kisah seorang bocah yang bernama Long Chen pasrah harus menerima segala hinaan cacian dan pemukulan dari semua anggota klan bahkan para pelayan merendahkannya. itu bermula semenjak diketahui kalau ia tak dapat berkultipasi layaknya anak anak seusianya. pembulian terus berlanjut hingga hampir merenggut nyawanya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Kalilawar Iblis.
Tak terasa mereka melakukan perjalanan selama seminggu. Akhirnya mereka menghentikan perjalanannya. Lalu mencari kota terdekat.
"Paman .. kenapa kita berhenti disini, kenapa tak terus saja." Tanya pangeran Ming Lan ke ketua pengawal yang bernama Ming Zo, tetua yang mengawal mereka dalam perjalanan.
"pangeran muda Lan. Bukannya paman yang ingin istirahat, tapi binatang itulah yang perlu istirahat, biar bisa memulihkan tenaganya mereka yang terkuras, kebetulan sekali ada kota petir, jadi paman putuskan untuk beristirahat disini saja, dari pada kita beristirahat di tengah hutan."
"Oh..ya paman lan'er paham, lebih baik istirahat di kota ini dari pada tidur dihutan anta berantah, itu pasti sangat mengerikan " ucapnya bergidik ngeri, akhirnya mereka memasuki kota juga ,setelah mengikuti antrian panjang di pintu masuk gerbang.
Setelah berjalan mengelilingi kota akhirnya mereka memutuskan untuk mencari sebuah penginapan.
"Paman ..kenapa kota ini, di namai kota petir..? Tanya pangeran Ming Lan lagi. pangeran itu selalu ingin tahu segalanya. Maklum aja, selama ini ia belum pernah berpergian, kehidupannya haya berada di lingkungan istana kekaisaran saja.
"Menurut Kabar yang tersiar, kota ini memiliki petir abadi. Tepatnya di lembah dekat kota petir, makanya disebut kota petir.
"Em... Begitu ya.. berarti kalau kota bidadari, pasti bayak bidadari juga ya paman zo. ?" Tanya pangeran Ming Lan penasaran, Sementara itu para pemuda yang berjalan dibelakang hanya tersenyum geli dengan tingkah laku pangeran muda mereka yang satu ini,
"Tok....!!"
"Awww...!!" Jeritnya sambil mengelus elus kepalannya , tampak kesal.
"Kamu ya... yang benar saja kalau bertanya."
"Kakak....!!" tampak pangeran Ming Lan mencibirkan bibirnya kesal.
"Liat tuh orang orang mentertawakan mu, apa kamu tak malu.?"
"Biarkan saja kak. Mereka tertawa... Masa bodo,"
"Isss......" tampak pengeran Ming Jun geram rasanya pengen menyentil kening bocah itu, Mereka semua tertawa melihat tingkah laku adik beradik itu. sementara itu long chen lebih tertarik, apa yang di bicarakan pangeran Ming Lan dengan paman zo sebelumnya, mengenai kota petir,
Pembicaraan itulah yang membuatnya tampak penasaran, ada apa dengan lembah petir abadi itu. Rasanya Ia ingin kesana , mungkin saja ada sesuatu yang istimewa . Pikirnya dalam hati.
Setelah memesan kamar. Mereka semua beristirahat. Ada beberapa orang yang berjalan jalan melihat keadaan kota petir karna penasaran, termasuk long Chen, ia pergi menyelinap secara diam diam. Dan bertanya tanya kepada warga kota yang di temuinya, tampak mereka kebingungan dengan pertanyaan long Chen, bukanya cari tempat hiburan. eh malah mencari tempat celaka.
Setelah beberapa kali bertanya ke beberapa orang yang ia temui, akhirnya ada satu orang yang memberitahukan nya arah lembah petir berada , setelah ia mendapatkan keterangan. Long chen dengan cepat beranjak menuju arah yang ingin ia tuju. Ketika sampai di lembah petir abadi. Ia melihat petir di mana mana. Pantas saja, kota ini di sebut kota petir, ternyata memang ada petir menyelimuti lembah dimana mana.
Ia memindahi kedalaman lembah.
Dengan menggunakan mata dewanya . Ia ingin tahu keadaan lembah tersebut , setelah melewati satu batang dupa, akhirnya ia mengetahui, kalau di lembah itu ada formasi pengendali petir, pantas saja petirnya tak henti-henti.
Tapi anehnya, kenapa lembah ini di pasang formasi petir? Pikirnya bingung, dengan rasa penasaran. Ia masuk ke dalam lembah itu. setelah mengetahui, bagian mana saja yang tidak terkena sambaran petir, baru beberapa langkah ia berjalan, ia mendapati serangan petir, tubuhnya terasa kejang-kejang dalam keadaan rambut kusut masai, jika ada yang melihat ia tak ubah seperti orang gila, namun tak ada luka sedikitpun yang ia derita setelah tersambar petir itu.
Dengan melangkah hati hati , long Chen tak ingin terulang ke kedua kalinya, menggunakan tehnik langkah petir yang telah di dipelajarinya. ia menerapkan perjalanan itu tampak lebih mudah, ia dapat melewati hantaman petir petir itu.dan berpikir kenapa tak mencoba dari awal, akhirnya ia tiba di tengah lembah yang menjadi pusat petir. ternyata di tengah lembah itu terdapat inti petir yang mengeluarkan ratusan petir tak henti hentinya.
"Em... Ternyata ini penyebabnya ." Pikirnya dalam hati. Ia sejenak berpikir, bagai mana cara mengambil inti petir itu, kebetulan sekali ia membutuhkan elemen petir, guna melengkapi elemen yang dimilikinya.
Akhirnya ia putuskan untuk memasukannya ke dunia mutiara naga putih, jika ia menyerap inti petir itu sekarang. Ia membutuhkan waktu yang panjang untuk memurnikannya, setidaknya kurang lebih dari satu tahun.
Ia mencoba memasukan inti petir itu ke dunia naga miliknya, meletakan jauh dari istana naga putih, tampak wajahnya cerah akhirnya ia berhasil memilikinya.
Sekarang hanya tinggal petir yang di hasilkan oleh Formasi petir saja, setelah mengambil inti petir itu , dengan cepat Long Chen meninggal lembah, sesaat Masuk ke dunia mutiara naga putih membersihkan tubuhnya . lalu keluar kembali lalu pulang ke penginapan .
Keesokan harinya . Kota petir menjadi gempar, karna lembah petir mengalami perubahan, tidak menyeramkan lagi seperti dulu, karena inti petirnya telah raib, tiada satupun orang yang tahu menghilang petir itu, sementara itu Long Chen yang mendengar berita itu hanya tersenyum saja.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju benua tengah tepatnya ke sekte Pedang Surgawi, tempat dimana ibunya berada.
Namun di tengah perjalanan Long chen merasakan aura pembunuhan yang sangat pekat mengarah ke mereka. Long chen mengunakan spiritual sense nya mengetahui aura apa itu. Setelah memindahi lebih jauh ia melihat sekumpulan binatang spiritual berbentuk Kali lawar setan yang besar bergerak cepat menghalangi jalannya.
"Kalian semua siap siap, jaga diri kalian baik baik, kita kedatangan tamu tak diundang." Teriak paman zo kepada semua orang.
tak lama kemudian muncul kali lawar setan raksasa dengan mata merah, serta taringnya yang runcing tampak menatap mereka dengan buas.
Long chen melihat tingkatan binatang spiritual itu, paling lemah berada di tingkat lima dan tertinggi berada di tingkat delapan.
Gerrhhh.."
Terdengar teriakannya yang mengerikan. Sebagian pemuda terlihat tampak cemas menatap mahluk mengerikan itu.
ketua kali lawar itu memancarkan sonarnya ia memerintahkan seluruh bawahannya untuk menyerang mereka semua, semua orang menghunuskan pedangnya. Long chen hanya diam saja menatapnya pimpinan kali lawar setan itu tanpa rasa takut, kemudian beralih melihat masing masing orang melawan satu hingga dua kali lawar, sejauh ini mereka tampak mendominasi banyak kali lawar mati berjatuhan .
"Saudara Chen berdirilah di belakangku. Jangan bertindak impulsif." Ucap Pangeran Ming Jun terlihat kwatir setelah melihat banyaknya kali lawar menyerang mereka , apa lagi ia melihat kekuatan Long Chen paling lemah. Ia tak tau kalau Long Chen menutupi ranahnya.
Sementara itu Long Chen yang melihat perhatian pangeran Ming Jun berusaha melindunginya, hatinya terasa menghangat. tanpa sepengetahuan orang orang ia mengunakan kekuatan jiwanya, ia menyerang kali lawar itu hingga mati berjatuhan ke tanah. orang orang tampak kaget melihat kali lawar itu tiba tiba berjatuhan dengan tiba tiba.
Namun mereka tak tahu, apa yang menjadi penyebabnya . namun mereka tampak senang karna merasa terbantu, melihat itu raja kali lawar menjadi murka setelah mendapati anak buahnya , banyak yang mati begitu saja. Ia merasakan kekuatan jiwa yang besar terdapat di barisan pemuda itu. Sebagai binatang spiritual yang lebih menonjolkan kekuatan jiwa, ia mengetahui itu semua perbuatan long Chen, ia tampak marah kepadanya, lalu menatap long chen dengan dengan aura membunuh yang kuat.
Gra hhhhh... !!!
.ia meraung Mencoba menyerang long Chen dengan kekuatan jiwanya, namun serangan tu tak berarti apa apa pada diri long chen. Raja kali lawar itu tampak kaget, melihat serangannya tak berarti apa apa terhadap bocah itu. namun tiba tiba raja kali lawar itu meledak ,
Melihat kejadian yang tiba tiba itu, semua orang tampak kaget dengan apa yang terjadi. banyak kejadian aneh yang membuat mereka heran dan bertanya tanya dalam hati, para kali lawar yang melihat rajanya mati, dengan cepat mereka semua berhamburan melarikan diri.
"Syukurlah mereka sudah pergi, tapi kenapa raja kali lawar itu bisa mati begitu saja. " Ucapnya heran, sebelumnya tampak ketakutan , kalau sempai hewan spiritual yang berada di tingkat delapan itu menyerang mereka, pasti mereka semua akan mati, setidaknya terluka parah, pikirnya dalam hati.
Di benak Pangeran Ming Jun ia merasa bingung, dengan mempunyai ranah tingkatan paling tinggi. Ia merasa curiga dengan long chen, ketika ia menghadapi kali lawar itu. Ia merasakan serangan jiwa yang besar melewati dirinya, tepatnya mengarah ke bocah itu.
Tiba tiba serangan itu pupus begitu saja. Itulah yang membuatnya bingung dan penasaran, mungkin bocah ini menyembunyikan sesuatu pikirnya kemudian. ia menatap Long Chen sesaat, namun ia hanya mendapati pemuda itu tengah bermeditasi .seolah olah tak pernah terjadi apa apa. sementara itu Long chen tahu kalau pemuda itu tengah memperhatikan dirinya.
Tak lama kemudian mereka kembali melakukan perjalanan. di tengah perjalanan mereka di kejutkan dengan sebuah kapal yang tengah terdampar di tanah. Kapal itu dalam keadaan porak poranda , sepertinya mereka mengalami penyerangan, terlihat beberapa ekor mayat kali lawar raksasa tergeletak di mana mana.
Sebagian orang tampak terluka ada pula yang tewas.
"Saudara .. apa yang terjadi.?" Tanya kepala pengawal mendekati bangkai kapal itu. tampak seorang paruh baya menatap kehadirannya. Ia mengenalinya lalu menyapanya.
"Kami diserang gerombolan kali lawar. Untunglah mereka kabur setelah di kalahkan. namun berdampak juga bagi kami banyak yang terluka dan ada yang tewas menghadapi serangan kali lawar itu, kapal kami hancur. terlihat wajahnya tampak bingung.
"Tuan Kami turut berduka cita ,"
"Terimakasih saudara."
"Sepertinya kapal kalian susah parah?"
"Benar tuan, sepertinya kami tak bisa meneruskan perjalanan. Ucapnya sedih.
"Sebenarnya Kami juga mengalami hal yang sama tuan , tapi syukurlah kami bisa selamat. oh ya perkenalkan kami dari kekaisaran ming, namaku Ming zo"
"aku Lang we , salam kenal, kalau kami dari kekaisaran we." Ucap tetua itu, ia berusaha tersenyum ramah, walau masih dalam keadaan berduka.
*****
"Tetua... kira kira berapa lama lagi kita melewati lubang cacing ini, untuk mencapai alam bawah. "Ucap seseorang anak buahnya kepada pemimpinnya .
"Kemungkinan lebih kurang dua minggu lagi. setahuku begitu. karna untuk mencapai alam atas ke bawah bisa menghabiskan jangka waktu satu bulan, bahkan lebih, tergantung keadaan, semoga tak ada badai ruang yang menerpa kita ."
****
Kalian tolong saudara saudara dari kekaisaran we yang terluka, perintah Ming zo kepada bawahannya , di ikuti para pemuda, yang suka rela ikut serta menolong para korban. Terutama menolong muda mudi dari kekaisaran we, terlihat keadaan mereka sedikit canggung, ketika menghadapi orang orang dari kekaisaran we yang mayoritas kebanyakan gadis gadis cantik.
Namun mereka berusaha melepaskan kecanggungan itu demi menolong para gadis cantik yang terluka itu, termasuk long Chen yang memberikan obat obatan yang ia miliki dengan tampang datar terkesan dingin. Namun gadis itu malah jadi salah tingkah ketika berhadapan dengan dirinya. melihat itu pemuda yang berasal dari kekaisaran we ada yang merasa iri, mereka berusaha mengatur jarak , agar tak terlalu dekat dengan gadis gadis pujaan hati mereka.
Long chen mengedarkan pandangannya , ia mendapati seorang gadis cantik bak peri tengah menatapnya nya dari bawah pohon besar yang cukup rindang, terlihat sepertinya ia tengah terluka rindang, tapi berusaha untuk menutupinya, namun hal itu tak lepas dari pandangan mata Long Chen, dengan cepat Ia mendatanginya,
"Nona... sepertinya kau terluka segera telan lah pil ini, agar lukamu cepat sembuh." ia menyerahkan sebuah botol giok berisikan pil kepada gadis itu, lalu beranjak pergi, tampa menolehnya lagi , membuat gadis itu tampak kesal, karena merasa di acuhkan.