Pencinta makanan, pelit dan konyol, itulah Mu Lingyao. Anehnya, dia diberkati Dewa Koi. Karena membeli sebuah buku novel percintaan fantasi yang berakhir tragis dan berantakan, ia justru dibawa masuk ke dunia Beastman untuk menyelesaikan misi penyelamatan.
Pertama, jadilah istri dan permaisuri dari seorang Kaisar Duyung Biru—Long Mujue. Kedua, selesaikan misi-misi yang ada agar dua tokoh utama asli di dunia tersebut hidup sampai akhir. Kemudian Mu Lingyao menyadari jika isi novel tersebut lebih berdarah dari pada versi aslinya.
Dia hanya ingin makan, jalan-jalan dan menjadi permaisuri malas lalu dimanja oleh suaminya yang tampan. Kenapa begitu sulit dilakukan? Dia bahkan harus menyelesaikan krisis untuk mencegah kehancuran ras duyung biru.
Mampukah Mu Lingyao menyelesaikan misi dan menjadi permaisuri malas yang dimanja Long Mujue sampai akhir? Ikuti kisahnya hanya di novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Duyung Bermata Emas
Di pulau wilayah Atlantis Barat, Mo Hualing yang baru saja sembuh dari efek Capitan kepiting beracun, menghancurkan beberapa barang di kamarnya. Ia berteriak marah seraya mengeluarkan kata-kata makian.
Para pelayan yang selalu mengurusnya hanya bisa diam dan tidak berani untuk menenangkannya.
"Sial! Sial! Bagaimana bisa menjadi seperti ini?! Bukankah betina yang merayu Long Mujue hanya keturunan ras kecil? Bagaimana bisa memiliki hubungan dengan ras koi?!" Ia sangat geram sampai mengepalkan kedua tangannya.
Setelah kembali dari pulau terpencil wilayah Utara hari itu, ia langsung mencoba mencari tahu tentang Mu Lingyao. Tapi hasilnya nihil.
Tidak ada satu pun ras manusia yang ia temukan. Justru yang ada, ia diperingati oleh salah satu tetua ras koi untuk tidak ikut campur dengan urusan Mu Lingyao.
"Mungkinkah Long Mujue menikahinya karena betina itu berasal dari ras koi?" gumamnya.
Lalu apa yang harus ia katakan pada Kaisar Duyung Hiu—Yang Bo Lai, sekaligus suaminya sendiri tentang masalah ini?
Setelah ia kembali ke istana, Yang Bo Lai masih sibuk dengan urusannya. Tapi kepulangannya tentu saja diketahui bahwa misi yang diberikan telah gagal.
Sebagai permaisuri, Mo Hualing tentu tidak ingin dicampakkan oleh suaminya sendiri.
Yang Bo Lai memiliki banyak selir. Dan bukan tidak mungkin dari banyaknya selir tidak tergoda oleh posisi ini.
Mo Hualing harus mengamankan posisinya lebih dulu dan mendapatkan kepercayaan Yang Bo Lai.
Apa yang harus dia lakukan sekarang?
Kemudian ia teringat dengan Lun, kepercayaan Yang Bo Lai sekaligus seorang penasihat kekaisaran. Walaupun Lun merupakan kepercayaan Yang Bo Lai, pria duyung itu memiliki rasa suka pada Mo Hualing. Memikirkan ini, ia pun memanggilnya secara diam-diam.
Tidak lama kemudian, Lun yang berpakaian serba hitam datang. Iris mata emas dan rambut hitam panjangnya membuat sosok berkulit gandum Lun terlihat lebih heroik.
"Permaisuri, Anda memanggil saya?" Lun tersenyum seraya menatap Mo Hualing dengan sepasang mata emasnya yang menggoda.
Untuk sesaat, Mo Hualing tersipu. Siapa yang tidak tergoda oleh pria tampan seperti Lun? Ia pun mengusir semua pelayan di sekitarnya. Pembicaraan mereka tidak boleh diketahui oleh siapa pun.
Setelah para pelayan meninggalkan ruangan, Mo Hualing akhirnya mengutarakan pikirannya.
"Tugas yang diberikan Yang Mulia gagal. Aku tahu konsekuensinya jika misi ini gagal. Apa yang harus kulakukan sebelum Yang Mulia menemuiku?" tanyanya kesal.
Lun mengambil tempat duduk di seberang Mo Hualing. Ia terdiam cukup lama, seperti sedang memikirkan sesuatu. Lalu akhirnya menjawab seraya bertanya lagi.
"Misi yang gagal itu wajar. Tapi ... kenapa bisa gagal? Apakah Yang Mulia Permaisuri bisa menjelaskan lebih detail?"
Akhirnya Mo Hualing memberi tahu Lun tentang apa yang terjadi setelah tiba di pulau terpencil wilayah Utara.
Sesuai rencana, ia akan berpura-pura terperangkap di dalam mutiara raksasa yang telah lama disiapkan jauh-jauh hari. Dan Long Mujue yang diperkirakan akan pergi ke sana untuk mencari sesuatu, pasti menemukannya.
Kemudian, ia bisa menjalankan rencananya dengan berpura-pura berjodoh lalu merayu Long Mujue hingga akhirnya bisa memasuki wilayah selatan dan menjadi permaisuri di sana.
Siapa sangka, rencananya gagal.
Mutiara raksasa yang ada di perut kerang sudah tidak ada. Itu artinya ada manusia binatang lain yang menyentuhnya.
Siapa yang tahu saat tiba di pulau itu, ia bertemu dengan Long Mujue. Dan seorang betina yang tidak jelas rasnya.
"Betina lain menggantikan Anda? Ras manusia, ya? Ini kali pertama saya mendengar tentang ras tersebut." Lun menyipitkan mata.
Semuanya di luar dugaannya. Berarti kegagalan Mo Hualing tidak sepenuhnya murni kelalaian, tapi campur tangan pihak lain.
"Dia bahkan masih memiliki hubungan dengan ras koi. Membuatku kesal sampai mati! Aku selalu merasa dia akan menjadi ancaman di masa depan. Baru bertemu sekali saja dengannya, aku sudah sial."
Mo Hualing tidak akan lupa bagaimana rasanya ketika terkena capitan kepiting beracun. Kulitnya berubah warna seperti makhluk jadi-jadian.
"Ras koi ...," gumam Lun.
Rasanya ada yang aneh. Sejak kapan ras koi ikut campur urusan sepele seperti ini?
Mereka bahkan tidak tinggal di wilayah lautan. Bukan hanya itu, ras koi terkenal tertutup dengan dunia luar.
Bagaimana keturunan mereka bisa sampai di lautan?
"Lun, kamu pasti punya cara agar aku bisa terhindar dari kemarahan kaisar, bukan? Jika dia tidak puas, posisiku sebagai permaisuri akan tergeser."
Melihat betapa paniknya Mo Hualing dan seberapa keras meminta bantuannya, Lun menyeringai. Meski beberapa rencana mungkin harus berubah, ia tidak akan terburu-buru.
"Jangan khawatir, Yang Mulia Permaisuri, saya akan berbicara dengan Kaisar mengenai hal ini. Dia pasti akan mengerti. Saya akan menjamin kalau Anda tidak akan dihukum. Tolong bersantai lah."
"Baguslah kalau begitu." Akhirnya Mo Hualing menghela napas lega.
Lun akhirnya meninggalkan ruangan Mo Hualing. Ia tidak bisa berlama-lama di dalam karena khawatir ada yang mencurigai hubungan keduanya.
Tapi sepanjang perjalanan meninggalkan tempat Mo Hualing, Lun menyipitkan mata lagi. Dia berpikir keras untuk mencerna cerita Mo Hualing.
"Harusnya tidak seperti ini," gumamnya. "Apa yang berubah?"
Iris mata emas pria duyung hitam itu seperti sedang mencoba melihat gambaran sesuatu. Tidak ada yang tahu bahwa dia memiliki penglihatan masa depan. Serta bisa melihat nasib dari manusia binatang di sekitarnya.
Karena kemampuan tersembunyinya ini, ia bisa menjalankan beberapa rencana seusia dengan keinginannya. Bahkan jika harus menjadi penasihat ras duyung hiu, ia rela.
Tujuannya hanya satu. Dia hanya ingin ras duyung biru menghilang dari dunia ini. Terutama Long Mujue yang memiliki darah keturunan naga biru.
Sayangnya, ia tidak bisa melihat gambaran tentang Long Mujue dan betina misterius itu saat ini.
Mungkinkah nasib dan takdir keduanya disembunyikan oleh langit?
"Long Mujue, kamu beruntung kali ini ...," gumamnya dengan suara yang dingin dan penuh permusuhan.
Dari mana asal permusuhan itu, hanya dia sendiri yang tahu ....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pada malam harinya di Istana Duyung Biru, Mu Lingyao baru saja selesai membersihkan diri dan memakai pakaian hangat.
Hujan badai turun cukup lama sebelumnya. Dan mereka bahkan harus makan malam di gua penginapan. Ketika pulang, hari sudah larut malam.
Setelah mengenal Shu Molan, Mu Lingyao akhirnya memiliki teman baru. Mengenal protagonis wanita pasti akan menambah nilai keberuntungannya, bukan?
Memikirkan hal ini, ia sangat senang. Dan misinya untuk mengubah plot berdarah pasti jauh lebih mudah.
"Yaoyao, waktunya tidur."
Long Mujue baru saja masuk kamar. Ia sebelumnya mengobrol dengan beberapa bawahannya termasuk dengan Ming Yaotian. Karena malam semakin larut, ia akhirnya menyudahi pertemuan dan buru-buru pergi.
Mungkin karena dia ingin tidur bersama dengan istrinya yang lembut dan cantik.
Long Mujue memeluk Mu Lingyao di tempat tidur. Keduanya mungkin terlalu lelah setelah berkeliling di daratan luar pulau hari ini, jadi tidak banyak pembicaraan.
Dengan cepat, Mu Lingyao akhirnya tertidur di pelukannya. Meski tubuh Long Mujue cukup dingin, tapi selimutnya hangat, ini sempurna.
Tetapi baru saja tidur sebentar, Mu Lingyao mulai bermimpi aneh.
Ia berada di suatu tempat yang gelap dan menyeramkan. Ada banyak tulang berbagai jenis hewan di sekitarnya. Menumpuk seperti bukit kecil.
Hingga akhirnya, ia melihat seekor naga hitam besar yang telah lama menatapnya diam-diam. Naga hitam bermata emas itu menyipitkan mata dan kemudian membuka mulutnya untuk memakan Mu Lingyao.
Karena kaget dan ketakutan, Mu Lingyao akhirnya terbangun dari mimpi buruk itu.
"Ahhh!!"
Teriakannya membuat Long Mujue yang baru saja menutup mata, langsung terjaga sepenuhnya.
"Yaoyao, apa yang terjadi?" tanyanya sangat khawatir.
semangat Thor up nya 🤗🤗