Xiao Yuen dengan telak sekali, sehingga darah segar menyembur dari mulut nya, pertanda pemuda itu terluka dalam cukup parah.

Hal itu terjadi karena dia tidak menyangka sama sekali jika Xiao Yuen bukanlah bocah biasa, sehingga sedikitpun, tidak ada persiapan apa apa saat Xiao Yuen balas menyerang nya.

Thai Kho Tok meringis, menahan sakit luar biasa di dada nya, serasa di hantam batang pohon yang sangat besar sekali.

"Kurang ajar kau bocah!, rupanya kau kuat juga meskipun tak memiliki kultivasi, kurang ajar, ayo kalian semua!, hajar dia sampai mati, kalian boleh membunuh nya, jangan kasih ampun, ayo!" Thai Kho Tok menyuruh anak buah nya maju mengeroyok Xiao Yuen, sementara diri nya mundur sambil memegangi dada nya yang terasa sangat sakit itu.

Enam orang pemuda yang dikomandani oleh sepasang pemuda kembar, Ju hing dan Ju Ling, segera maju mengurung Xiao Yuen di tengah tengah.

Untung saat itu jalanan sepi karena orang orang terpusat di alun alun menyaksikan acara pembukaan sekaligus pertandingan hari pertama turnamen se wilayah propinsi Ming itu.

Xiao Yuen segera mengeluarkan jurus Hong Sian Coan Soan (Dewa Angin Menerjang Badai) tingkat pertama, yang memang sudah dia kuasai di luar kepala.

"Majulah bila kalian ingin menyusul pemuda sombong itu!" tantang Xiao Yuen bersiap.

Tanpa banyak bicara lagi, ke enam pemuda itu segera melancarkan serangan kearah Xiao Yuen dari segala arah.

Xiao Yuen melompat keatas, kemudian bertumpu pada kepala salah seorang pemuda di depan nya, memutarkan tubuh nya sambil melepaskan serangan kearah pemuda yang tadi berada di sisi kanan nya.

Mendapat serangan tak terduga itu, pemuda yang di tuju melompat mundur dua tindak kebelakang.

Namun rupa nya serangan itu hanya sebuah pancingan saja, saat pemuda yang berada di sisi kiri melepaskan pukulan nya, Xiao Yuen berjumpalitan diudara, mendarat sambil tubuh masih terbaring, dan kaki nya dengan kecepatan kilat, menyerang rusuk kiri pemuda itu, tepat di bawah ketiak nya.

"Buk!" ....

Tubuh pemuda itu terjajar kebelakang, lalu jatuh terduduk dengan pantat nya terlebih dahulu. Nafas nya tersengal sengal karena sebuah tulang rusuk nya patah.

Lima orang pemuda lain nya termangu melihat kenyataan dua orang teman mereka telah tumbang begitu mudah nya.

Namun mereka masih berpikir jika bocah de depan mereka itu hanya faktor keberuntungan saja, tidak mungkin seorang bocah yang tidak memiliki kultivasi sedikit pun, bisa memukul seseorang yang memiliki tingkat kultivasi cukup tinggi, bisa di tumbangkan begitu saja, jika bukan karena faktor keberuntungan.

Lagi pula beberapa diantara mereka menyalahkan kedua pemuda itu yang terlalu menganggap remeh seseorang.

"Ayo kita serang bersama sama, dia hanya bocah tidak berguna, hanya kebetulan saja!" ujar salah seorang pemuda yang bernama Bao Seng Gong.

"Ya, ayo kita serang sama sama!" teriak yang lain nya, saling memberi semangat.

Kelima pemuda itu segera melancarkan serangan serentak mereka dari lima jurusan.

Xiao Yuen kembali melompat keudara, dan bertumpu pada kepala salah seorang pemuda, lalu melompat kembali sambil berjumpalitan diudara.

Kali ini kelima orang pemuda itu sudah waspada terlebih dahulu, sehingga saat Xiao Yuen melompat keudara sambil berjumpalitan, kelima orang pemuda itupun segera menyebar menjauh dari Xiao Yuen .

...****************...

1
erwin mnoor
mulai greget..
budiman_tulungagung
ikan paus naik odong odong... gass terusss dong
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hentooopz
Mirna Yuliana Rachman
dah berapa haru nih kelahi lawan serigala, gak kelar kelar../Smile//Smile/
Iwan Sutanto
semangat terus thor..
budiman_tulungagung
ubur ubur naik motor... gass terus thor
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah bertarung
Bias Satria
lanjut Thor mantab jiwa ,kreazi up dong Thor biar seruh bacanya.,hadiah bungah.
Bias Satria
creazy up Thor biar gak gantung bacanya.
budiman_tulungagung
ubur ubur naik motor... gasss terus thor
spooky836
pantetlag cerita anak haram noveltoon baik suruh jangan baca novel sampah. para readers buAnglah jumpa novel sampah macam ni.
spooky836
semua novel baru semua sampah. zaman mana entah nama cina, nama indon, nama melayu, nama jawa, nama kafir pun ada mc kafir ke..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makjlebz
budiman_tulungagung
ubur ubur ikan lele... update terus lee
tundra mahkota
up nya Jangan satu , lanjutlah
Iwan Sutanto
lama...
Bias Satria
lama kali updetnya bisa lupa bacanya.
tundra mahkota
lanjut lah upnya jangan satu
Mazaiat Habib
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuttt kaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn thoooooooooooooooooooorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!