NovelToon NovelToon
Tumbal Mata

Tumbal Mata

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Zombie / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / Kutukan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Foerza17

Setelah aku selamat dari kecelakaan itu, aku berhasil untuk bertahan hidup. Tetapi masalah yang kuhadapi ternyata lebih besar daripada dugaanku. Aku tersesat dihutan yang lebat dan luas ini. Aku mungkin masih bisa bertahan jika yang kuhadapi hanyalah binatang liar. Tapi yang jadi masalah bukanlah itu. Sebuah desa dengan penduduk yang menurutku asing dan aneh karena mereka mengalami sebuah penyakit yang membuat indera penglihatan mereka menjadi tidak berfungsi. Sehingga mereka harus mencari "Cahaya" mereka sendiri untuk mengatasi kegelapan yang amat sangat menyelimuti raga mereka. Mereka terpaksa harus mencari dan mencari sampai bisa menemukan mata mereka yang hilang. Dan akhirnya mereka bertemu dengan kami. Beberapa penumpang yang selamat setelah kecelakaan itu, harus bertahan hidup dari kejaran atau mungkin bisa kusebut penderitaan mereka atas kegelapan yang menyelimuti mereka. Berjuang untuk mendapatkan "Cahaya Mata" mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Foerza17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penumpang yang Tersisa

Satu persatu anak buahku gugur karena banyaknya jebakan yang mereka pasang disekitar sini. Ditambah kelihaian para pemberontak dalam menyerang dan menghindar. Aku sebisa mungkin berusaha untuk melindungi semua anak buahku dan secepat mungkin harus mengalahkan mereka semua.

Tapi apa daya, mungkin karena ini merupakan pengalaman anak-anak buahku yang perdana dalam menghadapi lawan yang sebenarnya, atau mungkin karena mereka yang sudah terlanjur panik akan rekan mereka yang satu persatu mulai gugur, gerakan seluruh anak buahku menjadi kaku.

Mereka seketika lupa akan apa-apa yang selalu diajarkan di kamp pelatihan tentang cara menyerang dan menghindari. Saat itu para pemberontak memberi kode dengan menggunakan siulan. Aku pun menyadari itu dan segera memberikan perintah untuk mundur. Tetapi sayang, dari kami bertujuh, hanya tersisa aku dan Hasan saja.

#############################

"Saat itu, aku langsung dipindahtugaskan dari daerah konflik. Aku langsung dicemooh oleh seluruh rekan-rekanku karena telah memberikan perintah yang sangat ceroboh kepada seluruh anak buahku," ucap Pak Bonadi sembari meneteskan air mata di pipi yang sudah keriput itu.

"Aku dicemooh oleh rekan-rekanku, oleh keluarga para korban, dan semuanya. Aku sangat menyesali tindakanku yang bodoh itu," sambungnya. Aku merasa simpati dengan cerita Pak Bonadi. Aku pun berusaha untuk menenangkannya.

"Tidak apa-apa, Pak. Mungkin itu cara takdir berbicara agar bapak tidak cepat gugur. Eh maksudnya biar aman gitu loh. Eh maksudnya biar bapak berumur panjang...," entah kenapa tiba-tiba caraku berbicara menjadi kaku dan belepotan.

"Jadi maksud kamu biar saya gak cepat mati gitu ya?" tanya Pak Bonadi tertawa kecil sembari menyeka air matanya.

"Yah pokoknya gitu deh," jawabku tersipu malu.

"Yah mungkin kamu benar. Aku masih belum menikah di usiaku yang sudah kepala 4 ini," ucapnya lagi.

"Loh eh?" aku menjadi bingung sekaligus keheranan. Dia malah tertawa dengan keras.

"Yasudah kita selesaikan masalah ini. Kemudian kita kembali untuk menenangkan pacarmu itu," goda Pak Bonadi sembari masih mengayunkan linggisnya untuk menggali sebuah kuburan untuk jenazah Kak Ayu. Aku hanya mengangguk dan dengan semangat mengayunkan sabitku.

Setelah beberapa jam kami menggali, jenazah Kak Ayu pun sudah kami kuburkan. Tak lupa juga kami mendoakan yang terbaik kepadanya agar dia diterima disisinya.

"Semoga Kakak tenang disana yah. Tenang aja, aku sudah membalaskan dendam Kakak buat para berandalan itu. Kakak bisa bertemu dengan mereka sendiri disana," gumamku sembari air mataku yang masih menetes.

"Ucapan terakhir macam apa itu?" ledek Pak Bonadi. Aku hanya menatapnya jengkel sembari mendengus kesal. Kemudian aku pergi meninggalkannya. Dia terlihat tertawa kecil disana.

Aku pun kembali menuju ke tempat Vivi dan Aini berada. Vivi saat ini sudah terlihat tenang dari sebelumnya. Aku pun menghampirinya dan dengan lembut menenangkannya.

"Kamu gausah khawatir lagi, Vi. Aku udah beresin semua berandalan yang menyakiti kamu tadi," jawabku sembari menggenggam tangannya yang lembut dan dipenuhi luka. Dia terlihat masih merenungi atas kejadian yang baru saja terjadi. Tatapannya kosong dan tubuhnya sangat lemas dengan balutan jaket kulit yang menghangatkan tubuhnya saat ini.

"Aku juga mau minta maaf karena terlambat buat nolongin kamu. Aku terlalu nyenyak dalam tidurku tadi. Aku gak nyangka banget mereka bakalan ngelakuin hal sekejam ini kepada kamu. Aku, aku...," bibirku bergetar dalam setiap kata yang aku ucapkan.

"Seharusnya aku yang minta maaf buat kamu, An. Aku gabisa menjaga kesucianku buat calon suamiku nanti. Tubuhku sudah rusak sebelum aku bersama dengan dia. Aku udah gak bisa menjadi calon istri dan calon ibu yang baik buat suamiku nanti," ucapnya dengan mata yang sendu disana. Ditambah pipi yang merona tetapi masih menunduk memandangi lantai semen yang dingin dan kotor ini. Aku seketika bingung tentang apa yang dia katakan saat ini. Mungkin dia masih linglung sebab perasaan traumatis yang dia sedang ia alami. Aini hanya tersenyum mendengar perkataan Vivi.

Kemudian Pak Bonadi memasuki ruangan ini dan berbisik kepada kami.

"Kalian kunci ruangan ini, Aku dan Andra akan berjaga diluar. Ada beberapa zombie yang berjalan menuju kearah sini dan sebisa mungkin jangan ada yang bersuara,"ucap Pak Bonadi yang seketika membuat kami terkejut sekaligus merasa cemas. Tetapi aku tidak boleh gentar menghadapi mereka.

Aku kemudian meminjam ketapel Vivi dan membawa beberapa perkakas yang ada disana. Dengan peralatan yang aku miliki saat ini, aku pasti bisa menghadapi mereka walau hanya berdua dengan Pak Bonadi. Aku dan Pak Bonadi berpikir keras menyusun strategi untuk menghadapi para zombie yang akan datang. Karena kami hanya berdua saja dan juga harus melindungi Vivi dan Aini yang sedang bersembunyi.

"Ck sepertinya memang akan sangat sulit menghalau mereka semua ya?" desah Pak Bonadi sembari mengernyitkan dahinya.

"Memangnya apa yang bapak lakukan dulu pas lari dari kejaran para pemberontak itu, Pak?" tanyaku.

"Saat itu, Kami hanya menggunakan taktik pengalihan dengan lari dan bersembunyi saja," jawab Pak Bonadi sembari masih sibuk menggambar tidak jelas pada lantai menggunakan sebuah paku yang berkarat

"Ayo kita lakukan itu pak," kataku mencoba meyakinkan Pak Bonadi.

"Apa kamu yakin? Lawan kita lebih banyak daripada yang aku hadapi dulu," ujar Pak Bonadi ragu. Aku menganggukan kepalaku dan menatapnya serius. Pak Bonadi terlihat berpikir sejenak. Kemudian dia memandangi kami semua dan berkata,

"Kalau begitu, ini yang harus kita lakukan,"

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kemudian aku dan Pak Bonadi keluar dari ruangan tempat Aini dan Vivi bersembunyi. Kami sudah menyusun strategi dengan sangat matang. Kami juga sudah memiliki beberapa rencana cadangan jikalau rencana utama gagal. Kemudian aku dan Pak Bonadi menghampiri sebuah tuas dam yang berada diatas sungai ini.

Aku dan Pak Bonadi saling bekerja sama untuk membuka tuas yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya air yang mengalir diatas dam ini. Tetapi disana terdapat gembok yang menghalangi perputaran tuas. Aku mencoba membukanya secara paksa dengan sebuah linggis. Tetapi sayang, gembok itu terlalu kuat. Aku kemudian mencari sebuah kawat untuk kujadikan kunci dengan harapan aku bisa membuka gemboknya.

Tetapi kawat pun masih belum bisa untuk membuka gembok itu. Gembok yang sudah berkarat sehingga membuat setiap perputaran kunci didalamnya menjadi rusak dan susah untuk dibuka. Aku yang frustasi langsung memukul-mukulkan tuas itu dengan tanganku. Tiba-tiba Pak Bonadi menodongkan pistol kearah gembok tua itu.

"Mundur, Nak! Ini satu-satunya peluru yang aku miliki. Kalau meleset kita akan tamat disini," ucap Pak Bonadi. Aku menjauh darinya dan dia langsung melepaskan tembakannya. Bunyi nyaring langsung membuat telingaku berdenging. Aku langsung menutup telingaku dan meringis setelahnya.

Akhirnya gembok itu berhasil dibuka dan terpelanting jatuh ke dalam sungai. Aku sangat kagum melihatnya. Kemudian aku langsung membantu Pak Bonadi untuk membuka tuas itu.

Bagian dalam tuas sudah sangat berkarat sehingga disetiap putarannya harus mengeluarkan tenaga dengan ekstra. Ditambah aliran air yang terus mendorong bukaan dam ini, membuat tenagaku terus terkuras habis. Setelah beberapa menit berjuang, akhirnya tuas pun sudah terbuka sepenuhnya. Aku langsung terduduk dengan nafas yang terengah-engah, begitupun Pak Bonadi.

Air pun mengalir deras dan kuat. Permukaan airnya berbuih dan berbusa. Suara air pun bergemuruh dan berderak. Setelah tenagaku pulih, aku pun berlari menyeberangi dam dan bersembunyi diantara batang tebu yang tingginya masih setengah meter itu. Tetapi Pak Bonadi tetap diseberang dengan membawa sebuah linggis yang dia genggam dengan kedua tangannya. Pak Bonadi memasang kuda-kuda dan terlihat sangat siap untuk menghalau setiap zombie yang datang. Dia berdiri tepat di mulut jembatan.

Tak berselang lama, terlihat beberapa zombie berduyun-duyun menuju kearah Pak Bonadi. Pak Bonadi dengan sigap langsung menghantam mereka satu persatu hingga terjatuh dan tercebur ke sungai yang mengalir deras ini. Dan inilah rencana kami..

1
Siti Yatmi
ko tamat thor..kan monsternya belom mati....
Hana Inuzuka: wkwk maaf klo endingnya nanggung. ditunggu season 2 nya ya kk
total 1 replies
Siti Yatmi
kasiann thor..sedih endingnya..ga bisa apa di selamatkan...kan andra sudah berkorban...
Hana Inuzuka: maaf klo sad ending. nantikan season keduanya ya kk
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
lanjut novel baru apa ada seasons duanya nih?
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀: owh, oke2 semangat ya /Good/
Hana Inuzuka: dibuku lain om
total 4 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
mungkin, dahh tamaat
Hana Inuzuka: yey udh tamatt
total 1 replies
Siti Yatmi
mahkluk apa sih itu thor...ih..heran susah amat matinya...selamat ga yah mereka....mana tinggal sedikit org2nya...
Hana Inuzuka: makhluk siluman wkwk
total 1 replies
Arunika
curiga nih kalo awalnya menyenangkan gini
Hana Inuzuka: gimana ya jelasinnya?😂
total 1 replies
Syari Andrian
Mampir nih. Moga gak horor2 banget
Hana Inuzuka: baik kk. enjoy aja bacanya
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
up
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
me, meraba (°ロ°) 🙈
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀: hehe, jan marah2 /Facepalm//Smile/
Hana Inuzuka: zzzz kirain typo lagi
total 4 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
typo, melalui
Hana Inuzuka: duhh typo mulu. maaf ya om, nanti kubenahi lagi
total 1 replies
Tenth_Soldier
Andra???
Tenth_Soldier
Menganga lebar*)
Hana Inuzuka: wkwk makasih udh dibenerin
total 1 replies
Siti Yatmi
sumpah...deg2an baca nya..astaga..berasa nonton film..thor..andai difilm kan sy org pertama yg nonton..wk1
Hana Inuzuka: wkwk maaf klo kurang keliatan pergantian namanya hehe
Tenth_Soldier: oiya lupa mereka berganti nama... hihihi
total 3 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
up
Siti Yatmi
kurang thorrrrr.....thorrrr...kurang...
Hana Inuzuka: aishh ditunggu besok ya kakak. makasih udah jadi pembaca setia ❤️❤️
total 1 replies
Siti Yatmi
lah..ko jd gitu...kasian amat thor...emang ga ada cara lain?? hadeh...ga semangat nih ka jd nya..lemes....ya kali kalah sm makhluk begitu...
Hana Inuzuka: wkwk maaf
ditunggu besok yaa
total 1 replies
Siti Yatmi
kenapa aku jd ikut bahagia yah...serasa ada di sana,,ayo semngat kalian pasti selamat..
thor...sehat2 yah cuaca lagi buruk..banyak yg sakit...
Hana Inuzuka: baik kk
ditunggu setelah ini bakalan update kok + detik² menuju tamat hehe
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
bagus 👍
Hana Inuzuka: makasih atas rating positifnya kk ❤️❤️
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
up
Tenth_Soldier
aku deg² an nunggu nasib Andra
Siti Yatmi: warung????benar warung atauuuuu???
Hana Inuzuka: tetep pantengin terus ya kk. diusahakan tiap hari update
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!