NovelToon NovelToon
Dosenku, Tamu Pertamaku

Dosenku, Tamu Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: By.dyy

Alysa seorang gadis muda, cantik serta penuh talenta yang kini tengah menempuh studynya di bangku kuliah. Namun, selama dua semester ia memutuskan untuk cuti, demi bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang tengah bangkrut.

Dalam perjalananya, Alysa harus mendapatkan uang sebanyak 300 juta dalam semalam untuk biaya operasi jantung orang tuanya. Dalam keadaan mendesak, Alysa memutuskan menjadi wanita panggilan. Mengikuti saran sahabatnya, Tika.

Sialnya, pelanggan pertamanya adalah dosen ia sendiri. Hal itu membuat Alysa malu, kesal sekaligus bingung bagaimana harus melayani sang Dosen. Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya? serta bagaimana hubungan Alysa dengan kekasihnya, Rian. Akankah setelah mengetahui fakta sebenarnya ia akan tetap bersama Alysa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon By.dyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adegan Romantis yang salah

"Om, Tante, Oma, dan semuanya, kan makanannya masih bersisa banyak, boleh saya bungkus? Kebetulan mamah suka makanan Jepang," ucap Alysa malu-malu.

Reyhan menutup mata, ia menundukkan kepala tampak lelah. Sedangkan, semua orang yang ada disana saling pandang satu sama lain, termasuk dari Angga, Harry dan David yang tengah menahan tawa.

"Pah, Mah, Oma maaf Reyhan harus pulang duluan, Alysa tidak diperbolehkan pulang terlalu malam." Ucap Reyhan sontak membuat Alysa memandang kecewa.

"Loh, sekarang banget pulangnya?" tanya Alysa tidak terima.

Reyhan tidak menjawab. Tangannya segera menarik Alysa dari ruangan tersebut, tanpa berpamitan satu persatu terlebih dahulu.

"Aku pamit, makasih semuanya. Om, tante, Oma. Semuanya, makasih." tutur Alysa cepat, sebelum keluar pintu mengikuti langkah kaki Reyhan yang besar dan cepat.

"Pak Reyhan kenapa, sih?" tanya Alysa.

Reyhan tidak menjawab, ia terus menarik tangan Alysa. Sampai kaki Alysa terseok-seok mengikuti langkah Reyhan membuat ia terjatuh di depan khalayak ramai.

"Ahh... Sakit." keluh Alysa.

"Astaga... Apalagi sekarang?" protes Reyhan.

"Ahh... Kaki saya sakit banget, sumpah." keluh Alysa.

Reyhan melirik sekitar, orang-orang yang tengah melakukan makan malam ditempat yang sama ikut memandangi adegan keduanya. Reyhan membuka jas yang ia pakai, kemudian menutupi bagian tubuh Alysa yang terbuka.

"Akan sakit karna ditutupi jas, kamu tahan." ucap Reyhan, kala melihat luka lecet di lutut Alysa.

Alysa mengangguk patuh. Setelah mendapat persetujuan itu, Reyhan segera mengangkat tubuh Alysa ala bridal style. Alysa tidak menolak, karna memang kakinya sangat sakit. Tapi, ia tidak mengira kalau Reyhan akan mengangkatnya tubuhnya semacam ini.

Melewati banyak orang, Alysa menutupi wajahnya pada dada Reyhan. Hal itu membuat Alysa bisa mencium wangi aroma tubuh Reyhan lebih dekat.

"Sakit banget?" tanya Reyhan, kepalanya sedikit merunduk memastikan Alysa.

Sebuah anggukan kecil kepala Alysa, sebagai jawaban.

Reyhan terus berjalan, Alysa tanpa sadar tangannya sudah mulai berpindah memeluk leher Reyhan serta menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Reyhan.

Ya Tuhan, mimpi apa Alysa berada di situasi semacam ini, Alysa sudah seperti pemeran utama pada drama romantis korea.

Sudah sampai dekat mobil, Alysa membuka pintu mobil dengan posisi ia masih digendong oleh Reyhan. Pintu sudah terbuka, Reyhan cepat menyimpan Alysa dikursinya, sedangkan Reyhan bergerak cepat menuju kursi kemudi.

"Biar saya obati dulu." ucap Reyhan.

Tangan Reyhan terulur bergerak pada dasbor mobil. Reyhan mengeluarkan kotak P3K yang ada disana.

"Akan sedikit sakit, kamu tahan." Reyhan mengeluarkan obat yang ia butuhkan, mulai dari alkohol, kapas, dan plaster. Setelah itu, ia membawa kaki Alysa pada pangkuannya.

Alysa sempat ragu, tapi Reyhan memaksa.

Reyhan membawa jas yang menutupi bagian bawah tubuh Alysa. "It's oke." kata Reyhan, barulah Alysa mau mengangkat kakinya.

Alysa lagi terpesona dengan sikap Reyhan, ia tenang, dewasa, dan bijaksana dalam menyikapi semua situasi. Alysa jadi membayangkan bagaimana Reyhan dengan pasangannya nanti, melihat Reyhan begitu sangat bertanggungjawab sebagai laki-laki.

"Ahh... Reyhan sakit." keluh Alysa, kala Reyhan mulai mengobati lukanya menggunakan obat merah.

"Udah... Sakit banget..." keluh Alysa.

"Bentar aja, kalau gak diobatin, nanti infeksi!" Reyhan memberitahu.

"Sakit banget Reyhan... Sumpah aku gak bohong, udah." pinta Alysa meringis kesakitan.

"Kamu pegang pundak saya, waktu kamu sakit, oke!" Alysa sudah setuju, Reyhan kembali mengobati luka Alysa.

"Ah... Aah..." Alysa mencengkram pundak Reyhan kuat, menyalurkan semua rasa perih berasal dari obat merah.

Tidak lama dari itu, Reyhan sudah selesai mengobati Alysa. "Kamu jangan banyak gerak dulu." ucap Reyhan.

Alysa mengernyitkan alisnya mendengar Reyhan berbicara berganti menjadi aku-kamu. "Kenapa?" tanya Reyhan.

Alysa menggelengkan kepala. Kaki Alysa, berniat akan ia turunkan, tapi Reyhan lebih dulu menahannya. "Jangan." larang Reyhan.

"Kenapa?"

"Kaki kamu masih sakit, biarin kering dulu obatnya," kata Reyhan.

"Terus kamu?" Alysa mengigit bibirnya, Alysa jadi ikut ganti gaya bicara menjadi aku-kamu, sama seperti Reyhan.

Reyhan terkekeh kecil, sepertinya ia sadar akan perubahan gaya bicara keduanya.

"Aku-kamu, menarik." kata Reyhan.

Alysa diam saja, padahal harusnya ia keberatan. Ganti gaya bicara, akan membuat keduanya terkesan sangat akrab.

Setelah itu, Reyhan mulai mengendarai mobil. Bedanya, posisi Alysa berubah, ia menjadi membelakangi Reyhan posisi sedikit miring pada Reyhan. Kakinya tidak diperbolehkan turun oleh Reyhan, menjadikan ia harus lurus mengangkat kakinya menuju pojok mobil.

Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan apapun, padahal Alysa penasaran sekali akan reaksi Reyhan tentang ulah Alysa saat makan malam tadi, Alysa bahkan sudah siap kalau Reyhan akan marah padanya kemudian memutuskan perjanjiannya soal berpura-pura sebagai calon tunangan.

Belum sempat pikiran Reyhan terealisasikan, sebuah insiden kemabali terjadi. Sebuah motor memotong jalan, sehingga membuat Reyhan harus menekan rem secara mendadak, membuat tubuh Alysa hampir jatuh kedepan. Beruntung, saat kaki Reyhan menginjak rem mobil, disaat yang bersamaan ia juga cepat melingkarkan tangannya dipinggang Alysa, untuk menahan tubuh Alysa.

"Astaga..." keluh Alysa.

"Ck... Kamu gak apa-apa?" tanya Reyhan memastikan.

"Aku gak apa-apa."

"Ceroboh." komentar Reyhan pada pengguna jalan.

Selanjutnya Reyhan kembali melanjutkan perjalanan, tapi ia tidak melepaskan lingkar tangannya dari perut Alysa.

"Tangannya." tegur Alysa.

"Anggap saja seatbelt, saya tidak mau mencelakai orang yang sama diwaktu yang bersamaan."

Alysa diam saja, ingin memprotes pun, Reyhan memiliki alasan lebih logis, yaitu keselamatannya. Hanya saja, Reyhan sesekali akan memiringkan kepala, kemudian menghadiahi Alysa ciuman singkat dikepalanya.

Perasaan macam apa ini, dada Alysa berdebar kala Reyhan mendaratkan ciuman singkat berkali-kali itu, bukan karna tidak terima, tapi ada perasaan aneh yang Alysa pun tidak dapat menjelaskannya. Malam ini, Alysa merasa sangat spesial, merasa dicintai, dan diratukan oleh Reyhan, ia merasa kupu-kupu diperutnya berterbangan kala tangan Reyhan sesekali mengelus dan mencengkramnya pelan, demi posisi tubuh Alysa tidak berubah.

Padahal, sakit pada kakinya tidak seburuk itu, Alysa bisa melakukan apapun, bergerak pun ia masih mampu. Tapi, didekat Reyhan tenaga Alysa seolah tidak berguna. Reyhan selalu melakukan tindakannya lebih cepat dari apa yang Alysa kira.

Bohong kalau Alysa tidak merasa nyaman, siapapun perempuan yang diprioritaskan oleh laki-laki, ia suka. Apalagi kalau orang itu, orang yang dicintai oleh perempuannya. Bedanya, Reyhan bukan siapa-siapa Alysa. Dan tidak seharusnya adegan manis malam ini terjadi dengan begitu mudahnya.

"Tidur, sampai rumah, biar aku bangunkan." tutur Reyhan ditelinga Alysa.

"Boleh?" tanya Alysa yang memang matanya sudah malai berat.

"Boleh." Reyhan mempersilakan. Tapi, sebelum itu, Reyhan kembali menghadiahi Alysa sebuah ciuman, kali ini ciuman itu tidak singkat, cukup lama bibir Reyhan mendarat dipelipis Alysa.

"Aku tidur." pamit Alysa.

"Iya."

1
Muhamad Ezar raditya
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
By.dyy: siappp, stayyy yaaa
total 1 replies
Maira_ThePuppetWolf
ceritanya jagat banget thor, author harus lanjutin!
By.dyy: Ditunggu yaa. Terima kasih sudah membaca
total 1 replies
Blue Persona
Thor, saya ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya!
By.dyy: Hai ka, saya sudah up ya. Selamat membaca:)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!